Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONSELING GIZI DAN PERUBAHAN PERILAKU PASIEN DISLIPIDEMIA YANG MENDAPAT BOOKLET DAN LEAFLET DI RSI SITI KHADIJAH PALEMBANG Luthfiyah, Nisrina; Susyani, Susyani; Telisa, Imelda
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 12 No 2 Desember 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v12i2.433

Abstract

Background: Dyslipidemia is a disorder of lipid metabolism that characterized by the increasing or decreasing lipid fraction plasma. A dyslipidemia may be caused by genetic, age, gender, nutritional intake and smoking habit. Lipid level abnormality is one of the risk factors for cardiovascular and metabolic disease. Management of dyslipidemia includes pharmacological and non-pharmacological therapy that can be supported through nutritional counselling. Objective: The study is to know the effect of nutritional counseling on the behavior of dyslipidemia patients who received booklet and leaflet at Siti Khadijah Islamic Hospital in Palembang. Design: The research design is a quasi-experiment with a pretest and posttest. The research was conducted on January until March 2019. The data analysis uses the Wilcoxon and Mann Whitney tests. Results: Wilcoxon test result shows that nutritional counseling in both groups equally gave effect to knowledge, attitudes and actions. Mann Whitney Test conducted on both groups of knowledge obtained p value of 0.274, the attitude obtained p value of 0.010 and the action obtained p value of 0.065. Conclusion: There was no difference between booklet and leaflet groups, to increase their knowledge and action, however there is a difference between booklet and leaflet groups to attitude improvement of booklet and leaflet groups, where leaflets influence more in increasing a better respondent attitudes to implement dyslipidemia diet.
ANALISIS PROKSIMAT DAN DAYA TERIMA KUE TALAM DENGAN PENAMBAHAN IKAN GABUS Hartati, Yuli; Nurhidayati, Nurhidayati; Telisa, Imelda
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2020): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v9i1.3471

Abstract

Kue talam adalah kue yang terbuat dari tepung beras dan tepung kanji, dengan bahan tambahan, santan, dan garam. Kehadiran produk kue basah juga menambah jenis makanan yang ada di masyarakat. Namun kreasi pengolahan kue talam tersebut masih sedikit, sehingga perlu dilakukan kreasi dalam pengolahan kue talam yang salah satunya dapat dilakukan dengan menambahkan bahan dasar pembuatan kue talam dengan menambahkan ikan gabus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik dan daya terima kue talam dengan penambahan ikan gabus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap non faktorial, eksperimen yang digunakan bersifat homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa formula terbaik adalah formula 2 (250 gram ikan gabus). Kandungan gizi formulasi kue tart terbaik berdasarkan analisis proksimat adalah energi 147,68 Kkal, protein 6,40%, lemak 6,04%, karbohidrat 16,93%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam pembuatan kue tarpaulin dengan penambahan ikan gabus untuk menghilangkan bau amis ikan gabus dan membuat warnanya lebih menarik.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN BISKUIT TEPUNG LABU KUNING DAN TEPUNG TEMPE TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS PUNTI KAYU PALEMBANG Yulianto, Yulianto; Telisa, Imelda; Pertiwi, Andini Putri
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i2.2802

Abstract

Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau tidak seimbang zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia kurang dari 5 tahun, terutama di negaranegara berkembang. Keadaan gizi kurang pada balita akan menghambat peningkatan sumber daya manusia karena keadaan tersebut dapat mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan serta meningkatkan angka kesakitan dan kematian.  Prevalensi Gizi Kurang (Underweight) di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 sebesar 13,8%, di Sumatera Selatan sebesar 12,31% dan di Kota Palembang sebesar 12,36%.Tujuan penelitian adalah diketahui pengaruh pemberian biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe terhadap perubahan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Punti Kayu Palembang. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment (Eksperimen semu) dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-dependent dan uji t-independent yang dianalisis secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki (51,67%) dengan usia 12-36 bulan (66,67%). Rata-rata berat badan pada kelompok perlakuan sebelum intervensi adalah 9,73 kg dan setelah intervensi menjadi 10,36 kg dengan selisih perubahan berat badan sebesar 0,595 kg. Sedangkan rata-rata berat badan pada kelompok pembanding sebelum intervensi 9,45 kg dan setelah intervensi menjadi 9,59 kg dengan selisih perubahan berat badan sebesar 0,283 kg. Hasil uji statistik (t-independent) didapatkan p value 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe terhadap perubahan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Punti Kayu Palembang. Dari hasil penelitian disarankan kepada orang tua balita untuk membuat makanan tambahan dari bahan pangan lokal yaitu biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe.Kata kunci : gizi kurang, berat badan, biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe
PELATIHAN KETERAMPILAN MASYARAKAT MENGOLAH BUAH SENDUDUK (Melastoma Malabathricum) DAN DETEKSI RISIKO KARIES PADA ANAK Marlindayanti, Marlindayanti; Telisa, Imelda; Listrianah, Listrianah
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1491

Abstract

Balita mempunyai kebiasaan konsumsi makanan ringan atau camilan seperti permen, wafer, kue dan biskuit, makanan ini mengandung sukrosa yang dapat menurunkan kapasitas buffer saliva dan berakibat karies rampan  yang dapat menimbulkan  rasa sakit, kesulitan mengunyah makanan, anak menjadi rewel, sehingga mempengaruhi status gizi, gangguan kesehatan yang berkepanjangan dan gangguan tumbuh kembang anak. Posyandu menjadi sarana pertama bagi orang tua untuk mengetahui tumbuh kembang anak. Selama ini Pencegahan dan pengendalian karies gigi masih sebatas pemeriksaan kesehatan gigi yang dilakukan oleh petugas kesehatan puskesmas saja belum melibatkan masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi peningkatan kasus karies gigi pada anak-anak penting membuat produk pangan untuk balita, deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan gigi dengan melibatkan masyarakat. Keterlibatan  mitra sangat membantu upaya pencegahan dan pengendalian karies gigi pada anak-anak. Metode pelaksanaakan kegiatan melalui penyuluhan dan pelatihan mengenai deteksi dini karies, dan membuat produk permen, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader, derajat kesehatan gigi dan mulut anak dan kemampuan ibu dalam membuat olahan permen untuk anak-anak. Berdasarkan pelatihan tersebut terdapat peningkatan pengetahuan kader (pretest 14 orang kriteria buruk, posttest kriteria buruk tidak ada lagi), meningkatnya keterampilan anak menyikat gigi dalam waktu 3 bulan (minggu I 74 anak dengan skor 3 pada minggu ke 9 skor 3 tidak ada dan skor 1 hanya 1 orang), serta kader mampu mendeteksi risiko karies dan melakukan penyuluhan kesehatan gigi balita. Kegiatan ini sudah berjalan dengan baik karena dapat mengatasi permasalahan pada masyarakat terutama menekan angka karies dengan meningkatkan keterampilan anak dalam menyikat gigi serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan buah senduduk sebagai permen yang dapat menghhindari karies.