Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAN ANALISA REFRIGERANT SEBAGAI FLUIDA KERJA SIKLUS RANKINE ORGANIK UNTUK APLIKASI DI INDONESIA Bachtiar, Candra; Ambarita, Himsar
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.195 KB)

Abstract

Siklus Rankine Organik (ORC) dapat digunakan dalam menghasilkan listrik dari sumber panas temperature rendah seperti panas terbuang mesin dan panas bumi. Pemilihan fluida kerja merupakan salah satu kunci dalam pengembangan ORC. Pada studi ini fluida kerja diidentifikasi berdasarkan kriteria sifat termodinamika, aspek keamanan dan ketersediaan di Indonesia. Fluida kerja yang terpilih akan disimulasikan menggunakan skema ORC sederhana dalam upaya melakukan evaluasi unjuk kerja. Simulasi dilakukan berdasarkan kondisi Indonesia dengan temperatur kondensor dipilih tetap 35  dan temperatur evaporator divariasikan 70 , 80  dan 90 . Hasil identifikasi dari 56 kandidat refrigerant, hanya R 134a, R 236fa, R 23, R 404A, R 407C dan R 410A yang memenuhi kriteria. Diantara refrigerant yang sesuai kriteria, R 236fa menghasilkan efisiensi terbaik. Studi ini diharapkan memberikan informasi penting dalam pengembangan ORC di Indonesia.Kata kunci: fluida kerja organik, refrigerant, siklus Rankine organik, sistem pembangkit uap, sumber panas temperatur rendah.
PENGHEMATAN ENERGI DI INDUSTRI KERTAS MELALUI PERBAIKAN KONDISI PROSES DAN/ATAU MODIFIKASI UNIT DRYING Dina, Sari Farah; Napitupulu, Farel H; Ambarita, Himsar
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.664 KB)

Abstract

Drying unit mesin kertas sebagai konsumen energi terbesar di mesin kertas merupakan unit proses yang menggunakan steam untuk menguapkan air kertas. Secara menyeluruh, biaya energi di industri pulp dan kertas merupakan biaya tertinggi kedua setelah biaya bahan baku. Karenanya berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan biaya energi sejalan dengan meningkatnya harga dan terbatasnya persediaan bahan bakar. Langkah awal untuk mendapatkan gambaran performans suatu drying unit adalah dengan menentukan konsumsi energi spesifik (KES). KES yang diperoleh dinyatakan sebagai KES dan dilakukan benchmarking terhadap pabrik lain di luar negeri yang diperoleh dari literature. Atas dasar evaluasi KES dilakukan kajian penghematan energi melalui upaya optimalisasi kadar air lembaran kertas sebelum dan sesudah drying unit, sistem penanganan udara dan/atau modifikasi unit drying dengan cara mengaplikasikan sistem termokompresi. Hasil evaluasi pada 5 (lima) pabrik kertas di Indonesia menunjukkan bahwa KES dipengaruhi oleh kecepatan mesin, kadar air kertas masuk drying unit, kadar akhir produk, sistem penanganan udara, laju kebocoran udara pada sistem hood. KES dalam ton steam per ton air teruapkan dari pabrik yang memproduksi kertas grematur rendah (pabrik A dan B) mendekati nilai standar (1,30), tetapi pabrik yang memproduksi kertas grematur tinggi (C, D dan E) berada jauh di atas standar. Kecuali pabrik yang memproduksi chipboard (pabrik E), semua pabrik memiliki KES dalam ton steam per ton produk berada dalam rentang standar (1,8-2,2). Penurunan kadar air kertas masuk sebesar 3% seperti yang dilakukan pabrik B telah mampu menurunkan konsumsi steam sekitar 12%. Penaikan kadar air produk dari 4% menjadi 5% dapat menurunkan konsumsi steam sebesar 1%. Pada sistem closed-hood (pabrik B), laju kebocoran udara masih berada diatas kondisi standar (48% vs maksimum 30%). Kajian teoritis tentang aplikasi sistem termokompresi pada salah satu group dryer pabrik C dapat menghemat steam sekitar 5%.Kata kunci: penghematan energi, pabrik kertas, unit drying, konsumsi energi spesifik (KES).
KARAKTERISTIK MESIN PENDINGIN ENERGI SURYA DENGAN PASANGAN METANOL DAN KARBON AKTIF (Characteristics of Solar Refrigerator with Methanol and Activated Carbon Pair) Sitorus, Tulus B; Napitupulu, Farel H.; Ambarita, Himsar
Jurnal Hasil Penelitian Industri Vol 26, No 1 (2013)
Publisher : Baristand Industri Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.353 KB)

Abstract

While the current energy crisis, renewable energy such as solar energy isone solution. One application of the utilization of solar energy is adsorption refrigeratorsystem. Besides interestingly enough, research on adsorption refrigerator cycle solarenergy is still rare in Indonesia. This study aimed to obtain the characteristics of anadsorption refrigerator cycle using solar energy. The measurement of solar radiationusing a pyranometer. Testing of solar adsorption refrigerator using activated carbonadsorbent as much as 8 kg, 2 litres of methanol refrigerant and water as a cooling medium2.5 litres. The area of collector is 0.25 m2. From the test results obtained maximum valueof COP 0.064 on April 3, 2012 and a minimum value of COP 0.028 obtained on April 4,2012. The maximum value of the specific cooling power obtained 8.4578 kW / kg on April2, 2012 and a minimum value of SCP obtained on April 3, 2012 of 8.3564 kW/kg. Thelowest water temperature that can be achieved during the process of adsorption on April 6,2012 is 8.24oC. The average of water temperature during the adsorption process for theseven days of testing ranged from 8.24°C - 11.17 oC.
KAJIAN BERBAGAI METODE PENGERINGAN UNTUK PENINGKATAN MUTU BIJI KAKAO INDONESIA Dina, Sari Farah; Napitupulu, Farel H; Ambarita, Himsar
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 1 (2013): Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Argo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian efektifitas proses pengeringan biji kakao-fermentasi telah dilakukan dengan menggunakan tiga metode yakni penjemuran langsung, pengeringan tenaga surya yang dilengkapi dengan blower alami dan menggunakan oven pada variasi suhu 45C, 55 C dan 65 C. Tahap preparasi dimulai dari proses fermentasi biji kakao dengan variasi jenis wadah/kotak yang digunakan, dan sebagai kontrol adalah suhu fermentasi. Biji kakao hasil fermentasi yang telah dicuci kemudian dikeringkan dari kadar air 46 - 48% menjadi 3,40 -  6,12% (basis kering) yang berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 07  sampai dengan tanggal 09 Februari 2012; pukul O8.OO-  16.00 WIB.  Penelitian dilakukan di Laboratorium Solar Energi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan yang berada di kota Medan dengan posisi 33.6 LU -  9S.4 BB, ketinggian diatas permukaan laut 37,5 meter dan waktu meridian (7 + GMT).Hasil percobaan menunjukkan bahwa suhu pengeringan berbanding lurus dengan laju pengeringan. Waktu pengeringan paling pendek yakni 19 jamdan kadar air paling rendah yakni 4,40 dan 3,41berturut-turut diperoleh dari pengeringan metode oven pada suhu55C dan 65 C. Pengeringan metode oven ini menghasilkan mutu biji kakao yang lebih baik dilihat dari pH yakni5,77 dan 5,86, kadar lemak total55,21 % dan 55,60%serta kadar asam lemak bebas 1,38%dan 1,02 % Kata kunci: Pengeringan biji kakao, laju pengeringan, penjemuran langsung, pengering tenaga surya (solar thermal), pengering oven, laju pengeringan, mutu kakao,
KAJIAN BERBAGAI METODE PENGERINGAN UNTUK PENINGKATAN MUTU BIJI KAKAO INDONESIA Dina, Sari Farah; Napitupulu, Farel H; Ambarita, Himsar
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 1 (2013): Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Argo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian efektifitas proses pengeringan biji kakao-fermentasi telah dilakukan dengan menggunakan tiga metode yakni penjemuran langsung, pengeringan tenaga surya yang dilengkapi dengan blower alami dan menggunakan oven pada variasi suhu 45C, 55 C dan 65 C. Tahap preparasi dimulai dari proses fermentasi biji kakao dengan variasi jenis wadah/kotak yang digunakan, dan sebagai kontrol adalah suhu fermentasi. Biji kakao hasil fermentasi yang telah dicuci kemudian dikeringkan dari kadar air 46 - 48% menjadi 3,40 -  6,12% (basis kering) yang berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 07  sampai dengan tanggal 09 Februari 2012; pukul O8.OO-  16.00 WIB.  Penelitian dilakukan di Laboratorium Solar Energi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan yang berada di kota Medan dengan posisi 33.6 LU -  9S.4 BB, ketinggian diatas permukaan laut 37,5 meter dan waktu meridian (7 + GMT).Hasil percobaan menunjukkan bahwa suhu pengeringan berbanding lurus dengan laju pengeringan. Waktu pengeringan paling pendek yakni 19 jamdan kadar air paling rendah yakni 4,40 dan 3,41berturut-turut diperoleh dari pengeringan metode oven pada suhu55C dan 65 C. Pengeringan metode oven ini menghasilkan mutu biji kakao yang lebih baik dilihat dari pH yakni5,77 dan 5,86, kadar lemak total55,21 % dan 55,60%serta kadar asam lemak bebas 1,38%dan 1,02 % Kata kunci: Pengeringan biji kakao, laju pengeringan, penjemuran langsung, pengering tenaga surya (solar thermal), pengering oven, laju pengeringan, mutu kakao,
UTILIZATION OF TECHNOLOGY IN DONUTS BUSINESS Hutabarat, Nauas Domu Marihot Romauli; Ambarita, Himsar; Sinamo, Karina Nola
Journal of Saintech Transfer Vol. 2 No. 2 (2019): Publication in Press
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.785 KB) | DOI: 10.32734/jst.v2i2.3692

Abstract

One of the purpose of community service activities is to help partner to find solutions for the problems on running their businesses. Partner was found lack of knowledge for the basic principles of food safety, which the daily donuts production?s tools are very simple and with conditions that are not safe on food processing, not familiar with online marketing and the lack of utilization of the remaining egg whites from the donuts production. The methods that used in this activity are an approach to partner, designing and making equipment to assist the production process such as proofing cabinet and deep fryer machine, providing knowledge about how importance of hygiene and sanitation of tools in producing food, training of baking egg white-based sponge cake and training of making instagram. With those activities, it expected to grow the understanding and knowledge of partner so they can compete with other businesses running in the same field.
Analisa Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Hybrid Dengan Variasi Sudut Kemiringan Kolektor 15o dan 30o Untuk Memanaskan 80 Liter Air Hutauruk, Isra; Ambarita, Himsar; Yohanes Setyawan, Eko
JURNAL FLYWHEEL Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v9i2.701

Abstract

Energi surya merupakan salah satu sumber daya energi terbarukan yang potensial untuk dimanfaatkan terutama di daerah yang beriklim tropis. Pemanfaatan energi surya yang paling umum adalah untuk memanaskan air baik sistem aktif maupun sistem thermosifon. Tipe paling umum sistem pemanas air ini menggunakan pelat datar sebagai absorbernya. Pada kebanyakan pemanas air sistem aktif masih menggunakan sumber energi cadangan untuk memompa air. Menggunakan sel photovoltaic sebagai sumber energi listrik untuk memompa air merupakan satu terobosan yang menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi alat Pemanas Air Tenaga Surya (PATS) yang diuji pada kondisi cerah. Satu buah kolektor pelat datar dengan ukuran 1,5 m x 1 m dengan double glazing dari bahan acrylic dan kaca telah diuji untuk memanaskan air dengan kapasitas 80 L. Kolektor dimiringkan15o dan 300 menghadap ke Utara. Air ditampung dalam satu tangki penampungan dan dipompakan, sehingga bersirkulasi secara kontiniu dalam pipa kolektor. Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) Rata-rata radiasi matahari secara teoritis yang sampai ke kota Medan sebesar 700 W/m2 dan rata-rata radiasi pengukuran 376W/m2. 2) Temperatur air tertinggi yang dipanaskan dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB mencapai temperatur 59,870C. 3) Efisiensi pemanas air (η) mencapai = 55,94 %.
Rancang Bangun Alat Desalinasi Air Laut Sistem Vakum Alami Dengan Tenaga Surya Ambarita, Himsar
JURNAL FLYWHEEL Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v9i1.2558

Abstract

Telah dilakukan rancang bangun sistem desalinasi vakum menggunakan gaya grafitasi, dengan tahapan menganalisa penelitian terdahulu sebagai masukan untuk menghasilkan sistem desalinasi vakum yang baik. Selanjudnya merancang sistem desalinasi vakum dengan bantuan komputer menggunakan sofware solidwork, kemudian dibangun solar kolektor yang digunakan untuk memanaskan air yang ada didalam pipa tembaga yang diletakkan diatas plat hitam di dalam solar kolektor, untuk mensirkulasikan air didalam pipa digunakan pompa yang digerakkan oleh photovoltaic 100 Wp. Ditambahkan evaporator yang digunakan untuk menguapkan air laur dan kondensor untuk menerima aliran uap yang sudah diproduksi oleh evaporator. Kemudian terjadi proses kondensasi didalam kondensor dan hasil kondensat ditampung dalam satu tempat tersendiri didalam penampungan yang dinamakan air tawar. Pengujian dilakukan di kota medan pada pukul 8.00 sampai dengan pukul 16.00 secara keseluruhan sistem desalinasi vakum menggunakan solar kolektor bisa berjalan dengan baik. Tergantung dari intensitas matahari yang ada, bila intensitas matahari relatif tinggi maka hasil air tawar juga banyak sedangkan intensitas matahari yang relatif rendah akan menghasilkan air tawar yang sedikit, menurut pengujian yang sudah dilakukan selama 9 hari menghasilkan air tawar 900 ml. Dengan tekanan vakum rata-rata 35 cmHg pada sistem desalinasi.
SIMULASI PERHITUNGAN PERFORMANSI MOTOR BAKAR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC Tampubolon, Andika PP; Sitorus, Tulus B.; Nasution, Dian M.; Ambarita, Himsar; bin Nur, Taufiq
DINAMIS Vol. 3 No. 2 (2015): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1726.192 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v3i2.6991

Abstract

Performansi dan dimensi motor bakar merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan motor bakar, karena dengan perhitungan performansi dapat diketahui berapa besar daya, pemakaian bahan bakar spesifik, efisiensi thermal brake dan yang lainnya dalam merancang motor bakar, serta kita juga dapat melihat perbandingan performansi ketika motor bakar menggunakan bahan bakar yang berbeda. Karena itu dibutuhkan adanya sebuah program simulasi yang dapat menghitung dimensi dan performansi dari motor bakar. Dengan Microsoft Visual Basic 6.0 dapat dibuat sebuah simulasi perhitungan desain dan performansi motor bakar yang mudah untuk digunakan, karena program yang telah dibuat dengan visual basic dapat di akses oleh seluruh pengguna Microsoft sebagai software-nya.Program perhitungan performansi dan dimensi motor bakar dapat dibuat dengan memahami rumus yang terdapat pada motor bakar dan memasukkannya ke dalam jendela code pada visual basic. Dari hasil simulasi dan perhitungan teoritis didapat bahwa perhitungan dengan simulasi lebih akurat dari perhitungan secara teoritis.
RANCANG BANGUN KONDENSOR UNTUK MESIN PENGERING PAKAIAN SISTEM POMPA KALOR DENGAN DAYA 1PK N, Ricardo; Ambarita, Himsar; Sabri, M.; P., Andianto; L, Zulkifli; Gultom, Syahril; Mahadi
DINAMIS Vol. 4 No. 2 (2016): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.237 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v4i2.7062

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapai usaha loundry pada penyediaan mesin untuk pencuci dan pengering yang dapat bekerja cepat. Oleh sebab itu dilakukan perancangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu unit mesin pengering pakaian portable dengan menggunankan AC rumah yang berorientasikan pada upaya efisiensi energi listrik yang dapat diaplikasikan pada skala kecil dan besar . Perancangan model fisik semua komponen pada unit mesin pengering pakaian ini didasarkan pada hasil perhitungan teoritis dan Pompa kalor yang digunakan beroperasi menggunakan siklus kompresi uap menjadi batasan masalahnya. Manfaat perancangan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pengeringan pakaian pada sektor rumah tangga, khususnya usaha laundry di Indonesia. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah melalui perhitungan termodinamika dan perhitungan kondensor dengan refrigerant yang dipakai R-22. Kesimpulan perancangan ini diperoleh Koefisien performansi (COP) dan mendapatkan hasil beban kondensor pada saat superheated dan pada saat kondensasi, selisih temperatur rata rata logaritmik ( LMTD) dan panjang pipa kondensor. Koefisien Performansi yang tinggi sangat diharapkan karena hal itu menunjukkan bahwa sejumlah kerja tertentu refrigerasi hanya memerlukan sejumlah kecil kerja dalam proses pengeringan.