Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Gorga : Jurnal Seni Rupa

PENGARUH PERBEDAAN JUMLAH HELAI BENANG SULAM DMC TERHADAP HASIL SULAMAN TERAWANG INGGRIS PADA BAHAN KATUN TOBOYO Ananda, Putri; Nelmira, Weni
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 13, No 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i01.56132

Abstract

Embroidery Terawang Inggris, or known as DMC embroidery (Dollfus-Mieg et Compagnie), is one of the captivating white embroidery techniques in textile art. The use of various numbers of thread strands in the embroidery process can affect the quality of the final result. This research aims to determine the influence of different numbers of DMC embroidery thread strands on the results of English terawang embroidery on Toyobo cotton fabric using 1, 2, and 3 thread strands based on stitch density, stitch neatness, and stitch balance. This research uses an experimental method, with the number of samples as panelists being 16 respondents. The sampling technique uses purposive sampling, while the data collection technique uses a questionnaire. Data analysis techniques use descriptive analysis and hypothesis testing using the Friedman test. The research results obtained that Embroidery with 1 thread strand resulted in "Dense" (77.08%), 2 thread strands "Very Dense" (91.67%), and 3 thread strands achieved optimal density (95.00%). In terms of neatness, 1 thread strand is "Very Neat" (87.75%), 2 thread strands (87.25%), and 3 thread strands are very neat (89.25%). Meanwhile, stitch balance shows 1 and 2 thread strands are "Very Balanced" (81.37% and 87.45%), while 3 thread strands achieve high quality (84.17%). There is a significant difference in using 1, 2, and 3 threads of DMC Embroidery in terms of density, neatness, and stitch balance.Keywords: thread strand, density, neatness, balance.AbstrakSulaman Terawang Inggris, atau dikenal sebagai sulam DMC (Dollfus-Mieg et Compagnie), merupakan salah satu teknik sulaman putih yang memikat dalam seni tekstil. Penggunaan berbagai jumlah helai benang pada proses sulaman tersebut dapat mempengaruhi kualitas hasil akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jumlah helai benang sulam DMC terhadap hasil sulaman terawang Inggris pada bahan katun toboyo menggunakan 1, 2, dan 3 helai benang berdasarkan kerapatan tusuk, kerapian tusuk, dan keseimbangan tusuk. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan jumlah sampel sebagai panelis sebanyak 16 orang responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.  Teknik analisis data menggunakan analisis deksriptif dan uji hipotesis menggunakan uji Friedman. Hasil penelitian diperoleh bahwa Sulaman dengan 1 helai benang hasilnya "Rapat" (77.08%), 2 helai benang "Sangat Rapat" (91.67%), dan 3 helai benang mencapai kerapatan optimal (95.00%). Dalam hal kerapian, 1 helai benang "Sangat Rapi" (87.75%), 2 helai benang (87.25%), dan 3 helai benang sangat rapi (89.25%). Sedangkan keseimbangan tusuk menunjukkan 1 dan 2 helai benang "Sangat Seimbang" (81.37% dan 87.45%), sementara 3 helai benang mencapai kualitas tinggi (84.17%). Terdapat perbedaan yang signifikan dalam menggunakan 1, 2, dan 3 helai benang Sulaman DMC terhadap kerapatan, kerapian dan keseimbangan tusuk.Kata Kunci: helai benang, kerapatan, kerapian, keseimbangan. Authors:Putri Ananda : Universitas Negeri PadangWeni Nelmira : Universitas Negeri PadangReferences:Budiyono, Sudibyo, W., Herlina, S., Handayani, S., Parjiyah, Pudiastuti, W., Syamsudin, Irawati, Parjiyati, & Palupi, D. S. (2008). Kriya Tekstil. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.Ernawati. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembina Sekolah. Menengah Kejuruan.Puspitasari, D., & Yulistiana. (2014). Pengaruh Jumlah Helai Benang Katun Terhadap Hasil Jadi Sulaman Hardanger Pada Bolero. e-Journal. 3(1), 130-139.Sania, F. (2018). Analisis Produk Sulaman Aplikasi Pada Mata Kuliah Seni Sulaman. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.Syafrina, I., & Nelmira, W. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Pembuatan Sulaman Timbul Pada Mata Kuliah Sulaman Universitas Negeri Padang. Gorga Jurnal Seni Rupa, 8(1), 105-110.Syifa, S. Z. A., & Radiona, V. (2022). Penilaian Hiasan Sulam Sashiko Pada Busana Anak. Practice of Fashion and Textile Education Journal, 1(1). 23-29.Yuliarma. (2016). The Art of Embroidery Designs. The Art of Embroidery Designs: Mendesain Motif Dasar Bordir dan Sulaman. Jakarta: Gramedia.Yuliarma & Norita, R. (2023). Pengaruh Jumlah Helai Benang Terhadap Nilai Estetika Dan Mutu Sulaman Terawang Hardanger Pada Sarung Bantal Sofa. Dimensi, 19(2). 169-184Wasia, R. (2009). Keterampilan Menghias Kain. Bandung: Askara BandungWidarwati, S. (2000). Desain Busana 1. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan. Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.