Amelia, Zahrina
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Al Azhar Indonesia

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Implementation of the Use of Daily Journals in PAUD Institutions Amelia, Zahrina; Pansuri, Fitria Farhani
Edukasi Vol 15, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v15i2.31688

Abstract

One strategy to encourage children's early literacy skills, especially those aged 3-5 years, is to keep a daily journal so that children can communicate their thoughts, feelings and record their ideas through scribbles or pictures. Furthermore, scientific studies show that expressing what a person thinks and feels in a journal can have a positive impact on the author's physical and mental health. Based on the previous research, the researcher was interested in seeing how the "Implementation of the Use of Daily Journals in PAUD Institutions" using qualitative research methods and data collection methods using interviews and observations. The research was conducted in Jakarta and Depok, with a total number of respondents 12 teachers from four different kindergartens. The results showed that this daily journal was considered by most teachers to be able to support early literacy development even though the duration of work, writing equipment used and the form of support provided by teachers and parents are varied. In addition, most respondents also revealed that making daily journals can facilitate children to develop the ability to regulate their emotions in the morning, develop creativity, and help smooth daily teaching and learning activities. Therefore it can be say that a daily journal is a tool to expose children's social emotional problems, which always can help help to recognize and overcome the problems that faced with children, which can also help them to identify and overcome new problems, such as “new normal situation” when pandemi covid19 is over.
PROSES BERPIKIR KREATIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DALAM KEGIATAN OUTBOUND Zahrina Amelia
Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 4 No 1 (2020): Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : PIAUD Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ra.v4i1.5425

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pola dan data empiris mengenai proses berpikir kreatif anak usia 5-6 tahun dalam kegiatan outbound di Sekolah Alam Bintaro Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilaksanakan pada anak usia 5-6 tahun di Sekolah Alam Bintaro, Tangerang Selatan. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, display data dan verivikasi/kesimpulan. Pemeriksaan data dilakukan dengan triangulasi data dan member check. Temuan hasil penelitian menunjukkan pemerolehan proses berpikir kreatif anak usia 5-6 tahun pada kegiatan outbound di Sekolah Alam Bintaro yaitu: 1) Anak mengajukan pertanyaan dan mengeksplorasi dari beragam persfektif. 2) Anak berdisukusi (berargumentasi) dari informasi yang dimilikinya. 3) Anak mempersentasikan dan menguji ide yang dimilikinya. 4) Anak mengidentifikasi ide yang dimilikinya telah sempurna atau membutuhkan penyempurnaan. Hal tersebut juga didukung oleh guru dengan menyajikan masalah, membimbing dan mengawasi anak untuk bereksplorasi dan menemukan jawabannya. Implikasi dari penelitian ini adalah secara teoritis, proses berpikir kreatif dapat dilakukan di setiap sekolah melalui kegiatan yang memberikan ruang untuk anak menemukan idea tau jawabannya sendiri. Secara praktis proses berpikir kreatif akan berkembang dengan baik apabila terdapat dukungan dari guru dan lingkungan anak. Guru dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan lingkungan yang mendukung anak untuk menemukan ide-ide baru.
Pengembangan Model Video Interaktif Dalam Mengembangkan Keterampilan Toilet Training Pada Anak Usia 4-5 Tahun Zahrina Amelia; Rahma Nurfuati
Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 4 No 2 (2020): Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : PIAUD Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media pembelajaran merupakan salah satu hal yang berperan penting untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat menghadirkan materi pembelajaran yang lebih konkrit dan mudah dipahami oleh anak serta lebih menarik. Kemampuan menolong diri sendiri penting diajarkan sejak usia dini agar anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, bertanggung jawab, dan peduli terhadap diri sendiri dan lingkungan. Ketika mengajarkan kemampuan menolong diri sendiri (self help skills) anak memerlukan bimbingan dari orang dewasa sekitarnya, salah satunya toileting. Fenomena ini dipicu karena banyak hal, antara lain pengetahuan ibu yang kurang tentang cara melatih buang air besar dan buang air kecil, pemakaian popok sekali pakai, hadirnya saudara baru dan masih banyak lainnya. Salah satu stimulasi atau keterampilan anak usia 4-5 tahun di taman kanak-kanak (TK)adalah pelaksanaan toilet training karena, pembiasaan toilet training sangat penting bagi anak usia dini agar mereka dapat mengenal kebersihan Pada jurnal Nurjanah, ,menjelaskan bahwa masih jumlah balita mencapai 30 % dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia, dan menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) nasional diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol buang air besar dan buang air kecil (ngompol) di usia sampai prasekolah mencapai 75 juta anak.. Melalui pengembangan model video interkatif yang menampilkan gambar yang bergerak dan disertai suara serta terdapat unsur dialog yang mengajak anak-anak atau audiens untuk ikut berinteraksi langsung. pengembangan ini menggunakan metode pengembangan ADDIE dan subyek penelitian ini yaitu anak usia 4-5 tahun TK Nuruddin. Hasil dari penelitian ini yaitu menghasilkan video interaktif yang bernama “Ayo Kekamar Mandi Sendiri” yang di design dengan beberapa aplikasi canggih sehingga terdapat gambar animasi yang menarik dan suara yang jelas. Video interaktif ini berdurasi empat menit dengan format MP4
HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK USIA 6-7 TAHUN Zahrina Amelia
Psikologi Prima Vol. 3 No. 2 (2020): Psikologi Prima
Publisher : unprimdn.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/psychoprima.v3i2.1448

Abstract

This correlational research aims to see the relation of perception of parent support to the mastery of vocabulary 6-7 years old in South Jakarta. The research method used is correlational research, with the subject of this study a South Jakarta, with a sample 120 children. Research carried out by the technique of collecting the data through the survey with the help of a questionnaire. Mastery of the vocabulary of children covers vocabulary ( 1) active-productive that use the word, and (2) passive-receptive that understand the meaning of the word. Perception of the Support Parents are the views of children on assistance or support social were given a parent to a child , includes (1) support the emotional , (2) support informational, (3) instrumental. The Data analysis technique in this research is quantitative data analysis. Results Show that there is a significant correlation between perception of parent support with vocabulary mastery with coefficient value of determination 71%. These results imply that there is a relationship of perception of parent support and social ability to vocabulary mastery.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI MEDIA BIG BOOK Riska Sulistyawati; Zahrina Amelia
Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jaudhi.v2i2.582

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui media big book untuk anak usia 5 – 6 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian ini adalah 25 anak, yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi kemampuan berbicara anak melalui media big book, aktivitas guru dan anak serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan dalam kemampuan berbicara anak melalui media big book. Hal ini diketahui dari rata-rata anak yang mendapat skor 3 pada setiap indikator yaitu indikator berkomunikasi secara lisan (menceritakan kembali) siklus I sebesar 0% dan siklus II sebesar 90% artinya terdapat peningkatan sebesar 90%. Pada indikator menyusun kalimat sederhana secara terstruktur (SPOK) siklus I sebesar 0% dan siklus II sebesar 85% artinya terdapat peningkatan sebesar 85% dan pada indikator melanjutkan sebagian cerita siklus I 0% dan siklus II sebesar 95% artinya terdapat peningkatan sebesar 95%. Pencapaian di siklus II sudah melebihi indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu sebesar 75%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media big book dapat meningkatkan kemampuan bericara anak usia 5 – 6 tahun. Peningkatan terjadi, dikarenakan dalam bercerita dengan menggunakan big book yang sebelumnya belum pernah diterapkan di sekolah tersebut, big book karakteristik khusus yang penuh warna-warni, gambar yang menarik, maupun kata yang dapat diulang-ulang, mempunyai plot yang mudah ditebak.
PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 4-6 TAHUN Novi Nurlela; Widya Astuti; Zahrina Amelia
Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jaudhi.v4i2.888

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan tentang video pembelajaran online yang digunakan dalam mengembangkan motorik kasar anak usia 4-6 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner hasil dari responden yang diteliti. Analisa data menggunakan analisis secara deskriptif. Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 21 orang tua yang memiliki anak usia 4-6 tahun di Kelurahan Bojong Menteng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video pembelajaran yang digunakan dalam  mengembangkan motorik kasar anak usia 4-6 tahun di Kelurahan Bojong Menteng yaitu masih belum maksimal dikarenakan dalam beberapa jenis motorik kasar, komponennya belum terpenuhi semua. Jenis lokomotor yang belum tercapai yaitu gerakan memanjat, jenis non-lokomotor yang belum tercapai yaitu gerakan melompat ditempat, menekuk, meregang, mendorong, memutar, menggeleng, mengangguk, membungkuk, dan mengayunkan tangan, dan jenis manipulatif yang belum tercapai yaitu gerakan memukul, memantulkan, memutar tali, dan menangkap objek. Peran orang tua sangat penting untuk memantau dan terus melatih perkembangan motorik kasar anak
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG AWAL MELALUI MODIFIKASI BENTUK PERMAINAN CONGKLAK Vira Muthia Humairo; Zahrina Amelia
Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jaudhi.v3i1.589

Abstract

Perkembangan kognitif merupakan aspek yang penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir anak, salah satunya yaitu mengenal konsep lambang bilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan mengenal konsep lambang bilangan 1 – 10 melalui permainan modifikasi congklak pada anak usia 5 - 6 tahun di RA/TK Islam Amali. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan selama 2 siklus, di mana satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah 15 anak, yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 5 anak perempuan.  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi kemampuan anak dalam mengenal konsep lambang bilangan 1 – 10, aktivitas guru dan anak serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan perhitungan statistika sederhana.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan dalam kemampuan mengenal konsep lambang bilangan 1 – 10 melalui permainan pohon hitung. Hal ini diketahui dari rata-rata anak yang mendapat skor 3 pada setiap indikator yaitu indikator membilang 1 – 10 siklus I sebesar 69.1% dan siklus II sebesar 100% artinya terdapat peningkatan sebesar 30.9%. Pada indikator menghubungkan benda-benda konkret dengan lambang bilangan 1 – 10 siklus I sebesar 55.4% dan siklus II sebesar 77,6% artinya terdapat peningkatan sebesar 22.2% dan pada indikator mengurutkan lambang bilangan 1 – 10 siklus I 44.7% dan siklus II sebesar 77.6% artinya terdapat peningkatan sebesar 32.9%. Pencapaian di siklus II sudah melebihi indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu sebesar 75%.
Pengaruh Flashcard Path To Literacy terhadap Kemampuan Literasi Baca Tulis Nila Fitria; Zahrina Amelia; Nurfadilah Nurfadilah
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 5 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.2236

Abstract

Kemampuan literasi menurut persepsi orang tua menjadi tuntutan orang tua supaya anaknya bisa menulis dan membaca sejak kecil. Hal tersebut membutuhkan alternatif media dan kompetensi guru guna mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Media yang diperlukan yaitu media yang dapat memberikan secara real, salah satunya Path to Literacy yang sudah diadaptasi menggunakan bahasa Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu bertujuan untuk pembaharuan teknik mengajar membaca dan menulis sesuai tahapan yang jelas. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan literasi baca tulis anak usia dini dengan menggunakan media path of literacy. Penelitian ini akan melihat pengaruh media flashcard path to literacy  terhadap kemampuan literasi baca tulis dengan subjek penelitian anak usia 4-5 tahun berjumlah 10 anak dengan metode  penelitian kuantitatif eksperimen. Tahapan penelitian dimulai dari merumuskan hipotesis, merumuskan instrument, melakukan pre-test, uji coba, post test dan pembahasan.Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas diketahui bahwa nilai signifikansinya 0,05 data disimpulkan tidak mempunyai nilai varian yang sama/berbeda (tidak homogen). Hal tersebut dikarenakan kemampuan literasi baca tulis tidak dapat digeneralisasikan dikarenakan stimulasi yang berbeda dari lingkungan.
Penggunaan Media PEMA (Papan Edukasi Main Anak) Dalam Meningkatkan Pemerolehan Kosakata Anak Usia 3-4 Tahun Zahrina Amelia; Anisa Rahmadani
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 7, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v7i1.941

Abstract

Early childhood needs to optimize various aspects of their development. One of them is the language aspect, the language skills of children can be seen from the way they communicate with other people. This needs to be supported by its vocabulary. At the age of 3-4 years, the average child knows 800 words, but still speaks in short sentences. If there is something complex to talk about, he will reveal it in two or three sentences. Currently, there are various kinds of game tools that are obtained by children, through educational play tools PEMA (children's play educational board) it is hoped that children can help children in acquiring vocabulary. The skill developed is the concept of printed letters. Children have the opportunity to interact with printed letters. Learn to recognize letters to achieve early reading skills for children. This study uses action research conducted on children aged 3-4 years. This study began by conducting a pre-test for the 5 children. Furthermore, parents document the use of PEMA media. The third is reflection of observation, reflection of documentation is interpreted in order to plan improvements that will be carried out in the next cycle. Activities are carried out repeatedly until the most appropriate one is found for each child. The results of the study are expected to increase children's vocabulary acquisition through PEMA media.Keywords - Pemerolehan, Kosakata, Media, Anak Usia Dini, PEMA
Metode Pembelajaran Discovery dalam Mengembangkan Proses Berfikir Kreatif Anak Zahrina Amelia; Nila Fitria
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 5, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v5i4.435

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pola dan data empiris mengenai metode pembelajaran discovery dalam mengembangkan proses berpikir kreatif anak usia 6-7 tahun di wilayah Jakarta selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilaksanakan pada orang tua dan anak usia 6-7 tahun di Wilayah Jakarta Selatan. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Anaklisis data memnggunakan  reduksi data, display data dan verivikasi/ kesimpulan. Pemeriksaan data dilakukan dengan triangulasi data dan member check. Temuan  hasil penelitian menunjukkan metode pembelajaran discovery dalam  mengembangkan proses berpikir kreatif anak yaitu: (1) anak bertanya dan mengeksplorasi lingkungan sekitar pada saat mengumpulkan  informasi. (2) anak berbincang-bincang untuk bertukar informasi yang dimiliki. (3) anak menyampaikan dan menguji ide yang dimilikinya. (4) anak mengidentifikasi ide yang yang dimilikinya telah sempurna atau membutuhkan penyempurnaan. Hal tersebut juga didukung oleh guru dengan menyajikan masalah, membimbing dan mengawasi anak untuk bereksplorasi dan menemukan jawabannya. Implikasi dari penelitian ini adalah secara teoritis, proses berpikir kreatif dapat dilakukan di setiap sekolah melalui kegiatan yang memberikan ruang untuk anak menemukan idea tau jawabannya sendiri. Secara praktis proses berpikir kreatif akan berkembang dengan baik apabila terdapat dukungan dari guru dan lingkungan anak. Guru dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan lingkungan yang mendukung anak untuk menemukan ide-ide baru.Abstract  – This study aims to obtain an overview of patterns and empirical data regarding discovery learning methods in developing creative thinking processes for children aged 6-7 years in the South Jakarta area. This research used qualitative methods and was carried out on parents and children aged 6-7 years in the Jakarta Selatan area. The data collection procedure was carried out through observation, interview, and documentation. Data analysis using data reduction, data display, and verification/conclusion. Data checking was performed by data triangulation and member checks. The findings of the research show that discovery learning methods in developing children's creative thinking processes are: (1) children ask questions and explore their surroundings when collecting information. (2) children chat to exchange information they have. (3) children convey and test the ideas they have. (4) children identify ideas that they have are perfect or need refinement. This is also supported by the teacher by presenting problems, guiding, and supervising children to explore and find answers. This research implies that theoretically, the creative thinking process can be carried out in every school through activities that provide space for children to find their ideas or answers. Practically, the creative thinking process will develop well if there is support from the teacher and the child's environment. The teacher can create a conducive environment and an environment that supports children to find new ideas.Keywords – creativity, acquisition creative thinking process, discovery learning methods