Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Desain Ergonomi Kursi Roda Listrik Dengan Lumbar Support Dan Penggerak Joystick Sebagai Teknologi Asistif Eko Nurmianto; Mashuri Mashuri; Muhammad Hilman Fatoni; Achmad Arifin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bina Darma Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bina Darma
Publisher : DRPM-UBD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.562 KB) | DOI: 10.33557/pengabdian.v1i2.1495

Abstract

Kursi roda listrik digunakan untuk membantu mobilitas penderita kelumpuhan lebih mandiri. Pada studi sebelumnya mengenai kursi roda listrik dengan myoelectric, pada bagian punggung belum menggunakan lumbar support, LS (sandaran lumbar). Dalam penelitian ini merancang lumbar support, selanjutnya membandingkan kursi roda tanpa lumbar support dengan kursi roda yang menggunakan lumbar support. Pengendalian naik turun lumbar support yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membuat beberapa alternatif Lumbar Support. Penelitian ini bertujuan untuk menjaga pengendalian lumbar support pada kursi roda listrik. Dalam penelitian ini didapatkan kesesuaian hasil antara antropometri punggung dengan kursi roda listrik. Metode pengukuran kenyamanan lumbar support dengan menggunakan Nordic Body Map, Tingkat kepentingan dan kepuasan, dan Tingkat kelelahan (Nordic Body Map).
Comparison of Amplifiers Utilization in Instrumentation to Record Muscle Signals in the Neck for Electrolarynx Applications Muhammad Hilman Fatoni; Nabilah Ashriyah; Tri Arief Sardjono; Mohammad Nuh
JAREE (Journal on Advanced Research in Electrical Engineering) Vol 6, No 2 (2022): October
Publisher : Department of Electrical Engineering ITS and FORTEI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jaree.v6i2.329

Abstract

Electrolarynx is an assistive technology commonly used by speech impaired people to speak. The speech impaired people who have lost their larynx (laryngectomee) or have damaged larynx use an electrolarynx device to be able to speak again. The use of the electrolarynx is generally equipped with a button to turn on and start the generation of sound from the electrolarynx. Several studies have tried to use other control methods by using the muscles in the neck, namely the sternohyoid muscle. Activation of the sternohyoid muscle has an influence on sound formation. The sternohyoid muscle is a small and long muscle so recording EMG (electromyograph) signals from this muscle is quite difficult. If the recording process of this signal can be carried out properly, then the electrolarynx control by empowering this muscle will be another solution in using the electrolarynx. In this study, instrumentation amplifier which is an important stage of recording EMG signals of neck muscle was tested and compared. There are two types of instrumentation amplifier tested. The first instrumentation amplifier uses a single IC from IC AD620 while the other is a combination circuit of IC OP07. The EMG signal in the subject's neck muscles was then recorded using the instrumentation amplifiers. The subject will sit down and pronounce the vowels "a", and "i". From the testing process, it was found that the average gain on IC AD620 (minimum 1.74362 volts and maximum 3.70538 volts) was greater than the gain on IC OP07 (minimum 0.57779 volts and maximum 1.71190 volts). IC AD620 also has an overall use area of 5.61 cm2 with the use of 4 external components. Thus, it can be concluded that the best instrumentation amplifier for recording EMG neck muscle for electrolarynx application is by using IC AD620.
Pengembangan Instrumentasi Surface Electromyogram untuk Pemanfaatan Sistem Kendali Kursi Roda Elektrik Novia Anantya Nugroho; Achmad Arifin; Muhammad Hilman Fatoni
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i2.85943

Abstract

Kelumpuhan otot atau paralisis merupakan fenomena yang sering terjadi di masyarakat khususnya pada pasien pasca stroke dan spinal cord injury (SCI). Penderita kelumpuhan akan mengalami kesulitan saat berkegiatan, sehingga dibutuhkan alat untuk membantu menunjang mobilitas sehari-hari yaitu kursi roda. Dalam penelitian kali ini akan dilakukan pengembangan rangkaian instrumentasi surface electromyogram. Penggunaan metode ini akan mengolah sinyal myoelectric dari otot flexor carpi radialis dan palmaris longus. Instrumentasi EMG digunakan untuk membaca dan merekam sinyal EMG. Pada pengujian instrumentasi didapatkan tiap blok rangkaian hasilnya sesuai dengan nilai cut-off yang telah ditentukan masing-masing filter, sebesar HPF 20 Hz, BSF 50 Hz, LPF 500 Hz dan LPF 2 Hz. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa amplitudo tertinggi rangkaian EMG ini berada pada angka 65 mV. Nilai amplitudo maksimum dan minimum dari pengujian pada 5 subjek yang terekam oleh instrumentasi EMG masing-masing adalah sebesar 65 mV dan 0 mV, dengan rata-rata amplitudo maksimal sebesar 64±1,00 mV. Perlu dilakukannya pengembangan rangkaian surface electromyogram lebih lanjut agar dapat menghasilkan nilai amplitudo yang lebih besar dan stabil.
Pemanfaatan Kursi Roda Elektrik dengan Kendali Joystick Guna Meningkatkan Kemandirian Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa D Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surabaya Muhammad Hilman Fatoni; Eko Agus Suprayitno; Achmad Arifin; Nada Fitrieyatul Hikmah; Tri Arief Sardjono; Mohammad Nuh
Sewagati Vol 7 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5909.514 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i2.446

Abstract

Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (SLB YPAC) Surabaya merupakan yayasan pendidikan yang dirintis dan ditujukan untuk anak-anak yang mengalami cacat atau berkebutuhan khusus. SLB YPAC Surabaya berdiri dikhususkan untuk anak-anak penyandang disabilitas fisik atau tunadaksa. Anak Tunadaksa (ATD) mengalami hambatan dalam hal mobilitas dan gerak, baik pada bagian tangan, kaki, atau anggota tubuh lain yang berkaitan dengan motorik. Oleh karena itu mereka membutuhkan alat bantu seperti kursi roda, tongkat, brace, dan teknologi asistif lain untuk menggantikan fungsi anggota tubuh yang hilang. Meski dengan bantuan alat, kenyataannya mereka masih membutuhkan bantuan orang lain misalnya bagi pengguna kursi roda. Dengan kursi roda konvensional, setiap siswa akan membutuhkan pendampingan secara khusus untuk bergerak dan berpindah. Terlebih lagi, ketika siswa melewati permukaan miring atau medan yang sulit maka guru harus berperan secara langsung. Harga kursi roda elektrik yang mahal juga menjadi alasan kursi roda konvensional masih digunakan. Dengan masalah ini, tim telah mengembangkan kursi roda elektrik dengan kendali berupa joystick. Pada bulan Agustus 2021 telah dilaksanakan sosialisasi penggunaan kursi roda elektrik dengan joystick di SLB YPAC. Dan pada awal bulan November 2021 tim telah melakukan serah terima kursi roda elektrik kepada SLB YPAC. Dengan produk kursi roda elektrik yang dikendalikan menggunakan joystick, dapat dilipat, memiliki fitur sabuk dan meja diharapkan dapat meningkatkan kemandirian siswa SLB YPAC Surabaya dalam melakukan aktivitas mobilisasi.