Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Variabel yang Mempengaruhi Nilai Indeks Desa Membangun di Desa Cikarang Kecamatan Cisewu Rezzi Firmannurulloh Ridla; Saraswati
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.953 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v2i2.4067

Abstract

Abstract. Equitable development is a dream for all people not to be centered in one area as well as rural and urban developments which are very unequal even though they support each other for all needs, therefore the central government through the ministry of PDTT makes a development measuring instrument called the Index. Village Development as a measuring tool for equitable development in the village, Cikarang Village is still very low in terms of results after being measured by the Building Village Index with the status of developing village with the lowest village in the Cisewu sub-district. The purpose of this research is to find out the current conditions and analyze what variables affect the IDM value in Cikarang Village. This study uses a quantitative approach method. Data collection uses secondary primary, while the analysis method uses descriptive analysis, linear regression and comparison. Based on the results of the analysis, the Cikarang Village community still feels that developments are not appropriate and directed so that the community has not felt the development planned by the village government, especially the road infrastructure is still very bad. The recommendation generated by this research is that the village government should be able to plan all development appropriately and directed according to the needs of many with efforts to increase the value of the Developing Village Index to the status of an Advanced Village. Abstrak. Pembangunan yang merata merupakan impian bagi seluruh masyarakat untuk tidak terpusat pada suatu daerah begitupun dengan pembangunan-pembangunan perdesaan dan perkotaan sangatlah timpang padahal satu sama lain tersebut saling menyokong atas segala kebutuhan maka dari itu pemerintah pusat melalui kementerian PDTT membuat alat ukur pembanguan yang dinamai dengan Indeks Desa Membangun sebagai alat ukur pemerataan pembangunan di desa. Di Desa Cikarang masih sangatlah rendah akan hasil setelah diukur oleh Indeks Desa Membangun tersebut dengan status desa berkembang dengan desa tertendah sekecamatan Cisewu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi terkini dan menganalisis variabel apa saja yang mempengaruhi nilai IDM di Desa Cikarang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan primer sekunder, sedangkan metode analisisnya menggunakan metode analisis deskriptif, regresi linier dan perbandingan. Berdasarakan hasil analisis, masyarakat Desa Cikarang masih merasakan pembangunan-pembangunan yang belum tepat dan terarah sehingga masyarakat belum merasakan pembangunan yang direncanakan pemerintahan desa terutama pada infrastruktur jalan masih terbilang sangat buruk. Rekomendasi yang dihasilkan oleh penelitian ini adalah pemerintahan desa harus bisa merencanakan segala pembangunan dengan tepat dan terarah sesuai dengan kebutuhan banyak dengan upaya peningkatan nilai Indeks Desa Membangun menjadi status Desa.
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Desa Saganten Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur Surya Nur Hakim; Saraswati
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsurp.v3i2.8352

Abstract

Abstract. The development of beach attractions is very important for tourism in Saganten Village. To formulate what strategy can be used in the development of beach attractions in Saganten Village, research was conducted using the mix method method. Using quantitative analysis as a visitor assessment and qualitative to describe conditions or circumstances in the field. With the analysis used about supply demand and also SWOT. The result of this research is that there is good potential and strength to be developed but needs development regarding some shortcomings such as adding attractions that tourists can do when visiting beach attractions in Saganten Village. Abstrak. Pengembangan objek wisata pantai sangat penting bagi pariwisata di Desa Saganten. Untuk merumuskan strategi apa yang dapat digunakan dalam pengembangan objek wisata pantai di Desa Saganten ini dilakukan penelitian menggunakan metode mix method. Menggunakan analisis kuantitatif sebagai penilaian pengunjung dan kualitatif untuk mendeskripsikan kondisi atau keadaan di lapangan. Dengan analisis yang digunakan mengenai supply demand dan juga SWOT. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu terdapat potensi dan kekuatan yang bagus untuk dikembangkan namun perlu pengembangan mengenai beberapa kekurangan seperti penambahan atraksi yang dapat wisatawan lakukan saat mengunjungi objek wisata pantai yang ada di Desa Saganten..
Kesiapan Masyarakat dalam Mengembangkan Pertanian 4.0 di Desa Cibodas Kecamatan Lembang Indri Yuliantari Putri; Saraswati
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsurp.v3i2.8438

Abstract

Abstract.Cibodas village is one of the locations that became agriculture 4.0 in Cijerokasi village, chosen by the ministry of agriculture for becoming a farming village in 2019. However, agriculture 4.0 farming still considers several factors such as community readiness and knowledge. Agriculture 4.0 will be feasible to develop and the community is ready to develop it. Therefore, it is necessary to know the readiness of the Cibodas Village community before development. This study aims to determine the feasibility of agriculture 4.0, identify the level of community readiness and determine strategies for developing agriculture 4.0. The research method used is mix methods. Data collection was carried out by interviews and questionnaires. Assessing feasibility using Cost Benefit Analysis, Feasibility R/C Ratio, Readiness assessment using Community Readiness Model, and determining strategies using SWOT. The results of the analysis show that agriculture 4.0 can be said to be feasible if farmers have 1Ha of land and are combined so that a period of 5 years according to the Net Present Value is obtained Rp 127,174,487.00 / year, with a Net B / C value of 10.63 meaning that every Rp 1,000 of capital will profit Rp 10,630, with a break-even point farmers managed to sell 12,633 kg of vegetables and the cost of investment will return in 1 year and 9 months. The Cibodas Village community is at readiness level 5, namely preparation, characterized by the availability of local resources and the availability of time so that the strategy is to build an integrated agricultural center in Cijarekso village as a development center for technology 4.0, installing agricultural equipment communally so that capital expenditures are minimal and building cooperatives as a forum for selling crops. Abstrak. Desa Cibodas merupakan salah satu lokasi yang menjadi pertanian 4.0 di kampung Cijerokasi, dipilih oleh kementerian pertanian karena menjadi desa tani tahun 2019. Namun usahatani pertanian 4.0 masih mempertimbangkan beberapa faktor seperti kesiapan dan pengetahuan masyarakat. Pertanian 4.0 apakah akan layak untuk dikembangkan dan masyarakat siap untuk mengembangkannya. Oleh karena itu perlu mengetahui kesiapan masyarakat Desa Cibodas sebelum pengembangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kelayakan pertanian 4.0, mengidentifikasi tingkat kesiapan masyarakat dan menentukan strategi mengembangkan pertanian 4.0. Metode penelitian yang digunakan adalah mix methods. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuisioner. Menilai kelayakan menggunakan Cost Benefit Analysis, Kelayakan R/C Ratio, Penilaian kesiapan menggunakan Community Readiness Model, dan menentukan strategi menggunakan SWOT. Hasil analisis menunjukan pertanian 4.0 bisa dikatakan layak jika petani memiliki lahan 1Ha dan digabung sehingga kurun waktu 5 tahun menurut Net Present Value diperoleh Rp 127.174.487,00/tahun, dengan nilai Net B/C 10,63 artinya setiap Rp 1.000 modal akan untung Rp 10.630, dengan titik impas petani berhasil menjual sayuran sebanyak 12,633 kg dan biaya dari investasi akan kembali dalam 1 tahun 9 bulan. Masyarakat Desa Cibodas berada pada tingkat kesiapan 5 yaitu preparation ditandai dengan tersedianya sumber daya lokal dan ketersediaan meluangkan waktu sehingga strategi yaitu membangun pusat pertanian terpadu di kampung cijarekso sebagai pengembangan pusat teknologi 4.0 pemasangan alat pertanian secara komunal sehingga pengeluaran modal sedikit dan membangun koperasi sebagai wadah untuk penjualan hasil panen.
Strategi Pengembangan Ekowisata Desa Tarumajaya, Kabupaten Bandung Salsabilla Zahra; Saraswati
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsurp.v3i2.8494

Abstract

Abstract. Tarumajaya Tourism Village is a tourist village located in the Kertasari Subdistrict, Bandung Regency. Tarumajaya Village has gained attention from various parties since the implementation of the Citarum Harum program and the presence of Situ Cisanti. Additionally, the designation of Tarumajaya Village as a pilot tourism village by the Ministry of Tourism and Creative Economy has made it more known among tourists. This Tourism Village is expected to provide opportunities for the community to utilize the existing potentials in supporting the sustainability of tourism activities. The aim of this research is to determine the appropriate strategies for the development of eco-tourism in Tarumajaya Tourism Village. The approach used in this study combines quantitative and qualitative methods, also known as mixed methods. The data collection methods employed in this study consist of primary and secondary data sources. The analysis methods utilized are Supply Demand Analysis and SWOT Analysis. The analysis results reveal that Tarumajaya Village's tourism is positioned in quadrant I. Therefore, it is suitable to use the Strengths Opportunities (SO) strategy to develop the business, supported by a growth-oriented strategy. One of the suitable strategies is the Ecotourism Education Program: Developing an educational program that educates tourists about the natural diversity, sustainability, and environmental protection in Tarumajaya Village. Abstrak. Desa Wisata Tarumajaya merupakan desa wisata yang terdapat di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Desa Tarumajaya menjadi sorotan banyak pihak sejak adanya program Citarum Harum dan Situ Cisanti. Selain itu ditetapkannya Desa Tarumajaya menjadi desa wisata rintisan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuat Desa Tarumajaya menjadi lebih dikenal oleh wisatawan. Desa wisata ini diharapkan dapat memberikan peluang pada masyarakat untuk memanfaatkan potensi-potensi yang ada untuk mendukung keberlangsungan kegiatan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang tepat untuk pengembangan ekowisata Desa Wisata Tarumajaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif atau disebut juga dengan mix methods. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini terbagi ke dalam dua bagian yaitu sumber data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan yaitu Analisis Supply Demand dan Analisis SWOT. Dari hasil analisis diketahui bahwa pariwisata Desa Tarumajaya berada pada posisi kuadran I. Sehingga cocok menggunakan strategi SO atau Strenghts Opportunities untuk mengembangkan usaha tersebut dan didukung oleh strategi pertumbuhan agresif atau Growth Oriented Strategy. Salah satu strategi yang tepat yaitu dengan Program Edukasi Ekowisata: Mengembangkan program edukasi yang mengedukasi wisatawan tentang keanekaragaman alam, keberlanjutan, dan perlindungan lingkungan di Desa Tarumajaya
Strategi Pengembangan Desa Wisata Dayeuhkolot Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang Rivaldi Noval Gumilar; Saraswati
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsurp.v3i2.8505

Abstract

Abstract. The development of tourism in Indonesia continues to increase, this is used by the government in improving the economy of the community and the country. The existence of various potentials owned by each region is the main capital in the development of the tourism sector, one of which supports the creation of a tourist village. A tourist village is an area that offers various types of existing tourism potential, such as natural attractions, culture, and local community creativity with the support of attractions, amenities, accessibility and other facilities to attract tourists to visit the tourist village. Dayeuhkolot Village itself has the goal of becoming a tourist village with various types of potential to be utilized as tourist attractions. Creating a tourist village requires a development strategy in utilizing tourism potential as the main component in a tourist village. This research approach uses a mix method approach or a combination of qualitative and quantitative methods. The types of data used are primary and secondary data obtained through various methods such as interviews, questionnaires, observation, and related literature studies. In addition, this study focuses on management in tourist villages with the support of local community participation in creating good and developing tourist villages. Therefore, it is necessary to have a development strategy as a plan in an effort to realize and market tourist villages so that they can achieve the goal of improving quality in the economic, tourism, and also for the welfare of the surrounding community. Abstrak. Perkembangan pariwisata di Indonesia terus meningkat, hal tersebut dimanfaatkan pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara. Adanya berbagai potensi yang dimiliki tiap daerah menjadi modal utama dalam pengembangan sektor pariwisata, salah satunya mendukung terciptanya suatu desa wisata. Desa wisata merupakan suatu kawasan yang didalamnya menawarkan berbagai jenis potensi wisata yang ada, seperti atraksi alam, budaya, dan kreativitas masyarakat lokal dengan adanya dukungan atraksi, amenitas, aksesibilitas dan fasilitas lainnya untuk menarik wisatawan berkunjung ke desa wisata tersebut. Desa Dayeuhkolot sendiri memiliki tujuan menjadi desa wisata dengan berbagai jenis potensi yang dimiliki untuk dapat dimanfaatkan menjadi atraksi wisata. Menciptakan suatu desa wisata perlu adanya strategi pengembangan dalam memanfaatkan potensi wisata sebagai komponen utama yang ada dalam suatu desa wisata. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode pendekatan mix method atau gabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif. Jenis data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder yang diperoleh melalui berbagai cara seperti wawancara, kuesioner, observasi, dan studi litelatur yang berkaitan. Selain itu, dalam penelitian ini memfokuskan pada pengelolaan di desa wisata dengan adanya dukungan partisipasi masyarakat lokal dalam menciptakan desa wisata yang baik dan berkembang. Maka dari itu, perlu adanya strategi pengembangan sebagai rencana dalam upaya merealisasikan serta memasarkan desa wisata agar dapat mencapai tujuan untuk meningkatkan kualitas di sektor perekonomian, pariwisata, dan juga bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. The development of tourism in Indonesia continues to increase, this is used by the government in improving the economy of the community and the country. The existence of various potentials owned by each region is the main capital in the development of the tourism sector, one of which supports the creation of a tourist village. A tourist village is an area that offers various types of existing tourism potential, such as natural attractions, culture, and local community creativity with the support of attractions, amenities, accessibility and other facilities to attract tourists to visit the tourist village. Dayeuhkolot Village itself has the goal of becoming a tourist village with various types of potential to be utilized as tourist attractions. Creating a tourist village requires a development strategy in utilizing tourism potential as the main component in a tourist village. This research approach uses a mix method approach or a combination of qualitative and quantitative methods. The types of data used are primary and secondary data obtained through various methods such as interviews, questionnaires, observation, and related literature studies. In addition, this study focuses on management in tourist villages with the support of local community participation in creating good and developing tourist villages. Therefore, it is necessary to have a development strategy as a plan in an effort to realize and market tourist villages so that they can achieve the goal of improving quality in the economic, tourism, and also for the welfare of the surrounding community.
Identifikasi Ekosistem Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Lokal di Desa Campakamulya Alvina Tania Destiani; Saraswati
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsurp.v3i2.8608

Abstract

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) play an important role in economic growth because they can create jobs and alleviate poverty. Therefore, this research aims to identify the state and condition of the MSME ecosystem to find out what the condition of the MSME ecosystem is, identify components of the MSME ecosystem that can support local economic development and formulate a development strategy. This research uses mixed methods with a sequential explanatory research model. This method is a combination of quantitative and qualitative methods. From the results of the study, it is known that the MSME ecosystem in Campakamulya Village does not yet support creating synergy between its components. Components that are less supportive of systemic conditions are finance, networks and synergy as well as knowledge and empowerment. Meanwhile, in framework conditions, the components that are less supportive of framework conditions are culture, formal institutions and policies. Therefore, it has not supported local economic development and has not been able to utilize existing potential. This condition is due to the lack of cooperation and synergy between the community, government, stakeholders and MSME players. In order to support the development of MSMEs and bring harmony between components of their ecosystem, development strategies can be carried out, namely optimizing the development of business networks between MSME players, optimizing superior products through exhibitions, maintaining existing cultural and creative values ​​and the government assisting in training, empowerment and funding. Abstrak. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi karena dapat terciptanya lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keadaan dan kondisi ekosistem UMKM untuk mengetahui bagaimana kondisi dari ekosistem UMKM, mengidentifikasi komponen ekosistem UMKM yang dapat mendukung pengembangan ekonomi lokal dan merumuskan suatu strategi pengembangan. Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan model penelitian sequential explanatory. Metode ini merupakan gabungan dari metode kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil kajian, diketahui bahwa ekosistem UMKM Desa Campakamulya belum mendukung untuk menciptakan suatu sinergitas antar komponennya. Komponen yang kurang menunjang dari kondisi sistemik adalah keuangan, jaringan dan sinergitas serta pengetahuan dan pemberdayaan. Sedangkan dalam kondisi kerangka kerja, komponen yang kurang menunjang dari kondisi kerangka kerja adalah budaya, lembaga formal dan kebijakan. Maka dari itu, belum mendukung pengembangan ekonomi lokal dan belum bisa memanfaatkan potensi yang ada. Kondisi tersebut dikarenakan belum adanya kerjasama dan sinergitas antara masyarakat, pemerintah, stakeholders dan para pelaku UMKM. Guna mendukung pengembangan UMKM dan menyatukan keselarasan antar komponen ekosistemnya, dilakukan strategi pengembangan yang dapat dilakukan yaitu melakukan optimalisasi pengembangan jaringan usaha antar pelaku UMKM, melakukan optimalisasi produk unggulan melalui pameran, menjaga nilai – nilai budaya dan kreativitas yang ada serta pemerintah membantu dalam pelatihan, pemberdayaan dan pendanaan.
LINGUISTIC INTELLIGENCE AS A DRIVING FORCE FOR WRITING CREATIVITY OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN MAKASSAR Juanda, juanda; Saraswati; Johar Amir
Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature Vol. 11 No. 1 (2024): Volume 11 No 1 April 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/25409190.696

Abstract

Writing can be an effective tool for student learning and development, particularly when used as a project-based approach that allows for the practical application of classroom knowledge. The research has three objectives, namely to describe: linguistic intelligence of Makassar City junior high school students; students' fantasy story writing skills; and prove the influence of linguistic intelligence on students' fantasy story writing skills. This research is categorized as quantitative research. Data collection in this study used tests, namely a test of students' linguistic intelligence knowledge and a product test in the form of writing fantasy stories. The finding of the research is that there is an influence of linguistic intelligence on the fantasy story writing skills of Makassar City junior high school students. The results of simple linear regression calculations show that the t-test result (12.012) > t table (1.652) with a significance of 0.00 <0.05 therefore, the t-test result (12.012) > t table (1.652) means H0 is rejected and Ha is accepted. The conclusion is that linguistic intelligence affects students' fantasy story writing skills. The contribution of this research is to provide new knowledge to students and teachers that linguistic or good language intelligence can produce good writing. Future research will explore more intelligence other than linguistic intelligence possessed by students.
ANALISIS JENIS DAN ASPEK KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI PADA BERITA ONLINE CNNINDONESIA.COM SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR Siti Nuraeni; Saraswati; Purlilaiceu
Madrasah: Journal on Education and Teacher Professionalism Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Al-Shobar Publisher, Yayasan Islam Al-Shobar Rawaurip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan aspek kebahasaan teks eksplansi pada berita online cnnindonesia.com serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang memfokuskan analisis isi. Data dan sumber data pada penelitian ini berupa teks berita dari cnnindonesia.com. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan uji validitas teori. Berdasarkan deskripsi hasil analisis teks eskplanasi ini berfokus kepada jenis dan aspek kebahasaan teks eksplanasi. Jenis teks eskplanasi ada empat macam yaitu faktorial, kausal, teoritis dan sequential. Pada jenis ini akan dijelaskan hasil dan efek, penyebab, beragam kemungkinan yang terjadi serta tahapan peristiwa secara rinci. Sedangkan aspek kebahasaannya ada tiga macam yaitu kata istilah, konjungsi kausalitas dan konjungsi kronologis. Pada aspek ini akan dijelaskan gabungan kata yang akan mengungkapkan makna yang khas dalam bidang tertentu, selain itu juga akan dijelaskan beberapa konjungsi yang berkaitan dengan sebab akibat dan berkaitan dengan waktu. Penelitian ini direkomedasikan untuk dipertimbangkan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia  guna meningkatkan kemampuan siswa dalam mengetahui jenis dan aspek kebahasaan teks eksplanasi pada berita online cnnindonesia.com.
ANALISIS NILAI SOSIAL DAN NILAI MORAL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PARGMATIK PADA NOVEL "SAMPAH DI LAUT MEIRA" KARYA MAWAN BELGIA Eza Rasdina; Trisnawati; Saraswati
Madrasah: Journal on Education and Teacher Professionalism Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Al-Shobar Publisher, Yayasan Islam Al-Shobar Rawaurip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengetahui bagaimana nilai sosial dan nilai moral yang terkandung di dalam isi cerita novel Sampah di Laut Meira dengan menggunakan pragmatik yang lebih menitik beratkan ke nilai pendidikan, budaya, dan agama yang nantinya dikhususkan untuk kalangan remaja atau para pelajar di SMA dalam mengimplementasikan nilai-nilai yang bersifat positif.  Metode penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui dua tahapan, yaitu berupa deskripsi analisis validasi. Berdasarkan dari hasil analisis cerita novel “Sampah di Laut Meira” karya Mawan Belgia memuat nilai sosial, dan nilai moral. Nilai sosial terdiri dari nilai Kasih Sayang, Tanggung Jawab, dan Keserasian Hidup. Sedangkan di nilai moral di cerita novel “Sampah di Laut Meira” terdiri dari nilai Sosial, Akhlak, Etika, dan Susila. Pada tahap empirik penelitian menunjukkan bahwa novel ini layak dijadikan sebagai bahan ajar pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini direkomendasikan untuk dipertimbangkan dijadikan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi sebuah karya sastra, khususnya novel.
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM DIALOG FILM CINTA SUBUH KARYA ALI FARIGHI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI MTS Saah Susilawati; Saraswati; Purlilaiceu
Madrasah: Journal on Education and Teacher Professionalism Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Al-Shobar Publisher, Yayasan Islam Al-Shobar Rawaurip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindak tutur digunakan untuk menyampaikan maksud dan menimbulkan pengaruh terhadap mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Tujuan penelitian untuk mengetahui bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam film cinta subuh karya Ali Farighi, untuk mengetahui bentuk tindak tutur ekspesif yang terdapat dalam film cinta subuh karya Ali Farighi, dan untuk mengetahui pemanfaatan tindak tutur direktif dan tindak tutur ekspesif dalam film cinta subuh karya Ali Farighi sebagai bahan ajar di MTs. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam film Cinta Subuh ditemukan tindak tutur direktif sebanyak 61 data berdasarkan fungsi komunikatifnya, tutur ekspresif sebanyak 46 data berdasarkan fungsi komunikatifnya. Berdasarkan hasil penelitian, temuan ini dapat diimpikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia di MTs kelas VIII. Kaitan tindak tutur direktif dan ekspresif dengan teks drama yaitu percakapan yang mengandung fungsi komunikatif tindak tutur direktif dan ekspresif yang dapat dijadikan sebagai contoh dialog dalam drama dan sebagai rujukan peserta didik apabila akan menyusun atau menulis dialog dalam teks drama yang sesuai dengan enam jenis kalimat dari fungsi komunikatif tindak tutur direktif dan ekspresif tersebut.