Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN BB/U AS, Emilda; Alchalidi, Alchalidi; HRP, Meliani Sukmadewi
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol 6 No 2 (2014): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5536.421 KB) | DOI: 10.29238/kia.v6i2.190

Abstract

The child nutrition outline the impact of the imbalance betv/een intake and output of nutrients ( nutritional imbalance ) , ie intakeexceeds output , or vice versa , in addition to errors in choosing foods to eat. The fruits of this investments main form of chronicdisease, and less weight, pica, dental caries, as well as allergies .Objective To determine the Factors Affecting Nutritional StatusBased on B/ U In Work Area Health Center Mulia subdistrict of Banda Aceh Banda Majesty Tamiang Year 2013. This researchmethod is an analytical cross-sectional design, population in this study were allmothers toddler (12-59months) and toddlers in theWork Area Health Center District of Banda Banda Majesty Majesty Tamiang district in 2013 amounted to 1110 people . Samplingtechnique in this study using the formula Proportional Stratified Sample of 100 samples . Data collection using questionnaires , thedata weie analyzed using univariate and bivariate frequency distribution tables , cross tables and statistical tests and narrative.Research results showed respondents with good nutritional status as much (75%) , the results of statistical tests with chi-squaretest found the influence of nutritional status of children with maternal knowledge as seen from p value -0.00 and the influence ofnutritional status toddler with family socioeconomic statuswith p value =0.030while the absence of the influence of nutritional statuson maternal occupation with p value = 0.060 .Advice is needed role health workers to be able to provide information about healthprograms , especially on nutritional status of children through outreach to the community , so that the existing knowledge in thecommunity,especially toddlersbecome bettermothers .
Edukasi untuk Menurunkan Keluhan Wanita Menopause Berdasarkan Skor Menopausal Rating Scale di Desa Sidodadi Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa Alchalidi, Alchalidi; Veri, Nora; Fazdria, Fazdria
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.5337

Abstract

ABSTRAK Peningkatan usia harapan hidup menyebabkan jumlah perempuan yang mengalami menopause semakin banyak. Perubahan keseimbangan hormonal ini dapat menyebabkan berbagai gejala psikologis ditandai dengan sikap yang mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati (mood) yang tidak menentu, menurunnya kemampuan berfikir dan daya ingat. Gangguan emosi berupa rasa takut menjadi tua dan tidak menarik,  sulit tidur, mudah marah, sangat emosional, merasa tertekan dan sedih tanpa diketahui sebabnya. Senam masa menopause diperlukan asalkan disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Banyak para lansia yang tidak sadar akan pentingnya aktifitas fisik (senam) masa menopause, banyak dari mereka juga tidak mengetahui bagaimana cara melakukannya dengan cara yang baik dan benar. Tujuan kegiatan adalah menerapkan IPTEKS di bidang kesehatan kepada  masyarakat khususnya untuk meningkatkan pengetahuan ibu menopause mengenai tingkat keluhan yang terjadi pada masa menopause berdasarkan skor menopausal rating scale serta melakukan praktik senam menopause. Metode pengabdian adalah metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhanan pengisian skor menopausal rating scale dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat terutama ibu menopause serta penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan serta melakukan senam lansia. Hasil penilaian adalah pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh dosen prodi kebidanan langsa adalah rata rata pengetahuan ibu menopause setelah diberikan edukasi menjadi meningkat dari sebelumnya 3,57 (35,7%) menjadi 6,24 (64,2%), dan ibu menopause telah melakukan senam menopause. Disarankan bagi wanita yang memasuki usia menopause untuk dapat menerapka pola hidup sehat yang bersifat preventif contohnya dengan melakukan senam menopause.Kata Kunci : Menopause, Skor Menopausal Rating Scale, Senam Menopause, Edukasi ABSTRACTIn 2030, the number of women worldwide who enter menopause is estimated to reach 1.2 billion people (Who, 2014). In Indonesia, in 2025 it is estimated that there will be 60 million menopausal women. In 2016 currently in Indonesia only reached 14 million menopausal women or 7.4% of the total population. The life expectancy of women jumped from 40 years in 1930 to 67 years in 1998. Meanwhile, the estimated average age of menopause in Indonesia is 48 years. The increase in life expectancy causes the number of women who experience menopause to increase (Ministry of Health, 2014). Changes in hormonal balance can cause various symptoms characterized by an easy attitude, depression, anxiety, erratic mood, decreased thinking and memory. Emotional disturbances in the form of fear of getting old and unattractive, difficulty sleeping, irritability, very emotional, feeling depressed and sad without a known cause. Fear of losing husband, children, and being left alone (Manuaba, 2009). Menopausal exercise is necessary to adjust to existing abilities. Many elderly people are not aware of the importance of physical activity during menopause, many of them also do not know how to do it properly and correctly. The purpose of the activity is to apply science and technology in the health sector to the community, especially to increase the knowledge of menopausal women regarding the level of complaints that occur during menopause based on the menopause rating scale score and to practice menopause gymnastics. assessment scale in improving the level of public health, especially postmenopausal women, and counseling to increase knowledge and do elderly gymnastics. The results of community service that have been carried out by langsa midwifery study program lecturers are that the average knowledge of postmenopausal women after education has increased from the previous 3.57 (35.7%) to 6.24 (64.2%), and postmenopausal mothers have done elderly exercise. It is recommended for women who enter menopause to be able to apply a healthy lifestyle that is preventive in nature, for example by doing menopause exercises. Keywords: Menopausal, Menopausal Rating Scale Score, Menopausal Exercise, Education 
Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita berdasarkan BB/U Emilda AS; Alchalidi Alchalidi; Meliani Sukmadewi HRP
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 6 No. 2 (2014): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v6i2.190

Abstract

The child nutrition outline the impact of the imbalance betv/een intake and output of nutrients ( nutritional imbalance ) , ie intakeexceeds output , or vice versa , in addition to errors in choosing foods to eat. The fruits of this investments main form of chronicdisease, and less weight, pica, dental caries, as well as allergies .Objective To determine the Factors Affecting Nutritional StatusBased on B/ U In Work Area Health Center Mulia subdistrict of Banda Aceh Banda Majesty Tamiang Year 2013. This researchmethod is an analytical cross-sectional design, population in this study were allmothers toddler (12-59months) and toddlers in theWork Area Health Center District of Banda Banda Majesty Majesty Tamiang district in 2013 amounted to 1110 people . Samplingtechnique in this study using the formula Proportional Stratified Sample of 100 samples . Data collection using questionnaires , thedata weie analyzed using univariate and bivariate frequency distribution tables , cross tables and statistical tests and narrative.Research results showed respondents with good nutritional status as much (75%) , the results of statistical tests with chi-squaretest found the influence of nutritional status of children with maternal knowledge as seen from p value -0.00 and the influence ofnutritional status toddler with family socioeconomic statuswith p value =0.030while the absence of the influence of nutritional statuson maternal occupation with p value = 0.060 .Advice is needed role health workers to be able to provide information about healthprograms , especially on nutritional status of children through outreach to the community , so that the existing knowledge in thecommunity,especially toddlersbecome bettermothers .
Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Pada Kader Posyandu Dan Masyarakat T. Iskandar Iskandar Faisal; Nuswatul Khaira; Niswah Niswah; Alchalidi Alchalidi; Dewita Dewita; Nora Veri
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4336

Abstract

ABSTRAK Salah  satu  langkah  dalam  pencapaian  target  Millenium  Development Goals/MDG’s (goal ke-4) adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2020. Dalam mencapai target tersebut, pemerintah salah satunya menerapkan Majemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yaitu merupakan pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan. Saat ini banyak tenaga kesehatan, kader dan masyarakat yang tidak mengetahui secara menyeluruh tentang penerapan MTBS. Tujuan kegiatan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam menerapkan MTBS. Metode pelaksanaan adalah dengan pemberdayaan kader dalam penerapan MTBS sehingga dapar dilakukan upara preventif dan kuratif pada balita sakit. Hasil kegiatan menunjukkan kegiatan diikuti oleh 100% sasaran kegiatan dan peserta mampu mengikuti kegiatan sampai akhir. Kata Kunci : Manajemen Terpadu Balita Sakit, Diare, Oralit, Kader Posyandu                    ABSTRACT One of the steps in achieving the Millennium Development Goals / MDG's target (goal 4) is to reduce child mortality to 2/3 parts from 1990 to 2020. In achieving this target, the government is one of them implementing the Integrated Management of Sick Toddlers (MTBS), which is an integrated approach in management. sick toddlers who come for treatment at outpatient facilities. Currently, many village health workers and the community do not know thoroughly about the implementation of MTBS. The purpose of this service activity is to increase the knowledge of village health workers in implementing MTBS. The method of implementation is by empowering village health workers in the implementation of MTBS so that preventive and curative measures can be carried out for sick toddlers. The results of the activity showed that the activity was followed by 100% of the target of the activity and the participants were able to follow the activity until the end. Keywords: Integrated Management of Sick Toddlers, Diarrhea, ORS, village health worker
Edukasi Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Untuk Kesehatan Reproduksi Dalam Situasi Darurat Bencana Pada Bidan Desa Di Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa Nora Veri; Cut Mutiah; Alchalidi Alchalidi; Baharuddin Baharuddin
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.3357

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara yang rawan bencana di dunia. Berlokasi di Pacific Ring of Fire, Indonesia sering menghadapi situasi darurat bencana seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi, banjir, tanah longsor, kemarau dan kebakaran hutan yang sering kali menimbulkan dampak buruk. Dalam situasi darurat bencana, kebutuhan akan kesehatan reproduksi sering kali terabaikan. Risiko komplikasi pada perempuan ketika melahirkan dapat meningkat, karena terpaksa harus melahirkan tanpa bantuan tenaga kesehatan terlatih. Risiko terhadap kekerasan seksual, kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan infeksi HIV dapat juga terjadi dalam situasi bencana. Ketersediaan layanan kesehatan reproduksi pada situasi bencana akan menyelamatkan jiwa. Penyediaan pelayanan kesehatan reproduksi melalui Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi dapat membantu mengurangi risiko yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada situasi darurat bencana. Tujuan kegiatan adalah Meningkatkan pemahaman Bidan Desa, kader, wanita usia subur melalui edukasi tentang PPAM untuk Kesehatan Reproduksi dalam situasi darurat bencana di Desa Merandeh Kec. Langsa Baro dan Gampong Jawa Kec. Kota Langsa. Metode yang digunakan adalah program pendidikan masyarakat melalui edukasi tentang PPAM untuk Kesehatan Reproduksi dalam situasi darurat bencana pada bidan desa. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka terdapat perbandingan nilai rata-rata pengetahuan bidan desa antara sebelum dan sesudah edukasi tentang PPAM dilakukan. Terdapat peningkatan pengetahuan bidan desa setelah diberikan edukasi dari 7,1 menjadi 9,4. 
Peningkatan Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Efek Penggunaan Kontrasepsi Progestin Terhadap Kesehatan Organ Reproduksi Nora Veri; Alchalidi Alchalidi; Dewita Dewita; Nuswatul - Khaira; T. Iskandar Faisal
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4251

Abstract

ABSTRAK Pemerintah menggalakan program Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Salah satu program KB adalah dengan penggunaan kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang saat ini yang paling banyak digunakan oleh Wanita Usia Subur (WUS) adalah suntikan Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) yang berisi hormon progesteron. DMPA memiliki efek samping yang merugikan organ reproduksi untuk penggunaan jangka panjang. Tujuan kegiatan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal DMPA jangka panjang pada organ reproduksi. Metode pelaksanaan adalah dengan edukasi peningkatan pengetahuan tentang kontrasepsi DMPA dengan sasaran wanita usia subur akseptor KB DMPA sebanyak 60 orang. Hasil kegiatan diperoleh bahwa mayoritas pengetahuan wanita usia subur pada kategori kurang pada saat pretest sebanyak 41 orang (68,33%) dan pada saat posttest mayoritas berada pada kategori baik sebanyak 53 orang (88,33%). Adanya peningkatan pengetahuan setelah dilakukan edukasi tentang penggunaan kontrasepsi DMPA dan efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan jangka panjang terhadap kesehatan organ reproduksi. Kata Kunci :   Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA), Wanita Usia Subur, Kontrasepsi, Keluarga Berencana  ABSTRACT The government is promoting the Family Planning (KB) program to control population growth. One of the family planning programs is the use of contraception. The method of contraception currently most widely used by women of reproductive age is the injection of Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) which contains the progesterone hormone. DMPA has adverse side effects on reproductive organs for long-term use. The purpose of this service is to increase the knowledge of women of reproductive age about the side effects of long-term use of DMPA hormonal contraceptives on the reproductive organs. The method of implementation is education to increase knowledge about DMPA contraception with the target of women of reproductive age DMPA to acceptors as many as 60 people. The results of the activity showed that the majority of knowledge of women of reproductive age were in the lack knowledge at the time of the pretest as many as 41 people (68.33%) and at the time of the posttest the majority were in the good knowledge category as many as 53 people (88.33%). There is an increase in knowledge after education about the use of DMPA contraceptives and the side effects caused by long-term use on the health of the reproductive organs. Keywords: Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA), women of reproductive age, Contraception, Family Planning
EFEKTIVITAS DARK CHOCOLATE DAN WORTEL DALAM MENURUNKAN INTENSITAS DISMINOREA PRIMER Rosvita Dewi Siregar; Nora Veri; Meliani Sukmadewi Harahap; Alchalidi Alchalidi; Nora Usrina
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.4418

Abstract

Background: Dysminorrhea will get worse if accompanied by an unstable psychological condition. One of the causes of dysmenorrhea is hormonal factors where there is a hormonal imbalance. Pain during menstruation occurs due to high levels of prostaglandin hormones that make the uterine muscles contract. In Indonesia, the incidence of type dysmenorrhea primary is about 54.89% while the rest sufferers with secondary dysmenorrhea. Non-pharmacological therapy for dysmenorrhea is highly recommended, one of which are dark chocolate and carrots.Purpose: To determine the effectiveness of the combination of dark chocholate and carrots in reducing the intensity of dysminorrhea.Methods: This type of research uses a quasi-experimental design with a pretest-post-test control group design with a sample of 28 respondents experiencing primary dysmenorrhea. Pain intensity was measured by Numeric Rating Scale (NRS). Data collection was carried out during the pre-test, namely during menstruation in the first cycle and post-test data collection was carried out in the second cycle or after 30 days of treatment and assessed on the 31st day or the first menstruation in the following month. The statistical test used is Paired sample t-test.Results: The administration of dark chocholate, carrots and a combination of the two was able to reduce the intensity of primary dysminorrhea with a glossy p-value ≤ 0.05.Conclusion: Consumption of dark chocholate, carrots and a combination of both can reduce the intensity of primary dysmenorrhea. Suggestion for adolescents with primary dysmenorrhea to use non-pharmacologic therapy to reduce pain intensity such as carrots and dark chocholate in order to avoid the side effects of pharmacological drugs. Further research is needed in vitro on the mechanism of the combination of carrots and dark chocholate in reducing the intensity of dysmenorrhea Keywords : Dark Chocholate, Carrot, Dysminorea Intensity, adolescents ABSTRAK Latar Belakang : Disminorea akan bertambah parah apabila disertai dengan kondisi psikis yang labil. Salah satu penyebab dismenorea adalah faktor hormonal dimana adanya ketidakseimbangan hormonal. Nyeri ketika menstruasi tersebut timbul akibat tingginya hormon prostaglandin yang membuat otot rahim berkontraksi. Di Indonesia angka kejadian dismenorea tipe primer adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya penderita dengan dismenorea sekunder. Terapi disminorea secara non farmakologi sangat diabjurkan salahs satunya adalah dark chocholate dan wortel.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efektivitas kombinasi dark chocholate dan wortel dalam menurunkan intensitas disminorea.Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan desain pretest- post test control group design dengan sampel adalah responden yang mengalami disminorea primer sebanyak 28 orang. Intensitas nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Pengambilan data dilakukan pada saat pre-test yaitu saat haid pada siklus pertama dan pengambilan data post-test dilakukan pada siklus kedua atau saat setelah dilakukannya perlakuan selama 30 hari dan dinilai pada hari ke 31 atau pertama haid di bulan berikutnya. Uji statistik yang digunakan adalah Paired sample t-tes.Hasil Penelitian : Pemberian dark chocholate, wortel dan kombinasi keduanya mampu menurunkan intensitas disminorea primer dengan nilap p-value ≤ 0,05.Kesimpulan : Pemberian dark chocholate, wortel dan kombinasi keduanya mampu menurunkan intensitas disminorea primer.Sarankan pada remaja yang mengalami disminorea primer untuk menggunakan terapi non faramakologis untuk mengurangi intensitas nyeri seperti wortel dan dark chocholate agar terhindar dari efek samping obat-obatan farmakologi. Diperlukan penelitian lebih lanjut secara in vitro tentang mekanisme kombinasi wortel dan dark chocholate dalam menurunkan intensitas disminorea. Kata Kunci : Dark Chocholate, Wortel, Intensitas Disminorea, Remaja Putri 
EFEK PROTEKTIF BUNGA CEMPAKA KUNING (MICHELIA CHAMPACA L.) TERHADAP SEL ENDOTEL PEMBULUH DARAH PADA TIKUS USIA MENOPAUSE Nora Veri; Alchalidi Alchalidi; T. Iskandar Faisal; Nuswatul Khaira
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 2 (2021): Vol.7 No.2 April 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i2.3426

Abstract

PROTECTIVE EFFECT OF CEMPAKA KUNING FLOWER (MICHELIA CHAMPACA L.)  ON ENDOTEL CELLS OF VASCULAR IN MENOPAUSAL AGE RATS Background: The trend of coronary heart disease (CHD) in menopausal women has now changed to be faster (between 8-10 years). Endothelial dysfunction is usually an indicator of future cardiovascular problems. The main risk factor will cause the integrity of endothelial cells to be impaired and change the function of indothelial cells to release cytokines to initiate inflammation. Treatment of Michelia Champaca L. flowers containing essential oils, alkaloids, sterols and terpenoids, saponins, polyphenols, flavonoids, and glycosides is expected to reduce the risk of CHD in menopausal women due to hypoestrogens.Purpose: To determine the protective effect of ECK on vascular endothelial cells.Methods: The research design used was true experimental design with the randomized posttest only control group design approach. This study used experimental mice which were grouped into 3 groups, namely the control group and two intervention groups. Observation of the number of endothelial cells was carried out after the treatment of cempaka kuning flower extract at a dose of 100 mg / Kg.BW / day and 200 mg / Kg.BW / dayResults: here was a significant difference in the mean number of endothelial cells in menopausal rats due to ECK administration compared to the control groupConclusion: ECK was able to increase the number of endothelial cells in menopausal rats. Further research is needed on the effects of ECK as phytoestrogensSuggestion Further research is needed on the effects of ECK as phytoestrogens. Keywords: Michelia Champaca, Coronary Heart Disease, Endothelial Dysfunction, Menopausal ABSTRAK Latar Belakang : Kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK) pada wanita menopause menunjukkan perubahan kejadian, dimana sekarang usia wanita terkena PJK menjadi lebih cepat (antara 8-10 tahun). Disfungsi endotel biasanya merupakan indikator kejadian PJK pada masa yang akan datang. Faktor resiko tersebut akan menyebabkan perubahan fungsi sel endotel dalam memproduksi sitokin pro inflamasi. Terapi Ekstrak Bunga Cempaka Kuning (ECK) yang mengandung essential oils, alkaloid, sterol, terpenoid, saponin, polyphenol, flavonoid  dan glycoside mampu menurunkan kejadian PJK pada wanita menopause akibat hipoestrogen.Tujuan : Untuk mengetahui efek protektif ECK pada sel endotel pembuluh darah.Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adalah true experimental design dengan pendekatan the randomized posttest only control group design. Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus yang dikelompokkan kedalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol dan dua kelompok intervensi. Pengamatan jumlah sel endotel dilakukan setelah perlakuan pemberian ekstrak bunga cempaka kuning dosis 100 mg/Kg.BB/hari dan 200 mg/Kg.BB/hariHasil  : Terdapat perbedaan yang bermakna rerata jumlah sel endotel pada tikus usia menopause akibat pemberian ECK dibandingkan kelompok controlKesimpulan : ECK mampu meningkatkan jumlah sel endotel pada tikus usia menopause. Diperlukan penelitian lanjutan tentang efek ECK sebagai fitoestrogenSaran Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang efek ECK sebagai fitoestrogen. Kata Kunci : Michelia Champaca L., Penyakit jantung Koroner, Disfungsi Endotel, Menopause
EFEKTIVITAS PEPPERMINT DAN POMELO DALAM MENURUNKAN INTENSITAS MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL Nora Veri; Nila Suci Ramadhani; Alchalidi Alchalidi
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 4 (2020): Volume 6 Nomor 4 Oktober 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i4.3005

Abstract

ABSTRACT Background: Emesis gravidarum can get worse into hyperemesis gravidarum which causes the body to become weaker, paler, and the frequency of urination decreases. As a result, decreased body fluids and hemoconcentration of blood can cause tissue damage. Non pharmacological treatment is very important because it reduces the pharmacological effects that appear in pregnant women. The herbal therapy that has been proven to be beneficial is the administration of peppermint, but research on the effects of Pamelo fruit related to nausea and vomiting in pregnant women is still rare.Objective: To determine the comparison of the effectiveness of peppermint and Pomelo orange on the intensity of nausea and vomiting in pregnant womenMethods: The research design was a quasi experimental study with a pretest posttest control group design approach. The number of samples was 24 pregnant women who were grouped into 3 groups.Results: The average intensity of nausea and vomiting in the peppermint group at pretest was 2.38 and decreased at posttest to 1 with P-value 0.004. The intensity of nausea and vomiting in the Pomelo group at pretest was 6.38, falling to 1.75 at posttest with P-value 0.000. The result of further test showed that there was no significant difference in the intensity of nausea and vomiting between the two groups with Sig. 0.428.Conclusion: Peppermint and pomelo are effective in reducing the intensity of nausea and vomiting in trimester I pregnant women.Suggestion : This research needs to be refined by enlarging the research sample and measuring the intensity of nausea and vomiting can be done every day during the study considering that this study only measured twice the number of 24 respondents. Keywords : Nausea, Vomiting, Pregnancy, Peppermint, Pomelo ABSTRAK Latar Belakang : Emesis gravidarum dapat bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum yang mengakibatkan tubuh semakin lemah, pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun. Akibatnya cairan tubuh berkurang dan hemokonsentrasi darah yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Pengobatan non farmakolgis sangat penting karena mengurangi efek farmakologis yang muncul pada ibu hamil. Terapi herbal yang sudah terbukti bermanfaat adalah pemberian peppermint, namun penelitian efek buah Pamelo yang berkaitan dengan mual muntah pada ibu hamil masih jarang.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui  perbandingan efektifitas pemberian peppermint dan Jeruk Pomelo terhadap intensitas  mual dan  muntah pada ibu hamilMetode Penelitian : Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental dengan pendekatan pretest posttest control group design. Jumlah sampel  adalah sebanyak 24 orang ibu hamil yang dikelompokkan kedalam 3 kelompok.Hasil Penelitian : Rata-rata intensitas mual muntah pada kelompok peppermint saat pretest adalah 2,38 dan menurun pada saat posttest menjadi 1 dengan P-value 0,004. Intensitas mual muntah kelompok Pomelo pada pretest adalah 6.38 turun menjadi 1,75 pada saat posttest dengan P-value 0,000. Hasil uji lanjut didapatkan tidak ada perbedaan bermakna intensitas mual muntah antara kedua kelompok dengan Sig. 0,428.Kesimpulan : Pemberian Peppermint dan pomelo efektif dalam menurunkan intensitas mual dan muntah pada ibu hamil trimester I.Saran : Penelitian ini perlu disempurnakan dengan memperbesar sampel penelitian dan pengukuran intensitas mual muntah dapat dilakukan setiap hari selama penelitian mengingat penelitian ini hanya mengukur sebanyak dua kali pada 24 responden. Kata kunci : Mual, Muntah, Kehamilan, Peppermint, Pomelo 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMANFAATAN BIT MERAH (Beta vulgaris L) DAPAT MENURUNKAN HIPERTENSI DAN SKRINING RESIKO PENYAKIT PADA IBU PREMENOPAUSE Dewita Dewita; Vonna Aulianshah; Henniwati Henniwati; Alchalidi Alchalidi; Jasmiati Jasmiati; T Iskandar Faisal; Lili Kartika Sari Hrp
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 8 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i8.3035-3040

Abstract

Hipertensi disebabkan oleh faktor genetik, pola makan yang kurang asupan serat, kurangnya aktivitas fisik, berat badan melebih dari normal, stres. Bit merupakan salah satu jenis sayuran yang berserat tinggi dan nitrat yang berfungsi dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan Bit Merah (Beta vulgaris L) berfungsi menurunkan hipertensi dan melakukan deteksi dini resiko penyakit dengan pemeriksaan laboratorium sederhana pada ibu premenopause di wilayah Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa. Metode pelaksanaan yaitu penyuluhan, dilakukan pretest dan posttest, pengukuran tekanan darah, deteksi dini dengan pemeriksaan laboratorium kadar kolesterol, glukosa darah. Kegiatan dilaksankan di wilayah Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa pada tanggal 27 juli sampai dengan 6 Agustus 2022.Jumlah peserta 90 orang ibu premenopause, kader dan kelompok PKK Hasil kegiatan terjadi peningkatan tingkat pengetahuan sebesar 100 %, yang mengalami hipertensi sebesar 58,89 %, yang mengalami koleterol tinggi sebesar 48 %  glukosa darah tinggi sebesar 29 %. Seluruh peserta diberikan Bit merah untuk menurukan hipertensi. Kesimpulan: adanya peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan Bit Merah (Beta vulgaris L) untuk menurunkan hipertensi dan telah dilakukan deteksi dini resiko penyakit dengan pemeriksaan kadar kolesterol, glukosa darah pada ibu premenopause