Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penentuan Kadar Vitamin C dan Aktivitas Antioksidan Buah Carica (Vasconcellea cundinamarcensis) Wonosobo Hery Muhamad Ansory; Rinda Binugraheni; Argo Khoirul Anas
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 13 No 1 (2016): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.959 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v13i1.292

Abstract

The content of vitamin C information in carica fruit is very important because it can improvethe marketability of this fruit. The potential of Carica fruit as antioxidants agent hasn’t beenstudied by the researchers. It’s made Carica fruit are interesting to be studied, so theresearchers conducted this study to determine the vitamin C contain and the antioxidant activityof Carica fruit that grows in Wonosobo.This study was started by the preparation of the Carica fruit to obatined Carica fruitsolution. So that the total content of organic acids, ascorbic acid, and antioxidant activity ofCarica fruit solution could be analyzed. The organic acid content analysis of Carica fruit solutionwas performed by alkalimetric method. The ascorbic acid content analyses were performed byUV-Vis Spectrophotometry, and analysis of antioxidant activity were performed with DPPHmethod.The organic acids total concentration of Carica fruit solution was equal to 0,4 N. Theascorbic acid concentration of Carica fruit solution was 1560 ppm and The C50 value of Caricafruit obtained from sample solution by 118x dilution or equivalent to 17 gram of Carica fruit.
HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE DENGAN KEJADIAN PEDICULOSIS CAPITIS PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN ROHMATUL QUR’AN MEJOBO KUDUS Erna Setiyani; Tri Mulyowati; Rinda Binugraheni
Jurnal Labora Medika Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.742 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.5.2.2021.34-38

Abstract

Pediculosis is an infectious disease caused by the parasite Pediculus humanus capitis. In Yogyakarta, the prevalence of pediculosis incidence is 19.6%. The priority for handling cases of Pediculosis capitis is very low and is considered not life-threatening. Pediculosis capitis is often related to personal hygiene. The purpose of this study was to determine the relationship between personal hygiene and the incidence of Pediculosis capitis at the Rohmatul Qur'an Islamic Boarding School Mejobo Kudus. The examination used a direct method with descriptive research type to describe the relationship of personal hygiene with the incidence of Pediculosis. This study uses a cross-sectional approach, namely data collection to measure the independent and dependent variables at the same time. The sample used is the entire population of 63 respondents. The results of the examination of 63 female students, 44 (69.8%) female students at the Rohmatul Qur'an Islamic Boarding School were positive for Pediculosis capitis. The personal hygiene of the female students at the Rohmatul Qur'an Islamic Boarding School in Mejobo Kudus was mostly not good as many as 39 (61.9%) personal hygiene was good 24 (38.1%). The conclusion of this study is that there is a relationship between personal hygiene and the incidence of Pediculosis capitis at the Rohmatul Qur'an Islamic Boarding School Mejobo Kudus with a P-value of 0.033 (α; 0.05).
KEPADATAN JENTIK Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA KALIANCAR WONOGIRI Rinda Binugraheni; Leona Dwiyan Marahema
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 9 No 2 (2021): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v9i2.2074

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the dengue virus which is transmitted through the bite of the Aedes sp. These mosquitoes are found throughout the world and their breeding is quite fast. Density of larvae found in breeding sites in an area. This density can be measured by entomological indicators. This larval density measurement can indicate the potential for larvae in Kaliancar Village, Selogiri District, Wonogiri Regency. This research is an observational study (survey) with cross sectional. The sampling technique used is simple random sampling with single larvae method. The samples of this study were 100 houses of residents of Kaliancar Village RW 01, RW 03, RW 04 and RW 05. The results showed that the HI value was 20%, CI 7,22%, BI 20%, ABJ 80% and DF 3,66. The conclusion of this study is that the larval density in Kaliancar Village, Selogiri District, Wonogiri Regency is classified as moderate because the DF value is on a scale of 3 to 4 with an average of 3,66.
HUBUNGAN SANITASI SAYURAN DENGAN KEBERADAAN Soil Transmitted Helminth PADA LALAPAN KUBIS DAN KEMANGI DI WARUNG MAKAN LESEHAN BERTENDA KECAMATAN PEDAN KLATEN Panji Pramana; Tri Mulyowati; Rinda Binugraheni
Jurnal Labora Medika Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.719 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.6.1.2022.22-28

Abstract

Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) infeksi yang sangat umum di dunia yang disebabkan oleh berbagai spesies cacing parasit. STH akan mencemari tanah dan melekat pada sayuran yang ditanam di tanah jika sayuran tidak dicuci, dikupas maupun dimasak dengan benar, sehingga telur bisa tertelan oleh manusia ketika memakan sayuran. Warung makan lesehan yang semakin banyak menyediakan sayur lalapan memunculkan pertanyaan dari peneliti terkait resiko kontaminasi dan penularan telur cacing dari sayur lalapan yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygene pedagang dan sanitasi sayuran pada lalapan kubis dan kemangi di warung makan lesehan bertenda Kecamatan Pedan Klaten. Penelitian ini bersifat analisis observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Keberadaan telur cacing pada sampel sebanyak 28 lalapan kubis dan kemangi dari 14 warung makan lesehan bertenda diuji menggunakan metode sedimentasi. Untuk mengetahui pengaruh hygene pedagang dan sanitasi sayuran digunakan uji chi-square . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan personal hygene terhadap keberadaan Soil Transmitted Helminths, tetapi terdapat hubungan sanitasi sayuran terhadap keberadaan STH pada lalapan kubis dan kemangi di warung makan lesehan bertenda Kecamatan Pedan Klaten.
Survey Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Ledok Kota Salatiga Aida Kumara; Tri Mulyowati; Rinda Binugraheni
Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS) Vol. 1 (2020): Proceeding 1st Setia Budi Conference on Innovation in Health, Accounting, and Managem
Publisher : Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.895 KB) | DOI: 10.31001/cihams.v1i.4

Abstract

Kepadatan jentik Aedes aegypti di suatu wilayah dapat diketahui dengan menggunakan  parameter Angka Bebas Jentik (ABJ), selain itu juga menggunakan indeks House Index (HI), Container Index (CI), dan Breteau Index (BI). Status Kepadatan jentik ditentukan dengan menggunakan Density Figure (DF) yang dinyatakan dengan skala 1-9 kemudian dibandingkan dengan Larva Index. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kepadatan jentik Aedes aegypti di Kelurahan Ledok Kota Salatiga. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional (survey). Populasi dari penelitian ini adalah penduduk Kelurahan Ledok Kota Salatiga yaitu RW 01, RW 04, RW 08, RW 09, RW 11 dan RW 12 dan besar sampel sebanyak 100 rumah. Tehnik sampling yang digunakan yaitu dengan menggunakan tehnik Random Sampling. Sumber data berupa data sekunder yang diperoleh dari data Laporan Pemeriksaan Jentik Secara Berkala di Puskesmas Cebongan Salatiga. Hasil dari penelitian yaitu menunjukan bahwa terdapat 15 rumah yang positif adanya jentik Aedes aegypti dari 100 rumah yang diperiksa. Nilai House Index (HI) di Kelurahan Ledok sebesar 15%. Nilai Container Index (CI) sebesar 5,7% . Nilai Breteau Index (BI) sebesar 19% dan untuk Nilai Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kelurahan Ledok sebesar 85%. Hasil interpretasi Density Figure (DF) di Kelurahan Ledok Kota Salatiga menunjukan nilai berada dalam skala 3, hal ini memiliki arti bahwa status kepadatan jentik di Kelurahan Ledok Kota salatiga tergolong dalam resiko sedang.
Hubungan PSN dengan ABJ Aedes aegypti Sebagai Vektor Penyakit DBD di Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen Chori Ayu Setyoningrum; Tri Mulyowati; Rinda Binugraheni
Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS) Vol. 1 (2020): Proceeding 1st Setia Budi Conference on Innovation in Health, Accounting, and Managem
Publisher : Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.633 KB) | DOI: 10.31001/cihams.v1i.10

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu infeksi yang disebabkan virus dengue. Dengue adalah virus penyebab penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes sp, nyamuk tersebut merupakan jenis yang berkembang paling cepat di dunia. Cara yang dianggap efektif untuk pencegahan serta pemberantasan DBD pada saat ini dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M pada seluruh masyarakat secara terus menerus. Keberhasilan kegiatan PSN tersebut dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang diperoleh dari pemeriksaan jentik secara berkala. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan PSN dengan ABJ Aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD di Desa Hadiluwih Sumberlawang Sragen, dan untuk mengetahui berapa persentase Angka Bebas Jentik (ABJ) Aedes aegypti di Desa Hadiluwih Sumberlawang Sragen. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden dari 20 rumah disetiap RTnya. Metode survei jentik yang digunakan yaitu single larva. Teknik analisis data yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara PSN dengan ABJ Aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD di Desa Hadiluwih Sumberlawang Sragen. Besar persentase Angka Bebas Jentik (ABJ) di Desa Hadiluwih Sumberlawang Sragen sebesar 47,5% dimana hasil tersebut belum memenuhi standar KemenKes yaitu sebesar 95%.
HUBUNGAN KEPADATAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN MOJOSONGO RW 34 SURAKARTA Rinda binugraheni
Jurnal Labora Medika Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jlabmed.7.2.2023.39-47

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi nyamuk Aedes aegypti. Banyaknya kasus DBD dipengaruhi oleh keberadaan vektor. Kepadatan larva Aedes aegypti disuatu daerah menjadi indikator meningkatnya populasi nyamuk Aedes aegypti di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kepadatan larva Aedes aegypti dengan penyakit DBD di Kelurahan Mojosongo RW 34, Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional, penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampel 100 rumah warga dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel diambil dengan metode random sampling. Pemeriksaan pada sampel larva yaitu dengan survey larva secara visual dengan metode single larva dan preparat diamati dibawah mikroskop. Data disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dengan uji chi-square. Hasil dari penelitian yaitu menunjukan bahwa terdapat 15 rumah yang positif adanya larva Aedes aegypti dari 100 rumah yang diperiksa. Nilai House Index (HI) di RW 34 Mojosongo sebesar 15%, nilai Countainer Index (CI) sebesar 10,3%, nilai Breteau Index (BI) sebesar 16% dan untuk nilai Angka Bebas Jentik (ABJ) di RW 34 mojosongo sebesar 85%. Hasil interpretasi Density Figure (DF) di RW 34 Mojosongo menunjukan nilai HI & BI berada di skala 3, sedangan CI di skala 4, hal ini menunjukan bahwa di RW 34 Mojosongo tergolong dalam resiko sedang. Pada hasil uji chi-square didapatkan hasil nilai signifikasi p-value = 1,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan kepadatan larva nyamuk Aedes aegypti dengan kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Mojosongo RW 34, Surakarta.