Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN KEINGINAN PINDAH KERJA (TURNOVER INTENTION) TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT SWASTA TIPE C KOTA BATAM TAHUN 2018 Suyono, Tan; Girsang, Ermi; Nasution, Ali Napiah; Gusnawati, Gusnawati
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 2 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.143 KB) | DOI: 10.5281/scj.v7i2.137

Abstract

Menurut  WHO  (World  Health  Organization),  Rumah  sakit  adalah  bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pela- yanan  paripurna  (komprehensif),  penyembuhan  penyakit  (kuratif)  dan  pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik (World Health Organization, 2010). Fenomena intensi turnover di Indonesia disadari benar oleh akademisi maupun prakti- si. Banyaknya rumah sakit baru yang didirikan, turut memberikan angin segar kepada para perawat untuk mencoba sebuah peruntungan baru dan turut mendorong tingginya intensitas turnover di sebuah rumah sakit (Andini, 2006). Hasil survey awal yang dilakukan pada 2 (dua) Rumah Sakit Swasta Tipe C di Kota Batam yaitu Rumah Sakit Harapan Bunda dan Rumah Sakit Camatha Sahidya pada bulan Mei 2018 kepada 20 perawat rawat inap didapatkan bahwa 60% perawat menyatakan keinginan untuk pindah kerja. Hal ini disebabkan oleh faktor kompensasi yang kurang sesuai (60%), kepuasan kerja (65%), stress kerja (50%), lama kerja (35%) dan usia perawat (45%). Berasarkan data dari Bagian Sumber Daya Manusia RS Hara- pan Bunda, jumlah perawat yang bekerja pada tahun 2017 sebanyak 157 perawat dan terdapat 32 perawat yang keluar atau apabila dipersentasekan berjumlah 21% ter- jadinya turnover perawat dari jumlah total perawat. Turnover perawat di rumah sakit memang bukan hal yang mudah. Diperlukan perhatian yang lebih karena turnover dapat merugikan organisasi, baik dari segi biaya, sumber daya, maupun efektifitas keperawatan itu sendiri. Dari segi biaya, rumah sakit harus mengeluarkan biaya untuk merekrut perawat-perawat baru, dan melakukan train- ing  untuk  perawat-perawat  baru.  Dari  segi  sumber  daya,  rumah  sakit  kehilangan perawat yang sudah lebih lama bekerja di rumah sakit, itu berarti rumah sakit ke- hilangan sumber daya yang kompeten, dan tidaklah mudah untuk mencari perawat baru yang dapat menggantikan perawat kompeten yang mengundurkan diri tersebut. Turno- ver juga merugikan efektifitas dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di rumah sakit. Perawat-perawat baru tentunya membutuhkan waktu untuk beradaptasi, dan mem- bangun kerjasama tim yang baik dalam bekerja. Hal tersebut tentunya akan mengu- rangi efektifitas keperawatan itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penelitian yang telah dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 84  perawat di Rumah Sakit Tipe C di Kota Batam  pada tanggal  12 September – 15 Oktober 2018 dapat disimpulkan bahwa Mayoritas perawat adalah berjenis kelamin perempuan (77.4%), belum menikah (67.9%), berpendidikan Diploma III  Keperawatan (85.7%),  Masa Kerja Baru (60,7%), berusia 20 – 29 tahun (79.8%),   kompensasi tidak sesuai (58.3%), tidak puas dalam bekerja (53.6%) dan tidak mengalami stress kerja (54.8%). Ada  hubungan antara kompensasi dengan keiginan pindah kerja perawat  (nilai p = 0.006 < 0.05).    
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI Eshcerichia coli TERHADAP BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria Macrocarpa) DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DAN PARIA (Momordia charantina) Buulolo, Netralman T.N; Natali, Oliviti; Nasution, Sri Wahyuni; Nasution, Sri Lestari Ramadhani; Zendrato, Arisman; Nasution, Ali Napiah
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 2 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.676 KB)

Abstract

Escherichia coli adalah kuman oportunis yang ditemukan di banyak usus manusia. Ini unik karena merupakan flora normal tetapi dapat menyebabkan infeksi primer di usus seperti diare pada anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penghambatan ekstrak daun pepaya, buah paria dan buah mahkota dewa sebagai antibakteri. Untuk menguji aktivitas antimikroba Escherichia coli menggunakan metode difusi cakram. Hasil tes menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya, mahkota dewa dan buah paria mampu menghambat pertumbuhan bakteri dari konsentrasi 25%, 50% 75% dengan daya hambat rata-rata 11-15 mm, 16-17 mm, 17.3-17.5 sebagai kontrol komparatif kloramfenikol yang memiliki daya hambat 30-35 mm. berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak dari daun pepaya, mahkota dewa dan paria dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Perbandingan Efektivitas Antibakteri Terhadap Salmonella Typhii Dari Ekstrak Etanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa), Daun Pepaya (Carica papaya) Dan Buah Pare (Momordia charantina) Karor, Reh Malem br; Duha, Kristin Berlianta; Natali, Oliviti; Nasution, Sri Wahyuni; Nasution, Sri Lestari Ramadhani; Nasution, Ali Napiah
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 2 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.671 KB)

Abstract

Salmonella adalah bakteri gram negative dan terdiri dari Famili Enterobacteriaceace. Salmonella merupakan bakteri patogen enterik yang menjadi penyebab utama penyakit bawaan dari makanan (foodborne disease). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan mengetahui efetivitas ektrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa), daun Pepaya (Carica Papaya), dan buah Pare (Momordia charantina) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhii. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi cakram untuk melihat efektivitas sampel yang diuji dengan model Posttest Only Control Group Design. Semua data hasil penelitian dianalisa menggunakan program SPSS 25 dengan Uji One Way Anova. Dari hasil skrining fitokimia didapati ekstrak etanol Buah mahkota dewa memiliki kandungan fitokimia berupa Alkaloid, Saponin, Flavonoid, Tanin, dan Polifenol, sedangkan ekstrak etanol daun papaya memiliki kandungan fitokimia berupa alkaloid, Steroid dan Triterpenoid, Saponin, serta Polifenol dalam jumlah yang lebih sedikit, di sisi lain ekstrak buah Pare memiliki kandungan alkaloid, steroid dan triterpenoid, flavonoid, dan tannin dalam jumlah yang sedikit serta memiliki kandungan saponin dan polifenol yang cukup tinggi. Sedangkan dari hasil uji efektivitas, terdapat perbedaan yang secara statistik bermakna antara masing-masing konsentrasi ekstrak etanol buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa), daun Pepaya (Carica papaya), dan Buah Pare (Momordia charantina) (Nilai P < 0.05), sementara, dari hasil perbandingan ketiga jenis ekstrak tersebut dijumpai adanya perbedaan yang secara statistik bermakna dari ketiga sampel dari masing-masing konsentrasi dengan Nilai P < 0.05. Kesimpulan dari penelitian ini ketiga sampel penelitian tersebut efektif dalam menghambat pertumbuhan Salmonella Thypii dengan buah Pare (Momordia charantina) yang paling efektif pada konsetrasi yang tinggi dan daun Papaya (Carica papaya) pada konsentrasi yang lebih rendah.
PENGARUH WAKTU TUNGGU PENGAMBILAN OBAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS LUBUK BAJA KOTA BATAM TAHUN 2018 Suherlina, Suherlina -; Nasution, Sri Wahyuni; Silaen, Mangatas; Suyono, Tan; Nasution, Ali Napiah
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspek lamanya waktu tunggu pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan merupakan salah satu hal penting dan sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu unit pelayanan kesehatan, sekaligus mencerminkan bagaimana pelayanan kesehatan mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang berorientasi kepada pasien baiknya diperlukan suatu evaluasi melalui umpan balik yang diperlukan suatu evaluasi melalui umpan balik yang diberikan pasien kepada bagian pelayanan untuk melihat tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional untuk melihat pengaruh waktu tunggu terhadap pengambilan obat terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam tahun 2018. Dengan jumlah sampel sebanyak 308 responden yang diambil secara random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara waktu tunggu pengambilan obat terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2018, dengan nilai p sebesar 0,000 (&lt;0,05). Untuk itu diharapkan kepada manajemen Puskesmas Lubuk Baja untuk tetap mempertahankan pelayanan kesehatan agar masyarakat yang berkunjung dan membutuhkan pelayanan kesehatan merasa puas. Dengan kepuasan yang didapatkan maka pasien yang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan tidak emrasa berat datang ke Puskesmas.
HUBUNGAN KEHANDALAN TERHADAP PELAYANAN DOKTER SPESIALIS DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG Vonikartika, Arie -; Girsang, Ermi; Nasution, Ali Napiah; Nasution, Sri Lestari Ramadhani
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.288 KB)

Abstract

Hakikat dasar dari Rumah Sakit yaitu pemenuhan kebutuhan dan tuntutan pasien yang mengharapkan penyelesaian masalah kesehatannya pada rumah sakit. Pasien mengharapkan pelayanan yang siap, cepat, tanggap dan nyaman dengan keluhan penyakit pasien dalam memenuhi kebutuhan pasien tersebut, pelayanan prima menjadi hal utama dalam pelayanan di Rumah Sakit. Untuk dapat menerapkan etika kedokteran dalam praktek sehari-hari kita perlu meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan menimbulkan rasa empati. Komunikasi yang menimbulkan rasa empati merupakan tiang penyangga yang penting untuk meningkatkan etika kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kehandalan terhadap pelayanan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam tahun 2018. populasi penelitian adalah seluruh pasien Rawat jalan di Poliklinik Spesialis Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota &nbsp;Batam tahun 2018, dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden, yang diambil secara stratified sampling. Berdasarkan uji statistik tabel di atas dapat dilihat bahwa pada 37 pasien yang merasa kurang puas di antaranya 11 pasien mendapat pelayanan kurang baik dan 26 pasien mendapat pelayanan baik. Pada 32 pasien yang merasa puas di antaranya 10 pasien mendapatkan pelayanan kurang baik dan 22 pasien mendapatkan pelayanan baik. Pada 26 pasien di antaranya 10 pasien mendapat pelayanan kurang baik dan 16 pasien mendapatkan pelayanan baik. Penilaian yang dilakukan oleh pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh dokter spesialis mayoritas sudah baik, untuk itu diharapkan dokter tetap mempertahankan pelayanan yang diberikan serta terus ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Kata Kunci : Kehandalan, Pelayanan Dokter Spesialis.
¬¬¬¬Analisis Pencapaian Target Iva Test Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi Tahun 2018 Elizabeth, Riana; Girsang, Ermi; Nasution, Ali Napiah
SCIENTIA JOURNAL Vol 8 No 1 (2019): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di seluruh dunia diperkirakan setiap dua menit seorang wanita meninggal karena kanker servik dan sekitar 520.000 wanita di diagnosis kanker serviks setiap tahun. Di Indonesia kanker serviks sendiri merupakan ancaman bagi wanita karena ditemukan setiap hari 40 wanita dinyatakan kanker serviks atau 12,6 per 100.000, 20 diantaranya meninggal dunia atau 7 per 100.000. Metode skrining dapat menurunkan kejadian kanker serviks.Cakupan pemeriksaan IVA dan SADANIS di Indonesia dari tahun 2008-2016 adalah 4,34%.Kabupaten Tebo tahun 2016 telah melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payudara&nbsp; sebanyak 1.146 (2,5%)&nbsp; wanita, dengan hasil IVA positif sebanyak 67 orang (5,85%). Penelitian ini bertujuan untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya angka pencapaian cakupan IVA di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian adalah cross-sectional. Sampel penelitian adalah bidan dan petugas kesehatan yang berhubungan dengan program deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi tahun 2018. Data dianalisis dengan melakukan uni analisis Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran berpengaruh signifikan dengan pencapaian target IVA test terhadap deteksi dini kanker serviks di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi tahun 2018. Disarankan kepada Instansi terkait untuk melakukan telaah kembali upaya pencegahan deteksi dini kanker serviks dalam hal penganggaran dana untuk pelatihan, sosialisasi, perencanaanserta pengawasan dan evaluasi secara berkala guna mengoptimalkan pelaksanaan program deteksi dini kanker serviks.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018 Yulidar, Yulidar; Girsang, Ermi; Nasution, Ali Napiah
SCIENTIA JOURNAL Vol 8 No 1 (2019): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35141/scj.v8i1.530

Abstract

Dari hasil laporan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Royal Prima Jambi salah satu penyebab terjadinya KTD adalah salah identifikasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan rumah sakit. Data insiden keselamatan pasien tahun 2017 melaporkan analisis penyebab terjadinya insiden kesalahan dalam pemberian obat dikarenakan komunikasi tidak efektif sehingga terjadi medication error, selain itu juga dikarenakan prosedur tidak dijalankan dengan benar. Untuk mengindari kesalahan dalam identifikasi pasien maka sangat diperlukan gelang identitas pasien yang dibutuhkan untuk membantu mengidentifikasi pasien. Setiap pasien dirumah sakit berhak diidentifikasi secara benar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di ruang keperawatan Bougenvillle, Crysant, Edelweis dan Aster sebanyak 51 responden. Data dianalisis dengan menggunakan Chi-Squere dan Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan (p ? value = 0,008), sikap (p ? value = 0,000), fasilitas (p ? value = 0,000), dan pengalaman kerja (p ? value = 0,002) terhadap perilaku&nbsp; perawat dalam rangka penerapan pasien safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018 &nbsp;. Dan setelah melakukan uji logistic berganda dari 3 model didapatkan bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap perilaku&nbsp; perawat dalam rangka pasien safety adalah sikap dengan nilai exponen B 87.535 dengan nilai p = 0,001.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perawat Rawat Inap Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan Tahun 2018 Oktaviani, Emma; Girsang, Ermi; Nasution, Ali Napiah; Suyono, Tan
SCIENTIA JOURNAL Vol 8 No 2 (2019): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.739 KB)

Abstract

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 38 tahun 2014 tentang keperawatan, Pelayanan tenaga keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan&nbsp; bagian&nbsp; integral&nbsp; dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada&nbsp;&nbsp;&nbsp; ilmu&nbsp;&nbsp;&nbsp; dan&nbsp;&nbsp;&nbsp; kiat&nbsp;&nbsp;&nbsp; keperawatan ditunjukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Tujuan Penelitian, untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Perawat Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Medan Tahun 2018. Penelitian dilakukan pada bulan Januari tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat rawat inap&nbsp; yang bekerja dengan masa kerja 3-5 tahun di Rumah Sakit Royal Prima berjumlah 58 orang. Ada pengaruh pelatihan, motivasi, Insentif, dan lingkungan kerja dengan Kinerja Perawat Rawat Inap. Hasil analisa multivariate didapatkan bahwa variabel Pelatihan, Motivasi Insentif, dan Lingkungan kerja merupakan variabel dominan yang berhubungan dengan kinerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan&nbsp; . Diharapkan rumah sakit untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perawat Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Medan Tahun 2018 agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi.
Hubungan Faktor-Faktor Kelengkapan Berkas Pasien BPJS Rawat Jalan Terhadap Pengembalian Status Klaim Oleh BPJS Kesehatan Kota Medan Kepada Rumah Sakit Royal Prima Tipe B Medan Tahun 2018 Sumiati, Sumiati; Girsang, Ermi; Nasution, Ali Napiah; Suyono, Tan
SCIENTIA JOURNAL Vol 8 No 2 (2019): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.548 KB)

Abstract

Klaim BPJS merupakan pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak rumah sakit yang dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada pihak BPJS Kesehatan setiap bulannya. Kelengkapan berkas klaim sangat mempengaruhi kecepatan dan kelancaran penagihan klaim BPJS. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan kurang lengkapnya berkas klaim BPJS (Surat Eligibilitas Peserta, rekam medis, resume medis, output INA-CBGs, Kartu&nbsp;BPJS) sehingga memperlambat proses pengklaiman berkas BPJS Rumah Sakit Royal Prima Medan kepada pihak BPJS Kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor-faktor kelengkapan berkas pasien BPJS rawat jalan terhadap pengembalian status klaim oleh BPJS Kesehatan Kota Medan&nbsp;Kepada Rumah Sakit Umum Royal Prima. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah status pasien bulan November 2018 yang dipulangkan pihak BPJS sebanyak 50 status pasien. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara surat eligibilitas pasien, rekam medis, INA-CBGs, KIS pasien BPJS rawat jalan terhadap pengembalian status&nbsp; klaim. Diharapkan pihak rumah sakit harus tetap memperhatikan dan meningkatkan hal tersebut agar terciptanya pelayanan yang bermutu dan berkualitas tinggi di Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan
Nephroprotective Effect of Ethanolic Extract of Balakka (Phyllanthus emblica L.) on Rats Induced Ethylene Glycol and Ammonium Chloride Girsang, Ermi; Halima, Piyanto; Nasution, Ali Napiah; Lister, I nyoman Ehrich; Lie, Sukirman
Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research Vol. 2 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.27 KB)

Abstract

The kidneys are a pair of symmetrical organs that function to filter the blood and are located in the retroperitoneal region on the posterior wall of the abdomen. The kidneys are drained about 25% of cardiac output. Kidney damage due to the accumulation of kidney stones can be caused by ethylene glycol substances to form calcium oxalate crystals (CaC2O4). This crystal is common in urine specimens even in healthy animals. Crystal formation can be accelerated by the administration of ammonium chloride. This study aims to determine the nephroprotective effects of balakka ethanol extract to reduce creatinine and urea levels in rats induced by ethylene glycol and ammonium chloride. The results showed that the balakka ethanol extract with a dose variation of 50 mg/kg body weight, 100 mg/kg body weight, and 150 mg/kg body weight had nephroprotective activity in rats that had been induced by ethylene glycol and ammonium chloride. Where the induction group had the largest serum creatinine mean of 1.43 mg/dl. The EEB treatment group dose of 50 mg / kgBB had a serum creatinine value of 1.01 mg / dl. The EEB treatment group dose of 100 mg / kgBB had a serum value of 0.91 mg / dl. The balakka ethanol extract treatment group dose of 150 mg / kgBB had a serum value of 0.73 mg / dl. The induction group had the largest serum urea serum of 76.56 mg/dl. EEB treatment group dose of 50 mg / kgBB had serum urea value of 63.36 mg / dl. The EEB treatment group dose of 100 mg / kgBB had a serum urea value of 49.73 mg / dl. The balakka ethanol extract treatment group dose of 150 mg / kgBB had a serum urea value of 49.90 mg / dl. Key Word : ureum, creatine, kidney.