Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Prima Medika Sains

Hubungan antara ketuban pecah dini dengan nilai Apgar pada kehamilan aterm Alexander, Rico; Rahimi, Armon; Mukhtar, Zulfikri; -, Djohan; Chandra, Rudi; Nasution, Syamsul Arifin
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 3 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v3i1.1775

Abstract

Ketuban pecah dini merupakan salah satu penyebab terjadinya asfiksia neonatorum dan infeksi yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas perinatal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara lama ketuban pecah dini dengan nilai Apgar pada kehamilan aterm yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional dengan metode pengambilan sampel accidental sampling. Dari sampel yang memenuhi kriteria restriksi didapat 68 ibu dengan kasus KPD. Hasil penelitian menunjukkan hasil lama KPD < 12 jam dengan Apgar baik adalah sebesar 22 kasus (73,3%) dan dengan Apgar buruk sebanyak 8 kasus (26,7%) sedangkan KPD ≥ 12 jam dengan Apgar baik sebesar 10 kasus (26,3%) dan nilai Apgar buruk sebesar 28 kasus (73,7%). Dari uji statistik dengan tes Chi Square didapatkan nilai X2 = 14,876 dan probabilitasnya (ρ) = 0,001. Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara lama ketuban pecah dini dengan nilai Apgar.
Efektivitas sabun antiseptik dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Salmonella typhi Kristy, Anastasia; Lubis, Adhayani; Rahimi, Armon; Alexander, Rico; -, Janice; Rosari, Anita; Kotsasi, Fransiska; Pardianto, Gede
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 3 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v3i1.1788

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji daya hambat sabun antiseptik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella typhi. Sampel yang dipakai adalah sebanyak 4 sabun antiseptik (sabun A, B, C dan D) dengan masing-masing konsentrasi sebesar 10%, 20%, 30% dan 40%. Proses pengenceran sesuai dengan konsentrasinya dapat mengubah kemampuan sabun dalam menghambat pertumbuhan bakteri yang diuji dengan metode difusi. Hasil penelitian didapatkan bahwa keempat sampel sabun antiseptik memiliki efektivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhi. Namun pada Escherichia coli, rata-rata diameter zona hambat yang paling besar adalah pada sabun antiseptik A dengan konsentrasi 40% yaitu 26 mm dan rata-rata diameter zona hambat paling kecil adalah pada sabun antiseptik D dengan konsenstrasi 10% yaitu 7 mm. Sedangkan pada Salmonella typhi rata-rata diameter zona hambat paling besar adalah pada sabun antiseptik A dengan konsentrasi 40% yaitu 20 mm dan rata-rata diameter zona hambat paling kecil adalah pada sabun antiseptik B dengan konsentrasi 10% yaitu 10 mm. Hal tersebut dapat terjadi karena dinding penyusun dari kedua bakteri tersebut berbeda dan kandungan dari masing-masing sabun juga berbeda.