Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Qur’anic Exegesis and Religious Moderation in South Sulawesi: The Law on Blasphemy to Gods of Non-Muslims in Islamic Law Perspective Mahfudz, Muhsin; Yuspiani, Yuspiani
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v7i3.19250

Abstract

As a country of various ethnicities, languages, and religions, religious moderation is a particularly crucial issue in Indonesia. This paper aimed to elaborate on the law on blasphemy to Gods of non-Islamic religions. The study included a phenomenological qualitative study using the approach of tafsir tahlili (analytical exegesis) and Islamic law. Data were collected by means of in-depth interviews with religious leaders, academicians, and community leaders in South Sulawesi, especially in the cities of Makassar, Barru, and Bone. In addition, literature review was used to refer to books of exegesis, journal articles, and other relevant references. Findings of the study revealed that religious moderation emphasized in the Qur’an is a teaching that promotes tolerant and peaceful relations. Ummatan wasaṭan in the Qur’an could be understood as the people who are always in goodness and justice, show a commendable attitude, and do not easily criticize people nor blame other groups. The opinions of exegetes and field data have also suggested that interpretations of the Qur’an should prioritize a moderate understanding, as conflict might occur due to intolerant attitudes in Indonesia, a country with various religions. Textually understanding the verses of the Qur’an and hadith might also lead to radicalism and even terrorism. In the context of Islamic law, blasphemy towards the Gods of non-Muslims is haram (prohibited) because it may result in others insulting Allah and social conflict; avoiding conflict is a behavior that is in line with the aims of Islamic law (maqāṣid al-sharī'ah). This study thus argues that religious moderation is a crucial attitude, as it can foster tolerance and mutual respect among religious people. Even though other people have different gods from the belief of Muslims, respect for such differences shall exist as directed by the Qur’an.
Kedudukan Guru Sebagai Pendidik jabri, Umiyati; Naro, Wahyuddin; Yuspiani, Yuspiani
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling Vol 5 No 1 (2023): EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edupsycouns.v5i1.5805

Abstract

Abstract: This study aims to provide information about teachers as educators using library research research methods. In this study examines the position of teachers as educators. Teachers play a pivotal role in education and shaping the future of the younger generation. They are not just conveyors of knowledge, but also leaders, inspirers, and guides in students' learning journeys. In this abstract, we explore the significant role of teachers as educators and the impact they have on students. Through quality teaching, teachers become agents of change in transforming students' knowledge and skills. They also serve as facilitators of learning, creating an environment conducive to the development of critical thinking, creativity, and problem-solving skills. Teachers act as mentors, helping students understand ethics, morals, and social values. They also serve as evaluators of students' progress, providing constructive feedback for further development. Moreover, teachers serve as role models in attitudes and behaviors expected from students. They act as liaisons between schools, students, and communities, collaborating with stakeholders to create a conducive learning environment. In shaping the future, teachers have an irreplaceable role in guiding students towards success and a better quality of life. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang guru sebagai pendidik dengan menggunakan metode penelitian library research. Pada penelitian ini mengkaji posisi guru sebagai pendidik. Guru memiliki peran sentral dalam pendidikan dan membentuk masa depan generasi muda. Mereka tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga berperan sebagai pemimpin, inspirator, dan pemandu dalam perjalanan belajar siswa. Dalam abstrak ini, kami menyelidiki peran penting guru sebagai pendidik dan dampak yang mereka berikan pada siswa. Melalui pengajaran yang berkualitas, guru menjadi agen perubahan dalam mentransformasi pengetahuan dan keterampilan siswa. Mereka juga berperan sebagai fasilitator pembelajaran, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah. Guru juga berfungsi sebagai pembimbing, membantu siswa memahami etika, moral, dan nilai-nilai sosial. Mereka juga menjadi penilai kemajuan siswa, memberikan umpan balik yang konstruktif untuk pengembangan lebih lanjut. Selain itu, guru menjadi model peran dalam sikap dan perilaku yang diharapkan. Mereka juga berperan sebagai penghubung antara sekolah, siswa, dan komunitas, bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik. Dalam rangka membentuk masa depan, guru memiliki peran yang tak tergantikan dalam membimbing siswa menuju kesuksesan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Kedudukan Guru Sebagai Pendidik Nasir, Muh; Damopolii, Muljono; Yuspiani, Yuspiani
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 7 No 1 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i1.1985

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kedududkan guru sebagai pendidik Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis konten untuk mengidentifikasi kedudukan guru sebagai pendidik, peneliti menjelajahi perpustakaan nasional, beberapa mesin pencari berbasis web untuk mengumpulkan informasi digital yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran, motivator, dan contoh teladan bagi peserta didik, kedudukan guru sebagai pendidik memegang peranan penting dalam mencetak generasi masa depan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan pengakuan yang lebih besar terhadap peran guru, serta upaya kolaboratif antara semua pihak terkait untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan berdaya saing
Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran Hermawansyah, Hermawansyah; Damopolii, Muljono; Yuspiani, Yuspiani
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 7 No 1 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i1.2143

Abstract

Evaluasi dalam proses pembelajaran adalah aspek yang begitu krusial dalam melakukan penilaian dan meningkatkan efektivitas dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam meningkatkan pemahaman siswa. Dalam tulisan ini mengunakan penelitian kepustakaan. Temuan dalam tulisan ini bahwa Evaluasi pembelajaran untuk mengukur dan memperoleh data yang akurat mengenai ketercapaian tujuan pembelajaran, kemudian menjadi laternatif dalam membangun interkasi edukasi guru dan siswa serta menilai keefektifan metode, teknik, strategi pengajaran dan materi ajar. Selain itu, barometer dari evaluasi pembelajaran ialah mampu mengidentifikasi setiap kekurangan dan kelebihan siswa serta menyesuaikan pada pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan individu. Namun saat memberikan kepastian apakah evaluasi dilakukan dengan efektif maka dibutuhkan pemahaman yang kompleks terhadap syarat dan petunjuk dalam menyusun tes/alat evaluasi yang baik. Adapun syaratnya yaitu validity (kesahihan), reliability (reliabilitas) dan difficulty index (tingkat kesukaran) dan discriminating power (daya pembeda butir soal). Sedangkan petunjuk dalam penyusunan alat evaluasi yaitu menentukan tujuan, menentukan teknik, memberikan instruksi yang jelas dan memberikan diversitas. Kegunaan dari evaluasi pembelajaran yaitu dapat menjadi acuan untuk memutuskan hasil akhir belajar siswa, paham betul sisi kekurangan dan kelebihan siswa dan membenahi apa-apa yang keliru dan memperbaiki pembelajaran secara koheren. Evaluasi yang baik harus memperhatikan semua aspek tersebut sehingga hasil yang dicapai valid atau akurat.