Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TERAPI MUSIK DAN GUIDED IMAGERY DALAM MENURUNKAN KECEMASAN PADA IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA DI RSUP PROF. KANDOU MANADO Pasambo, Yourisna; Kaunang, Marchelina Benediktin; Tamunu, Esther; Sarimin, Dorce Sisfiani; Tuegeh, Johana
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.3076

Abstract

Pendahuluan: Preeklamsia merupakan hipertensi pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria lebih dari 300 miligram per 24 jam. Preeklamsia dapat menimbulkan kecemasan pada ibu akan dampak yang dapat ditimbulkan dari preeklamsia, sebaliknya kecemasan juga dapat meningkatkan tekanan darah pada ibu. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran efektifitas terapi musik dan guided imagery dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil dengan preeklamsia. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti melaksanakan asuhan keperawatan kepada ibu hamil dengan preeklamsia dan meingimplementasikan terapi musik dan guided imagery untuk mengurangi kecemasan ibu. Penetapan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi ibu hamil dengan preeklamsia berat disertai proteinuria serta menjalani program hingga selesai, sehingga didapatkan sampel sebanyak empat ibu hamil. Hasil: setelah diberikan intervensi terapi musik dan guided imagery selama tiga kali, terjadi penurunan tingkat kecemasan pada keempat ibu hamil yang mengalami preeklamsia. Tingkat kecemasan responden pertama menurun dari skor 27 (kecemasan sedang) menjadi 14 (kecemasan ringan). Responden kedua menurun dari skor 25 (kecemasan sedang) menjadi 14 (kecemasan ringan). Responden ketiga menurun dari skor 26 (kecemasan sedang) menjadi 13 (kecemasan ringan). Responden keempat menurun dari skor 26 (kecemasan sedang) menjadi 14 (kecemasan ringan). Hasil penelitian studi kasus memberikan gambaran bahwa penerapan terapi musik dan guided imagery dapat menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil dengan preeklamsia setelah diberikan intervensi sebanyak tiga kali.Kata Kunci : Guided Imagery, Ibu hamil, Kecemasan, Preeklamsia, Terapi Musik
Edukasi Deteksi Dini Stroke Dengan Video Animasi Fast Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Penderita Hipertensi Desyani, Ni Luh Jayanthi; Pasambo, Yourisna; Annthonette Wulan Keloay, Maitha
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 1 (2024): Januari - April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i1.1428

Abstract

Pendahuluan: Stroke merupakan kondisi darurat medis karena berkaitan dengan waktu sehingga memerlukan penanganan yang cepat, tepat dan hati-hati. Penatalaksanaan yang optimal dapat mencegah kematian dan kecacatan permanen. Salah satu strategi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan stroke dapat dilakukan melalui edukasi berupa metode audiovisual yang berisi informasi tentang deteksi dini penyakit stroke. Tujuan menganalisis pengaruh edukasi deteksi dini stroke dengan metode audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap keluarga individu penderita hipertensi. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimen pre-post test dengan group kontrol untuk pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 50 responden yang sesuai kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah video animasi deteksi dini stroke dengan metode FAST ( Face drooping, Arm weakness, Speech  Dificulty dan Time) yang berisi edukasi deteksi dini stroke berdurasi 10 menit, lembar angket pengetahuan dan sikap. Data dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan. Penelitian ini dilakukan setelah mendapat ijin etik penelitian yang dikeluarkan oleh komisi etik kesehatan Politeknik Kesehatan Manado. Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media audiovisual pada kelompok perlakuan memberikan pengaruh terhadap peningkatan skor pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,000). Kesimpulan: Promosi kesehatan deteksi dini edukasi stroke dengan menggunakan metode FAST melalui media audiovisual dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap keluarga penderita hipertensi.
PEMBERDAYAAN PEGAWAI DAN MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES MANADO DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN DARAH MELALUI DONOR DARAH Alam, Syamsu; Makalew, Linda; Losu, Fredrika Nancy; Purwandari, Atik; Tuju, Sjenni; Pratiwi, Dian; Solang, Sisca; Lumy, Freike; Pasambo, Yourisna
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20402

Abstract

Abstrak: Kebutuhan darah semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penyakit tidak menular yang membutuhkan donor darah, sementara jumlah masyarakat yang mendonorkan darah di Indonesia masih rendah. Target WHO untuk kontribusi darah nasional sebesar 2 persen dari total penduduk belum tercapai. Poltekkes Kemenkes Manado (Polkesdo) sebagai institusi pendidikan berperan dalam meningkatkan ketersediaan suplai darah dari para pendonor. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan ketersediaan suplai darah di mitra yaitu UTD RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado, yang merupakan RS yang lokasinya berdekatan dengan kampus Polkesdo. Metode yang digunakan adalah penggalangan pendonor dan pelaksanaan kegiatan donor darah bekerja sama dengan mitra UTD RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Peserta pendonor adalah pegawai dan mahasiswa Polkesdo dengan target pendonor sebesar 154 orang. Kegiatan terlaksana pada tanggal 8 Mei 2023 di laboratorium Polkesdo bekerjasama. Diperoleh jumlah pendonor sebanyak 45 atau 29,2% dari target. Sebagian besar pendonor (58%) melakukan donor darah untuk pertama kalinya, hanya sebagian kecil pendonor (11%) yang rutin melakukan donor darah, dan bahwa sebagian besar pendonor (91%) menyatakan keinginan untuk mendonor lagi dan hanya sebagian kecil yang menyatakan tidak. Disimpulkan bahwa jumlah civitas akademika Polkesdo yang menjadi pendonor darah masih sangat kurang. Penting dilakukan komunikasi dan edukasi tentang pentingnya donor darah, serta kegiatan penggalangan berkala sangat efektif khususnya untuk pendonor pertama dan yang tidak rutin donor.Abstract: The need for blood increases along with the increase in non-communicable diseases that require blood donations, while the number of people who donate blood in Indonesia is still low. The WHO target for national blood contribution has not been achieved. Polkesdo as an educational institution plays a role in increasing the availability of blood supply from donors. The purpose of this activity is to increase the availability of blood supply at partners, namely UTD RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado, which is a hospital located close to the Polkesdo campus. The method used is raising donors and carrying out blood donation activities in collaboration with partners. Donor participants are Polkesdo employees and students with a target donor of 154 people. The activity took place on May 8 2023 at the Polkesdo laboratoryincrease the availability of blood supply at hospital. The method used is donor mobilization and implementation of blood donor activities. The activity was carried out on May 8, 2023 at the Polkesdo laboratory. The number of donors was 29.2% of the target. Most donors (58%) did blood donation for the first time, only a small percentage of donors (11%) who routinely do blood donation, and that most donors (91%) expressed the desire to donate again and only a small percentage stated that they did not. It was concluded that the number of Polkesdo academicians who become blood donors is still very low. It is important to communicate and educate about the importance of blood donation, and periodic raising activities are very effective, especially for first donors and those who do not regularly donate.  
Penerapan Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Ibu Pre Kuretase Dengan Abortus Inkomplit Pasambo, Yourisna; Ali, Dwi Rabiatul Adwiyah; Tamunu, Esther; Sarimin, Dorce Sisfiani; Pesak, Ellen; Tuegeh, Johana
JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan Vol 10 No 2 (2023): Vol 10 No 2 ( Edisi Januari - Juni 2023 )
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jib.v10i2.1923

Abstract

Background: Incomplete abortion is the partial loss of conception and the remaining tissue in the uterus. In this condition the mother is recommended to do curettage to remove and clean the existing tissue, prevent infection to overcome heavy bleeding. This can have a psychological impact on mothers who will undergo several series of actions, one of which is anxiety. Nurses play a role in reducing maternal anxiety so that mothers can go through each process well. The application of autogenic relaxation techniques can be a solution in increasing the relaxation response, providing a sensation of calmness towards a situation faced, to reduce maternal anxiety. The purpose of this study was to determine the application of autogenic relaxation in reducing the anxiety of mothers who will undergo curettage due to incomplete abortion. The research method is descriptive-qualitative with a case-study approach. For sample determination, we used a targeted sampling technique to determine the number of samples from up to four pregnant women who had undergone an incomplete abortion. Results: anxiety levels decreased after a 3-day self-relaxation intervention in four pregnant women with incomplete abortion before curettage . Conclusion: autogenic relaxation is effective in reducing anxiety levels in pre curettage pregnant women due to incomplete abortion.
Kombinasi Teknik Contrast Bath Dan Foot Massage Dalam Menurunkan Edema Kaki Pada Ibu Hamil Dengan Preeklamsia Berat Pasambo, Yourisna; Radjak, Desy Fransiska; Tamunu, Esther; Tuegeh, Johana; Karundeng, Yanni
JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan Vol 11 No 2 (2024): Vol 11 No 2 ( Edisi Januari - Juni 2024 )
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jib.v11i2.2115

Abstract

Background: Preeclampsia is a set of symptoms experienced by pregnant women, laboring women and women in the postpartum period that usually appear at 20 weeks of gestation until the end of the first week of labor. Leg edema is a common problem in pregnant women with preeclampsia. Leg edema makes pregnant women feel cramps at night, feel uncomfortable and heavy in the swelling area. The management of foot massage and warm water soak is effective in reducing leg edema in third trimester pregnant women. Contrast bath is one of the foot soaking techniques that works to reduce edema by lowering intra-venous hydrostatic pressure which has an impact on the seeping of plasma fluid in the interstitium back into the veins. Objective : of this case study is to apply evidenced based nursing action contrast bath with foot massage to reduce leg edema in pregnant women with severe preeclampsia. The writing. Methods : is descriptive qualitative using a case study approach. Samples were selected using purposive sampling technique and obtained a sample of four pregnant women with severe preeclampsia. Results: the four pregnant women experienced a decrease in edema degree of 1 degree each after being given contrast bath and foot massage interventions for three days. Conclusion: the combination of contrast bath and foot massage techniques is effective in reducing leg edema
GROUP ACTIVITY THERAPY REDUCES SYMPTOMS OF PSYCHOSOCIAL DISORDERS OF THE ELDERLY (ELDERLY) Pasambo, Yourisna; Karundeng, Yanni; Imbar, Henry Sonny; Tumurang, Marjes; Desyani, Ni Luh Jayanthi
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KOMUNITAS KESEHATAN Vol 1 No 1 (2023): DESEMBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jb.v1i1.852

Abstract

Pada umumnya setelah orang memasuki lansia akan mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Keadaan itu berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Di antaranya adalah secara psikososial yaitu ketergantungan pada orang lain, mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan, bingung, panik, depresif, apatis, dan sebagainya. Penurunan fungsi kognitif dan psikomotor juga lansia yang berada di Desa Silian Satu Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara. Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa orang lansia ditemukan bahwa lansia tersebut tidak lepas dari masalah psikososial. Kondisi psikososial seperti ini tentunya menyebabkan lansia mengalami penurunan kualitas kesehatan, kurang berdaya guna dalam masa tua serta kurang menikmati masa tua mereka. Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kesehatan lansia adalah dengan menerapkan terapi aktivitas kelompok (TAK). TAK merupakan salah satu cara agar lansia berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dapat mempengaruhi psikososialnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanni dkk (2018) terhadap lansia di Panti Agape Tondano dan Panti Debora Tondano Propinsi Sulawesi Utara menunjukkan bahwa terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori memberi hasil yang bermakna dimana terdapat pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi sensoris terhadap gangguan psikososial lanjut usia. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensoris dilakukan dengan metode diskusi dan sharing persepsi dengan panduan modul yang disusun oleh tim peneliti. Hasil penelitian tersebut dapat menjawab masalah kesehatan psikososial yang dialami oleh lansia di Desa Silian Satu. Pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui terapi aktifitas kelompok persepsi sensori dengan menggunakan Modul Terapi Aktifitas Kelompok hasil penelitian dari Yanni Karundeng dkk. Terapi aktifitas kelompok dilaksanakan selama empat hari. Kegiatan ini difokuskan pada lansia yang mengalami penurunan / gangguan fungsi psikososial dengan target sasaran 50 -70 lansia. Hasil analisa data menunjukkan bahwa terjadi penurunan gejala gangguan psikososial yang dialami oleh lansia setelah menjalani Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Kesimpulan yang diperoleh dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terjadi penurunan gejala gangguan psikososial yang dialami oleh lansia di Desa Silian Satu Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara setelah diberikan TAK. Pada umumnya setelah orang memasuki lansia akan mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Keadaan itu berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Di antaranya adalah secara psikososial yaitu ketergantungan pada orang lain, mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan, bingung, panik, depresif, apatis, dan sebagainya. Penurunan fungsi kognitif dan psikomotor juga lansia yang berada di Desa Silian Satu Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara. Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa orang lansia ditemukan bahwa lansia tersebut tidak lepas dari masalah psikososial. Kondisi psikososial seperti ini tentunya menyebabkan lansia mengalami penurunan kualitas kesehatan, kurang berdaya guna dalam masa tua serta kurang menikmati masa tua mereka. Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kesehatan lansia adalah dengan menerapkan terapi aktivitas kelompok (TAK). TAK merupakan salah satu cara agar lansia berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dapat mempengaruhi psikososialnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanni dkk (2018) terhadap lansia di Panti Agape Tondano dan Panti Debora Tondano Propinsi Sulawesi Utara menunjukkan bahwa terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori memberi hasil yang bermakna dimana terdapat pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi sensoris terhadap gangguan psikososial lanjut usia. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensoris dilakukan dengan metode diskusi dan sharing persepsi dengan panduan modul yang disusun oleh tim peneliti. Hasil penelitian tersebut dapat menjawab masalah kesehatan psikososial yang dialami oleh lansia di Desa Silian Satu. Pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui terapi aktifitas kelompok persepsi sensori dengan menggunakan Modul Terapi Aktifitas Kelompok hasil penelitian dari Yanni Karundeng dkk. Terapi aktifitas kelompok dilaksanakan selama empat hari. Kegiatan ini difokuskan pada lansia yang mengalami penurunan / gangguan fungsi psikososial dengan target sasaran 50 -70 lansia. Hasil analisa data menunjukkan bahwa terjadi penurunan gejala gangguan psikososial yang dialami oleh lansia setelah menjalani Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Kesimpulan yang diperoleh dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terjadi penurunan gejala gangguan psikososial yang dialami oleh lansia di Desa Silian Satu Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara setelah diberikan TAK.
Mentoring for Breastfeeding Mothers in Stunting Prevention Efforts in Kalasey Dua Village Pasambo, Yourisna; Karundeng, Yanni; Desyani, Ni Luh Jayanthi; Tuegeh, Johana; Kusmiyati, Kusmiyati
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KOMUNITAS KESEHATAN Vol 2 No 01 (2024): JUNI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jb.v2i01.2317

Abstract

Introduction Stunting occurs in children with chronic malnutrition due to the provision of food that does not meet nutritional needs. Stunting prevention is carried out through specific and sensitive interventions on the target of the first 1,000 days of life, one of which is by providing optimal Exclusive Breastfeeding. The cause of the low coverage of breastfeeding is the lack of understanding and awareness of a mother about the importance of breast milk for child growth. Several previous studies have found that mentoring mothers can increase knowledge and understanding of mothers about the nutrition of pregnant and breastfeeding mothers and the importance of effective Exclusive Breastfeeding. The purpose of the activity is to increase the knowledge and abilities of mothers in providing Exclusive Breastfeeding in Kalasey Dua Village. The community service method is implemented through education on providing Exclusive Breastfeeding using videos and E-Modules as well as face-to-face mentoring and counseling and through WhatsApp groups. The results of the activity showed an increase in the knowledge of pregnant and breastfeeding mothers about providing Exclusive Breastfeeding after being given education and mentoring by implementing videos and e-modules. Conclusion, providing education and mentoring effectively increases the knowledge of pregnant and breastfeeding mothers about the importance of providing Exclusive Breastfeeding.