Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM FILM ANIMASI BATTLE OF SURABAYA Sukanda, Ukon Furkon; Yulandari, Siti Setyawati
DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah Vol. 7 No. 2 (2019): DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.195 KB) | DOI: 10.33592/dk.v7i2.365

Abstract

Representasi Nasionalisme Dalam Film Battle of Surabaya merupakan tema dalam penelitian ini. Masalah yang ditengahkan adalah bagaimana film Battle of Surabaya menggambarkan Nasionalisme, Perasahabatan, dan Motivasi Diri melalui tanda icon,index, dan symbol berdasarkan analisis model triadic Charles Sanders Pierce. Bagaimana Nasionalisme, Persahabatan, dan Motivasi Diri direpresentasikan dalam film Battle of Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma yang digunakan ialah paradigma konstruktivisme. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika model Charles Sanders Pierce. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah representasi Stuart Hall dan semiotika model Charles Sanders Pierce. Menurut Stuart Hall representasi bekerja melalui sistem representasi.Sistem representasi ini terdiri dari dua komponen penting, yakni konsep dalam pikiran dan bahasa. Hasil penelitian ini menampilkan beberapa tanda dan reperesentasi yang muncul dalam scene-scene pada film tersebut. Penulis mendapatkan data yang ditinjau dari konsep trikotomi object yakni Icon, Index, dan Symbol milik Charles Sanders Pierce. Tanda Icon, Index dan Symbol menggambarkan adanya benda, ekspresi, maupun tindakan yang menejelaskan bagaimana suatu scene dapat menjadi suatu tanda adanya nilai Nasionalisme, Persahabatan dan Motivasi Diri.
MAKNA LOGO PT. EIGERINDO MULTI PRODUK INDUSTRI (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE) Sukanda, Ukon Furkon; Riando, Reno
DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah Vol. 7 No. 1 (2019): DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.683 KB) | DOI: 10.33592/dk.v7i1.583

Abstract

Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce membagi semiotika menjadi tiga elemen utama atau yang disebut sebagai segitiga makna atau triangle meaning antara lain: a) Tanda merupakan sesuatu yang berbentuk secara fisik yang dapat kita serap oleh panca indera manusia. b) Acuan tanda (objek) adalah konteks sosial yang dijadikan referensi sebuah tanda atau sesuatu yang ditunjuk oleh tanda. c) Pengguna tanda (interpretant) merupakan suatu konsep pemikiran yang menggunakan tanda serta menurunkan tanda ke suatu makna tertentu, segitiga makna tersebut dapat menggambarkan makna yang ada di dalam logo tersebut. Tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu metode deskriptif yang tepat digunakan untuk paradigma konstruktivisme
EFEK TAYANGAN VIDEO PENJELASAN KASUS CORONA TERHADAP KHAYALAK (ANALISIS DESKRIPTIF KUANTITATIF TERHADAP EFEK VIDEO PENJELASAN KASUS CORONA DI PROVINSI BANTEN) Sukanda, Ukon Furkon; Abdurahman, Ade Irfan
DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah Vol. 8 No. 2 (2020): DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1097.154 KB) | DOI: 10.35592/dk.v8i2.682

Abstract

Pro dan Kontra menerpa Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) setelah mengumumkan 2 (dua) warga Provinsi Banten terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid)-19. Pengumuman diunggah di media sosial Instagram dan tersebar baik di media massa ataupun aplikasi chating. Dengan metode purposive random sampling melalui sebaran google form. Kami melakukan penelitian tentang efek tayangan video penjelasan kasus Corona di Banten terhadap khalayak yang berdomisili di Kota Tangerang. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa sebaran video pernyataan  Gubernur Banten Wahidin Halim tentang kasus di Provinsi Banten berefek besar terhadap efek kognitif afektif dan dan perilaku responden.  Hal ini terlihat dari rata-rata jawaban tingkat persetujuan responden yang tinggi pada efek kognitif (M= 2,30 - 3,30) afektif (M= 2,50 - 3,02) dan perilaku (M= 2,30 - 2,76). Kata kunci: Efek tayangan, Corona, Banten
NILAI PROFESIONALITAS DAN INTEGRITAS PEWARTA FOTO PADA MEDIA ONLINE Sazidah, Hanah; Sukanda, Ukon Furkon; Saputra, Faisal Tomi; Adib, Miftahul
DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah Vol. 12 No. 1 (2024): DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/dk.v12i1.5118

Abstract

Perkembangan teknologi saat ini memudahkan masyarakat melakukan pekerjaan. Munculnya media sosial memudahkan pewarta foto memberikan informasi. Namun mudah pula dilakukannya pelanggaran kode etik jurnalistik seperti hak cipta, plagiarisme, dan kasus lain yaitu suap, pemerasan, , wartawan bodrek, dan lainnya. Maka dari itu, penelitian ini untuk membandingkan nilai profesionalitas dan integritas yang dilakukan pewarta foto Rakyat Merdeka (RM.id) dan Tribunnews.com. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, paradigma konstruktivisme, dan teori interaksionisme simbolik karya George Herbert Mead, dengan konsep Mind, Self, and Society. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi pewarta foto di Rakyat Merdeka (RM.id) dan Tribunnews.com mengenai profesionalitas dan integritas, serta dalam membuat foto jurnalistik. Hasil penelitian ini, terdapat persamaan dari persepsi pewarta foto mengenai profesionalitas dan integritas. Yaitu mengikuti bagaimana standar kode etik jurnalistik, undang-undang pers, dan peraturan perusahaan. Dan sangat tidak diperbolehkan pewarta foto menerima imbalan dalam bentuk apapun. Pewarta foto diharap menghasilkan karya yang baik dan menimbulkan permasalahan. Memiliki peraturan perusahaan yang berbeda dan ciri khas masing-masing. Serta dalam pengecekan gambar pun memiliki caranya masing-masing.