Drs.Mursal .
Unknown Affiliation

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Kajian Semiotika Fotografi Selfie ., Nurul Iman; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.739 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i2.8191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk fotografi selfie di lingkungan teman facebook penulis, (2) makna fotografi selfie di lingkungan teman facebook penulis dikaji melalui teori semiotika Roland Barthes. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi, teknik studi kepustakaan, teknik wawancara dan teknik life history. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk Fotografi Selfie ditinjau dari teori potret diri terdiri dari tujuh bagian pokok: (a) Potret Diri sebagai Tanda Tangan, (b) Potret Diri sebagai Proyeksi Diri, (c) Potret Diri sebagai Studi Diri, (d) Potret Diri sebagai Fantasi (e) Potret Diri sebagai Narasi, (f) Potret Diri sebagai Kiasan, dan (g) Potret Diri sebagai Masalah Kemanusiaan. (2) Makna Fotografi Selfie dikaji dari teori semiotika Roland Barthes terdiri dari enam elemen penting: (a) Efek Tiruan, (b) Pose atau Sikap, (c) Objek, (d) Fotogenia, (e) Estetisisme, dan (f) Sintaksis.Kata Kunci : bentuk, makna, selfie This research is aimed to describe (1) the form of selfie photography in the friend circle of the writer’s facebook, (2) the meaning of selfie photography in the friend circle of the writer’s facebook which is observed using the theory of semiotics proposed by Roland Barthes. Kind of study used is descriptive qualitative research. The method of data collection is using observasion method, library study, interview and life history.The result of the current study shows that (1) the form of selfie photography observed using self-photograph theory which consists of seven major categories: (a) self-potrait as a signature, (b) self-potrait as a self-projection, (c) self-potrait as a self-study, (d) self-portrait as a fantasy, (e) self-potrait as a narration (f) self-potrait as metaphorical, and (g) self-potrait as a reflection of human issue. (2) the meaning of photography selfie observed using the theory of Roland Barthes covers six important elements: (a) Forgey effect, (b) Pose or behaviour, (c) The object, (d) Photogenic, (e) Aesthetic, dan (f) Syntactic.keyword : form, meaning, selfie
PENERAPAN TEKNIK AIR BRUSH KE MEDIA LAYANGAN DI “KITE PAINTING NO PROBLEM SING KEN-KEN”, CELUK,SUKAWATI ., I Gede Riski Soma Himawan; ., Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.653 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.3515

Abstract

“Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, yang terletak di Br. Cemenggaon, Celuk, Sukawati, Gianyar, adalah salah satu perusahaan yang memproduksi layangan yang dilukis dengan menggunakan teknik air brush. Keunggulan-keunggulan teknik air brush di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken” dibandingkan dengan teknik pewarnaan dengan cat kuas antara lain: 1.Waktu pewarnaan menggunakan teknik air brush relatif lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan teknik cat kuas, sehingga pesanan dari konsumen bisa lebih cepat dikerjakan. 2.Lukisan yang dibuat dengan teknik air brush tidak menampakan guratan kuas, sehingga gradasi warna yang dihasilkan tampak lebih hidup. 3.Hasil lukisan lebih awet, karena pigmen warna yang disemprotkan ke media lebih menempel ke pori- pori, sehingga daya rekatnya lebih kuat. Artikel ini mengulas tentang keberadaan “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”,proses penerapan teknik air brush ke media layangan di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, dan jenis motif yang diterapkan ke media layangan di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengerajin layangan di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, Celuk, Sukawati. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan kepustakaan. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: Keberadaan “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, Celuk, Sukawati, dimulai sejak tahun 1993 yang diawali oleh Bapak I Wayan Bambang Netra. Proses penerapan teknik air brush ke media layangan di ”Kite Painting No Problem Sing Ken-ken” yang meliputi antara lain: proses pengerjaan sketsa dengan pensil atau kapur tulis, proses pengerjaan sketsa menggunakan sprayer dengan menerapkan teknik freehand, proses pemotongan plaster kertas, proses pengecatan warna dasar dengan menerapkan teknik stencil, proses pengerjaan warna gradasi dan proses pengerjaan detail. Di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, kedua teknik ini selalu dikombinasikan sesuai kebutuhan. Jenis motif yang dihasilkan oleh “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken” dibagi menjadi dua, yaitu motif fauna dengan bentuk realis antara lain: motif kupu-kupu, motif capung, motif burung elang, motif burung merak. Dan motif fauna dengan bentuk imaginatif antara lain: motif serangga, motif burung hantu, motif naga, motif ikan, motif ular kobra, motif barong.Kata Kunci : Teknik air brush, proses, motif. “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken“, which is located in Br. Cemenggaon, Celuk, Sukawati, Gianyar, is one of the companies that manufacture kites painted with a brush using water techniques. The advantages of the air brush technique in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken" compared with staining techniques with paint brushes, include: 1. Staining time using the air brush technique is relatively faster than using a brush paint technique, so that the order of the consumer can be done faster. 2. Paintings made with air brush techniques not show brush strokes, so that the resulting shades seem more alive. 3. Results paintings more durable, because the color pigment is sprayed over the media to stick to the pores, resulting in a stronger adhesive power. This article reviews about the existence of "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", process of applying the technique to a media air brush kites in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", and motifs are applied to medium kites in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken". This research is a descriptive qualitative approach. The subjects were craftsmen kites in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", Celuk, Sukawati. Collecting data in this study was done by using observation, interviews, and literature. The findings in this study are: The existence of "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", Celuk, Sukawati, started since 1993 which was started by Mr. I Wayan Bambang Netra. The process of implementation of the media to air brush techniques kites in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken" which include, among others: process of sketching with pencil or chalk, process of using a sprayer to apply a sketch freehand technique, plaster paper cutting process, painting process by applying basic color stencil technique, the process of gradation of color and detail workmanship. In "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", the second technique is always combined as needed. Motifs generated by "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken" is divided into two, fauna motifs with realistic forms include: butterfly motif, dragonfly motif, eagle motif, peacock motif. And fauna motifs with imaginative forms include: insect motif, owl motif, dragon motif, fish motif, cobra motif, barong motif. keyword : : air brush techniques, processes, motives.
SENI KERAJINAN RANGKAIAN JANUR DAN DAUN LONTAR DI DESA KEROBOKAN, BADUNG ., I Wayan Kurniawan; ., Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.5350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) keberadaan seni kerajinan rangkaian janur dan daun lontar. (2) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan seni kerajinan rangkaian janur dan daun lontar. (3) proses pembuatan seni kerajinan rangkaian janur dan daun lontar. (4) desain bentuk dan motif hias seni kerajinan rangkaian janur dan daun lontar di Desa Kerobokan Badung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara,(3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan, analisis data domain dan taksonomi. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: (1) keberadaan kerajinan rangkaian janur di desa kerobokan badung ,tidak seorang pun yang mengetahui secara pasti. Seni kerajinan janur ini diperkirakan tumbuh sejalan dengan berkembangnya seni-senilainnya seperti seni patung, senilukis, sehingga antara seni satu dan lainya tumbuh saling mendukung. Seni kerajinan rangkaian janur ini mulai berkembang di desa Kerobokan sekitar tahun1990-an, yang dirintis oleh bapak Wayan Werda, kemudian beliau menularkan keterampilannya kepada para pemuda Kerobokan yang berkembang sampai sekarang. (2) alat yang digunakan dalam pembuatan seni kerajinan rangkaian janur di Desa Kerobokan, Badung di Desa Bona, antara lain: pisau kecil (tiyuk), cutter, gunting, dan steples. Bahan yang digunakan antara lain: daun lontar, bambu, kertas lilin dan sterofoum (3) proses pembuatan seni kerajinan rangkaian janur di desa Kerobokan, Badung diawali dengan pemasangan sterofoum, proses melapisi sterofoum dengan kertas lilin, pemilihan daun lontar, proses membuat motif dari daun lontar, kemudian proses merangkai dari bawah, tengah, dan atas, dan terakhir finishing. (4) motif hias yang dihasilkan dalam seni kerajina rangkaian janur di Desa Keobokan: janur motif gumitir, janur motif lotus, janur motif buah nanas, janur motif burung merak, dan janur motif naga.Kata Kunci : seni kerajinan rangkaian janur This study aimed to describe: (1) the existence of a combination of young coconut and palm leaves handicraft. (2) the tools and materials used in making a combination of young coconut and palm leaves handicraft. (3) the process of making a combination of young coconut and palm leaves handicraft. (4) the design forms and decorative motifs of a combination of young coconut and palm leaves handicraft in the village of Kerobokan Badung. This research is a descriptive qualitative approach. The collecting data in this study was done by using (1) observation, (2) interview, (3) documentation, and (4) literature review, data analysis, and taxonomy domain. The findings in this study were: (1) the existence of a combination of young coconut leaf handicraft in Badung Kerobokan village, nobody knows for sure. The young coconut leaf handicraft is expected to grow in line with the development of other handicrafts such as sculpture, painting, so that between one and the other handicrafts grow mutually supported. The young coconut leaf handicraft began to flourish in the village of Kerobokan around tahun1990's, which was pioneered by Mr. Wayan Werda, then he pass on his skills to the youth of Kerobokan until now. (2) the tools used in making a combination of young coconut leaf handicraft in the village of Kerobokan, Badung in Bona vilage, namely: a small knife (tiyuk), cutter, scissors, and staples. Materials used include: palm leaves, bamboo, wax paper and sterofoum (3) the process of making a combination of young coconut leaf handicraft in the village of Kerobokan, Badung begins with the use of sterofoum, the sterofoum coats with wax paper, the selection of palm leaves, making the motif of leaves, then the process of assembling from the bottom, middle and top, and the final is finishing. (4) the resulting decorative motif of a combination of young coconut leaf handicraft in the village Keobokan: gumitir leaf motif, lotus leaf motif, pineapple leaf motif, peacock leaf motif, and dragon leaf motif.keyword : Young coconut leaf handicraft
KOMPOSISI FOTOGRAFI PEMANDANGAN KARYA NUSANTARA PHOTO CLUB INDONESIA ., Putu Andika Panendra; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1537.494 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i2.8094

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan tema pemandangan yang dibuat oleh fotografer Nusantara Photo Club Indonesia (NPCI). (2) Untuk mendeskripsikan dan menginterpretasi komposisi yang terdapat pada karya fotografi pemandangan karya fotografer NPCI. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Jenis-jenis tema pemandangan yang digunakan fotografer Nusantara Photo Club Indonesia dapat dikategorikan sesuai dengan tema pemandangan masing-masing adalah sebagai berikut : A. Foto Landscape atau foto pemandangan daratan, B. Foto Seascape atau foto pemandangan lautan, C. Foto Skyscape atau Foto pemandangan langit, D. Foto Cityscape atau Foto pemandangan perkotaan. (2) Jenis-jenis komposisi fotografi pemandangan karya fotografer NPCI yang dikategorikan sesuai dengan tema pemandangan masing-masing yaitu : A. Komposisi Aturan Sepertiga atau Rule of Third, B. Komposisi Arah Gerak atau Pandang, C. Komposisi Perspektif, D. Komposisi Framing, E. Komposisi Point of Interest (POI), dan F. Komposisi Garis dan Kurva. Kata Kunci : Fotografi, Komposisi, Tema. This research aimed (1) to describe the theme of scenery created by the photographer Nusantara Photo Club Indonesia (NPCI). (2) To describe and interpret the composition contained in the scenery / view photography works of photographer’s NPCI. This research is qualitative descriptive. The data collection technique used is the technique of documentation and literature. The results showed that: (1) The types of theme scenery used photographer’s Nusantara Photo Club Indonesia can be categorized according to theme a scenery / view of each are as follows: A. Landscape Photo or photo of mainland scenery, B. Seascape Photo or photo of ocean scenery, C. Skyscape Photo or photo of sky scenery, D. Cityscape Photo or photo of cityscape urban landscape. (2) The types of scenery photography composition by photographer NPCI sights are categorized in accordance with the views of each theme are: A. Composition Rule of Third, B. Composition Directions Motion or Look, C. Composition Perspectives, D. Composition Framing, E. Composition Point of Interest (POI), and F. The Composition of Lines and Curves. keyword : Photography, Composition, Theme.
POLA VISUALISASI KOMIK 101% ♥ INDONESIA ., Ni Luh Pangestu Widya Sari; ., Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.831 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2114

Abstract

Komik saat ini memiliki peran yang cukup penting salah satunya sebagai sebuah sarana dalam mengimbangi fenomena pertarungan kebudayaan. Sifatnya yang merakyat, penampilannya yang unik, dan menarik karena menyatukan gambar dengan teks verbal mampu menyedot perhatian banyak kalangan. Komik 101% ♥ Indonesia merupakan salah satu contoh peran serta seorang komikus dalam mendidik para pembacanya (baca:masyarakat) lewat tema-tema nasionalisme yang dihadirkannya. Artikel ini mengulas komik 101% ♥ Indonesia yang diluncurkan tahun 2012 oleh komikus bernama Vbi Djenggotten, dengan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang bermaksud menggambarkan dan menjelaskan pola visualisasi dari komik 101% ♥ Indonesia.Kata Kunci : komik 101% ♥ Indonesia, pola visualisasi Nowadays, comic has important roles in which one of them is as media in balancing phenomena of cultures battle. Its characteristics, which are global, unique, and attractive by connecting pictures with verbal text, are able to attract people’s attention. The 101% ♥ Indonesia comic is one example of participations of a comic author in educating the readers by presenting nasionalism themes. This article reviews the 101% ♥ Indonesia comic which was launched in 2012 by a comic author Vbi Djenggotten. By using descriptive analysis research method, it is aiming at describing and explaining the visualization pattern of the 101% ♥ Indonesia comic.keyword : the 101% ♥ Indonesia comic, vizualitation pattern
*Dokar Loloan ( Sebuah Tinjauan Seni Rupa)* ., Kholilolloh; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.978 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i1.8726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Rupa dokar Loloan, (2) hiasan Dokar Loloan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Struktur dokar loloan ditinjau dari kerupaan terdiri dari 2 bagian: pada bagian elemen kereta diantaranya : (a) Bum, (b) Tabeng, (c) Tempat Lampu, (d) Lampu, (e) Cambuk Kuda,(f) Bel Kuda, (g) Pijakan Kaki, (h) Bagasi (Gladag Bawah), (i) Sadel, (j) Dongkrak, (k) Roda, (l) Kap/ Tenda, (m) Pintu Belakang, (n) WC jalan, (o) Sayap, (p) Tebengan, (q) Sandaran. Kemudian pada elemen kuda diantaranya (a) List, (b) Tapel, (c) Kalung Jaran, (d) Skring, (e) Buntutan,. (2) Hiasan pada dokar loloan terdiri dari 2 bagian : pada elemen kereta yaitu (a) depan, (b) tengah, (c) samping (d). Pada elemen kuda hanya ada beberapa hiasan yang dipergunkan dokar loloan yaitu keplean dan gincringan Kata Kunci : Struktur, hiasan, dokar loloan *This research aims to know (1) form of buggies Loloan , (2) decoration Buggies Loloan . the type of research that is used is qualitative descriptive research. The method of data collection is done using the method of observation, interview, documentation, and literature. The results of the study showed that (1) the structure of the buggies loloan reviewed from kerupaan consists of 2 parts: on the chariot elements including : (a) Bum, (b) Tabeng, (c) Where Light, (d), Light (e) Whips horses,(f) Bel horses, (g) Foot, (h) Baggage (Gladag below), (i) Cast Saddle, (j) rally, (k) Accessible, (L) Hood/ tents, (m) Rear door, (n) TOILETS road (o) Wings, (P) Tebengan, (q) Backrest. Then on the horse elements such as (a) List, (b) Tapel, (c) Necklace Jaran, (d) Skring, (e) Buntutan, . (2) decoration in the buggies loloan consists of 2 sections : on elements chariots namely (a) front, (b), (c) side (d). On the elements of the horses there are only a few of the decoration dipergunkan buggies loloan namely keplean and gincringan.* keyword : *the structure, decoration, Dokar loloan*
KERAJINAN MINIATUR BARONG KET(KEKET) DI BANJAR PUAYA, DESA BATUAN, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR ., Made Sudiksa; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.595 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.6580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alat dan bahan, proses pembuatan,bentuk dan hiasan/ornamen kerajinan miniatur barong ket dan sistem pewarisan Usaha I Wayan Pica di Banjar Puaya, Desa Batuan Sukawati, Gianyar. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah I Wayan Pica, Objek penelitian adalah kerajinan miniatur barong ket. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan, kemudian di analisis menggunakan analisis domain dan analisis taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan alat dan bahan yang digunakan sangat beragam dan menjadi salah satu pendukung terciptanya produk kerajinan miniatur barong ket. Proses pembuatan kerajinan miniatur barong ket melalui tahapan pembuatan tapel, pembuatan hiasan/ornamen, pembuatan pemampang, pembuatan kerangka ikut/ekor dan perakitan. Bentuk miniatur barong ket merupakan salinan model yang lebih kecil dari ukuran barong ket sebenarnya. Ornamen/hiasan yang terdapat berupa: badong, sekar taji, kampid dara, kuer, dore, tatak guak, angkeb jit, angkeb kapit dara, gelat, udeng, guak ikut, karang guak, kekendoan, karang gajah, ikut/ekor, bunga dan pajeng. Sistem pewarisan usaha kerajinan I Wayan Pica merupakan usaha turun-temurun dari orang tuanya. Dalam proses pembelajaran, keterampilan mengukir didapatkan dari ayahnya, dalam mengembangkan usahanya ia belajar dari orang-orang dilingkunganya. Kata Kunci : Kerajinan, Miniatur, Barong Ket The aim of this research is to identifity tools and material, the prosesses to make it, and also it’s ornament of barong ket miniature, and interesting system of I Wayan Pica in Banjar Puaya, Batuan Sukawati village, Gianyar of enterpreneur, the kind of research is qualitative descriptive research. The object of this research is I Wayan Pica, meanwhile. The object of this research is barong ket miniature. Data were collected by observation, interview, documentation, literature, adn followed by domain and taxonomy analysis. The results of this research were stewed all sort of the tools and materials that med and it become one support of barong ket miniature as a handicraft. The process of making barong ket miniature, through several prosesses, there were making tapel, making ornament, making pemampang, making frame, and assembling. The form of barong ket miniature was the copy of real barong ket in the small size. The ornament used were badong, sekar taji, kapid dara, kuer, dore, tatak guak, angkeb jit, angkeb kapit dara, gelat, udeng, guak ikut, karang guak, kekendoan, karang gajah, ikut, sekar and pajeng. Interity system of I Wayan Pica handicraft was from a long time ago as inhantance from his parents. In the learning process the measuring skill, was came up from his father while developing the industry, he also learned from the others. keyword : handicraft, miniature, barong ket
PENERAPAN METODE “COPY THE MASTER” SEBAGAI PERANGSANG DAYA CIPTA ANAK DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MENGGAMBAR DI TK KUMARA SATYA DHARMA SINGARAJA ., Luh Budiaprilliana; ., Drs.Jajang S,M.Sn; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.5945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) gambaran proses kegiatan menggambar di TK Kumara Satya Dharma dengan menggunakan metode ?Copy The Master? dan (2) analisis hasil karya anak-anak dalam kegiatan menggambar di TK Kumara Satya Dharma dengan menggunakan metode ?Copy The Master?. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental (eksperimen semu). Data diperoleh menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penyajian data dilakukan dengan memaparkan gambaran proses kegiatan menggambar dengan menggunakan metode ?Copy The Master? dan analisis hasil karya anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kegiatan menggambar di TK Kumara Satya Dharma Singaraja dengan menggunakan metode ?Copy The Master? awalnya membuat anak-anak kelompok manipulasi kebingungan karena mereka terbiasa didikte dalam kegiatan menggambar. Pada eksperimen-eksperimen berikutnya hingga eksperimen kedelapan menunjukkan munculnya sikap antusias dan kritis pada anak terkait dengan tema yang diangkat dan contoh gambar yang dipajang di papan tulis. Bahkan secara umum anak-anak tampak menuangkan ekspresinya melalui kegiatan menggambar. Pada eksperimen kedelapan yaitu menggambar bebas mereka juga tampak antusias. (2) Gambar-gambar hasil karya anak-anak kelompok manipulasi pada eksperimen pertama sampai ketujuh tampak memiliki objek-objek yang lebih bervariasi dibandingkan gambar-gambar hasil karya anak-anak kelompok kontrol. Pada eksperimen kedelapan yaitu kegiatan menggambar bebas pada kelompok kontrol maupun kelompok manipulasi, tampak bahwa muncul gejala yang sama yaitu munculnya pola gambar gunung kembar. Kata Kunci : metode ?Copy The Master?, daya cipta, eksperimen This research intended to describe about (1) description of drawing activity at TK Kumara Satya Dharma by using ?Copy The Master? method and (2) analysis of children?s artworks in drawing activity at TK Kumara Satya Dharma by using ?Copy The Master? method. This research used quasi experimental method. The data was gotten by observations, interviews, and documetation. Data was presented by describing the process of drawing activity by using ?Copy The Master? method and analysis of children?s artworks. The result of the research shows that (1) drawing activity at TK Kumara Satya Dharma Singaraja by using ?Copy The Master? method, firstly makes children in manipulation group confused because they usually being dictated in drawing activity. In the next experiments until the eighth experiment show the appearance of entusiastic and critical attitude of the children related to the theme sample image that being pinned on the whiteboard. Even generally children seem express their expressions by drawing. In the eighth experiment, that is the free drawing activity they also seem enthusiastic. (2) children?s artworks in manipulation group on the first experiment until the seventh experiment have more variatif objects than the children?s artworks in the control gorup. On the eighth experiment, that is free drawing in the control group and manipulation group, show that both have a same symptom of twin mountain image pattern. keyword : ?Copy The Master? method, creativity, experiment
KERAJINAN ROTAN DI DIANA HANDICRAFT DESA GANTI KECAMATAN PRAYA TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH ., IGA Nona Karniati; ., Drs.Jajang S,M.Sn; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.245 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i2.8159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) Keberadaan kerajinan rotan di Desa Ganti. (2) Alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembuatan kerajinan rotan. (3) Proses pembuatan kerajinan rotan. (4) Bentuk kerajinan rotan di Diana Handycraft (5) cara penanaman kerajinan rotan. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif, keseluruhan populasi yang ada ditempat penelitian menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keberadaan kerajinan anyaman rotan di Desa Ganti. (2) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan anyaman rotan meliputi alat antara lain maje, pusut, meteran, potongan kuku, penjepit, sikat, palu, dan baskom. Sedangkan bahan meliputi rotan, kulit rotan dan lem rajawali. (3) Proses pembuatan kerajinan rotan yaitu yang pertama memilih rotan yang masih bagus kemudian dianyam. Bentuk rotan ada dua macam yaitu bentuk bulat dan oval. Proses menganyam ada dua cara yaitu anyaman rapat dan silang dan yang terakhir finishing. Proses finishing ada tiga bagian yaitu proses pencelupan, penirisan dan penjemuran. (4) Kerajian rotan yang dihasilkan adalah aneka keranjang, wadah kue, wadah buah, guci, nampan, piring, toples tiruan dan wadah set. (5) Cara penanaman keterampilan menganyam rotan ini dilakukan dengan cara melihat langsung ketempat Ibu Diana dan memperaktikkan langsung proses menganyam tersebut. Kata Kunci : Kata Kunci: Kerajinan, anyaman rotan, penanaman keterampilan This research aims to find out about (1) The Existence of rattan handicraft in Ganti village (2) tools and materials used in the manufacture of rattan (3) the process of making rattan (4) form of rattan in Diana Handicraft (5) planting rattan craft skills. This research is a qualitative descriptive study, entired population in the study is the subject of research. Data collection techniques used were observation, interview and documentation. The result showed that (1) The Existence of rattan handicraft in Ganti village (2) equipment and materials in the manufacture of rattan is knife, awl, meters, pieces of nails, clamps, hammers and basin. (3) rattan handicraft making process that is the first pick rattan still good then plaited.forms of rattan there are two kinds of roun and oval. There are two ways of weaving process that is tightly woven and cross.finishing process there are three parts namely, draining and drying. (4) rattan handicrafts produced were various baskets, containers cake, fruit containers, jars, trays, plates, jars imitation, and container sets. (5) rattan planting is done by looking directly into the miss Diana and direct practice of the weaving process. keyword : Keywords : craft, wicker, planting skills
KERAJINAN ANYAMAN BERBAHAN RUMPUT VETIVER DI DUSUN CEGI DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM ., I Wayan Lias; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.302 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i2.7790

Abstract

ABSTRAK Pengolahan rumput vetiver menjadi berbagai jenis kerajinan anyaman merupakan fokus pembahasan penelitian ini. Tujuan yang ingin dicapai adalah (1) Untuk mendeskripsikan pengolahan rumput vetiver menjadi anyaman, (2) Untuk mengetahui bentuk anyaman rumput vetiver, (3) Untuk mengetahui motif anyaman yang dapat dibentuk menggunakan rumput vetiver, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan teknik tinjauan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses pengolahan rumput vetiver menjadi anyaman dilakukan dengan berbagai tahapan yaitu (a) panen rumput, (b) membersihkan rumput dari gulma, (c) mengklasifikasikan rumput berdasarkan ukurannya, (d) merebus rumput dengan air yang telah dicampur dengan pewarna, dan (e) pengeringan rumput yang telah direbus, (2) Bentuk anyaman yang dapat dibuat dengan menggunakan rumput vetiver adalah anyaman berbentuk dua dimensi dan anyaman tiga dimensi, (3) Motif anyaman yang digunakan adalah motif kombinasi dasar, motif gerigi, motif variasi miring, motif sekruf, dan motif gergaji. Kata Kunci : Kerajinan Anyaman dan Rumput Vetiver ABSTRACT Manufacturing vetiver grass to becomes many kinds of weaving product is the main focused in this research. The aims are; (1) to describe manufacturing of vetiver grass to becomes a product, (2) to know the shape of vertiver grass weaving, (3) to know the design of a woven product by using vetiver grass. This research is a descrivtive research by using qualitative approach. There are some techniques used in collecting the data, they are; observation technique, interview, documentation, and a book view technique. The result of this research showed that; (1) the process of manufacturing vetiver grass becomes a woven have been done through many steps; (a) harvesting the grass, (b) cleaning the grass from the weeds, (c) classified the grass based on its shapes, (d) boiled the grass in a water mixed by colour pigments, and (e) dried the boiling grass, (2) the shape of a woven which made from vetiver grass is a woven with two dimensions and a woven with three dimentions, (3) the design used is a basic design, toothed edge design, variated angle design, a screw design, and a saw design. keyword : woven handicrafts and vetiver grass