Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Malikussaleh Mengabdi

Sosialisasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Miing Bengkel Cunda Rizki, Muhammad Nuzan; Safriwardy, Ferri; Masrullita, Masrullita; Zulmiardi, Zulmiardi; Habibi, Muhammad; Nurlaila, Rizka
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i2.12994

Abstract

Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, terutama mobil, telah mendorong kebutuhan akan bengkel perawatan kendaraan. Namun, lingkungan kerja di bengkel mobil memiliki potensi risiko tinggi terhadap kecelakaan dan kesehatan pekerja. Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk melindungi karyawan bengkel dengan meningkatkan kesadaran tentang bahaya potensial dan langkah-langkah pencegahan. Melalui sosialisasi K3, budaya keselamatan dan kesehatan dapat dikembangkan di bengkel, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat. Sosialisasi ini juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan karyawan tentang risiko potensial dan cara menerapkan K3, yang dapat mengurangi biaya perawatan dan pemeliharaan mesin. Kegiatan ini diharapkan akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan berkelanjutan di bengkel kendaraan. Dari hasil sosialisasi K3 di Miing Bengkel dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap pemahaman peserta sosialisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi ini memiliki dampak yang sangat besar untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam penerapan K3 di lingkungan bengkel. Jika peserta memiliki tingkat pemahaman yang baik/tinggi terhadap pentingnya penerapan K3 saat bekerja, maka dapat meminimalisir terciptanya kondisi tidak aman saat bekerja sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan kerja di lingkungan bengkel. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini direncanakan akan terus dilakukan dan dikembangkan, agar cakupan peserta semakin banyak.  Sehingga akan membantu masyarakat untuk meningkatkan standar keselamatan dan Kesehatan kerja dalam berkegiatan sehari-hari.
Pelatihan Pembuatan Detergen Cair Curah Ramah Lingkungan Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Blang Pulo Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe Suryati, Suryati; Azhari, Azhari; Meriatna, Meriatna; ZA, Nasrul; Masrullita, Masrullita
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i1.9298

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan kelompok ibu-ibu PKK dan pemuda melalui pelatihan pengolahan detergen cair curah dari surfaktan ramah lingkungan. Target khusus yang ingin diharapkan dari kegiatan ini adalah timbulnya motivasi masyarakat Desa Blang pulo Kecamatan Muara satu kota Lhokseumawe untuk membuka usaha detergen curah. Detergen cair ini dapat digunakan untuk sehari-hari, usaha laundry dan doorsmeer. Dalam jangka panjang diharapkan kelompok pemuda dan masyarakat setempat termotivasi untuk menjadikan usaha produk detergen curah menjadi industri rumah tangga (home industri). Proses pengolahan detergen curah dimulai dari pemilihan jenis-jenis bahan aktif (surfaktan) yang ramah lingkungan, proses pelarutan atau penghalusan bahan, pencampuran bahan, penambahan aditif dan proses pengemasan. Dari hasil kegiatan pengabdian yang sudah dilakukan peserta berjumlah 22 orang dan 81,5% (18 orang) dari peserta mengatakan hasilnya sangat puas, dan  akan melanjutkan membuat sendiri produk detertgen curah untuk usaha rumah tangga.
Pelatihan Teknologi Pengolahan Saus Cabai Dan Keamananan Pangannya Untuk Masyarakat Desa Blang Pulo Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe Suryati, Suryati; Masrullita, Masrullita; Meriatna, Meriatna; Sulahatun, Sulhatun; ZA, Nasrul; Ishak, Ishak
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v1i1.6540

Abstract

ABSTRAK Cabai merupakan komoditas hortikultura di Indonesia khususnya Aceh yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Cabai digunakan untuk keperluan rumah tangga dan juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya, industri bumbu masakan dan industri makanan. Ketersediaan dan kebutuhan cabai merah di masyarakat sangat tidak stabil. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti cuaca, bencana, hama, dan sebagainya. Keadaan demikian merupakan permasalahan pertanian yang sering dihadapi di masyarakat. Pada saat produksi meningkat, harga cabai merah relatif rendah. Pada saat produksi cabai merah menurun, harga cabai merah akan meningkat karena terjadi kelangkaan komoditas. Salah satu produk olahan cabai yang akhir-akhir ini semakin memasyarakat adalah saus cabai. Saus cabai adalah saus yang diperoleh dari bahan utama cabai yang berkualitas baik, yang diolah dengan penambahan bumbu-bumbu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain. Pengolahan buah cabai menjadi serbuk dan saus cabai, selain dapat menghasilkan produk yang lebih awet, juga merupakan konsumsi yang praktis, rasanya enak dan menyegarkan, juga bermanfaat memperbaiki rasa pada masakan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Blang Pulo berupa Pelatihan Teknologi Pengolahan Saus Cabai Dan Keamananan Pangannya Untuk Masyarakat Desa Blang Pulo Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi pengolahan saus cabai berkualitas yang memenuhi standar mutu, dan dapat meningkatkan nilai tambah serta aman untuk dikonsumsi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pendampingan pengolahan saos cabai. Hasil dan luaran yang dicapai dari hasil kegiatan pengabdian yang sudah dilakukan, dari 22 peserta yang mengikuti kegiatan, 100% menyaatakan hasilnya sangat bermanfaat, 69% (15 orang) berniat mencoba sendiri, sedangkan 31%  biasa saja.