Luka bakar memerlukan terapi yang dapat mengurangi nyeri, melindungi dari infeksi dan mempercepat kontraksi pada wilayah luka. Madu berpotensi sebagai agen terapetik alami untuk penanganan luka bakar karena mengandung metabolit sekunder dan H2O2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas madu Trumon dalam memperkecil ukuran luka bakar pada tikus. Sebanyak 30 ekor tikus dengan luka bakar derajat IIb dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (tidak mendapat terapi) dan kelompok terapi gel madu dengan variasi konsentrasi yaitu 20%, 40%, 60%, dan 80%. Besarnya penutupan luka diukur pada hari ke-5, 10 dan 15. Hasil studi menunjukkan bahwa pemberian madu secara topikal pada luka bakar derajat IIb dapat mempercepat penutupan luka dengan hasil optimal terlihat pada konsentrasi gel 60%