Pendidikan merupakan upaya terstruktur untuk membekali peserta didik agar dapat menjalani kehidupan yang lebih berkualitas. Salah satu dasar dalam proses pendidikan itu adalah pembentukan karakter atau character building. Karakter yang dimaksud adalah sifat, tabiat, watak, dan kebiasaan yang melekat pada diri seseorang. Secara umum, karakter dapat juga disebut sebagai akhlak, moral, dan etika. Hal itu sama-sama mengacu kepada seluruh perilaku seseorang di dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi ucapan dan tindakan nyata. Lembaga yang sangat efektif di dalam pembentukan dan pengembangan pendidikan karakter adalah Pesantren. Santri sebagai peserta didik di Pesantren akan dibentuk dan dikembangkan karakternya melalui suatu proses yang terus-menerus selama berada di Pesantren. Pendidikan Karakter diperoleh melalui tiga hal utama, yaitu bahan ajar, proses pengasuhan dan pengajaran, serta keteladanan Kyai dan para dewan pendidik. Bahan ajar meliputi bahan yang meliputi bidang akidah atau dasar-dasar keagamaan; fiqh sebagai panduan untuk ibadah; serta akhlak yang menanamkan perilaku yang prima dalam hidup. Proses Pendidikan, pengajaran, dan berbagai kegiatan secara ketat merupakan pengasuhan dan penanaman kemandirian, semangat menuntut ilmu, serta kepribadian yang tangguh. Keteladan Kyai dalam seluruh aspek kehidupannya di dalam keilmuan, ibadah, dan keikhlasan dalam memimpin dan mengasuh para santri. Upaya penguatan pendidikan karakter sangat diperlukan untuk memberikan keyakinan bahwa pendidikan pesantren tradisional memiliki keunggulan komparatif di tengah arus modernisasi yang tidak terbendung perkembangannya.