Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Uji Mutagenik β-Karoten Alga Merah Rhodymenia Pseudopalmata terhadap Mencit Jantan Galur Balb/C yang Diinduksi 7,12-Dimetilbenzen (A)Antrasen (DMBA) Astutiningsih, Christina; Limantara, Leenawaty; Radjasa, Ocky K.
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 2, No 1 (2010): March 2010
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v2i1.1146

Abstract

Carotenoids are important biological compounds in cancer prevention because theycan inhibit the formation of free radicals, which react directly with oxygen. This researchwas aimed to determine the effect of antimutagenic â-carotene on 7.12-dimetilbenz(a)antracene (DMBA)-induced mice. From the observation of the mortality rate during theresearch period, the DMBA group showed the highest rate of mortality compared to thecontrol group and the groups of â-carotene isolates. The incidence of tumors showed thedeclining trend in the groups of test animals that were given with the increasing dosesof β-caroten isolate, i.e. 1.82; 3.64 and 7.28 mg kg-1 BW. The result may be caused bythe increasingly high levels of â-carotene in the test solutions, resulting in the lowertissue damage and the inhibited growth of tumors in the lungs. Based on Kruskal-Wallisstatistical analysis conducted on lung histology observational data for ten samples ofeach treatment group, it was confi rmed that there were signifi cant differences betweentreatments, which mean that â-carotene isolates can inhibit cancer growth in lung andskin of DMBA-induced animals.Keywords: β-carotene isolate, antimutagenic, DMBA (7,12-dimetilbenz(a)antracene)
Transformasi ?-Pinena dengan Bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 25923 Wijayati, Nanik; Astutiningsih, Christina; Mulyati, Suci
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 6, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v6i1.2931

Abstract

Indonesia adalah Negara utama yang memproduksi minyak atsiri di dunia. Minyak terpentin adalah minyak atsiri yang dihasilkan dari destilasi getah pinus Pinus merkusi J ungh. Et. De. Vr. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai minyak terpentin dengan mengubah kandungan utamanya, ?-pinena menjadi senyawa baru menggunakan P. Aeruginosa dalam metode mikrobiologi. Minyak terpentin diambil dari Perhutani Laboratorium Jawa Tengah, dibuat dengan seri konsentrasi 0,5%, 1%, 2%, dan 4%. Minyak terpentin diinokulasi dalam suspensi P. areuginosa selama 48 jam pada suhu kamar (25-28oC). Hasilnya diekstraksi menggunakan dietil eter. Filtrat Terpentin dianalisis menggunakan GCdan IR. Hasil analisis GC menunjukkan puncak baru di konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2%, tetapi dalam konsentrasi 4% tidak menunjukkan puncak baru. Hasil IR menunjukkan hidroksil (OH-) dan C-O alkohol. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa minyak terpentin dapat ditransformasi untuk menjadi senyawa yang mengandung gugus-OH melalui metode mikrobiologi dengan menggunakan bakteri P. aeruginosa.Indonesia is the main producer of essential oil in the world. Turpentine oil is an essential oil which is obtained from pine resin distillation of Pinus merkusi Jungh. et. De.Vr. The aim of this experiment was to increase the value of turpentine oil by changing its main content, i.e. ?-pinene, into a new compound using P. aeruginosa in microbiological method. Turpentine oil was collected from Perhutani Central Java Laboratory, and was made into 0.5%; 1%; 2%; and 4% concentrations and it was inoculated in P. areuginosa suspension for 48 hours in room temperature (25C-280C). The result was extracted using diethylether. The filtrate of turpentine was analyzed using GC and IR. The GC analysis result showed a new peak in 0.5%; 1%; and 2% concentrations, but in the 4% concentration didnt show a new peak. The IR result showed alcohol with hydroxyl (-OH) and CO groups. This experiment concluded that turpentine oil may be transformed using P. aeruginosa in a microbiological method to become a substance containing OH group.
KAJIAN MANAJEMEN PRODUKSI PEWARNA ALAMI ANGKAK POWDER YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI Wulan Kartika Sari; Christina Astutiningsih; Ririn Suharsanti; A. Ariani Hesti Wulan
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angkak merupakan salah satu sumber penghasil pewarna alami yang berasal dari mikroorganisme kapang Monascus purpureus sp. Zat warna ini terdiri dari dua pigmen yaitu pigmen merah monaskurubrin (C22H24O5) dan pigmen kuning monaskoflavin (C17H22O4). Penelitian ini bertujuan mengisolasi pigmen angkak sebagai bahan pewarna alami yang diharapkan memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri kemudian mengaplikasikannya dalam sediaan lotion dan dilakukan pengkajian manajemen produksi.. Pigmen angkak diperoleh melalui pemisahan serbuk angkak dengan kolom vakum kromatografi dengan elusi gradient menggunakan fase gerak kloroform : aseton, dan fase diam Silika Gel F 60. Pigmen hasil isolasi dilakukan pengujian antioksidan dan antibakteri serta diaplikasikan sebagai pewarna alami dalam sediaan lotion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pigmen angkak yang telah diisolasi telah terbukti mampu menangkal radikal bebas melalui uji antioksidan dengan nilai IC 50 sebesar 218.05 mg/mL lebih besar daripada kemampuan baku rutin 5.17 mg/mL dengan metode DPPH. Hasil uji antibakteri isolat pigmen angkak terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus mulai memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 1% sebesar 0,464 cm. Uji antibakteri Stahpylococcus.aureus dilakukan terhadap sediaan lotion dengan adanya penambahan pigmen angkak menggunakan metode difusi sumuran menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak angkak 1,3425% tidak memiliki aktivitas antibakteri sedangkan konsentrasi ekstrak angkak 2,6850% dan 5,3700% memiliki aktivitas antibakteri. Kajian manajemen produksi ekstrak angkak dalam sediaan lotion pada Uji t test yang dilakukan terhadap beberapa variabel dalam manajemen produksi menunjukkan bahwa dari 3 variabel yang diuji tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hanya 1 variabel yang berpengaruh kepada kepuasan konsumen Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang memenuhi persyaratan yakni ? 0,050. Yang berarti Kepuasan Konsumen dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak ada dalam penelitian ini.
KADAR KURKUMIN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) SECARA KLT DENSITOMETRI DENGAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI Suharsanti, Ririn; Astutiningsih, Christina; Susilowati, Novy Dwi
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Senyawa kurkuminoid terdiri dari kurkumin, desmetoksi kurkumin dan bisdemetoksi kurkumin. Cara ekstraksi sangat mempengaruhi konsentrasi atau hilangnya efek terapi dari simplisia karena beberapa simplisia bersifat relatif stabil dan juga dapat terurai tergantung dari cara ekstraksi yang digunakan. Tujuan: Menetapkan kadar senyawa kurkumin dengan perbandingan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi. Metode: Serbuk rimpang kunyit diekstraksi dengan 2 cara yakni maserasi dan sokletasi. Dua sampel ekstrak tersebut dianalisis kualitatif dengan KLT menggunakan fase gerak kloroform : metanol 9,5:0,5 dan dideteksi pada sinar tampak dan sinar UV. Penetapan kadar kurkumin dilakukan pada panjang gelombang 254 nm dengan KLT densitometer. Hasil: Rendmen ekstrak hasil ekstraksi maserasi adalah 16,25% dan  22,36% untuk sokletasi. Hasil skrining fitokimia kedua sampel mengandung senyawa fenolik, flavonoid dan triterpenoid. Kadar kurkumin hasil maserasi 41,11µg/ml dan sokletasi 41,33 µg/ml. Hasil uji t diperoleh signifikansi 0,445<0,05. Simpulan: Kadar kurkumin hasil sokletasi lebih banyak dibanding maserasi namun tidak terdapat perbedaan yang antara keduanya setelah di uji t.
KAJIAN MANAJEMEN PRODUKSI PEWARNA ALAMI ANGKAK POWDER YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI Wulan Kartika Sari; Christina Astutiningsih; Ririn Suharsanti; A. Ariani Hesti Wulan
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angkak merupakan salah satu sumber penghasil pewarna alami yang berasal dari mikroorganisme kapang Monascus purpureus sp. Zat warna ini terdiri dari dua pigmen yaitu pigmen merah monaskurubrin (C22H24O5) dan pigmen kuning monaskoflavin (C17H22O4). Penelitian ini bertujuan mengisolasi pigmen angkak sebagai bahan pewarna alami yang diharapkan memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri kemudian mengaplikasikannya dalam sediaan lotion dan dilakukan pengkajian manajemen produksi.. Pigmen angkak diperoleh melalui pemisahan serbuk angkak dengan kolom vakum kromatografi dengan elusi gradient menggunakan fase gerak kloroform : aseton, dan fase diam Silika Gel F 60. Pigmen hasil isolasi dilakukan pengujian antioksidan dan antibakteri serta diaplikasikan sebagai pewarna alami dalam sediaan lotion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pigmen angkak yang telah diisolasi telah terbukti mampu menangkal radikal bebas melalui uji antioksidan dengan nilai IC 50 sebesar 218.05 mg/mL lebih besar daripada kemampuan baku rutin 5.17 mg/mL dengan metode DPPH. Hasil uji antibakteri isolat pigmen angkak terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus mulai memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 1% sebesar 0,464 cm. Uji antibakteri Stahpylococcus.aureus dilakukan terhadap sediaan lotion dengan adanya penambahan pigmen angkak menggunakan metode difusi sumuran menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak angkak 1,3425% tidak memiliki aktivitas antibakteri sedangkan konsentrasi ekstrak angkak 2,6850% dan 5,3700% memiliki aktivitas antibakteri. Kajian manajemen produksi ekstrak angkak dalam sediaan lotion pada Uji t test yang dilakukan terhadap beberapa variabel dalam manajemen produksi menunjukkan bahwa dari 3 variabel yang diuji tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hanya 1 variabel yang berpengaruh kepada kepuasan konsumen Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang memenuhi persyaratan yakni ? 0,050. Yang berarti Kepuasan Konsumen dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak ada dalam penelitian ini.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DAN IR SERTA UJI TOKSISITAS AKUT TERHADAP LARVA Artemia salina Leach Christina Astutiningsih; Frida Nuzulia; Agus Suprijono
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 9, No 2 (2012)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.836 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.0072

Abstract

Abstract: Fruit Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) contains alkaloid, tannin,saponin, flavonoid, terpenoid dan lignin. The aim of this study was to elucidate compound fromMahkota Dewa based on the analyses on spectrophotometry UV-Vis, IR and to evaluate thecompound in the Brine Shrimp Lethality Test. On IR spectra revealed the presence of alkaloidamin primer. The isolated alkaloid compound was found to be toxic to brine shrimp with LC5033.8932 ?g/ml.Keywords: alkaloid, Mahkota Dewa, toxicity, Artemia salina Leach
DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI DAN EKSTRAK LIMBAH SISA DESTILASI RIMPANG KUNIR PUTIH (Kaempferia rotunda L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans ATCC 10231 Christina Astutiningsih; Ratih Octaviani; Sri Suratiningsih
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.15 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.0081

Abstract

Abstract: White turmeric rhizome contains alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, and essentialoils. The purpose of this research is to determine the antifungal activity of essensial oil andresidual destillation of white turmeric rhizome against Candida albicans. Essential oils of whiteturmeric rhizome isolated by steam distillation method, the extraction of waste with soxhletasimethod. Antifungal activities were investigated by the paper disc method method. The test resultsshowed antifungal activity of essential oil of white turmeric rhizome in different concentrations(0.75, 1, 2, and 2.25%) were 0.0 ; 0.736 ; 0.894 ; 1.041 cm. The antifungal activities of theresidual distillation of extract (2.25, 2.5, 3, and 4%) were 0.0, 0.674, 0.743 and 0.874 cm. Therewas a difference of the zone of inhibition of Candida albicans growth between essential oils andresidual distillation of white turmeric rhizome.Keywords: White turmeric, Candida albicans, essential oils, extract of waste, inhibiton.
UJI DAYA ANTIBAKTERI DAN IDENTIFIKASI ISOLAT SENYAWA KATEKIN DARI DAUN TEH (Camellia sinensisL. var Assamica) Christina Astutiningsih; Wahyuning Setyani; Himawan Hindratna
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.609 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.00100

Abstract

Abstract: Antibacterial is a substance that can interfere with the growth and metabolism of bacteria, sothat these substances can inhibit growth or even kill bacteria. This research aimed to utilize naturalmaterials as a natural antibacterial. This study investigated the ability of isolates catechins of tea leaves toinhibit Staphylococcus aureus and spectral identification of these catechins. Catechin compounds wasextracted by water, and then fractionated with CHCl3 and ethyl acetate. Ethyl acetate phase wasconcentrated fractionation results using a rotary evaporator for further separation using thin layerchromatography with various mobile. The results of the study showed that the concentration of isolates ofdemonstrated to be effective as antibacterial, with MIC 12.5%. UV spectrum measurement showed that theisolates had a maximum absorption at a wavelength of 279 nm while the FTIR spectrophotometer showedthat isolates catechin-containing functional groups C = C aromatic absorption 1500-1600 nm^-1 and OHgroups, a broad band between 2000 and 3600 nm^-1.Key words: isolates catechins, Staphylococcus aureus, tea leaves, antibacterial
PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH BUAH NAGA SEBAGAI TEPUNG KAYA SERAT DAN BAHAN PEWARNA UNTUK BAHAN BAKU MAKANAN SEHAT DI DAERAH BANCAK KABUPATEN SEMARANG Indah Sulistyarini; Maria Caecilia Nanny Setiawati; A. Barry Anggoro; Christina Astutiningsih; Etty Sulistyowati
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1427.357 KB)

Abstract

Pengabdian ini berlatar belakang bahwa di Desa Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarangmerupakan daerah penghasil buah-buahan, salah satunya adalah buah naga. Pembudidayaan tanaman buah nagamulai berkembang seiring dengan permintaan pasar. Untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, maka dilakukanpeningkatan budidaya tumbuhan, agar buah yang dihasilkan semakin banyak. Buah yang banyak dapat dihasilkandengan melakukan pemangkasan cabang batang tanaman buah naga, karena batang yang sudah berbuah tidak akanbisa berbuah kembali. , pemangkasan ini menyebabkan cabang batang tanaman buah naga menjadi limbah. Salahsatu hal yang dilakukan oleh warga desa Wonokerto untuk menanggulangi limbah tersebut adalah denganmengeringkan, lalu membakarnya menjadi abu dan dibuang. Pengabdian inni memberikan solusi dengan caramemberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, bahwabatang buah naga tersebut mempunyai kandungan gizi yang tinggi sehingga dapat dibuat menjadi tepung yang kayamanfaat dan dapat dio;lah menjadi aneka menu makanan yang variatif dan bernilai jual tinggi. Hasil yangdiperoleh dari pengabdian ini adalah bertambahnya wawasan warga setempat akan kandungan gizi dari batang buahnaga, mengolah tepung menjadi aneka kue yang bernilai jual lebih tinggi sehingga limbah batang buah naga sudahdapat teratasi.
PENYULUHAN ALERGY, HYGIENE DAN SANITASI DI KELURAHAN CANDI, SEMARANG MENUJU MASYARAKAT SEHAT Christina Astutiningsih; Melani Paulina Maya Ocsari; Feb Rukmini
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Ruang Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.558 KB) | DOI: 10.55904/ruangcendekia.v1i1.41

Abstract

Penurunan kualitas lingkungan berperan penting terhadap terjadinya penyakit berbasis lingkungan. Penyakit berbasis lingkungan yang umum terjadi salah satunya adalah alergi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untuk dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dalam rangka mencegah timbulnya penyakit dan juga penanganan obat secara bijksana melalui DAGUSIBU. Penyuluhan diberikan kepada Ibu-Ibu PKK dan perangkat Kelurahan Candi, Semarang. Pemberian informasi dilakukan dengan media power point dan leaflet serta menggunakan contoh langsung dengan menunjukkan kemasan obat untuk meningkatkan pemahaan peserta penyuluhan terhadap materi yang diberikan. Berdasarkan hasil pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan tentang Alergy, Hygiene dan Sanitasi, dapat berjalan dengan baik, tepat serta lancar. Audiens sangat antusias untuk menjawab maupun bertanya terkait materi atau masalah yang mereka hadapi yang berkenaan dengan materi alergi, sanitasi dan hygiene serta tentang pengelolaan pengobatan yang mereka terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini menambah pengetahuan masyarakat dan masyarakat Kelurahan Candi masih menginginkan kegiatan serupa.