Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan

ANALISIS CARA KERJA PINTU INDERA (DVARA) SEBAGAI USAHA MELATIH KESEIMBANGAN BATIN (UPEKKHA) DAN PERBUATAN BENAR MASYARAKAT KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNG Ngadat
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL AGAMA BUDDHA DAN ILMU PENGETAHUAN
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/abip.v2i1.26

Abstract

Panca dvara merupakan alat penerima objek yang ada pada diri manusia. Panca dvara memiliki peran yang sangat penting. Tetapi kadang karena berbagai kondisi orang mengabaikan proses bekerjanya panca dvara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis cara kerja panca dvara sebagai usaha melatih keseimbangan batin (upekkha). Selain itu penelitian ini bertujuan untuk menguraikan cara kerja panca dvara sebagai usaha untuk memiliki perbuatan benar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif lapangan. Pengumpulan data peneliti lakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada informan. Informan dalam penelitian ini adalah ahli agama Buddha dan masyarakat umat buddha. Sedangkan untuk tempat penelitian dilakukan di kecamatan kaloran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.Hasil dari penelitian Mengkondisikan Panca dvara dalam hal yang positif akan berdampak pada hal yang positif dengan cara selalu mengontrol dan menyadari objek yang diterima oleh pintu indra. Pengedalian prilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Kewaspadaan dan kesabaran dalam menjaga objek terima indra. Pelatihan sila untuk meningkatkan moralitas yang baik. Sedangkan pintu indera (dvara) sebagai usaha memiliki perbuatan Benar adalah senantiasa mengkondisikan panca indra menerima objek kemudaian dapat menilai dengan apa adanya. Batin dalam kondisi tersebut merupakan batin yang seimbang dan telah melakukan perbuatan benar yaitu tidak melakukan pembunuhan, pencurian dan tindakan asusila dengan berlatih untuk melakukan meditasi. Menekan sifaf-sifat kebencian (Dosa), keserakahan (lobha), dan kebodohan batin (moha) Kewaspadaan yang terjaga dengan sempurna pada setiap dvara Kata kunci: panca indra, keseimbangan batin, perbuatan benar
POTRET PELAKSANAAN MEDITASI DAN DAMPAKNYA PADA PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT VIHARA KARANGDJATI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Andi Tri Wijaya; Ngadat; Urip Widodo
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL AGAMA BUDDHA DAN ILMU PENGETAHUAN
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/abip.v2i1.32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana potret atau gambaran dari pelaksanaan meditasi di Vihara Karangdjati Kabupaten Sleman Yogyakarta dan dampaknya pada perubahan perilaku masyarakat Vihara Karangdjati Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang mampu memberikan gambaran realitas sosial sebagaimana adanya dan relatif utuh. Peneliti melakukan rangkaian kegiatan untuk memperoleh data berupa kata–kata, gambar, dan bukan angka-angka yang bersifat apa adanya tanpa ada perubahan dalam kondisi tertentu yang hasilnya lebih menekankan makna. Peneliti menggunakan metode penelitian deskripsi kualitatif untuk mengeksplor fenomena proses pembentukan maupun perubahan karakter peserta dalam mengikuti pelatihan meditasi. Hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa meditasi menjadi salah satu kegiatan rutin di Vihara Karangdjati yang diikuti masyarakat secara umum. Dampak pada perubahan masyarakat Vihara Karangdjati selain adanya penambahan jumlah umat Buddha secara spiritual, terdapat perubahan cara dan sikap hidup yang lebih baik yang ditunjukan dengan ekspresi gaya hidup yang lebih terbuka dalam menerima setiap fenomena yang terjadi.
RELEVANSI KEPERCAYAAN JAWA DAN AJARAN BUDDHA DI DESA KEMIRI KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNG JAWA TENGAH Ngadat Ngadat
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 2 (2019): JURNAL AGAMA BUDDHA DAN ILMU PENGETAHUAN
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/abip.v2i2.61

Abstract

Ajaran Kejawen bagi masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi.Sebagian masyarakat Indonesia masih melestarikan ajaran kejawen. Ajaran kejawen pada masa sekarang dilakukan oleh masyarakat yang usianya sudah tua atau tergolong tua. Sedangkan untuk generasi muda kurang memahami tentang ajaran jawa. Kondisi tersebut terjadi di masyarakat umat Buddha Desa Kemiri Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif lapangan. Pengumpulan data peneliti lakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada informan. Informan dalam penelitian ini tokoh umat masyarakat, dan para pelaku ajaran kejawen. Pemahaman dan penghayatan kepercayaan orang Jawa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ajaran Kejawen merupakan ajaran kebatinan yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan budaya lain. Diikuti dengan laku prihatin, laku prihatin ini dapat dilakukan dengan puasa yang ditentukan dengan penanggalan jawa. Laku prihatin bertujuan untuk mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang agar selalu bersikap positif dan menjauhi hal-hal yang bersifat negatif dan tidak bijaksana, demi tercapainya tujuan hidup. Keseimbangan dan keharmonisan hidup yaitu dengan tanggung jawab moralitas kepada Tuhan. Nilai yang berkaitan antara ajaran jawa dan ajaran Buddha terletak pada ajaran yang mengupas tentang batin. Penguasaan batin yang berkualitas baik adalah dengan cara melakuka pelatihan kemoralan. Pelatihan kemoralan yang baik akan mengantar seseorang untuk mendapatkan pengetahuan benar tenang kehidupan.