Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Konstruksi Sosial Pekerja Perempuan dan Anak pada Industri Perikanan Anggaunitakiranantika, Anggaunitakiranantika
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 13, No 1 (2018): April
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1656.769 KB) | DOI: 10.21580/sa.v13i1.2216

Abstract

Women worker and children employee on fishery industry aims to increase workforce participation around seashore edge beside budgeting pressure for labor cost. What is more necessary, the fishery industry is known as fishing manufacture in Pasuruan, tend to save their expenditure budget due to social subsidies to their employee. Thirty-four women who work at fishery industry was aged from 18 to 55 years old and the 8 children who engage with work was aged from 8 to 16 years old. There was wage gap between women worker and children worker. Gender dualism belongs to women worker and the children create social construction among local society in Pasuruan. Social construction happened because of dichotomy aspect. The first is working in the fishery industry was done with pride in breaking patriarchy rules, Secondly, they set to work for long-life family needed.
MIGRASI INTERNASIONAL PADA WANITA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG: SEBUAH KONSTRUKSI SOSIAL -, Anggaunitakiranantika
Sospol : Jurnal Sosial Politik Vol 3, No 1 (2017): Januari-Juni
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.351 KB) | DOI: 10.22219/sospol.v3i1.4399

Abstract

AbstrakBuruh Migran Indonesia yang bekerja di luar negeri, baik kategori legal maupun yang ilegal lebih banyak melibatkan tenaga kerja wanita salah satunya berasal dari Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur. Di Negara Hongkong jumlah TKI asal Propinsi Jawa Timur paling banyak, yakni mencapai sekitar 170.000 orang, disusul Taiwan sekitar 160.000, dan Malaysia sekitar 130.000 orang. Penelitian dilakukan untuk melakukan identifikasi pada ketertarikan wanita di Kabupaten Tulungagung pada untuk menjadi buruh migran di Hongkong yang selanjutnya dianalisis menggunakan teori konstruksi sosial. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik purposive di Kabupaten Tulungagung meliputi 6 Kecamatan terpilih dengan melakukan observasi dan  in-depth interview pada 20 informan. Faktor yang mempengaruhi emigrasi wanita ke Hongkong sesuai dengan konstruksi sosial yang terbentuk adalah Adanya jaringan migran sukses yang berada di Hongkong dengan berbagai fasilitas, kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan, ?social prestige? pada mereka yang bekerja sebagai buruh migran dan kebutuhan dalam jangka panjang.Kata Kunci: Hongkong, Konstruksi Sosial, Migrasi Internasional, Perempuan, TulungagungAbstractIndonesian domestic worker whose came from Tulungagung Regency, East Java has been engaged as women labor and known as legal or illegal worker abroad. Divided into destination labor proportion at East Java Province, Hongkong has the first position with 170.000 worker, followed by Taiwan on 160.000 and Malaysia at least 130.000 worker being there. Research was conducted to identify local women interest on being Indonesian domestic worker using social construction theory. Research was done on purposive technique by qualitative method at Tulungagung Regency which covered 6 chosen district. Observed at least 20 informan and having in-depth interviewed, research identified through some factor: based on social construction, succeed migrant network at Hongkong has bade on privilege and comfortable life. Hence, social prestige also offers for Indonesia domestic worker at Hongkong. Latest finding is about international migration was seen as necessary things in life for longtime needs among them.Keyword: Hongkong, International Migration, Social Construction, Tulungagung, Women
Social Networks: The Survival Strategy Of Indonesian Migrant Workers In Hong Kong Anggaunitakiranantika, Anggaunitakiranantika
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 13, No 1 (2021): March 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v13i1.27021

Abstract

Transnational migration performed by Indonesian women today is a social transformation in labor participation. This phenomenon is also encountered in the lives of women who decide to become Indonesian migrant workers in Hong Kong. This research aims to analyze and identify the self-actualized survival ability of Indonesian migrant workers in Hong Kong. In addition, this research also investigates the social capital practiced by Indonesian migrant workers in Hong Kong. The descriptive qualitative method was employed as the research method by using an interpretive approach. Data collection in this research utilized purposive sampling on nine Indonesian women migrant workers which was conducted in May 2019 and located in Tsim Tsa Shui, Kowloon district, Hong Kong. By applying the concept of social capital from Fukuyama, research results discovered that the existence of migrant workers network is established in the circle of relatives and families, which becomes the formation basis of social capital. Social capital possessed by Indonesian migrant workers is admitted to be composed of three main elements, firstly, trust in the form of social security to support the continuity of existence of women as migrant workers in Hong Kong, specifically when facing problems. The second element is reciprocal, which is based on the economic shortages experienced and the common feeling and experience of being a migrant worker in Hong Kong. The last element is social interaction, which prioritizes practical and economic interactions by choosing the closest district to where they live and using social media to communicate with each other.
Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Keluarga Sejahtera di Kampung KB Prasetyo, Joko Adi; Anggaunitakiranantika, Anggaunitakiranantika
SOSIETAS Vol 10, No 2 (2020): Sosietas : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.493 KB) | DOI: 10.17509/sosietas.v10i2.30100

Abstract

Implementasi program kampung keluarga berencana dipandang sebagai upaya pemerintah dalam mensejahterahkan masyarakat dan mengontrol laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Kampung KB di Kecamatan Kepanjen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Mojosari dan Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lokasi dipilih karena Desa Mojosari dan Desa Panggungrejo merupakan proyek percontohan Kampung KB yang ditempatkan dalam pusat pemerintahan Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data yang dipilih menggunakan snowball sampling dengan melakukan observasi dan wawancara. Teori yang digunakan untuk menganalisa adalah konsep teori Interaksionalisme Simbolik yang menunjukkan bahwa (1) mekanisme program pemberdayaan yang ada di Kampung KB sudah di atur oleh pemerintah melalui lembaga BKKBN yang berkolaborasi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan untuk membangun program Kampung KB (2) Keadaan partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan Kampung KB dapat dinilai dari peran aktif keikut sertaan masyarakat dalam program Kampung KB yakni BKB, BKL, BKR, UPPKS dan PIK-R.
Konstruksi Sosial Pekerja Perempuan dan Anak pada Industri Perikanan Anggaunitakiranantika Anggaunitakiranantika
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 13, No 1 (2018): April
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1656.769 KB) | DOI: 10.21580/sa.v13i1.2216

Abstract

Women worker and children employee on fishery industry aims to increase workforce participation around seashore edge beside budgeting pressure for labor cost. What is more necessary, the fishery industry is known as fishing manufacture in Pasuruan, tend to save their expenditure budget due to social subsidies to their employee. Thirty-four women who work at fishery industry was aged from 18 to 55 years old and the 8 children who engage with work was aged from 8 to 16 years old. There was wage gap between women worker and children worker. Gender dualism belongs to women worker and the children create social construction among local society in Pasuruan. Social construction happened because of dichotomy aspect. The first is working in the fishery industry was done with pride in breaking patriarchy rules, Secondly, they set to work for long-life family needed.
Eksistensi home industry berbasis gender di Kota Malang Anggaunitakiranantika Anggaunitakiranantika
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 4, No. 1
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.1 KB)

Abstract

There are many industry sector in Malang City, one of them is Cornflakes Industry which located on Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Malang City. This industry, is running for over 25 years and must facing business competition in industrialized era. For their sustainability, this industry is supported by social capital strengthness. In order to preserving home industries which producing cornflake, there are some components in society who directly supports such as: business owner, employee, and laborer. Research was conducted by qualitative research with gender approach. This research aims for analyzing social capital role on cornflake home industry in Malang City, elaborating social phenomena in industrial sector with economy sociological context and identifying how social capital works on cornflake industrial relationship in Malang City. Research was found that social capital among industrial relation are created social bonding among societies which created by kinship and neighborhood system, then, strengthening cooperation between employee, employer, labor, supplier, consumen and Malang City government for supporting each other due to local commodity from home industry sector. Finally, research finding if social capital will determined industrial existences in the future based on product necessity like cornflake as local commodity has declared by Tourism Indonesia Government as premium local food product from Malang City.DOI: 10.17977/um022v4i12019p038
INTERAKSI BURUH MIGRAN PEREMPUAN SEBAGAI KEKUATAN MODAL SOSIAL Anggaunitakiranantika Anggaunitakiranantika
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.936 KB)

Abstract

Migrasi internasional yang terjadi pada buruh migran Indonesia menjadi pusat perhatian berbagai pihak dalam dekade terakhir, permasalahan mengenai ketenagakerjaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri mulai banyak terangkat ke permukaan dengan pemberitaan secara meluas di media.BMI yang bekerja di luar negeri, baik kategori legal maupun yang ilegal lebih banyak melibatkan perempuan di Propinsi Jawa Timur, salah satunya berasal dari Kabupaten Tulungagung. Di Negara Hongkong jumlah BMI asal Propinsi Jawa Timur paling banyak, yakni mencapai sekitar 170.000 orang, disusul Taiwan sekitar 160.000, dan Malaysia sekitar 130.000 orang.Penelitian dilakukan untuk menganalisis keberanian pada perempuan untukmenjadi buruh migranyang didasari oleh interaksi sosial. Analisis pada interaksi juga dilakukan untuk mengetahui modal sosial yang tercipta di kalangan buruh migran Indonesia yang berasal dari Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik purposive di Kabupaten Tulungagung. Keterlibatan perempuan di Kabupaten Tulungagung menjadi Buruh Migran Indonesia dilakukan atas dasar keberanian dalam merubah nasib hidupnya dan melawan fatalisme sebagimana melekat pada masyarakat desa. Interaksi sosial yang dilakukan oleh buruh migran Indonesia melalui komunikasi virtual dengan perantara media sosial adalah bentuk dari Geometry of social space dalam kajian interaksi Simbolik. Interaksi sosial inilah yang menjadi modal utama dalam penguatan jaringan di dalam masyarakat sehingga buruh migran Indonesia mampu membentuk masyarakatnya sendiri dalam sistem sosial yang lebih luas.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v2i12017p033
PELATIHAN PEMBUATAN SOUVENIR ELEMEN INTERIOR MENGGUNAKAN TEKNIK STICKY TAPE PRINTMAKING SEBAGAI MODAL KETERAMPILAN WIRAUSAHA Lisa Sidyawati; Anggaunitakiranantika Anggaunitakiranantika; Tika Dwi Tama
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i2.4141

Abstract

Sebanyak 70% buruh migran Indonesia adalah perempuan yang awalnya bekerja dibidang manufaktur dan sektor domestik sebagai PRT. Dampak dari pandemi Covid 19 yang terjadi dari tahun 2019 membuat banyak buruh migran Indonesia yang dipulangkan serta tidak diperpanjang kontraknya, sehingga mereka membutuhkan lapangan pekerjaan lagi. Pengabdian ini bertujuan memberikan pelatihan keterampilan para mantan buruh migran Indonesia yang berada di Malang Raya yaitu Pelatihan Pembuatan Souvenir Elemen Interior Bergaya Shabby dengan Teknik Sticky Tape Printmaking BerOrnamen Binatang Mitology Nusantara sebagai Modal Ketrampilan Wirausaha. Metode pengabdian yang dilakukan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan (PRA) dengan tahapan Pelaksanaan program dibagi menjadi tiga tahapan yaitu: (1) Tahap identifikasi produk dan sosialisasi; (2) Tahap praktek dan pendampingan; (3) Tahap monitoring dan evaluasi. Produk yang dihasilkan dalam pengabdian ini adalah sarung bantal, gorden dan taplak meja
Sexual Self-Disclosure: A Study on Communication Behaviors among Users in Online Dating Applications Puspita Sari Sukardani; Anam Miftakhul Huda; Farid Pribadi; Sueb Sueb; Anggaunitakiranantika Anggaunitakiranantika
The Journal of Society and Media Vol. 6 No. 1 (2022): Understanding Communication on Media and Society Life
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v6n1.p84-103

Abstract

The development of digital technology has changed the way people communicate. The existence of online media is no longer a medium of information but also has become a space for human interpersonal relationships. One of the phenomena is the shifted pattern of a group of people looking for a life partner virtually through dating applications. This emerging trend of online dating applications in the vast digital world has been contradicted with the values of the Eastern community including Indonesia. The communication pattern employed by the users, despite it being considered taboo to some extent, includes the sexual self-disclosure by users to targeted partners in the online dating apps. The study aims at understanding the process of communication of sexual self-exposure by the users in the online dating application. Additionally, this study examines how sexual behaviors as the implication of online interactions. There are some dynamics employed in sexual self-disclosure in the process of online communication, factors that influence the way to communicate in the online dating apps, including occupation, recent events, and sexual experiences
Migrasi Internasional Pada Wanita di Kabupaten Tulungagung: Sebuah Konstruksi Sosial Anggaunitakiranantika -
Sospol : Jurnal Sosial Politik Vol. 3 No. 1 (2017): Januari-Juni
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sospol.v3i1.4399

Abstract

AbstrakBuruh Migran Indonesia yang bekerja di luar negeri, baik kategori legal maupun yang ilegal lebih banyak melibatkan tenaga kerja wanita salah satunya berasal dari Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur. Di Negara Hongkong jumlah TKI asal Propinsi Jawa Timur paling banyak, yakni mencapai sekitar 170.000 orang, disusul Taiwan sekitar 160.000, dan Malaysia sekitar 130.000 orang. Penelitian dilakukan untuk melakukan identifikasi pada ketertarikan wanita di Kabupaten Tulungagung pada untuk menjadi buruh migran di Hongkong yang selanjutnya dianalisis menggunakan teori konstruksi sosial. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik purposive di Kabupaten Tulungagung meliputi 6 Kecamatan terpilih dengan melakukan observasi dan  in-depth interview pada 20 informan. Faktor yang mempengaruhi emigrasi wanita ke Hongkong sesuai dengan konstruksi sosial yang terbentuk adalah Adanya jaringan migran sukses yang berada di Hongkong dengan berbagai fasilitas, kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan, “social prestige” pada mereka yang bekerja sebagai buruh migran dan kebutuhan dalam jangka panjang.Kata Kunci: Hongkong, Konstruksi Sosial, Migrasi Internasional, Perempuan, TulungagungAbstractIndonesian domestic worker whose came from Tulungagung Regency, East Java has been engaged as women labor and known as legal or illegal worker abroad. Divided into destination labor proportion at East Java Province, Hongkong has the first position with 170.000 worker, followed by Taiwan on 160.000 and Malaysia at least 130.000 worker being there. Research was conducted to identify local women interest on being Indonesian domestic worker using social construction theory. Research was done on purposive technique by qualitative method at Tulungagung Regency which covered 6 chosen district. Observed at least 20 informan and having in-depth interviewed, research identified through some factor: based on social construction, succeed migrant network at Hongkong has bade on privilege and comfortable life. Hence, social prestige also offers for Indonesia domestic worker at Hongkong. Latest finding is about international migration was seen as necessary things in life for longtime needs among them.Keyword: Hongkong, International Migration, Social Construction, Tulungagung, Women