Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

OPTIMALISASI KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAN JADWAL TANAM DI BENDUNG KARET JATIMLEREK KECAMATAN PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG Fahrudin Adi; Hirijanto Hirijanto; Nenny Roostrianawaty
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 2 No. 2 (2020): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Jatimlerek Rubber Weir which is located in Jatimlerek Village, Plandaan District in Jombang Regency, East Java, the Jatimlerek Rubber Weir was built in 1991 which includes the central part of the Brantas River. This dam serves to supply irrigation water to rice fields with a raw area of 4,549 hectares, which at this time the condition in several networks is damaged so that the network is not functioning optimally. This is due to the lack of maintenance of the irrigation channels and the lack of public awareness, so that many irrigation facilities and networks are damaged. For this reason, this study aims to determine the condition of the water balance and the problems that occur by knowing the condition of water structures and the area of land in the Jatimlerek Irrigation Area, which is in Plandaan District, Jombang Regency. From the results of water balance analysis based on the results of research and calculations, it can be concluded that the discharge (Q) of the secondary channel of Jatimlerek is 2,795,000 l / second and the demand for water in the Jatimlerek Irrigation Area is 1,527,348 l / sec. Based on the amount of discharge and water demand in the Jatimlerek Area, the Water Balance in the Jatimlerek Irrigation Area is in a surplus condition or the water discharge is greater than the need for water discharge in the Irrigation Area.
PERENCANAAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN PAGAK KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR M. Faisal Ferial; I Wayan Mundra; Hirijanto
SONDIR Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.766 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v4i1.2541

Abstract

Penyediaan air bersih di Kecamatan Pagak saat ini relatif terbatas sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan air untuk 53879 penduduk. Hal ini dikarenakan Kecamatan Pagak merupakan daerah yang minim sumber air. Pemenuhan air bersih ini direncanakan dengan perencanaan sistem penyediaan air bersih dengan sumber air yang berasal dari sumur bor dalam. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penduduk sampai 2028, debit kebutuhan air bersih di Kecamatan Pagak, perencanaan jaringan pipa distribusi, dimensi pipa, dimensi reservoir, dan debit aliran air tanah. Perencanaan jaringan distribusi air bersih ini menggunakan metode Hazen-William. Data yang dibutuhkan yaitu jumlah penduduk 10 tahun terakhir, fasilitas umum, peta topografi, dan data geolistrik di daerah Kecamatan Pagak. Berdasarkan hasil perencanaan dari proyeksi penduduk tahun 2028 yaitu jumlah penduduk sebanyak 58948 penduduk; debit kebutuhan air bersih total 107,52 lt/s dengan kebutuhan air bersih yang terpenuhi sebesar 41,23 lt/s dan tidak terpenuhi sebesar 66,29 lt/s; debit air tanah Desa Pagak 12,34 lt/s, Desa Sempol 16,22 lt/s dan Desa Gampingan 19,39 lt/s; dimensi pipa PVC dengan diameter 1.5 inci, 2 inci, 2.5 inci, 3 inci, 4 inci, 6 inci, dan 8 inci; dimensi reservoir atas untuk menampung kebutuhan air bersih di Kecamatan Pagak antara lain Desa Sempol 7,5m x 5m x 3m; Desa Pagak 7m x 5m x 3m; dan Desa Gampingan 6.5m x 5m x 4m; dimensi reservoir bawah untuk menampung kebutuhan air bersih di Kecamatan Pagak antara lain Desa Sempol 22,5m x 15m x 9m; Desa Pagak 21m x 15m x 9m; dan Desa Gampingan 19,5m x 15m x 12m.
KAJIAN EMBUNG PADA KALI KEDUNG WARU UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR KABUPATEN TULUNGAGUNG Akhmad Dwi Prasetiya; Kustamar; Hirijanto
SONDIR Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.793 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v1i1.2560

Abstract

Banjir yang acapkali terjadi di wilayah kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tepatnya di kali Kedungwaru dikarenakan debit air yang terlalu besar pada puncak musim hujan, jenis pengendalian banjir disini dipilih embung dengan pertimbangan biaya dan keuntungan sebagai penampung debit air berlebih pada musim hujan yang bisa dimanfaatkan untuk keperluaan lainnya sebagai reservoir air. Perencanaan embung memerlukan data hidrologi, topografi, klasifikasi jenis tanah yang digunakan untuk embung, Dengan data hidrologi yang baik akan didapatkan debit banjir maksimum umur rencana dari embung, dari data-data di atas kita akan dapat menentukan tipe embung ideal yang kita rencanakan juga kondisi material yang paling efisien yang tersedia. Dengan tes tanah didapatkan data tanah yang terdapat disekitar lokasi relatif homogen, sehingga diputuskan menggunakan embung tipe urugan homogen. Dengan hasil yang didapatkan yaitu elevasi muka air normal sebesar +0,50 m dan muka air banjir +2,19 m dan tinggi elevasi jagaan +2,69 m, dengan kemiringan embung hulu sebesar 1:3 dan hilir 1:2,25 dengan tinggi embung secara keseluruhan 2,94 m, lebar puncak embung 2m, panjang tubuh embung 6,28 m sehingga kebutuhan material sebanyak 142 m3. Stabilitas lereng tubuh embung bagian hilir pada kondisi kosong terhadap gempa rencana sebesar 1,98 dengan stabilitas tanpa gempa sebesar 1,981 . Pada kondisi penuh stabilitas lereng tubuh embung hilir terhadap gempa rencana sebesar 1,393 dengan stabilitas tanpa gempa sebesar 1,393..
BANTUAN TEKNIS PEMBUATAN SUMUR INJEKSI UNTUK KONSERVASI MATA AIR DI DESA PETUNGSEWU Lies Kurniawati Wulandari; Kustamar; Hirijanto; Hery Setyobudiarso
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 10 No 1 (2021): JURNAL INFO MANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v10i1.3630

Abstract

Beberapa bagian penting dalam pembuatan Sumur Injeksi ialah: penentuan lokasi, penentuan dimensi sumur, penentuan diameter pipa injeksi, dan penentuan system filtrasi. Lokasi yang tepat akan menjamin terkumpulnya air hujan yang cukup dan injeksi yang tepat sasaran. Dimensi sumur dan diameter pipa injeksi yang tepat akan mendapatkan valume tampungan yang efektif, karena seimbang antara debit air hujan yang masuk sumur dan debit air yang diinjeksikan ke lapisan aquifer. Sistem filtrasi yang tepat akan menjamin kualitas air dan laju aliran yang sesuai. Desa Petung sewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, terletak di sisi timur lereng Gunung Kawi, dengan topografi yang berbukit-bukit. Wilayah administrasi meliputi Dusun: Sengonrejo, Codo, Petungsewu, Codo Ledok, dan Durenan. Jumlah penduduk Desa Petungsewu tahun 2018 adalah 4491 Jiwa dengan jumlah kk 1315, dan mayoritas berprofesi sebagai petani. Kebutuhan air bersih dilayani dengan memanfaatkan sumber - sumber air di beberapa anak sungai, yang dialirkan secara terpisah ke masing-masing dusun, sesuai dengan kondisi topografinya. Kabutuhan air penduduk Dusun Durenan dilayani dengan perpipaan dari Sumber Air di alur sungai Kali Mati, yang berada dalam lahan yang dikelola Perhutani Kabupaten Malang. Peremajaan tanaman yang telah dilakukan mulai tahun.
SCIENCE AND TECHNOLOGY (IPTEK) FOR FARMER GROUPS THAT ARE LOCATED IN CRITICAL LAND IN ANTICIPATION OF LAND RUPTURE OF BATU CITY. Hirijanto Hirijanto; Sudirman Indra
Jurnal ABM Mengabdi Vol 5 (2018): Desember
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Watershed (DAS) of the upstream part of Kali Brantas, especially the catchment areas for the conservation in the lower part has experienced a decrease in production, especially the area of ​​Batu City as an agropolitan city has grown in such a way from year to year, so its main function as the rainwater absorption area increasingly reduced. This is due to the changing conditions of water catchment areas into agricultural land and settlements. Changes in land use conditions lead to land degradation, which is potentially catastrophic: landslides, erosion, floods, droughts and reduced water source discharges. Damage to water resources can not be separated from environmental damage in the vicinity such as land damage, vegetation and population pressure. These three matters are interrelated in influencing the availability of water resources. Identification of critical lands by Geographic Information System (GIS) method is expected to obtain valid and valid results. Based on the problems described above, the proposed solution is Land Conservation by vegetation and mechanical means. In the first method with vegetation, there are two mechanisms used: root systems and organic materials condition the growth of organisms that naturally create bio pores, thus increasing the porosity of the soil. Thus the soil recharge capacity will increase. In the second method mechanical is by making terras perpendicular to the slope line so that inhibits the erosion, which can lead to slope slope and the loss of nutrients in the soil
Evaluasi dan Perbaikan Sistem Layanan Air Bersih Masyarakat Desa Paras Kabupaten Probolinggo Hirijanto Hirijanto; Endro Yuwono; Annur Ma’ruf
Jurnal ABM Mengabdi Vol 7 No 1 (2020): Juli
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan mendasar bagi segala aktivitas manusia. Kebutuhan ini akan meningkat seiring dengan kenaikan laju pertumbuhan penduduk. Permasalahan yang timbul kemudian adalah tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi sebagian warga masyarakat meskipun pada wilayah tersebut telah dibentuk HIPPAM yang berperan sebagai pengelola distribusi air bersih yang menjadi kebutuhan warga masyarakat. Hal ini juga terjadi di wilayah desa Paras kabupaten Probolinggo, sehingga krisis air bersih pada beberapa bagian wilayah masih terjadi. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, dibutuhkan evaluasi dan nasehat teknis terkait dengan perbaikan sistem jaringan distribusi air bersi di wilayah desa Paras kabupaten Probolinggo sehingga penyediaan air bersih dapat mencakup seluruh wilayah layanan dan bersifat berkelanjutan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada masa-masa mendatang untuk jangka waktu panjang. Berdasarkan hasil evaluasi dan pengembangan melalui simulasi yang dilakukan pada sistem jaringan distribusi air bersih, maka nasehat teknis yang direkomendasikan adalah penambahan sumber air baku dari mata air baru, penambahan kapasitas tampungan air baku dan perbaikan perpipaan pada sistem distribusi air bersih kepada pengguna. Hasil rekomendasi berupa nasehat teknis diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan penyediaan air bersih bagi seluruh wilayah desa Paras kabupaten Probolinggo secara merata.
IPTEK bagi Masyarakat Dalam Pengelolaan Air Bersih Dusun Umbul Rejo Kabupaten Malang Hirijanto .; I Wayan Mundra; Bambang Wedyantadji
Jurnal ABM Mengabdi Vol 6 No 1 (2019): Juli
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usulan Pengabdian Kepada Masyarakat ini didasarkan atas hasil penelitian yang dilaksanakan oleh pengusul pada tahun 2016, yang berjudul Penyediaan Air Baku Untuk Pengembangan Budidaya Ikan Lele di Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang, berada di lokasi yang sama dan didanai dari ITN Malang. Berdasarkan penelitian tersebut sumber air yang melimpah belum termanfaatkan secara maksimal, karena masih dapat dipergunakan untuk: air bersih, air baku, pertanian, perikanan dan pariwisata di daerah setempat. Sebagai salah satu sektor kebutuhan pokok, air bersih merupakan hal yang penting dan mutlak dalam kehidupan manusia sehari-hari. Air bersih merupakan salah bagian dari air baku, dimana air baku meliputi; air bersih, air minum, air industry, air irigasi dan lainnya. Salah satu desa yang mempunyai sumber air di Kabupaten Malang Desa Pamotan Dusun Umbul Rejo, dimana sumber air bersih tersebut sebagian sudah dimanfaatkan dan dikelola oleh pemerintah melalui PDAM dipakai untuk air minum, tetapi dipakai konsumsi di Kecamatan Dampit untuk desa lain sedangkan sisanya sebagian untuk irigasi dan sebagian belum termanfaatkan dengan baik. Dusun Umbul Rejo Desa Pamotan sendiri belum menggunakan secara maksimal, dikarenakan kondisi topografi dari sumber air tersebut. Kelebihan sumber air yang dipakai PDAM, yang oleh penduduk setempat akan dimanfaatkan dan dipergunakan air baku sebagai kebutuhan sehari-hari dan mengembangkan usaha pertanian, perikanan, dan pengembangan usaha lainnya. Untuk menunjang usaha tersebut diperlukan air bersih yang layak dari segi kualitas dan kuantitas secara terus menerus kontinyu berkelanjutan. Kondisi topografi dari sumber air yang letaknya jauh dari pemukiman penduduk serta lokasinya dibawah, beda tinggi antara sumber dengan bak penampungan sekitar 10 meter maka perlu adanya pompa untuk menaikkan ke penampungan sementara yang selanjutnya akan didistribusikan ke unit usaha atau kerumah- rumah penduduk setempat, sehingga unit usaha dapat berjalan serta lingkungan kesehatan semakin membaik. Untuk menaikkan tersebut maka dipilihlah pompa, dengan pompa diharapkan bisa menaikkan air dari sumber air. Dengan musyawarah pejabat desa dan partisipasi masyarakat desa setempat, maka melalui program IPTEK bagi Masyarakat inilah dapat membantu pemikiran dan pembuatan perencanaan distribusi ke masing-masing unit usaha dan rumah penduduk sehingga kebutuhan air bersih terpenuhi serta alih teknologi dapat berjalan secara sinergi. Perencanaan ini akan disesuaikan dengan anggaran yang ada dan diharapkan peran aktif serta partisipasi dari masyarakat setempat berjalan dengan baik. The proposed Community Service was based on the results of a study conducted by proponents in 2016, entitled Provision of Raw Water for the Development of Catfish Cultivation in Pamotan Village, Dampit District, Malang Regency, in the same location and funded by ITN Malang. Based on the research, abundant water sources have not been utilized optimally, because it can still be used for: clean water, raw water, agriculture, fisheries and tourism in the local area. As one of the basic needs sectors, clean water is an important and absolute thing in everyday human life. Clean water is one part of raw water, where raw water includes; clean water, drinking water, water industry, irrigation water and others. One village that has a water source in Pamotan Malang Regency, Umbul Rejo Village, where the source of clean water has been partially utilized and managed by the government through PDAM used for drinking water, but used in Dampit Sub-District for other villages while the rest is partly for irrigation some have not been properly utilized. The Umbul Rejo hamlet in Pamotan Village itself has not been used optimally, due to the topography of the water source. The excess water resources used by PDAMs, which will be utilized by local residents and raw water as daily necessities and to develop agriculture, fisheries and other business development businesses. To support this business, clean water is needed in terms of quality and quantity continuously continuously. The topography of the water source is far from the settlement and the location is below, the height difference between the source and the reservoir is about 10 meters, it is necessary to have a pump to increase the temporary shelter which will then be distributed to the business units or houses business can run and the health environment improves. To increase the pump, a pump is chosen, with the pump expected to increase water from the water source. With village officials 'deliberations and local village community participation, through this science and technology program for the Community it can help thinking and making distribution plans to each business unit and residents' houses so that clean water needs are met and technology transfer can run in synergy. This plan will be adjusted to the existing budget and it is expected that the active role and participation of the local community will run well
Pendampingan Peningkatan Kualitas Produksi Bata Merah Desa Umbulrejo Kabupaten Malang Hirijanto .; I Wayan Mundra; Neny Roostrianawaty
Jurnal ABM Mengabdi Vol 6 No 2 (2019): Desember
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari program kerja pemerintah, memberikan peluang yang sangat bagus untuk usaha penyediaan bahan material termasuk bata merah. Desa Umbulrejo Kecamatan Dampit Kabupaten Malang merupakan salah satu sentra penghasil bata merah di wilayah Malang Raya dimana dukungan keberlanjutan produksi dapat diandalkan karena kondisi wilayah desa ini meliputi perbukitan dan hutan sehingga ketersediaan bahan baku dan bahan bakar untuk produksi bata merah cukup melimpah. Berkat kegiatan pendampingan teknis yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, kegiatan produksi bata merah di Desa Umbulrejo juga dapat ditingkatkan dengan otomatisasi sistem produksi sehingga jumlah produksi dapat meningkat jika dibandingkan dengan proses konvensional. Pada saat kuantitas produksi telah dapat ditingkatkan, maka permasalahan baru yang dihadapi dalam produksi bata merah di desa Umbulrejo adalah diperlukannya peningkatan kualitas produksi bata merah serta pemasaran hasil produksinya sehingga produksi bata merah di Desa Umbulrejo dapat bersaing dengan produk sejenis dan terjaga keberlangsungan proses produksinya. Berdasarkan pada analisis situasi, survey dan diskusi dengan para pengrajin bata merah yang ada di desa Umbulrejo serta pengkajian permasalahan yang ada, maka dapat diberikan rekomendasi bagi pengrajin bata merah di Desa Umbulrejo Kecamatan Dampit Kabupaten Malang dengan pendampingan produksi bata merah berupa diversifikasi produk bata merah dengan pemanfaatan bahan tambah/aditif abu sisa pembakaran produksi sebagai campuran bahan baku pembuatan bata merah serta pendampingan dalam strategi pemasaran produk secara online menggunakan media sosial. Hasil rekomendasi dari kegiatan pendampingan yang dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan kualitas produksi dan pemasaran hasil produksi bata merah. Dengan produkivitas yang tinggi dan didukung dengan kualitas produk yang baik, maka diharapkan keberlangsungan proses produksi bata merah di desa Umbulrejo dapat tetap berlangsung sehingga perekonomian warga setempat dapat lebih meningkat karena peluang usaha produksi bata merah yang menjanjikan.
INFILTRATION WELLS ALTERNATIVES TO REDUCE WATER PUDDLE IN LOWOKWARU DISTRICT, MALANG CITY Hirijanto Hirijanto; I Wayan Mundra; Bambang Wedyantadji
Journal of Sustainable Technology and Applied Science (JSTAS) Vol. 2 No. 1 (2021): Journal of Sustainable Technology and Applied Science, May 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jstas.v2i1.3018

Abstract

Surface waters give a plentiful supply of waters ready to be utilized for residence, farmland, fishery, industry, and electric generating machine, and most importantly, to deal with the problem of water scarcity (crisis). Rain is one of the hydrological cycles that help to preserve groundwater (shallow groundwater). During the rainy season, most waters go directly to the river and the sea without processing, creating inundations and flood in some places. Water resources, however, begin to lose their supporting capacity. Water supply is no longer balanced with the demand that starts to bulge up excessively. This disrupted balance is indicated by many critical lands that are less productive and incapable of absorbing waters to the ground. Considering this outline, the implementation of environmentally friendly infiltration wells can be a strategic option to solve the water balance issue. Some alternatives of infiltration wells are proposed as the solution to the problem that this research deals with. It is estimated that these wells can reduce 10%-15% of surface runoff rate in Lowokwaru District of Malang City, especially around Soekarno-Hatta Street that always leaves massive water puddle, especially during the rainy season. This research gives the relevant institutions and user community information about drainage construction, drainage network, and land use above drainage network. Through this information, it is expected that the follow-up can be given efficiently to produce an optimum and effective drainage network. Community participation, therefore, is needed to maintain the benefits of alternative infiltration wells to ensure their sustainability in the future.
SYSTEM DYNAMICS FOR SIMULATION MODEL OF MATERIAL COST IN WATER RECOURCES PROJECT I Wayan Mundra; Hirijanto Hirijanto
Journal of Sustainable Technology and Applied Science (JSTAS) Vol. 1 No. 2 (2020): Journal of Sustainable Technology and Applied Science, November 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jstas.v1i2.3027

Abstract

Project cost is one of the constraints in the achievement of a construction project. Limitation on projects financing require more realistic and efficient cost analysis in preparation of project. Due to changes in projects planning over time, it is usually difficult to predict the future project cost. So, we need an integrated system and give an efficiency for the planner. Project cost consists of cost components which is there are an interrelationship each other’s and influencing the overall cost of the project. The approach using system dynamic is one of the best solutions to identify the causal relationship between cost components by using software tools Ventana Simulation (Vensim) to facilitate the identification of causal relationship (causatic diagram) and mathematical equations between variables in stock flow diagram. The results of system dynamic approach show that the simulation model can be used to predict/ estimate the project’s cost in the coming years. Verification and validation of simulation model is eligible based on the value of means comparison, E1 = 0.32% < 5% and % error variance, E2 = 3.19% < 30% so the developed model can be done scenarios for changes that occur on the system according to the user needs.