Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Jurnal Pangan dan Agroindustri

PEMBUATAN MINUMAN PROBIOTIK AIR KELAPA MUDA (Cocos nucifera L.) DENGAN STARTER Lactobacillus casei strain Shirota [IN PRESS APRIL 2015] Ida Ayu Pratiharavia Pranayanti; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi sukrosa dan lama fermentasi yang berbeda terhadap sifat mikrobiologi, fisik, kimia, dan organoleptik minuman probiotik air kelapa muda. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang tersusun atas 2 faktor yaitu konsentrasi sukrosa (0%, 5%, 10%, 15%) dan lama fermentasi (36 dan 48 jam). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik berdasarkan sifat mikrobiologi, kimia, dan fisik yaitu perlakuan konsentrasi sukrosa 0% dan lama fermentasi 48 jam dengan nilai parameter total BAL 4.00 x 108 CFU/ml; total gula 1.93%; total asam 0.15%; pH 3.83; total padatan terlarut (TPT) 4.30. Sedangkan perlakuan terbaik berdasarkan sifat organoleptik yaitu perlakuan konsentrasi sukrosa 15% dan lama fermentasi 48 jam dengan nilai parameter rasa 4.15 (suka), aroma 2.80 (biasa/netral), warna 3.50 (suka) dan penampakan 3.35 (biasa/netral).   Kata Kunci: Air Kelapa Muda, Konsentrasi Sukrosa, Lama Fermentasi, Minuman Probiotik
ENZIM KITINASE DAN APLIKASI DI BIDANG INDUSTRI: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JULI 2015] Rachmawati Sandra Pratiwi; Tius Enggarsari Susanto; Yaninda Alpha Kusuma Wardani; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitinase adalah enzim yang menghidrolisis senyawa kitin pada β-1,4-N-asetil-glukosamin menjadi monomer N-asetil-D-glukosamin yang terdistribusi di alam. Enzim kitinase dihasilkan oleh mikroorganisme kitinolitik yang sebagian besar terdapat di lingkungan tanah dan air. Karakteristik enzim kitinase bervariasi tergantung pada jenis mikroorganisme dan keberadaan substrat kitin. Berat molekul enzim kitinase dari Steptomyces sp. strain ANU 6277 sekitar 45 kDa dan dari Bacillus sp. D2 sekitar 30 kDa. Sebagian besar kitinase lebih spesifik terhadap substrat koloidal kitin. Aktivitas optimum enzim kitinase berada pada kisaran suhu 30-40°C dan pH 5-7. Kestabilan enzim kitinase berada pada kisaran suhu 30-45°C dan pH 4-8. Enzim kitinase telah banyak digunakan untuk pengolahan limbah dan agen biokontrol hama tanaman.Hasil hidrolisis kitinase dapat digunakan sebagai anti tumor, suplemen, mengontrol kadar gula dalam darah, bahan dasar pembuatan benang operasi, dan anti inflamantory.   Kata Kunci: Bakteri Kitinolitik, Enzim Kitinase, Karakteristik Enzim Kitinase, Purifikasi Enzim Kitinase
ENZIM MANANASE DAN APLIKASI DI BIDANG INDUSTRI : KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JULI 2015] Divan Probo Sigres; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manan merupakan polisakarida yang banyak ditemukan di alam serta sumber yang murah untuk produksi manosa dan manooligosakarida. Hidrolisis manan dapat dilakukan secara enzimatis. Pemanfaatan enzim pada industri lebih disukai karena dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan ramah lingkungan. Enzim yang dapat dimanfaatkan pada industri pakan maupun pangan salah satunya adalah enzim mananase. Enzim mananase dapat diproduksi dari tanaman ataupun mikroorganisme. Mikroorganisme lebih dipilih karena biaya yang lebih murah, proses produksi cepat dan mudah dimodifikasi. Enzim mananase memiliki karakteristik yang berbeda bergantung pada lingkungan mikroorganisme berasal. Berat molekul enzim mananase yang dihasilkan oleh Bacillus subtilis WY 34 yaitu 39.6 kDa dan dari Klebsiella oxycota KUB-CW2-3 yaitu 165 kDa. Sebagian besar enzim mananase cenderung spesifik pada substrat locust bean gum. Aktivitas optimal enzim mananase berada pada kisaran suhu 40-650C dan pH 4-6. Kestabilan enzim mananase berada pada kisaran suhu 30-650C dan pH 3-10. Enzim mananase dapat diaplikasikan sebagai biobleaching agent pada industri pulp dan kertas serta untuk meningkatkan konversi pakan ternak. Hasil hidrolisis mananase dapat digunakan sebagai anti tumor, cytothesis, imunoregulasi, dan prebiotik.   Kata kunci : Bakteri Mananolitik, Enzim Mananase, Karakteristik Enzim Mananase
MINUMAN PROBIOTIK DARI AIR KELAPA MUDA DENGAN STARTER BAKTERI ASAM LAKTAT Lactobacillus casei [IN PRESS JULI 2015] Shenna Eka Yanuar; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelapa merupakan tanaman tropis yang berlimpah di Indonesia. Kandungan gizi air kelapa muda adalah protein 0.20%, karbohidrat 5.80%, vitamin 3.00%, dan mineral 4.00%. Kandungan gizi air kelapa muda jika dikombinasikan dengan bakteri asam laktat diduga akan menghasilkan produk yang memiliki manfaat lebih baik pula dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi sukrosa dan susu skim terhadap sifat mikrobiologi, fisik, kimia dan organoleptik minuman probiotik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, tersusun atas 2 faktor yaitu konsentrasi sukrosa (0%,5%,10%,15%) dan susu skim (0% dan 3%). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik sifat mikrobiologi, kimia dan fisik yaitu konsentrasi sukrosa 0% dan susu skim 3% dengan karakteristik total BAL 7.3x1013 cfu/mL, pH 3.87, total asam 0.18%, total gula 2.33%, dan TPT 5.28%. Perlakuan terbaik sifat organoleptik yaitu konsentrasi sukrosa 10% dan susu skim 0% dengan karakteristik rasa 3.7 (Suka), aroma 3.45 (Netral), warna 3.9 (Suka), dan kenampakan 3.95 (Suka).   Kata Kunci: Air kelapa muda, Lactobacillus casei, minuman probiotik, sukrosa, susu skim
ENZIM AMILASE PEMECAH PATI MENTAH DARI MIKROBA: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JULI 2015] Debora Nangin; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enzim amilase merupakan enzim yang mampu mengkatalis proses hidrolisa pati untuk menghasilkan molekul lebih sederhana seperti glukosa, maltosa, dan dekstrin. Proses hidrolisa pati tersebut dilakukan melalui tiga tahapan yaitu gelatinisasi, likuifikasi, dan sakarifikasi. Ketiga tahapan tersebut memerlukan energi yang relatif tinggi sehingga meningkatkan biaya produksi pada produk berbasis pati. Saat ini, sebagai salah satu upaya dalam penghematan energi, berbagai penelitian telah difokuskan mengenai enzim amilase pemecah pati mentah (APPM) yaitu enzim yang dapat bekerja langsung pada granula pati mentah tanpa melalui proses gelatinisasi. APPM dapat diproduksi dari berbagai sumber seperti tanaman, hewan, atau mikroba. Paper ini akan mengulas tentang perkembangan dari eksplorasi enzim APPM tersebut khususnya dari sumber mikroba. Ulasan diarahkan pada enzim APPM dari mikroba sebab amilase dari mikroba lebih diminati untuk nantinya diproduksi dalam skala industri. Kata kunci: Amilase Pemecah Pati Mentah, Mikroba, Produksi Enzim
APLIKASI ENZIM TRANSGLUTAMINASE PADA PRODUK PANGAN: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JULI 2015] Anantya Yodha Mayasopha; Fitri Herfianita; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enzim berperan penting dalam berbagai pengolahan produk pangan tradisional maupun modern. Terdapat banyak enzim untuk pengolahan pangan yang tersedia dari berbagai sumber. Kondisi terbaru adalah menggunakan enzim sebagai alat modifikasi struktur protein. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, digunakan enzim transglutaminase yang berasal dari  mikroba untuk memperbaiki kualitas suatu produk pangan. Enzim transglutaminase bekerja secara intra dan inter seluler menghasilkan ikatan silang antar protein. Modifikasi protein oleh enzim seperti mikrobia transglutaminase baru-baru ini sangat menarik bagi industri pangan. Transglutaminase mengkatalisis reaksi antara suatu peptida terikat residu glutamin dan amina primer. Karena reaksi ini dapat digunakan untuk meningkatkan sifat fungsional dari beberapa produk makanan, seperti produk susu, produk daging, produk gandum, produk kedelai, whey, kasein dan mie.   Kata Kunci: Ikatan silang, Produk pangan, Transglutaminase
HIDROLISIS TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L.) SECARA ENZIMATIS MENJADI SIRUP GLUKOSA FUNGSIONAL: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JULI 2015] Alifia Yuanika Rahmawati; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sirup glukosa merupakan gula cair hasil hasil hidrolisa pati secara enzimatis atau asam. Hidrolisis secara enzimatis dapat dilakukan dengan menggunakan enzim α amilase, glukoamilase dan pullulanase. Sirup glukosa umumnya digunakan sebagai salah satu bahan baku tambahan untuk industri minuman dan makanan, seperti es krim, marshmallow, dan sugar confectionary. Sirup glukosa mempunyai keunggulan tidak dapat mengalami kristalisasi saat pemanasan pada suhu tinggi. Sirup glukosa dari berbagai sumber pati telah banyak diteliti dan dikembangkan, namun belum ditemukan sirup glukosa yang mempunyai nilai fungsional seperti adanya aktivitas antioksidan dan sekaligus menjadi pewarna alami. Tepung ubi jalar ungu yang memiliki kandungan antosianin sekitar 108.98 ppm berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan sirup glukosa fungsional. Nilai fungsional yang berpotensi dihasilkan dari sirup glukosa ubi jalar ungu diantaranya adalah aktivitas antioksidan, pewarna alami, dan flavor ubi jalar alami.   Kata Kunci: Enzimatis, Sirup Glukosa Fungsional, Ubi Jalar Ungu
KARAKTERISTIK SIRUP GLUKOSA DARI TEPUNG UBI UNGU (KAJIAN SUHU LIKUIFIKASI DAN KONSENTRASI α-AMILASE): KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS SEPTEMBER 2015] Robi'a Robi'a; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 4 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakteristik sirup glukosa yang tidak mudah mengkristal, mudah larut dan mampu memberikan efek kilapan menjadikan sirup glukosa banyak dimanfaatkan sebagai pemanis dalam industri pangan. Umumnya bahan baku pembuatan sirup glukosa menggunakan pati menghasilkan sirup glukosa yang tidak memiliki nilai fungsional. Sehingga untuk menambah nilai fungsional sirup glukosa digunakan bahan baku tepung ubi jalar ungu. Tepung ubi jalar ungu memiliki kandungan antosianin yang cukup tinggi yaitu 20-923.65 mg/100 g dan kadar pati berkisar antara 55.27% berat kering. Potensi ubi jalar ungu tersebut juga didukung dengan ketersediaannya yang melimpah dengan produktivitas 1.9 juta ton per tahun. Pada ulasan ini akan membahas tentang penggunaan tepung ubi jalar ungu sebagai bahan baku pembuatan sirup glukosa. Penggunaan tepung ubi jalar ungu diharapkan mampu menambah nilai fungsional sirup glukosa, selain sebagai pemanis juga dapat dijadikan sebagai pewarna alami yang memiliki aktivitas antioksidan.   Kata Kunci: Antioksidan, Antosianin, Sirup Glukosa, Tepung Ubi Jalar Ungu
PENANGGULANGAN MALNUTRISI PADA ANAK-ANAK MELALUI PEMBUATAN “STIFF OORID MANGO” DENGAN BAHAN BAKU LOKAL KENYA [IN PRESS OKTOBER 2014] Muhammad Nur Sigit Harianto; Agustin Krisna Wardani; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malnutrisi merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian khusus terutama di negara-negara berkembang. Kenya merupakan salah satu negara berkembang dimana sekitar 37.4% masyarakatnya menderita malnutrisi yang parah, maka dari itu perlu adanya solusi untuk mengatasi masalah malnutrisi tersebut. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan ugali melalui fortifikasi mangga dan kacang tunggak. Ugali (Stiff Oorid Mango) dipilih karena merupakan makanan pokok masyarakat Kenya namun memiliki nutrisi yang tidak seimbang. Fortifikasi β-karoten sebagai pro-vitamin A dilakukan dengan penggunaan mangga, yang juga bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan mangga yang selama ini banyak terbuang di Kenya. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa formulasi terbaik terdapat pada proporsi tepung jagung:tepung kacang tunggak:pasta mangga sebesar 25:25:50. Menurut hasil perhitungan % daily value, stiff oorid mango mengandung  protein 7.5 gram, vitamin A 138 μg, produk ini dapat dikonsumsi sebanyak 2 kali sehari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.   Kata kunci: Instan, Kenya, Mangga, Malnutrisi, Ugali
PENGARUH PENGGUNAAN ELISITOR TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAMBAH KEDELAI HITAM (GLYCINE SOJA) Christina Indriani; Aji Sutrisno; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak