Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MODEL LATIHAN KOORDINASI DALAM BENTUK VIDEO MENGGUNAKAN VARIASI TEKANAN BOLA UNTUK ATLET TENIS LAPANGAN TINGKAT YUNIOR Irfan Arifianto; Raibowo, Septian
STAND Vol 1 No 2 (2020): STAND : Journal Sports Teaching and Development
Publisher : UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/j-stand.v1i2.2671

Abstract

Dalam mencetak atlet yang berprestasi dalam bidang tenis lapangan di perlukan penguasaan dan pengenalan teknik dasar terlebih dahulu. Salah satu komponen fundamental yang harus dikuasai terlebih dahulu yaitu koordinasi. Koordinasi merupakan salah satu dari bagian komponen-kompenen biomotor kondisi fisik. Komponen biomotor kondisi fisik yang baik berguna sebagai penyokong atau pendukung dari tingkat ketrampilan yang dimiliki oleh individu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model latihan koordinasi menggunakan variasi tekanan bola dikemas dalam format video. Dalam pengembangan model latihan koordinasi menggunanakan variasi tekanan bola pada tenis lapangan ini, peneliti mengacu pada pengembangan Research & Development (R&D). Hasil Penelitian yang didapatkan pada uji coba kelompok besar adalah 91,5% (sangat valid)
Pengaruh Metode Circuit Training dan Interval Training Ekstensif Terhadap Peningkatan Kemampuan Vo2max Pemain Sepakbola Wiranda, Yoga; Ridwan, Muhammad; S, Afrizal; Arifianto, Irfan
Ilmu Olahraga Vol 20 No 2 (2020): Sport Science: Jurnal Sains Olahraga dan Pendidikan Jasmani
Publisher : Pusat Studi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jss.v20i2.53

Abstract

Banyak metode latihan dalam meningkatkan vo2max diantaranya metode circuit training dan metode interval traning ekstensif. Tujuan : 1) melihat pengaruh metode circuit training terhadap peningkatan kemampuan vo2max pemain sepakbola, 2)melihat pengaruh metode interval training ekstensif terhadap peningkatan kemampuan vo2max pemain sepakbola, 3) melihat perbedaan metode circuit training dan metode interval training ekstensif terhadap peningkatan kemampuan vo2max pemain sepakbola. Metode experiment semu yang digunakan dalam metode penelitian ini.40 pemain sepakbola dalam populasi. 24 orang pemain sepakbola dijadiin sampel dengan teknik purposive sampling. Instrument penelitian ini adalah bleep test. Teknik analisa data menggunakan analisis komparasi dengan menggunakan rumus uji t atau uji beda mean. Hasil :1) terdapat pengaruh metode circuit training terhadap peningkatan kemampuan vo2max pemain sepakbola (thitung= 3,68 > ttabel = 1,79), 2) terdapat pengaruh metode interval training ekstensif terhadap peningkatan kemampuan vo2maxpemain sepakbola (thitung= 4,84 > ttabel = 1,79), 3) tidak terdapat perbedaan metode circuit training dan metode interval training ekstensif terhadap peningkatan kemampuan vo2max pemain sepakbola (thitung= 0,26 < ttabel = 1,79).
Metode Circuit Training terhadap Peningkatan Kemampuan Vo2max Pemain Sepakbola arifianto, irfan; Wiranda, Yoga; Ridwan, Muhammad; S, Afrizal
Ilmu Olahraga Vol 20 No 2 (2020): Sport Science: Jurnal Sains Olahraga dan Pendidikan Jasmani
Publisher : Pusat Studi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jss.v20i2.54

Abstract

Banyak metode latihan dalam meningkatkan vo2max diantaranya metode circuit training. Tujuan metode circuit training terhadap peningkatan kemampuan vo2max pemain sepakbola,. Metode experiment semu yang digunakan dalam metode penelitian ini.40 pemain sepakbola dalam populasi. 12 orang pemain sepakbola dijadiin sampel dengan teknik purposive sampling. Instrument penelitian ini adalah bleep test. Teknik analisa data menggunakan analisis komparasi dengan menggunakan rumus uji t atau uji beda mean. Metode circuit training berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan vo2max pemain sepakbola (thitung= 3,68 > ttabel = 1,79).
Hubungan Kelentukan Pergelangan Tangan Terhadap Kemampuan Servis Forehand Backspin Tenis Meja arifianto, *irfan; _, Suhermon
Ilmu Olahraga Vol 21 No 1 (2021): Sport Science: Jurnal Sains Olahraga dan Pendidikan Jasmani
Publisher : Pusat Studi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/JSOPJ.60

Abstract

This study aims to determine the relationship between wrist flexibility and forehand back spin service skills. This research is a type of correlational research. The population in this study can be said to be 20 athletes. Sampling was carried out using purposive sampling technique based on the objectives set by the researcher who assessed 15 male athletes. The research instrument through wrist flexibility tests and service skills tests were carried out by service skills tests. Data analysis techniques used current product data analysis techniques (simple display and multiple views) with a significant level of α = 0.05. The results showed a significant contribution between wrist flexibility and forehand back spin skills in junior athletes of PTMSI Padang Pariaman with a coefficient value of rcount 0.83> rtabel 0.514 and distribution coefficient of tcount 5.77 > ttable 1.75.
KONTRIBUSI KECEPATAN TERHADAP KELINCAHAN ATLET TENIS JUNIOR SUMATERA BARAT Irfan Arifianto
Performa Vol 2 No 02 (2017): Performa Olahraga
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpo51019

Abstract

Tujuan penelitian ini ditujukan untuk mengungkap kontribusi kecepatan terhadap kelincahan dengan menggunakan metode korelasional dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara proporsional random sampling. Tahap ini diawali dengan pemilihan club dan atlet aktif latihan beberapa tahun terakhir. Data dihimpun dari tes yang dilakukan, serta diolah dengan menggunakan korelasi sederhana dan regresi sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan kecepatan terhadap kelincahan atlet tenis junior Sumatera Barat.
MODEL LATIHAN KOORDINASI DALAM BENTUK VIDEO MENGGUNAKAN VARIASI TEKANAN BOLA UNTUK ATLET TENIS LAPANGAN TINGKAT YUNIOR Irfan Arifianto; Septian Raibowo
STAND Vol 1 No 2 (2020): STAND : Journal Sports Teaching and Development
Publisher : UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/j-stand.v1i2.2671

Abstract

Dalam mencetak atlet yang berprestasi dalam bidang tenis lapangan di perlukan penguasaan dan pengenalan teknik dasar terlebih dahulu. Salah satu komponen fundamental yang harus dikuasai terlebih dahulu yaitu koordinasi. Koordinasi merupakan salah satu dari bagian komponen-kompenen biomotor kondisi fisik. Komponen biomotor kondisi fisik yang baik berguna sebagai penyokong atau pendukung dari tingkat ketrampilan yang dimiliki oleh individu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model latihan koordinasi menggunakan variasi tekanan bola dikemas dalam format video. Dalam pengembangan model latihan koordinasi menggunanakan variasi tekanan bola pada tenis lapangan ini, peneliti mengacu pada pengembangan Research & Development (R&D). Hasil Penelitian yang didapatkan pada uji coba kelompok besar adalah 91,5% (sangat valid)
Pengaruh Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Jump Shoot Atlet Klub Bolabasket Fahd Mukhtarsyaf; Irfan Arifianto; Fahmil Haris
Jurnal MensSana Vol 4 No 2 (2019): Jurnal MensSana
Publisher : Pusat Kajian Pendidikan Olahraga, Kesehatan, dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jm.v4i2.104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan pengaruh Daya Ledak Otot Tungkai terhadap kemampuan jumpshot pada atlet bola basketkota Padang. Populasi penelitian ini adalah atlet bolabasket kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive random sampling, sehingga jumlah sampel penelitian ini berjumlah 40 orang atlet. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes vertical jump untuk mengukur daya ledak otot tungkai, dan speed spot shooting test untuk mengukur kemampuan jump shot. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik analisis jalur. Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan daya ledak otot tungkai secara langsung berpengaruh terhadap kemampuan jump shoot Atlet Bola Basket Kota Padang, besarnya pengaruh daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan jump shoot melalui kekuatan otot lengan pada Atlet Bola Basket Kota Padang adalah 0,145 atau sebesar 14,5%.
Variasi Latihan Groundstroke Forehand & Backhand Dalam Bentuk Games Untuk Atlet Junior Tenis Lapangan Irfan Arifianto; Septian Raibowo; Rices Jatra
Jurnal MensSana Vol 6 No 1 (2021): Jurnal MensSana
Publisher : Pusat Kajian Pendidikan Olahraga, Kesehatan, dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/MensSana.06012021.18

Abstract

Tennis is one of the most popular sport branches which very attractive to people nowadays. However, the varied fundamental techniques have been burden for this sport as it is hard to learn in short period of time. Groundstroke forehand and groundstroke backhand are the two among basic techniques in order to prepare and create the accomplished athlete. In training program, variety innovations are needed, hence the exercise situation become more interesting and also avoid such boredom. The convenient training model for children development is based on play and stay concept. The research method used is development. The final product of this research is the variety of training which emphasizes on groundstroke forehand & backhand exercise in the form of video by using games concept for junior tennis athlete. In tennis, presenting the training portion through playing concept to junior athlete (6-12 years old) is the exact option, because in that age, giving the proficiency and understanding of movement is easier to build. Delivering the training program within the support of technology will make it more focused and on target.
Pembinaan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pengelolaan Olahraga dan Pariwisata Sepeda Gunung (Mountain Bike) di Panorama Kayu Kolek Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat Irfan Arifianto; Roma Irawan; Romi Mardela
Jurnal Berkarya Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Berkarya Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Kajian Pendidikan Olahraga, Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Uiveristas Negeri Padang Jl. Prof. Hamka, Air Tawar Padang 25131 Telp. 0751-7059901

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jba.0302.2021.10

Abstract

Mountain bike is one interesting sport that is attractive and rapidly growing in Indonesia as it is also strongly connected with tourism advancement. Particularly in Sumatera Barat Province, where it is well known with its beauty of nature and surely becoming tourist destination. One of them is located in Nagari Sikabu-kabu, Tanjung Haro, Padang Panjang which popular with the magnificent view of Kayu Kolek and has became the center of attention since last 2019 as this place has been selected for the first time for hosting one of prestigious events of mountain bike called Indonesia Induro Mountain Bike/INDURO, which normally taking place in Java Island. Regarding to that, it certainly brings out its own attractiveness and challenges at the same time especially for the community. INDURO is a reputable mountain bike racing competition in Indonesia. It has five series championship each year. Therefore, the lecturers of Sports Sciences Faculty with their expertise, within the Community Services Activities aim to support the partners in this area in order to be well-prepared in every aspects related to this sport activity. Prominently, with the escalation of the role of community based on the local wisdom and also the improvement of bike’s trail in becoming the national and international standard. Hence, eventually Kayu Kolek is expectedly to be hosting not only one event (INDURO) but multi events of mountain bike racing competitions such as XCO, XCC, downhill and more
Implementation of Integrated Shuttle Time in Involving and Developing Badminton Sports Donie Donie; Irfan Arifianto; Hermanzoni Hermanzoni
Jurnal Humanities Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Journal Humanities : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang Press, Pusat Kajian Pendidikan Olahraga, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Univeristas Negeri Padang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jha.0201.2021.03

Abstract

Badminton sport coaching which tends to be instant causes a gap between athletes' achievements in Sijunjung Regency and sports activities for potential athletes of elementary school age. It takes a program that can socialize badminton among elementary school students that is able to foster interest and motivation to play badminton and form a coaching forum into the badminton coaching club. The integrated Shuttle Time program is an effort to socialize and increase interest in playing badminton in elementary school students in general in Sijunjung Regency. The partner in this activity is the Sijunjung Regency Sports Facilities Association (ISORI). The key to implementing badminton with Shuttle Time is to provide badminton lessons that are cheaper, more interesting, fun and safe for elementary school students. The method used in this activity is through several stages, namely the first stage of direct field observation and coordination with related parties in this activity. The second stage provides Shuttle Time training for elementary school sports teachers and the third stage the teacher implements the shuttle time for students. The result of this activity is that the training activities will be carried out for 3 days and the teacher will get provisions in implementing this shuttle time in learning badminton in class hours and extracurricular development activities