Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Corona Virus Diseases-19 (Covid-19) Di Kota Langsa, Aceh Alchalidi; Nora Veri; Emilda AS; Dewita; Nila Suci Ramadhani
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 3 (2022): Jurnal Dunia Keperawatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.356 KB) | DOI: 10.20527/jdk.v10i3.19

Abstract

Strategi pemerintah untuk mengurangi penularan COVID-19 adalah dengan vaksinasi yang menimbulkan Kejadian Pasca Ikutan Imunisasi (KIPI). Jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat dikarenakan penularan yang cepat dan menginfeksi banyak orang. Banyak masyarakat yang tidak mau divaksinasi karena takut akan dampak yang timbul setelah vaksinasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui KIPI yang dialami masyarakat yang sudah melakukan divaksinasi COVID-19. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan cross-sectional. Subjek 110 orang yang telah divaksin COVID-19. Penelitian melalui dengan menggunakan instrumen penelitian yang diedarkan melalui google-form. Pengumpulan data dilakukan di Kota Langsa, Aceh dari 2 Juni s/d 10 Juni 2022 dengan teknik purposive sampling.  Data dianalisis secara deskriptif. Jenis KIPI yang alami oleh responden setelah vaksinasi tahap I dari 203 responden mayoritas responden tidak mengalami demam 116 orang (57,14%), tidak mengalami kelelahan 168 orang (82,76%), tidak sakit kepala 162 orang (79,80%), tidak mengalami mual 182 orang (89,66%), mayoritas mengalami nyeri otot sebanyak 108 orang (53,20%), mayoritas mengalami mengantuk 110 orang (54,19%) dan tidak mengalami sakit lengan sebanyak 125 orang (61,58%). Dari total responden 203 orang yang telah vaksin tahap II mayoritas juga tidak mengalami demam sebanyak 181 orang (89,16%), tidak mengalami kelelahan sebanyak 185 orang (91,13%), tidak mengalami mual sebanyak 187 orang (92,12%), tidak nyeri otot sebanyak 138 orang (67,98%). Untuk parameter mengantuk, mayoritas responden mengatakan mengalami mengantuk sebanyak 129 orang (63,55%) dan untuk sakit lengan sebanyak 147 orang (72,41%).
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Menghadapi Wabah COVID-19 (Corona Virus Disease-19) di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Dewita Dewita; Emilda AS; Alchalidi Alchalidi
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 16 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v16i1.302

Abstract

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok khusus yang rentan terkena virus Covid-19. Selama hamil terjadi penurunan kekebalan parsial, sehingga mengakibatkan ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi virus. Dengan status immune compromised dan perubahan adaptif fisiologis selama kehamilan, wanita hamil bisa lebih rentan terhadap infeksi COVID-19 daripada populasi umum. Hal ini dikarena COVID-19 menyebar dengan cepat, penatalaksanaan ibu dan keselamatan janin menjadi perhatian utama, tetapi informasi penilaian dan penatalaksanaan wanita hamil yang terinfeksi COVID-19 masih langka, dan potensi risiko penularan vertikal tidak jelas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam menghadapi wabah Covid-19 di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa. Jumlah sampel penelitian 34 orang ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrument penelitian yang digunakan kuesioner, dimana ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhan dilakukan pre test dan posttes untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pencegahan penularan Covid-19. Analisa data yaitu univariate. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan 34 responden ibu yang pengetahuan baik terhadap covid-19 sebanyak 12 orang (35,3%), ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (38,2%) dan ibu dengan pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (26,5%). Sedangkan sikap pencegahan penularan Covid-19 adalah dari 34 responden sikap positif ibu terhadap covid-19 sebanyak 17 orang (50,0%) dan sikap negatif sebanyak 17 orang (50,0%). Hal ini sesuai dengan penelitian Luo & Yin, menyebutkan dalam pelaksanaan manejemen kesehatan terutama pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, hampir keseluruhan responden telah melaksanakan manajemen kesehatan dengan baik. Setelah dilakukan penelitian terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap pada ibul hamil dalam menghadapi Covid-19 di Desa Karang Anyer Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa.
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dalam Menghadapi Wabah Covid-19 (Corona Virus Disease-19) Di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Dewita Dewita; Emilda As; Alchalidi Alchalidi
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 16 No. 2 (2023): Volume 16 Number 2 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v16i2.428

Abstract

Selama hamil terjadi penurunan kekebalan parsial, sehingga mengakibatkan ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi virus. Dengan status immune compromised dan perubahan adaptif fisiologis selama kehamilan, wanita hamil bisa lebih rentan terhadap infeksi COVID-19 daripada populasi umum. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam menghadapi wabah Covid-19 di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa. Jumlah sampel penelitian 34 orang ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrument penelitian yang digunakan kuesioner, dimana ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhan dilakukan pre test dan posttes untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pencegahan penularan Covid-19. Analisa data yaitu univariate. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan 34 responden ibu yang pengetahuan baik terhadap covid-19 sebanyak 12 orang (35,3%), ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (38,2%) dan ibu dengan pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (26,5%). Sedangkan sikap pencegahan penularan Covid-19 adalah dari 34 responden sikap positif ibu terhadap covid-19 sebanyak 17 orang (50,0%) dan sikap negatif sebanyak 17 orang (50,0%). Hal ini sesuai dengan penelitian Luo & Yin, menyebutkan dalam pelaksanaan manejemen kesehatan terutama pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, hampir keseluruhan responden telah melaksanakan manajemen kesehatan dengan baik. Setelah dilakukan penelitian terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap pada ibul hamil dalam menghadapi Covid-19 di Desa Karang Anyer Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa.
Literatur Review: Manajemen nyeri persalinan kala I dengan aromaterapi Alchalidi Alchalidi; Abdurrahman Abdurrahman; Dewita Dewita
Femina: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 2 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Program Studi D3 Kebidanan Langsa, Polteknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/femina.v2i2.267

Abstract

Latar Belakang: Ambang nyeri menyebabkan frekuensi nyeri yang dialami sangat beragam bagi setiap ibu bersalin. Intensitas nyeri selama persalinan akan meningkat jika ibu mengalami cemas dan takut secara berlebihan. Salah satu terapi non farmakologis untuk mengurangi intensitas nyeri persalinan adalah dengan aromaterapi. Tujuan: Literatur review ini disusun untuk mengetahui informasi tentang manajemen nyeri persalinan kala I dengan terapi aromaterapi. Metode: Metode review ini menggunakan metodologi berdasarkan sistematika dan pedoman review. Hasil Penelitian:. Terapi komplementer non-farmakologi guna meringankan intensitas nyeri persalinan bisa dilakukan dengan aromaterapi. Aromaterapi yang sering digunakan adalah lavender, mawar, bitter orange Kesimpulan: Pentingnya ibu hamil untuk mengetahui langkah-langkah dalam mengurangi nyeri persalinan guna menurunkan kecemasan dan ketakutan ibu akan nyeri persalinan.
Peningkatan Kapasitas Perawat dalam Perawatan Luka Modern Menggunakan Ekstrak Daun Binahong Anda Syahputra; Fitriani Agustina; Syahabuddin Syahabuddin; Alchalidi Alchalidi; Serlis Mawarni; Nora Veri; Cut Mutiah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12389

Abstract

ABSTRAK Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Terapi komplementer diberikan untuk perawatan luka modern. Perawatan luka terkini adalah modern wound dressing. Modern wound dressing merupakan salah satu metode perawatan luka yang tertutup. Salah  satu  terapi  komplementer  untuk  mempercepat  penyembuhan luka adalah dengan memanfaatkan tanaman daun binahong yang memiliki fungi  sebagai  antibakteri, antiinflamasi, antifungi. Perawat luka merupakan tenaga kesehatan yang dipilih masyarakat dalam penangani perawatan luka, maka karena itu perlunya peningkatan pengetahuan, pemahan dan skill untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Kegiatan dilakukan di Wilayah Kota Lhokseumawe dengan jumlah sasaran sebanyak 40 orang dengan pelatihan perawatan luka modern menggunakan ekstrak daun binahong. Evaluasi yang di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Hasil dari pelatihan yang dilakukan didapatkan pengetahuan peserta setelah diberikan pelatihan meningkat menjadi berpengetahuan baik sebesar 95% dan keterampilan peserta tentang perawatan luka modern menggunakan ekstrak daun binahong setelah pelatihan sebahagian besar berketerampilan mahir. Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta setelah pelatihan perawatan luka modern menggunakan ekstrak daun binahong. Kata Kunci: Daun Binahong, Perawatan Luka Modren, Perawat  ABSTRACT Complementary therapies have become one of the community's treatment options. Complementary therapies are provided for modern wound care. The latest in wound care is modern wound dressing. Modern wound dressing is one of the closed wound care methods. One of the complementary therapies to accelerate wound healing is by utilizing binahong leaf plants that have fungi as antibacterial, anti-inflammatory, and antifungal. Wound nurses are the health workers chosen by the community in handling wound care, therefore it is necessary to increase knowledge, understanding and skills to be able to provide better services. The activity was carried out in the Lhokseumawe City Region with a total target of 40 people with modern wound care training using binahong leaf extract. Evaluation is expected to increase the knowledge and skills of participants. The results of the training were obtained that the participants' knowledge after being given training increased to good knowledge by 95% and the participants' skills regarding modern wound care using binahong leaf extract after training were mostly good skills. This activity can be concluded that the knowledge and skills of participants increased after training on modern wound care using binahong leaf extract.  Keywords: Binahong Leaf Extract, Modern Wound Care, Nursesn
Upaya Pencegahan Stunting Secara Dini pada Remaja Putri di Desa Seulalah Baru Kecamatan Langsa Lama Lina Lina; Meliani Sukmadewi; Kasad Kasad; Alchalidi Alchalidi; Alfian Helmi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12507

Abstract

ABSTRAK Stunting masih menjadi isu besar bagi bangsa Indonesia dan merupakan program prioritas pemerintah yang harus segera ditanggulangi. Upaya pencegahan stunting secara dini pada remaja adalah sebuah trobosan peningkatan pengetahuan gizi sebelum memulai berkeluarga yang berkontribusi pada kesadaran akan kesehatan ibu dan anak dimasa penting dalam kehidupannya, termasuk memutus rantai persoalan stunting. Pengabdian masyarakat ini untuk mencegah terjadinya stunting secara dini pada remaja di Desa Seulalah Baru Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa. Pengabdian kepada masyarakat ini bersifat deskriptif dengan tahapan pelaksananaan yaitu persiapan, pemeriksaan tinggi badan (TB), berat badan (BB), haemoglobin (Hb), tekanan darah, pretest, edukasi (pencegahan stunting, gizi seimbang, anemia), demonstrasi perhitungan berat badan ideal dan posttest. Sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah remaja Desa Seulalah Kecamatan Langsa lama Kota Langsa yang berjumlah 40 orang. Mayoritas berat badan remaja tidak ideal sebanyak 22 (55%),  mayoritas memiliki tekanan darah normal sebanyak 27 (65,7%), mayoritas memiliki Hb normal sebanyak 34 (85%), mayororitas pengetahuan remaja sebelum dilakukan penyuluhan memiliki pengetahuan kurang  sebanyak 27 ( 67,5%) serta mayoritas memiliki pengetahuan baik setelah penyuluhan sebanyak  33 (82,5%). Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan pada remaja sebaiknya dilakukan secara dini dan rutin minimal 6 bulan sekali. Kata Kunci: Pencegahan Stunting, Remaja Putri, Anemia, Berat Badan Ideal  ABSTRACT Stunting is still a big issue for the Indonesian people and is a government priority program that must be addressed immediately. Efforts to prevent stunting early in adolescents are a breakthrough in increasing nutritional knowledge before starting a family which contributes to awareness of maternal and child health at an important time in their lives, including breaking the chain of stunting problems. This community service is to prevent premature stunting in teenagers in Seulalah Baru Village, Langsa Lama District, Langsa City. This community service is descriptive in nature with implementation stages, namely preparation, checking height (TB), weight (BB), hemoglobin (Hb), blood pressure, pretest, education (stunting prevention, balanced nutrition, anemia), demonstration of weight calculation ideal and posttest. The targets of this community service are teenagers from Seulalah Village, Langsa Lama District, Langsa City, totaling 40 people. The majority of teenagers' weight was not ideal as much as 22 (55%), the majority had normal blood pressure as much as 27 (65.7%), the majority had normal Hb as much as 34 (85%), the majority of teenagers' knowledge before counseling had insufficient knowledge as much as 27 ( 67.5%) and the majority had good knowledge after counseling as many as 33 (82.5%). Counseling and health checks for teenagers should be carried out early and routinely at least once every 6 months. Keywords: Prevention of Stunting, Adolescent Girls, Anemia, Ideal Body Weight