Pengembangan mekanisasi pertanian di suatu wilayah di Indonesia relevan jika berpedoman bahwa penerapan alat mesin pertanian tersebut minimal dapat membayar harganya sendiri, dapat menekan biaya produksi, serta tidak menimbulkan pengaruh lingkungan yang tidak dikehendaki. Mekanisasi pertanian bertujuan untuk memberikan inovasi teknologi terkait alat pertanian kepada para petani melalui penyuluhan. Dengan demikian, kelompok tani di Desa Mojokrapak perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan terkait pengembangan mekanisasi pertanian melalui penerapan teknologi tepat guna berupa alat penabur pupuk semi otomatis sehingga diharapkan mampu mengurangi kejerihan kerja petani, memperbaiki mutu hasil, meningkatkan efisiensi tenaga, efisiensi waktu, pendapatan dan kesejahteraan petani serta menekan biaya produksi karena memanfaatkan barang-barang bekas sebagai alatpertanian berteknologi. Metode pengabdian meliputi observasi, perencanaan, sosialisasi (ceramah, demonstrasi, pelatihan), monitoring dan evaluasi. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan, respon petani terhadap pelatihan sangat antusias dan positif. Dari angket respon yang diberikan kepada petani, presentase hasil rata-rata secara keseluruhan berkategori baik dan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat, memberikan dampak ekonomi dan sosial yang nyata bagi masyarakat sehingga mampu menjawab permasalahan petani terkait penerapan mekanisasi pertanian melalui penggunaan alat pertanian berteknologi sederhana yang lebih ekonomis dan efisien.