Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

CITRA TUBUH NEGATIF CENDERUNG MENURUNKAN ASUPAN GIZI PADA REMAJA PEREMPUAN Asna, Alfi Fairuz; Juffrie, M; A. Tsan, A.Fahmi
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): JMK
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja adalah periode transisi yang melibatkan perubahan perkembangan fisiologis, psikologis, dan sosial yang dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan cenderung menjadi obesitas di masa dewasa. Pada masa remaja ada perubahan fisik, biologis, dan kognitif, cepat dan drastis. Perubahan yang cepat ini membuat respons remaja yang sangat memperhatikan bentuk tubuh mereka dan ingin menurunkan berat badannya. Untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh, asupan makanan dan aktivitas fisik di kalangan remaja perempuan.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, pada 140 siswa SMU di Yogyakarta. Citra tubuh diukur dengan gambar tubuh-34 kuesioner; asupan makanan yang diukur dengan recall 24 jam yang dilakukan selama 3 hari, mewakili hari kerja dan akhir pekan, dan aktivitas fisik yang diukur denganaktivitasrecall.Data dianalisis dengan uji-T. Ada 22,14% wanita muda yang diketahui mengalami ketidakpuasan dengan citra tubuh. T-test menunjukkan bahwa, ada hubungan yang signifikan antara citra tubuh danasupangizi(p 0,05).Ada hubungan yang signifikan secara statistik antara citra tubuh dengan asupan gizi
Risiko Gangguan Makan dan Kejadian Anemia pada Mahasiswa Putri Program Studi S1 Gizi STIKES Mitra Keluarga Muh. Nur Hasan Syah; Alfi Fairuz Asna
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2018): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v2i1.1

Abstract

Pendahuluan & Tujuan: Anemia merupakan masalah gizi kesehatan masyarakat yang dapat terjadi pada seluruh usia. Pada tahun 2013 proporsi anemia di Indonesia adalah 21,7 persen. Anemia dapat disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah pola konsumsi. Anemia pada remaja putri dan wanita usia subur dapat menyebabkan gangguan pada 1000 hari pertama kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko gangguan makan dan anemia pada mahasiswa gizi. Bahan dan Metode: Penelitian ini adalah studi cross sectional dengan sampel 46 mahasiswa gizi jenis kelamin perempuan berusia 19 tahun. Pengumpulan data risiko gangguan makan menggunakan kuesioner Eating Attitudes Test (EAT-26) data anemia diperoleh dari data sekunder hasil pemeriksaan kesehatan mahasiswa baru. Data dianalisi dengan menggunakan SPSS, dilakukan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian terdapat 21,7 persen anemia dan 26,1 persen berisiko gangguan makan. 20 persen mahasiswa yang anemia memiliki risiko gangguan makan. Hasil uji statistik memperlihatkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara risiko gangguan makan dengan anemia. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian adalah risiko gangguan makan dapat terjadi pada mahasiswa gizi yang memungkinkan dapat menjadi penyebab anemia.
PELATIHAN KADER POSYANDU TERKAIT PENGUKURAN TUMBUH KEMBANG BADUTA DI DESA SRIKAMULYAN, KAB. KARAWANG, PROV. JAWA BARAT Silvia Mawarti Perdana; Afrini Eka Sari; Alfi Fairuz Asna; Muh. Nur Hasan Syah
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 3 No. 2 (2020): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v3i2.11178

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Pertumbuhan dan perkembangan pada masa baduta penting untuk mendapatkan perhatian serius dan dikuasai oleh kader posyandu sebagai garda terdepan pengukuran tumbuh kembang anak di masyarakat. Pengukuran tumbuh kembang perlu dilakukan secara berkala agar menjadi acuan bagi upaya peningkatan pertumbuhan dan stimulasi perkembangan anak. Masih kurangnya pengetahuan, keahlian, dan motivasi kader posyandu dalam pengukuran tumbuh kembang anak menjadi permasalahan dalam optimalisasi tumbuh kembang anak. Tujuan: meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi kader posyandu dalam pengukuran tumbuh kembang anak. Metode: Kegiatan dalam pelatihan ini menggunakan metode ceramah dan demonstrasi dengan media berupa powerpoint, modul, dan alat pengukuran tumbuh kembang anak (timbangan berat badan anak, lenghtboard, meteran, pita LILA, dan kit pengukuran perkembangan). Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama enam bulan di Desa Srikamulyan, Kab. Karawang, Prov. Jawa Barat. Hasil: Telah dilaksanakannya pelatihan kader terkait pengukuran tumbuh kembang baduta melalui diskusi dan praktik langsung terhadap 30 orang kader posyandu. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi kader posyandu dalam pengukuran tumbuh kembang baduta, namun demikian masih diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap keberlanjutan pengukuran tumbuh kembang yang dilakukan kader terhadap anak baduta serta upaya kader untuk memberikan edukasi pada orangtua. Kata Kunci : Baduta, Kader, Perkembangan, Pertumbuhan
Breakfast habits, physical activities, and overweight in elementary school children Dian Nur Khalifah; Alfi Fairuz Asna; Afrinia Eka Sari
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 7 ISSUE 1, 2019
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijnd.2019.7(1).9-15

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Kegemukan terjadi akibat dari asupan energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran energi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegemukan sering diabaikan oleh masyarakat seperti kebiasaan sarapan yang kurang baik dan rendahnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak sekolah dasar.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan konsumsi sarapan dan aktivitas fisik dengan kejadian kegemukan pada anak sekolah dasar.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dengan 130 subjek dan menggunakan uji chi square pada tingkat kemaknaan 95% (α=0,05).Pengambian data kebiasaan sarapan menggunakan kuesioner ang sudah divalidasi, pengambilan data aktivitas fisik menggunakan kuesioner PAQ-C (Physical Activity Questionaire for Children) dan data status gizi diambil dengan melakukan penimbangan serta pengukuran tinggi badan kemudian diklasifikasikan menggunakan indikator IMT/U.Hasil: Hasil analisis menggunakan uji chi square menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi sarapan dengan kegemukan pada subjek (p=0,009) dan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kegemukan pada subjek (p=0,000).Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan konsumsi sarapan dan aktivitas fisik dengan kegemukan pada anak usia sekolah dasar.KATA KUNCI: aktivitas fisik; kebiasaan sarapan; kegemukanABSTRACTBackground: Overweight occurs as a result of higher energy intake compared to energy expenditure. Many people often underestimate about factors that can lead to overweight, such as bad breakfast habits and low physical activity in elementary school children.Objectives: The purpose of this study is to determine a correlation between breakfast habits and physical activity of students in elementary school with overweight.Methods: This study was an observational study with a cross-sectional design with 130 of the students and tests of the significance level of 95% (α=0.05). Breakfast habits data obtained using a validated questionnaire, physical activity data collection using the PAQ-C (Physical Activity Questionnaire for Children) and nutritional status data were taken by weighing and measuring height then classified using BMI/U indicators.Results: The result of the analysis using a chi-square test showed that there was a correlation between breakfast habits and overweight (p=0,009) and there was a correlation between physical activity with overweight (p=0.000).Conclusions: The conclusion, there are correlations between breakfast habits and physical activity with overweight among primary school children.KEYWORDS: physical activity, breakfast habits, overweight
PEMBENTUKAN KADER REMAJA SADAR GIZI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT INFEKSI DI PESANTREN PUTRI AL – KHAIRAAT KELURAHAN PENGASINAN, BEKASI TIMUR Tri Marta Fadhilah; Afrinia Eka Sari; Silvia Mawarti Perdana; Alfi Fairuz Asna
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2019): Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition II
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.211 KB)

Abstract

Pembetukan kader remaja sadar gizi bertujuan untuk pencegahan penyakit infeksi yang sering kali terjadi pada usia remaja karena kebiasaan makan sembarangan dan tidak teratur. Dengan terbentuknya kader remaja sadar gizi ini santriwati di pondok pesantren Al-Khairaat diharapkan dapat lebih menjaga makanan yang dikonsumsinya. Sehingga, penyakit infeksi seperti diare dan lainya tidak terjadi pada santriwati. Kegiatan PKM ini bekerjasama dengan pondok pesantren Al-Khairat Kelurahan Pengasinan Bekasi timur. Kegiatan ini diikuti oleh 34 santriwati, kegiatan ini meliputi pre test, kemudaian dilakukan pelatihan gizi dan diakhiri dengan kegiatan post tes. Didapatkan hasil peningkatan pada nilai post tesnya cukup signifikan setelah dilakukan pelatihan sadar gizi.
STUDI KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) DAN ASUPAN ZAT GIZI TERKAIT ANEMIA PADA SISWA PEREMPUAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KOTA BEKASI, INDONESIA Muh Nur Hasan Syah; Hana Novianti; Alfi Fairuz Asna; Silvia Mawarti Perdana
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 13 No 2 (2022): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Juni 2022
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v13i2.5156

Abstract

Background. Anemia is a global nutrition problem, especially in developing countries. Several studied found that around 30 percent of the adolescent was anemia, especially in girls. Compliance with iron-folic acid (IFA) tablet consumption is the most influential factor in the successful improvement of iron status and combat anemia. Objective. This study aimed to know the relationship between compliance of IFA tablet consumption and anemi-related nutrient intake with the anemia among girl-students in Vocational High School in Bekasi City, Indonesia. Method. This study was a cross-sectional study conducted in five vocational high schools, with 345 samples. Samples were collected with a purposive sampling technique. Inclusive criteria for the sample are age between 12 and 18, healthy and able to be a subject, and excluded girls that were fasting and or menstruation. Hemoglobin (Hb) measured with the cyanmethemoglobin method, Hb under 12 g/dl was categorized as anemia. The compliance was assessed with a validated questionnaire and a validated food frequency questionnaire (FFQ) to measure and determine the nutrients intake. Data analyzed by univariate and bivariate. Results. The study found that 30.7 percent of girls were anemia and 48.1 percent as mild anemia (Hb 11–11.9 g/dl). From 74 percent who have not a compliant consumed IFA tablet, 34.3 percent was anemia. Most students have enough intake of protein and other macronutrients. In contrast, the study found more than 60 percent of students have less iron, vitamin C, and vitamin B12. There was no significant relationship among compliance IFA, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrates intake, iron intake, vitamin A intake, vitamin B12 intake, and vitamin C intake with the anemia (p>0.05). Conclusion. There was no relationship between compliance and nutrient intake with anemia. Nevertheless, nutrient intake can be related to anemia as well as compliance with iron tablet consumption. Research suggested that nutrition programs at school should be established, well monitoring, and evaluated.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO TERHADAP KEJADIAN KEGEMUKAN REMAJA PUTRI SMK DI KOTA BEKASI Nindi Andita; Alfi Fairuz Asna; Noerfitri Noerfitri
Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan Vol. 1 No. 1 (2020): Desember
Publisher : Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.286 KB)

Abstract

Masalah gizi lebih merupakan salah satu masalah kesehatan dunia dan masih menjadi masalah gizi di Indonesia. Remaja yang mengalami kegemukan memiliki risiko sebesar 70% mengalami kegemukan atau obesitas pada saat dewasa. Prevalensi remaja umur 16-18 tahun di Kota Bekasi yang mengalami overweight sebesar 7,5%. Faktor yang menyebabkan terjadinya kegemukan seperti faktor lingkungan, psikologis, dan aktivitas fisik. Remaja merupakan tahapan yang rawan mengalami stress dan akan mengalami perubahan nafsu makan yang meningkat. Remaja yang mempunyai asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak yang berlebih, mempunyai risiko mengalami kegemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan tingkat stres terhadap kejadian kegemukan remaja putri di SMK Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain Cross Sectional. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan sampel sebanyak 240 responden dengan teknik pengumpulan sampel mengunakan Purposive Sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan memberikan Formulir kuesioner SQ-FFQ (Semi Quantitatif Food Frequency Questionaire) dan kuesioner Depresion Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42). Presentase kegemukan remaja putri SMK di Kota Bekasi sebesar 19,9%. Presentase remaja yang mempunyai asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak berlebih berturut-turut 37,2%, 33%, 61,3%, dan 50,7%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan tingkat stres dengan kejadian kegemukan remaja putri di SMK Kota Bekasi dengan P value > 0,05, terdapat hubungan signifikan antara asupan protein dengan kejadian kegemukan remaja putri di SMK Kota Bekasi dengan P value < 0,05, tidak terdapat hubungan antara tingkat stress, asupan energi, karbohdrat, lemak, dengan kejadian kegemukan remaja putri di Kota Bekasi dengan Pvalue > 0,05.
Edukasi Indeks Gizi Seimbang pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang Dina Rahayuning Pangestuti; Naintina Lisnawati; Alfi Fairuz Asna; Apoina Kartini; Mohammad Zen Rahfiludin; Sulistyawati Sulistyawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8644

Abstract

ABSTRAK Indeks Gizi Seimbang (IGS) pada masyarakat di Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi pangan masyarakat belum sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Konsumsi masyarakat yang belum sesuai dengan gizi seimbang dapat disebabkan karena adanya faktor rendahnya pengetahuan. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi terkait IGS untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik yang lebih baik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik yang baik terakit indeks gizi seimbang pada kader posyandu sehingga kader dapat menerapkan konsumsi pangan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang dan dapat menyampaikan kepada masyarakat. Program pengabdian masyarakat dilakukan dengan pendekatan pada kader untuk melakukan edukasi dengan metode ceramah dan menggunakan media booklet serta powerpoint. Kegiatan dimulai dengan pemberian pre test kemudian pemberian edukasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian post test. Jumlah peserta edukasi sebanyak 20 kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sumowono. Rata-rata skor pengetahuan, sikap, dan praktik subjek sebelum dan sesudah dilakukan edukasi mengalami peningkatan. Rata-rata skor pengetahuan subjek sebelum dilakukan edukasi adalah 7,74 dan setelah dilakukan edukasi skornya menjadi 8,63 (p=0,466). Rata-rata skor sikap subjek sebelum dilakukan edukasi adalah 5,47, sesudah edukasi skornya 6,63 (p=0,160). Skor praktik subjek sebelum dilakukan edukasi adalah 5,47 sedangkan setelah nya menjadi 9,00 (p=0,003). Tidak terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan edukasi Indeks Gizi Seimbang, namun terdapat perbedaan praktik kader setelah dilakukan edukasi IGS. Kata Kunci: Edukasi, IGS, Kader, Booklet, Gizi Seimbang, Sumowono  ABSTRACT Healthy Eating Index (HEI) for people in Indonesia is still relatively low. This shows that people's food consumption is not following balanced nutrition guidelines. Community consumption that is not yet by balanced nutrition is caused by a factor of low knowledge. Therefore, it is necessary to carry out education related to HEI to increase knowledge, attitudes, and better practices. This community service activity aims to increase knowledge, attitudes, and good practices regarding the balanced nutrition index for posyandu cadres so that cadres can consume food according to balanced nutrition guidelines and can convey it to the community.  The community service program is carried out with an approach to cadres to conduct education using the lecture method using booklets and PowerPoint media. The activity began with giving a pre-test then giving education followed by a question and answer session and giving a post-test at the end of the activity. The number of participants was 20 posyandu cadres in the working area of the Sumowono Health Center.  The average score of knowledge, attitudes, and practice subjects before and after education has increased. The average score of subject knowledge before education was 7.74 and after education, the score was 8.63 (p=0.466). The average score of the subject's attitude before education was 5.47, after education the score was 6.63 (p=0.160). The subject's practice score before the education was 5.47 while after that it was 9.00 (p=0.003).  There were no differences in knowledge and attitudes after education on the Health Eating Index, but there were differences in cadre practices after HEI education Keywords: Education, HEI, Cadres, Booklets, Balanced Nutrition, Sumowono
CITRA TUBUH NEGATIF CENDERUNG MENURUNKAN ASUPAN GIZI PADA REMAJA PEREMPUAN Alfi Fairuz Asna; A. Fahmi A. Tsani; M. Juffrie
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v1i1.8

Abstract

Pendahuluan: Remaja adalah periode transisi yang melibatkan perubahan perkembangan fisiologis, psikologis, dan sosial yang dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan cenderung menjadi obesitas di masa dewasa. Pada masa remaja ada perubahan fisik, biologis, dan kognitif, cepat dan drastis. Perubahan yang cepat ini membuat respons remaja yang sangat memperhatikan bentuk tubuh mereka dan ingin menurunkan berat badannya. Untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh, asupan makanan dan aktivitas fisik di kalangan remaja perempuan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, pada 140 siswa SMU di Yogyakarta. Citra tubuh diukur dengan gambar tubuh-34 kuesioner; asupan makanan yang diukur dengan recall 24 jam yang dilakukan selama 3 hari, mewakili hari kerja dan akhir pekan, dan aktivitas fisik yang diukur dengan aktivitas recall.Data dianalisis dengan uji-T. Hasil: Ada 22,14% wanita muda yang diketahui mengalami ketidakpuasan dengan citra tubuh. T-test menunjukkan bahwa, ada hubungan yang signifikan antara citra tubuh dan asupan gizi (p<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan secara statistik antara citra tubuh dengan asupan gizi.
Chronic energy malnutrition in mothers associated with stunting Alfi Fairuz Asna; Muh. Nur Hasan Syah
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 11 ISSUE 2, 2023
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijnd.2023.11(2).77-84

Abstract

Background: Stunting is a nutritional problem that has a long-term impact. It has an impact on children's cognitive and physical development, serious infections, and makes a significant contribution to mortality and morbidity. According to WHO, the stunting rate in Indonesia is still high (30.8%). Maternal nutritional status contributes to fetal growth restriction which increases the risk of low birth weight and increases the risk of stunting. Objectives: This study aims to determine the relationship between maternal nutritional status during pregnancy and stunting in children aged 6-23 months in Karawang Regency. Methods: This study is an observational study with a cross-sectional design. The number of samples was 207 children aged 6-23 months in Srikamulyan village, Karawang regency. Data were collected using a structured questionnaire to determine the identity of the child, the identity of the mother, the nutritional status of the child, the history of the nutritional status of the mother during pregnancy, and sociodemographic data. Anthropometric measurements of the mother's height using a microtoise and the child's body length using a length board. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis. Results: The results showed that as many as 23.67% of children aged 6-23 months experienced stunting in Srikamulyan Village. Mothers who experience Chronic Energy Malnutrition during pregnancy as much as 8.2%. Data analysis showed that mothers with Chronic Energy Malnutrition during pregnancy were associated with stunting in children aged 6-23 months (p<0.05).Conclusions: Chronic Energy Malnutrition during pregnancy is associated with the incidence of stunting in children aged 6-23 months. Prevention efforts from adolescent girls are an important key in improving the nutritional status of women of childbearing age and pregnant women in order to prevent stunting