Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DAN IR SERTA UJI TOKSISITAS AKUT TERHADAP LARVA Artemia salina Leach Christina Astutiningsih; Frida Nuzulia; Agus Suprijono
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 9, No 2 (2012)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.836 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.0072

Abstract

Abstract: Fruit Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) contains alkaloid, tannin,saponin, flavonoid, terpenoid dan lignin. The aim of this study was to elucidate compound fromMahkota Dewa based on the analyses on spectrophotometry UV-Vis, IR and to evaluate thecompound in the Brine Shrimp Lethality Test. On IR spectra revealed the presence of alkaloidamin primer. The isolated alkaloid compound was found to be toxic to brine shrimp with LC5033.8932 ?g/ml.Keywords: alkaloid, Mahkota Dewa, toxicity, Artemia salina Leach
PELATIHAN PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DI KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG A. Ariani Hesti Wulan S.; Agus Suprijono; Eka Susanti; Uning Rininingsih; Dhimas Adityasmara
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.236 KB)

Abstract

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atauherbal. Hal ini disebabkan karena jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan sepertirimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati)misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginseng dan lain-lain. Ada juga menggunakan bahan dari tubuhhewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung jugadipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong. Jamu merupakan minuman herbal khas Indonesia.Jamu biasanya terdiri dari berbagai jenis tanaman herbal dan rempah pilihan yang murni diambil dari saripatitumbuhan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Jamutradisional nggak kalah manfaatnya dengan obat-obatan di apotek. Malah, jamu tradisional lebih alami dan bisaturut serta merawat warisan bangsa kitaKesadaran masyarakat RW 1, Plalangan, Gunungpati, Semarang obat-obatan herbal tradisional sekarang inisemakin tinggi. Dari situ kemudian muncul semangat bahwa masyarakat ternyata memerlukan obat-obatantradisional dengan cara membuat sediaan jamu tradisional tersebut dari tanaman-tanaman obat yang bisa ditanamdipekarangan rumahnya. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 35 anggota KWT Mulya Sejahtera. Pendekatan yangdigunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan partisipasif, sedangkan metode yang diterapkan adalahpendampingan pembelajaran orang dewasa. Kegiatan pengabdian diawali dengan pemaparan tentang beberapa jenissediaan dan tata cara pembuatan jamu tradisional. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan jamutradisional antara lain jamu instan dan es krim jamu. Dari kegiatan pengabdian ini masyarakat menjadi lebih pahampembuatan sediaan jamu tradisional sehingga ketrampilannya meningkat dan meningkatkan produkstivitas danekonomi masyarakat.
PENYULUHAN KESEHATAN DAN PEMANFAATAN TANAH PEKARANGAN MENJADI TOGA, KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG Agus Suprijono; Suwarmi; Tris Harni Pebriani; Yani Kresnawati
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.236 KB)

Abstract

Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami yang murni diambil dari saripati tumbuhan yangmempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa campuranhewan. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginsengdan lain-lain. Kesadaran masyarakat RW 1, Plalangan, Gunungpati, Semarang obat-obatan herbal tradisionalsekarang ini semakin tinggi. Dari situ kemudian muncul semangat bahwa masyarakat ternyata memerlukantanaman-tanaman obat yang bisa ditanam dipekarangan rumahnya. Warga di desa tersebut memerlukanpengetahuan tentang tanaman obat yang perlu ditanama di pekarangannya dan juga perlu mengetahui tentang jenisjenispenyakit yang ada dimasyarakat dan mengetahui tanaman obat apa saja yang dapat digunakan untukmengobati penyakit-penyakit tersebut. Kegiatan juga memberi penjelasan tentang pemanfaatan pekarangan menjadikebun TOGA. Kegiatan PKM melibatkan 35 anggota KWT Mulya Sejahtera. Pendekatan yang digunakan dalamPKM ini adalah pendekatan partisipasif, sedangkan metode yang diterapkan adalah pendampingan pembelajaranorang dewasa. Kegiatan PKM diawali dengan pemaparan tentang beberapa jenis penyakit yang sering terjadidimasyarakat antara lain batuk, diare, masuk angin dan pemanfaatan beberapa tanaman obat untuk penyakitpenyakittersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dan diakhiri dengan penyerahan bibit-bibit tanamanobat dan penanaman tanaman obat keluarga di pekarangan warga. Dari kegiatan PKM ini masyarakat menjadi lebihpaham akan manfaat beberapa tanaman obat keluarga terhadap beberapa macam penyakit dan mengerti tata carapemanfaatan pekarangan menjadi kebun tanaman obat keluarga.sehingga dapat meningkatkan efektifitaspekarangan rumah.
Pembuatan Masker Peel-off Buah Naga di Dusun Demungan, Tuntang, Kabupaten Semarang Indah Sulistyarini; Ariani Hesti W; Eka Susanti; Dhimas A; Tris Harni; Yani Kresnawati; Agus Suprijono; Suwarmi; Uning Rininingsih; Intan Martha C
Jurnal Dimas Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.382 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i1.24

Abstract

Dusun Demungan memiliki salah satu hasil kebunnya adalah buah naga merah, buah ini hanya dijual dalam bentuk buah segar. Penduduk Dusun Demungan memiliki penduduk remajaputri dan ibu muda yangcukup banyak, di saat pandemic Covid-19 memerlukan tambahan kegiatan yang dapat menamabah penghasilan dan ketrampilan yang dapat dikerjakan dirumah. Kegiatan yang diusahakan menggunakan alat yang sederhana, mudah mengerjakannya tetapi memenuhi unsur hygiene. Sediaan kosmetik yang mudah dibuat yaitu masker peel off. Masker ini bertujuan untuk mengangkat sel-sel yang mati, untuk antiaging, mengatasi sunburn dan menjaga kelembaban kulit. Basis masker yang dipakai adalah PVA, HPMC dan propilen glikol. Pemanfaatan buah naga dengan cara dibender. Pengabdian dilakukan dengan cara edukasi secara langsung dengan warga meliputi penjelasan manfaat buah naga, pengetahuan tentang macam-macam sediaan kosmetik, dan cara pembuatan masker. Alat yang dipakai disesuaiakan dengan keadaan Dusun Demungan tetapi masih sesuai unsur hygiene. Pada pengabdian kepada masyarakat ini peserta dibatasi karena menjaga protocol kesehatan karena dilakukan saat pandemic Covid 19, namun antusiasme peserta bagus sekali. Setelah 2 mgg pelatihan, warga setempat sudah mulai membuat sediaan masker pell off sendiri yang diedarkan di kalangan warga setempat. Pengabdian di Dusun Demungan sangat bermanfaat bagi warga setempat
PENINGKATAN KUALITAS HASIL PANEN KOPI KELOMPOK TANI, DESA BANYUKUNING, KABUPATEN SEMARANG Agus Suprijono; Indah Sulistyarini; Uning Riningsih EM
Media Farmasi Indonesia Vol. 11 No. 2 (2016): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.509 KB)

Abstract

Abstrak Minuman kopi bukan hanya sekedar minuman yang beraroma khas dan merangsang karena mengandung kafein. Secangkir kopi dihasilkan melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari teknik budidaya, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Hanya dari biji kopi berkualitas secangkir kopi bercita rasa tinggi bisa tersaji. Hal tersebut perlu kesiapan sarana dan metoda pengolahan yang cocok untuk kondisi petani sehingga mereka mampu menghasilkan biji kopi dengan mutu seperti yang dipersyaratkan oleh Standar Nasional Indonesia. Buah kualitas prima bila diolah dengan benar akan menghasilkan biji kopi bermutu tinggi. Kriteria mutu biji kopi yang meliputi aspek fisik, citarasa dan kebersihan serta aspek keseragaman dan konsistensi sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan proses produksinya. Secara umum dikenal dua cara mengolah buah kopi menjadi biji kopi, yakni proses basah dan proses kering. Selain itu ada juga proses semi basah atau semi kering, yang merupakan modifikasi dari kedua proses tersebut. Setiap cara pengolahan mempunyai keunggulan dan kelemahan, baik ditinjau dari mutu biji yang dihasilkan maupun komponen biaya produksi. Pelaksanaan IbM bekerja sama dengan Kelompok Usaha Al Kafi dan Mudi Tani dalam memberikan pelatihan, proses penanganan pasca panen terutama pengelupasan dan pengeringan kopi, sistem manajamen dan pemasarannya yang akan dijadikan prioritas dalam pengolahan kopi. Dari hasil uji kualitas menunjukkan bahwa kopi hasil pengeringan menggunakan peralatan yang diberikan menunjukkan kopi berwarna hitan, kadar air 11,75%
PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DANFRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (MoringaoleiferaLam) SERTAPENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL Sari R. Djahilape; Agus Suprijono; A. A. Hesti Wulan S.
Media Farmasi Indonesia Vol. 11 No. 1 (2016): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.52 KB)

Abstract

SARITujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidanyang dimiliki flavonoid dari ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daun kelor,mengetahui keefektifan dari pemakaian ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daunkelor yang dinyatakan dalam EC50 dengan menggunakan metode DPPH sertamengetahui kandungan total flavonoidnya. Ekstraksi daun kelor menggunakanmetode refluks. Pelarut yang digunakan adalah etanol 80%. Analisis kualitatifdigunakan reaksi warna dan metode KLT, diantaranya yaitu uji fenolik, polifenol,flavonoid, tanin, saponin. Analisis kuantitatif flavonoid dan penentuan aktivitasantioksidan secara kuantitatif dari daun kelor dilakukan secara spektrofotometriUV-Vis. Ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daun kelor masing-masing dibuat serideret konsentrasi 1000, 1500, 2000, 2500 dan 3000 ppm. Berdasarkan hasilpenelitian didapatkan kesimpulan bahwa ada aktivitas antioksidan dalam ekstraketanol dan fraksi etil asetat daun kelor. Dari hasil penelitian dapat diketahuibahwa nilai EC50 untuk sampel ekstrak etanol daun kelor adalah sebesar2165,6337 ppm dan untuk fraksi etil asetat 2231,4012 ppm. Selain itu jugadiperoleh kandungan rata-rata flavonoid dalam ekstrak etanol dan fraksi etil asetatdaun kelor berturut-turut adalah sebesar 8,3323 mg/100 g dan 6,2542 mg/100 g.
PERBEDAAN PENGARUH LAMA PENYIMPANAN LARUTAN SUSU BUBUK FULL CREAM DAN LARUTAN SUSU KENTAL MANIS TERHADAP KADAR GLUKOSA Risha Fillah Fithria; Agus Suprijono; Maywan Hariono
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol.9 No.2 Desember 2012
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.167 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v9i2.863

Abstract

ABSTRACTMilk and the products which have expired usually be thrown by people immediately.However, those are still having lactose content even do not like as much as a fresh milk. Lactose content of milk and the expired products can be extracted and then hydrolized to yield glucose and galactose. The glucose content can be determined, so it will give information about ehancing value of expired milk that the glucose content can be developed furthermore to larger scale (industrial scale). This research was aimed to know influence of storage duration toward glucose content of fresh milk, full cream milk powder solution and sweet concentrate milk solution, and comparison of glucose content for each product. Research object was glucose content of fresh milk, full cream milk powder solution and sweet concentrate milk solution which was store for 0, 1, 2, 3, 4 and 5 days with gravimetric methode and determined by Friedman test; comparison of glucose content for each product determined by Anova because its distribution are normal and its variation are homogen, or by Kruskal-Wallis because its distribution are unnormal and its variation are unhomogen using SPSS version 15.0 with level of statistic confidence 99%. The result showed that the storage duration was influenced toward glucose content of fresh milk, full cream milk powder solution and sweet concentrate milk solution significantly and there are significance difference of glucose content for each products with the manipulation on storage duration.Key words : storage duration, glucose, fresh milk, full cream milk powder solution and sweet concentrate milk solution
KRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF Suwarmi Suwarmi; Agus Suprijono
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Prosiding Seminar Nasional "Perkembangan Terbaru Pemanfaatan Herbal Sebagai Agen Preventif Pada Tera
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.64 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v0i0.1210

Abstract

ABSTRAK Sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) merupakan tanaman yang secara empirik banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat terutama karena kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan, demikian juga dengan carica (Carica pubescens) merupakan buah dengan kandungan vitamin C tinggi. Antioksidan mampu menghambat reaksi oksidasi serta menetralkan radikal bebas yang terbentuk akibat paparan sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kombinasi ekstrak kering buah carica dan ekstrak kental sarang semut terhadap karakteristik fisik sediaan krim tabir surya dan nilai SPF dengan konsentrasi formula (carica : sarang semut) yaitu FI (20%:0%); FII (0%:20%); FIII (10%:10%); & FIV (0%:0%) serta pengaruh lama penyimpanan terhadap kestabilan. Ekstrak kering buah carica diperoleh dengan menggunakan alat Freeze Dryer dan ekstrak kental umbi sarang semut diperoleh dengan metode remaserasi dengan pelarut etanol 70%. Sediaan krim tabbir surya diuji karakteristik fisik (meliputi: uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas, uji tipe emulsi, homogenitas). Efektivitas sediaan krim tabir surya dilakukan dengan pengujian SPF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan komposisi dalam sediaan krim tabir surya dapat mempengaruhi karakteristik fisik dan nilai SPF sediaan, serta memberikan hasil yang stabil selama penyimpanan. Nilai SPF tertinggi terdapat pada formula II sebesar 1,448-1,469. Kata kunci: carica, krim, sarang semut, SPF, tabir surya.
MINYAK NILAM (Patchouli alcohol) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) Agus Suprijono; Yoel Gunawan; Ariani Hesti Wulan
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Volume 12 No. 1 Juni 2015
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.115 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v12i1.1400

Abstract

ABSTRACTAlong with the rapid flow of information and globalization, led to the lifestyle of modern society is also becoming more and more advanced. But this was not accompanied by increased quality of public health. Lifestyle such as this may result in exposure to free radicals degna. Antioxidants are compounds that can inhibit the oxidation of free radicals, so it will form a more stable compound. Oil Patchouli (Patchouli oil) contains patchouli alcohol which have antioxidant activity. The rate is determined by the quality of patchouli oil patchouli alcohol content therein. The purpose of this research is to show the antioxidant activity of patchouli oil and standard determine differences in activity with BHT, as well as to determine the effective concentration expressed in EC50 values by using DPPH method. The examination was conducted by using the test solution at a concentration of 5%, 10%, 15%, 20% and 25%. The process to obtain the patchouli oil is done by means of steam distillation of the dried herb patchouli. Identification test to determine the quality of the oil produced by TLC test and also qualitative test to determine the antioxidant activity. From the research it can be seen that the average value of EC50 for patchouli oil sample is equal to 19.95%, while 11.93% of standard BHT. Based on these results, concluded that the antioxidant activity in patchouli oil, and there are significant differences in antioxidant activity between standard patchouli oil with BHT.Keywords: patchouli oil, patchouli alcohol, anti-oxidant, DPPH.
Pemanfaatan Kulit Buah sebagai Bahan Baku Eco-enzym di Dusun Demungan Tris Harni Pebriani; A. Ariani Hesti Wulan S; Eka Susanti Hanhadyanaputri; Indah Sulistyarini; Intan Martha Cahyani; Suwarmi; Yani Kresnawati; Agus Suprijono; Dhimas Adhityasmara
Jurnal Dimas Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i2.43

Abstract

Pengelolaan sampah menjadi tanggungjawab bersama antara apparat Desa, warga masyarakat maupun penggiat lingkungan hidup. Dusun Demungan merupakan salah satu dusun di Desa karanganyar Kec. Tuntang, Kab. Semarang yang warganya sebagian besar adalah petani, hasil kebunnya salah satunya adalah buah dan sayur. Jika musim panen sampah akan bertambah dan pengolahannya hanya ditimbun dengan tanah sebagai kompos yang membutuhkan tempat dan waktu yang lama. Pengolahan sampah yang dikembangkan dengan metode pemanfaatan sampah sebagai sumber daya alam dan penghasil energi salah satunya dengan pembuatan Eco enzym. Produk ini dapat dimanfaatkan untuk pembersihan lingkung, pembersih seperti desinfektan, maupun sebagai pupuk organik. Pengolahan sampah ini hanya memakai kulit buah; gula:air dengan perbandingan: 3;1:10. Tempat yang digunakan tidak membutuhkan tempat banyak, dan dapat menggunakan sampah anorganik seperti bekas botol minuman mineral, ember benas cat. Eco enzym dapat dikatakan berhasil jika berbau alkohol, agak asam dengan pH dibawah 4, berwarna coklat keruh. Bahan gula dan jenis kulit buah mempengaruhi kualitas dan kuantitas Eco enzym. Manfaat yang bisa diperoleh pada pembuatan Eco enzym ini adalah untuk pencuci pupuk, pencuci sayur, handsanitizer, pembersih lantai. Kegiatan ini dapat dikembangkan lebih lanjut ke semua dusun di desa Karanganyar agar pengolahan sampah dapat maksimal dan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.