Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Daya Hambat Air Perasan Rimpang Jeringau Merah Dan Rimpang Jeringau Putih Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Metode Difusi Sari, Emilda; Triana, Linda; Suwandi, Edy
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i2.3081

Abstract

Jeringau merupakan tanaman tahunan yang mudah dibudidayakan, khususnya di daerah rawa atau di daerah dengan air. Jeringau merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan bagian rimpangnya dan secara empiris dipercaya dapat digunakan sebagai obat. Rimpang Jeringau memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antijamur dan insektisida. Rimpang Jeringau menunjukkan adanya aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Rimpang Jeringau memiliki jenis yakni Jeringau Merah dan Jeringau Putih. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan daya hambat air perasan Rimpang Jeringau Merah dan Rimpang Jeringau Putih terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus metode difusi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan teknik sampling purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah air perasan Rimpang Jeringau Merah dan Rimpang Jeringau Putih yang direplikasi masing-masing sebanyak 16 kali sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini ada 32 sampel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rerata zona hambat air perasan Rimpang Jeringau Merah 17,37 mm dengan kategori kuat dan rerata zona hambat air perasan Rimpang Jeringau Putih 10,19 mm dengan kategori lemah. Hasil analisis statistik Mann Whitney didapatkan nilai signifikansi p value 0,000 ≤ 0,05 sehingga dinyatakan bahwa hipotesis alternatif diterima yaitu terdapat perbedaan daya hambat air perasan jeringau merah dan jeringau putih terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus metode difusi.
Potensi Air Perasan Kunyit Putih, Kunyit Kuning Dan Kunyit Hitam Terhadap Bakteri Escherichia coli Penyebab Diare Sari, Emilda; Suwandi, Edy; Triana, Linda; Nurhidayattulloh, Ariffialdi
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v7i2.1392

Abstract

Turmeric is a herbal plant that is widely used by the public (Curcuma domestica Val) which is proven to contain ingredients that can function as an antibacterial. The antibacterial properties of turmeric rhizomes are caused by its main chemical content, namely curcuminoids and essential oils. Other active substances in turmeric that can be used as antibacterials are flavonoids, alkaloids and tannins. This compound functions as an antibacterial.This research aims to explain the differences in the inhibitory power of White Turmeric, Yellow Turmeric and Black Turmeric juice against Escherichia coli bacteria. The research design used was quasi-experimental. The samples in this study were the juice of White Turmeric, Yellow Turmeric and Black Turmeric which was repeated 10 times for each treatment.Based on the research results, it is known that white turmeric rhizome juice has an average barrier potential of 33.7 mm against Escherichia coli bacteria. This is no different from the juice of Yellow Turmeric rhizomes which has an average barrier potential of 32.7 mm against Escherichia coli bacteria. Meanwhile, the juice from Black Turmeric has a smaller potential resistance compared to the juice from the rhizomes of White Turmeric and Yellow Turmeric, namely an average of 26.2 mm.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Metode Difusi Sugito, Sugito; Suwandi, Edy; Supriyanto, Supriyanto; Dhantriviana, Indah
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i2.978

Abstract

A Jamaican Cherry is a plant which is often found on the edge of the road and home garden. The part of the Jamaican cherry plant which is often used is the part of the leaves and fruit. Jamaican cherry leaves have many benefits, one of them is can be used as an antibacterial. This study aims to knowing the effect of ethanol extract of Jamaican cherry leaves on inhibiting the growth of Escherichia coli bacteria diffusion method with a concentration of 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80% and 90%. This research used a quasi experiment (Quasi experiment design). The population of this study was the Jamaican cherry leaves extracted from JalanAdiSucipto, Kubu Raya Regency. The sample of this research was Jamaican cherry leaf extract with a concentration of 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80% and 90%. The results it was obtained that the average diameter of the inhibition zone produced by ethanol extract of Jamaican cherry leaves (Muntingiacalabura L) in inhibiting the growth of Escherichia coli bacteria diffusion method was 10% concentration of 13.8 mm, 20% was 15.3 mm, 30% of 16.0 mm, of 40% of 17.0 mm, 50% of 18.2 mm, 60% of 20.5 mm, 70% of 21.2 mm, 80% of 21, 3 mm and 90% at 23.7 mm. effective concentration is it a concentration of 50% with an average inhibition zone of 18,2 mm.The simple linear regression test result obtained a significant value of p of 0,000 <α 0,05 which states that Hais accepted, which means that there is influence ofethanol extract Jamaican cherry inhibiting the growth of Escherichia coli bacteria diffusion method.
Perbedaan Pertumbuhan Jumlah Koloni Bakteri Shigella dysentriae Pada Media Alami Kacang Hijau Dan Kacang Merah Febrianty, Resty; Sugito, Sugito; Suwandi, Edy
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2021): November 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i1.950

Abstract

Kacang hijau dan kacang merah dapat dibuat menjadi media alternatif pertumbuhan bakteri karena mengandung protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi dan vitamin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pertumbuhan jumlah koloni bakteri Shigella dysentriae pada media alami kacang hijau dan kacang merah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Dimana biji kacang hijau dan kacang merah di rendam untuk dilepaskan dari kulitnya. Setelah itu kacang hijau dan kacang merah dikeringkan, dihaluskan hingga menjadi tepung. Kemudian di tambah agar murni, dilarutkan dengan aquadest, dipanaskan dan dihomogenkan. Setelah itu disterilkan. Kemudian dipergunakan untuk media pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae. Hasil penelitian diperoleh jumlah rata-rata bakteri Shigella dysentriae yang tumbuh pada media kacang hijau sebanyak 100,44x10ª CFU/ml, pada media kacang merah sebanyak 85,81x10 CFU/ml dan pada media Nutrient Agar (media kontrol) sebanyak 101,50x104 CFU/ml. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan pertumbuhan jumlah koloni bakteri Shigella dysentriae pada media kacang hijau dan media Nutrient agar dengan nilai signifikan 0,555.
Analisis Ekstrak Metanol Daun Ubi Kayu Dalam Menurunkan Kadar Kolestrol Total Secara In Vivo Suwandi, Edy; Setiawan, Muhammad Reza; Supriyanto, Supriyanto
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2020): November 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i1.940

Abstract

Kolesterol merupakan zat yang berguna untuk menjalankan fungsi tubuh, tetapi bersifat merugikan (menjadi penyakit) jika kadar kolesterol melebihi normal (Hiperkolesterol) serta dianggap menjadi penyebab berbagai penyakit mematikan seperti jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes. Daun ubi kayu juga berkhasiat untuk kesehatan seperti obat stroke, sumber tenaga, metabolisme tubuh, diet, pencernaan serta penurun kolestrol. Senyawa yang berperan dalam penurunan kadar kolesterol adalah flavonoid yang bekerja sebagai inhibitor enzim HydroxyMethylglutaryl sehingga sintesis kolestrol menurun, sedangkan tannin menghambat penyerapan lemak di usus yang bereaksi dengan protein mukosa dan sel epitel usus, dan alkaloid dapat menghambat aktivitas enzim lipase pancreas sehingga meningkatkan sekresi lemak melalui feses. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari berbagai dosis ekstrak metanol daun ubi kayu dalam menurunkan kadar kolesterol total secara in vivo. Desain penelitian ini berbentuk true experiment dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Populasi yang digunakan adalah mencit yang ditingkatkatkan kadar kolesterol (hiperkolesterol) setelah itu dilakukan perlakuan untuk menurunkan kadar kolesterol mencit dengan ekstrak metanol daun ubi kayu dengan dosis 51,3 mg/kgBB, 102,6 mg/kgBB, 205,2 mg/kgBB. Hasil penelitian pengukuran kadar kolesterol mencit setelah perlakuan didapatkan hasil pada dosis 51,3 mg/kgBB didapatkan rata-rata kadar kolesterol total setelah perlakuan sebesar 215,11 mg/dl dengan persentase penurunan kadar kolesterol 92,7% dan p value 0,000< 0,05. Sedangkan pada P2 dengan dosis 102,6 mg/kgBB didapatkan rata-rata kadar kolesterol total setelah perlakuan sebesar 198,33 mg/dl dengan persentase penurunan kadar kolesterol 86,5% dan p value 0,000< 0,05. Sementara P3 dosis 205,2 mg/kgBB didapatkan rata-rata kadar kolesterol total setelah perlakuan sebesar 188,88 mg/dl dengan persentase penurunan kadar kolesterol 61,7% dan p value 0,012 <0,05. Sehingga dikatakan terdapat pengaruh penurunan pemberian ekstrak methanol daun ubi kayu pada dosisi P1, P2 dan P3 terhadap kadar kolesterol mencit yang diberi pakan hiperkolesterol.
HASIL PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid) Suwandi, Edy; Djohan, Herlinda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i2.1017

Abstract

Pemeriksaan bilirubin total merupakan salah satu pemeriksaan kimia klinik yang membutuhkan penanganan spesimen yang baik. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan adalah cahaya, suhu penyimpanan dan waktu penyimpanan. Oleh karena itu pemeriksaan harus segera dilakukan. Pemeriksaan bilirubin total yang menggunakan sampel plasma EDTA, dapat dengan segera dikerjakan, dibandingkan dengan menggunakan sampel serum, sampel dibekukan terlebih dahulu selama 30 menit dan selanjutnya dapat diperiksa sehingga sampel mudah terpapar cahaya yang dapat mempengaruhi kadar bilirubin total.Tujuan dari penelitian in adalah untuk mengetahui dan menganalisis hail pemeriksaan bilirubin total menggunakan sampel sarum dan plasma EDTA. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Sample Random Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa/I Prodi D IV tingkat 3 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Pontianak sebanyak 42 responden. Pemeriksaan  kadar bilirubin total diperiksa menggunakan metode Jendrassik-Grof. EDTA. Dari hasil tersebut data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji Paired Samples t-Test, didapatkan nilai Sig. (2- tailed), yaitu sebesar 0,061 (p > 0,05) pada tingkat kepercayaan 95% sehingga Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan hasil pemeriksaan bilirubin total yang menggunakan sampel serum dan plasma EDTA.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Metanol Biji Buah Bungli (Oroxylum Indicum) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Metode Difusi Suwandi, Edy; Ramadhani, Natasya Intan; Wahdaniah, Wahdaniah
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v3i2.936

Abstract

Sebagian besar dari ribuan jenis tanaman yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai obat. Salah satunya yaitu tanman Bungli (Oroxylum Indicum) yang telah lama digunakan secara turun temurun di Asia Tenggara sebagai obat herbal untuk mengatasi tifus, batuk, hipertensi, panas dalam, demam dan diare. Kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin pada tanaman ini dikenal memiliki aktifitas antiinflamasi, antirematik, antijamru dan antibakteri.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskna pengarus konsentrasi ekstrak metanol biji buah bungli (Oroxylum Indicum) dalam menhambat pertumbuhan balteri Eschericia Coli metode difusi cakram.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental semu dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah biji buah bungli yang dibuat ekstrak. Sampel yang digunakan adalah biji buah bungli dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75% yang masing masing konsentrasi dilakukan 9 kali pengenceran.Berdasarka hasil analisis statistik uji Regresi Linier didapatkan p value =0,000 < α 0,005 sehingga dinyatakan terdapat pengaruh konsentrasi ekstrak metanol biji buah bungl (oroxylum indicum) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia Coli metode difusi. 
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Ceremai Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Metode Difusi Rizqial, Farchan Ananda; Suwandi, Edy; Slamet, Slamet
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2019): November 2019
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v3i1.928

Abstract

Buah ceremai biasanya diolah sebagai manisan atau penyedap masakan karena rasanya yang asam. Buah ceremai belum banyak dimanfaatkan. Biasanya buah ceremai yang sudah matang hanya dibiarkan jatuh ke tanah atau dijadikan manisan karena rasanya yang asam. Buah ceremai diantaranya mengandung flavonoid, tanin dan saponin yang diduga memiliki aktivitas anti bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol buah ceremai terhadap bakteri Staphylococcus aureu dengan metode difusi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimenta semu dengan teknik pengambilan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah buah ceremai di kawasan JL, Negara Anjungan-Mandor KM 71 RT/RW 06/003 Desa Dema, Kec anjongan Kab. mempawah. Sampel dalam penelitian ini adalah buah ceremai yang tidak  busuk, ceremai hijau kekuningan. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20%, 40%, 60%, dan 80% dengan  replikasi sebanyak 6 kali. Berdasarkan hasil analisis statistik regresi linier sederhana pengujian diperoleh nilai p value = 0,000 <a 0,05 sehingga dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara konsentrasi ekstrak etanol buah ceremai terhadap diameter daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus metode difusi.
Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Simpur Terhadap Kadar Gula Darah Mencit Metode In Vivo Suwandi, Edy; Muarofah, Siti Najatun; Slamet, Slamet
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2021): November 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i1.948

Abstract

Salah satu tanaman yang dapat menurunkan kadar glukosa darah adalah simpur. Bagian daun dari simpur biasa digunakan sebagai obat herbal untuk antidiabetes. Kandungan senyawa saponin, flavonoid, dan tanin pada tanaman ini dikenal memiliki aktivitas antidiabetes Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh ekstrak etanol daun simpur dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit metode in vivo Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) jantan galur Swiss Webster. Sampe ang digunakan adalah 27 ekor mencit jantan yang dipilih sesuai dengan kriteria kemudian dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Dimana kelompok perlakuan terdiri dari kelompok, dosis 4,2 mg/20grBB, dosis 8,4 mg/20grBB dan dosis 16,8 mg/20grBB yang masing-masing dilakukan 9 kali pengulangan dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Metode yang digunakan adalah metode glukosa oral. Berdasarkan hasil analisis statistik uji Regresi Linear Sederhana untuk dosis 4,2 mg/20grBB, dosis 8,4 mg/20grBB dan dosis 16,8 mg/20grBB didapatkan p value 0,000 <a 0,05 maka H, ditolak dan Hi diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara ekstrak etanol daun simpur dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit metode in vivo.
PERBEDAAN PEMBERIAN TABLET Fe DAN PISANG NANGKA TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN SECARA in-vivo Wahdaniah, Wahdaniah; Sari, Emilda; Suwandi, Edy
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i2.959

Abstract

Anemia adalah kondisi diamana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan. Anemia biasanya disebabkan karena kekurangan unsure zat besi atau yang biasanya disebut dengan anemia defesiensi besi merupakan jenis anemia terbanyak didunia, terutama pada Negara miskin dan berkembang. Pisang memiliki kandungan zat besi sekitar 5mg meskipun lebih rendah kandungan zat besinya dibandingkan dengan kedelai tapi pisang banyak mengandung asam folat atau vitamin B6 yang larut dalam air, yang diperlukan untuk membuat asam nukleat dan hemoglobin dam sel darah merah. Tujuan penelitian umtuk mengetahui pengaruh pemberia pisang nangka terhadap kadar hemoglobin tikus. Jenis penelitian true eksperimen one-Group pretest-posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih betina galur wistar. Besar sampelnya adalah 27 tikus 3 kelompok perlakuan. Pengecekan kadar hemoglobin dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Tikus yang di intervensi dengan pemberian pisang mengalami kenaikan rata-rata kadar hemoglobin sebesar 17,7 gr/dl menjadi 18.4 gr/dl. Untuk mengetahui perbedaan pemberian tablet Fe dan pisang terhadap kadar hemoglobin diperoleh nilai signifikansi p sebesar 0,901>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan pemberian tablet Fe dan pisang terhadap kadar hemoglobin tikus.