Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

IMPLEMENTATION OF LORA WITH TEMPERATURE SENSORS IN IRRIGATION AREA (CASE STUDY: MARTAPURA CITY) Muhammad Mirza Hafiz Yudianto; Dodon Turianto Nugrahadi; Dwi Kartini; M. Itqan Mazdadi; Friska Abadi
Journal of Data Science and Software Engineering Vol 3 No 03 (2022)
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.073 KB)

Abstract

This study applies to the concept of a Wireless Sensor Network (WSN) consisting of a transmitting instrument and a receiving instrument using Long Range (LoRa) data transmission with a frequency of 915 MHz and LoRa 920 MHz. The test is divided into 2 tropical weather conditions, namely when the weather is sunny and rainy. The test results show that the maximum distance that the LoRa transmitter can reach is 1 kilometer. The QoS (Quality of Service) parameters used to consist of Delay, Throughput, RSSI, & SNR. Based on the test results of the QoS parameters, both frequencies affect tropical weather conditions and increase as the distance of data collection increases. LoRa Frequency 915 MHz and Frequency 920 MHz have their respective differences and advantages, which are uncertain on weather conditions and data transmission distances.
Implementation of Random Forest and Extreme Gradient Boosting in the Classification of Heart Disease using Particle Swarm Optimization Feature Selection Muhammad Ridho Ansyari; Muhammad Itqan Mazdadi; Fatma Indriani; Dwi Kartini; Triando Hamonangan Saragih
Journal of Electronics, Electromedical Engineering, and Medical Informatics Vol 5 No 4 (2023): October
Publisher : Department of Electromedical Engineering, POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/jeeemi.v5i4.322

Abstract

Heart disease is a condition that ranks as the primary cause of death worldwide. Based on available data, over 36 million people have succumbed to non-communicable diseases, and heart disease falls within the category of non-communicable diseases. This research employs a heart disease dataset from the UCI Repository, consisting of 303 instances and 14 categorical features. In this research, the data were analyzed using the classification methods XGBoost (Extreme Gradient Boosting) and Random Forest, which can be applied with PSO (Particle Swarm Optimization) as a feature selection technique to address the issue of irrelevant features. This issue can impact prediction performance on the heart disease dataset. From the results of the conducted research, the obtained values for the XGBoost (Extreme Gradient Boosting) model were 0.877, and for the Random Forest model, it was 0.874. On the other hand, in the model utilizing Particle Swarm Optimization (PSO), the obtained AUC values are 0.913 for XGBoost (Extreme Gradient Boosting) and 0.918 for Random Forest. These research results demonstrate that PSO (Particle Swarm Optimization) can enhance the AUC of heart disease prediction performance. Therefore, this research contributes to enhancing the precision and efficiency of heart disease patient data processing, which benefits heart disease diagnosis in terms of speed and accuracy.
IMPLEMENTASI SMOTE DAN EXTREME LEARNING MACHINES PADA KLASIFIKASI DATASET MICROARRAY Ivan Sitohang; Triando Hamonangan Saragih; Dwi Kartini; Radityo Adi Nugroho; Mohammad Reza Faisal
Jurnal Informatika Polinema Vol. 8 No. 4 (2022): Vol 8 No 4 (2022)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jip.v8i4.1029

Abstract

Tumor otak merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar secara global. Banyak cara untuk mendeteksi penyakit tumor otak dengan cara pengambilan struktur DNA microarray pada protein tumor otak lalu melakukan klasifikasi dengan menggunakan machine learning. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui keakuratan dalam pengklasifikasian tumor otak dengan menggunakan metode Extreme Learning Machines dengan dan tanpa menggunakan oversampling SMOTE pada keseluruhan data. Performa kinerja klasifikasi tertinggi setiap model antara lain model Extreme Learning Machines mendapatkan akurasi sebesar 97.43% pada hidden neuron = 500. Lalu Extreme Learning Machines menggunakan oversampling SMOTE pada keseluruhan data menghasilkan akurasi sebesar 92.30% pada hidden neuron = 200. Pada penelitian ini didapatkan bahwa penggunaan hidden neuron serta penyeimbangan data pada klasifikasi data microarray sangat berpengaruh dalam akurasi yang akan didapatkan dalam penelitian ini.
PERBANDINGAN METODE EXTREME GRADIENT BOOSTING DAN METODE DECISION TREE UNTUK KLASIFIKASI GENRE MUSIK SALLY LUTFIANI; Triando Hamonangan Saragih; Friska Abadi; Mohammad Reza Faisal; Dwi Kartini
Jurnal Informatika Polinema Vol. 9 No. 4 (2023): Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jip.v9i4.1319

Abstract

Musik merupakan sebuah “bahasa” yang mampu dimengerti dan dipahami oleh semua orang. Dalam musik sendiri, terdapat banyak genre musik yang berkembang yang dipengaruhi oleh budaya dari daerah-daerah yang berbeda-beda, seperti musik jazz, reggae, pop, rock, punk, dan masih banyak lagi genre musik yang ada seperti musik tradisional. Bertambahnya jumlah musik dalam bentuk digital secara pesat menyebabkan pemberian label genre secara manual menjadi tidak efektif. Pemberian label genre secara otomatis dapat dilakukan dengan menerapkan algoritma kecerdasan buatan yaitu salah satunya klasifikasi yang dapat mengelompokkan jenis musik berdasarkan genre dengan menggunakan fitur-fitur musik. Salah satu metode klasifikasi yang cukup sering digunakan adalah metode Extreme Gradient Boosting. Metode ini seringkali digunakan karena kecepatan, efisiensi dan skalabilitasnya untuk memecahkan beragam masalah klasifikasi ataupun regresi. Selain itu ada juga metode yang sering digunakan dalam melakukan klasifikasi yaitu metode Decision Tree yang merupakan metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang merepresentasikan aturan dan juga berguna untuk mengekplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target. Karena kedua metode ini termasuk dalam rumpun keluarga pohon atau ensemble learning, maka dilakukan perbandingan antara kedua metode tersebut. Pada penelitian ini melakukan perbandingan tingkat akurasi metode klasifikasi Extreme Gradient Boosting dan metode klasifikasi Decision Tree dengan melakukan pengujian parameter menggunakan nilai parameter terbaik yang didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian metode klasifikasi Extreme Gradient Boosting dengan pengujian parameter menggunakan nilai parameter terbaik yang didapatkan menghasilkan kinerja akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan metode klasifikasi Decision Tree yaitu sebesar 72% karena pada metode Extreme Gradient Bossting ini mampu meminimalisir eror dengan menggunakan data residu atau kesalahan prediksi pada model sebelumnya sehingga bisa mendapatkan dan mengoptimalkan hasil akurasi terbaik, yang membuktikan bahwa metode klasifikasi Extreme Gradient Boosting lebih baik dibandingkan dengan metode klasifikasi Decision Tree dengan pengujian parameter.
ANALISIS SENTIMEN BRAND AMBASSADOR BTS TERHADAP TOKOPEDIA MENGGUNAKAN KLASIFIKASI BAYESIAN NETWORK DENGAN EKSTRAKSI FITUR TF-IDF Regina; Triando Hamonangan Saragih; Dwi Kartini
Jurnal Informatika Polinema Vol. 9 No. 4 (2023): Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jip.v9i4.1333

Abstract

BTS (Bangtan Boys) adalah salah satu boy grup asal korea selatan yang ditunjuk oleh Tokopedia untuk menjadi brand ambassador Tokopedia di Indonesia, BTS merupakan salah satu boy grup yang sangat mendunia dalam bidang musik dan Tokopedia merupakan salah satu E-commerce terkenal yang banyak digunakan oleh masyarakat indonesia untuk melakukan jual beli online. Kerjasama ini tentu saja memberikan pengaruh terhadap Tokopedia serta memperoleh banyak respon berupa opini masyarakat terutama pada media sosial twitter, karena hal tersebut maka dilakukan penelitian analisis sentiment. Data yang digunakan yaitu 900 data tweet dan terbagi menjadi 3 kelas yaitu positif, negatif, dan netral. Tahapan penilitian terdiri dari pengambilan dan pengumpulan data, preprocessing data, ekstraksi fitur dengan Term Frequency - Inverse Document Frequency (TF-IDF), klasifikasi dengan Bayesian network, evaluasi kinerja menggunakan K-fold cross validation (K-10) dan confution matrix. Perbandingan terjadi pada tahap preprocessing data, yaitu saat menggunakan normalisasi data dan tidak menggunakan normalisasi data, dari hasil perbandingan tersebut diperoleh nilai akurasi jika tidak menggunakan normalisasi data sebesar 66,6667%, presisi sebesar 68,1%, dan recall sebesar 66,7%. Sedangkan hasil akurasi dengan menggunakan normalisasi data sebesar 76,5556%, presisi sebesar 77,4%, dan recall sebesar 76,6%. Selisih nilai akurasi dari kedua percobaan sebesar 9,8889 %, hal ini membuktikan bahwa menggunakan normalisasi data lebih baik.
PENERAPAN MWMOTE UNTUK MENGATASI KETIDAKSEIMBANGAN KELAS PADA KLASIFIKASI RISIKO KREDIT Maria Ulfah; Triando Hamonangan Saragih; Dwi Kartini; Muhammad Itqan Mazdadi; Friska Abadi
Jurnal Informatika Polinema Vol. 9 No. 4 (2023): Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jip.v9i4.1331

Abstract

Salah satu bentuk usaha yang dijalankan oleh perbankan adalah pemberian kredit terhadap nasabaah. Bank akan selalu berusaha mengoptimalkan penyaluran kredit terhadap nasabah, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kredit yang diberikan tersebut memiliki risiko. Guna menekan dan meminimalisir risiko kredit pihak bank perlu melakukan analisis terhadap data yang dimiliki nasabah agar dapat mengambil keputusan apakah nasabah atau calon debitur layak diberikan pinjaman dalam bentuk kredit. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah analisa risiko kredit adalah dengan melakukan klasifikasi dengan menggunakan machine learning. Pada penelitian ini dilakukan klasifikasi dengan menggunakan algoritma Support Vector Machine (SVM) serta oversampling data dengan menggunakan MWMOTE dan Improve MWMOTE. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data german credit risk yang memiliki Kelas bad credit yang terdiri atas 300 data dan kelas good credit terdiri atas 700 data. Penelitian dilakukan dengan membandingkan klasifikasi SVM dengan dan tanpa oversampling. Hasilnya didapatkan bahwa nilai akurasi dari klasifikasi Improve MWMOTE SVM memiliki nilai tertinggi jika dibandingan dengan SVM MWMOTE, dan SVM yaitu sebesar 77,95%.