Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel makroekonomi yaitu inflasi, kurs dan suku bunga terhadap indeks harga saham sektoral yang di klasifiksikan oleh Bursa Efek Indonesia. Terdapat tiga sektor menurut klasifikasi industri yang terdiri atas sektor primer, sekunder dan tersier. Data yang digunakan adalah data indeks saham sektoral bulanan periode Januari 2006 - September 2016 menggunakan alat analisis Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel makroekonomi memberikanpengaruh yang berbeda-beda terhadap indeks sektoral. Begitu pula indeks harga saham sektoral memberikan respon yang berbeda-beda ketika teradi shock pada variabel makroekonomi. Hasil pengujian VECM, pengaruh variabel makroekonomi terhadap indeks harga saham cenderung lebih signifikan di jangka panjang daripada jangka pendek. Hasil pengujian IRF menunjukkan bahwa indeks harga saham sektoral merespon negatif terhadap shock pada inflasi dan suku bungaBI Rate, dan merespon positif pada shock kurs (nilai tukar). Perbedaan iniĀ disebabkan karena karakteristik saham dan respon yang diterima membutuhkan waktu yang berbeda-beda pula. Kata Kunci : inflasi, kurs, suku bunga, indeks harga saham sektoral, VECM