Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Pena Literasi

ANALISIS ADVERBIA DALAM TEKS PROMOSI, TEKS RUBLIK SURAT KABAR, DAN TEKS JURNAL ILMIAH Didah Nurhamidah Nurhamidah; Lutfi Syauki Faznur Syauki Faznur
Pena Literasi Vol 1, No 1 (2018): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.1.1.17-22

Abstract

AbstrakAnalisis dalam kajian ini mengidentifikasi tiga macam teks, yaitu teks promosi, teks surat kabar, dan jurnal ilmiah dengan pendekatan fungsional sistemik untuk mengidentifikasi tindakan proses. Hal ini berkaitan dengan metafungsi klausa untuk mewakili pengalaman (metafungsi eksperiensial). Data terdiri dari 87 klausa dari 4 teks pada berbagai topik, termasuk kolom surat kabar, teks promosi, dan jurnal ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga proses dalam adverbia yang tidak termasuk dalam tata bahasa tradisional Indonesia. Mereka adalah kata keterangan yang menyajikan adverbia ideasional, interpersonal, dan tekstual. Kata kunci: klausa, proses material, proses tindakan, dan adverbia
KOMPARASI FONEM BAHASA SUNDA DAN BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS Lutfi Syauki Faznur; Didah Nurhamidah
Pena Literasi Vol 2, No 2 (2019): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.2.2.105-114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem fonologi bahasa Sunda, sistem fonologi bahasa Indonesia, serta perbedaan-perbedaan sistem fonologi yang terdapat pada kedua bahasa tersebut. Tempat penelitian tidak terikat pada satu tempat karena objek yang dikaji berupa buku teks yaitu buku teks bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode content analysis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fonem yang terdapat pada bahasa Sunda terdapat tujuh buah sedangkan dalam bahasa Indonesia terdapat lima vokal. Pengklasifikasian jenis vokal dapat ditentukan oleh tiga hal, yaitu: posisi bibir, maju-mundurnya lidah, dan tinggi rendahnya lidah. Terdapat 18 konsonan dalam bahasa sunda sedangkan dalam bahasa Indonesia ada 21 konsonan. Pengklasifikasian kosonan dapat ditentukan oleh tiga hal, yaitu: keadaan pita suara, artikulator dan titik artikulasi. Deretan vokal bahasa sunda ada 29 buah. Tetapi, ada sebagian vokal yang tidak bisa berderet dengan vokal-vokal lainnya, Sedangkan dalam bahasa Indonesia, kata yang memiliki deretan kata disebut dengan diftong. Kata Kunci: kata, bahasa Sunda, bahasa Indonesia, fonologi
PENGEMBANGAN BUKU DIGITAL BIPA BERBASIS NILAI MODERASI ISLAM Lutfi Syauki Faznur; Ahmad Fadly; Fadhia Alfiana Nufus
Pena Literasi Vol 4, No 2 (2021): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.4.2.92-98

Abstract

Pemelajar BIPA memerlukan buku digital yang memudahkan mereka dalam memahami bahasa Indonesia. Peneliti ini tertarik mengembangkan buku digital yang sekaligus mencakup nilai moderasi Islam. Nilai itu diintegrasikan dengan buku agar pemelajar dapat menggunakannya sehingga kompetensi pengetahuan dan sikap diperoleh sekaligus. Dengan menggunakan penelitian pengembngan (RnD) dan menggunakan prosedur ADDIE, peneliti ini mengembangkan produk berupa buku digital. Respons mahasiswa asing dan kelayakan buku digital sangat baik.
PERSEPSI UJARAN DAN EKSPRESI EMOSIONAL DALAM NASKAH DRAMA AYAHKU PULANG KARYA USMAR ISMAIL : KAJIAN PSIKOLINGUISTIK (FERDINAND DE SAUSURE) Farica Adhani Farica Adhani; Lutfi Syauki Faznur
Pena Literasi Vol 5, No 2 (2022): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.5.2.136-143

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguraikan makna ujaran dan ekspresi emosional dalam naskah “Ayahku Pulang” karya Usmar Ismail. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, objek dalam penelitian ini adalah sebuah naskah drama yang berjudul “Ayahku Pulang” karya Usmar Ismail. Data penelitian ini  diperoleh dari penggambaran makna ujaran sebagai interaksi antar tokoh, cerita, sumber, dan kutipan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikolinguistik (aspek makna ujaran) yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Teknik analisis data ini dilakukan dengan cara mencatat. Dari hasil pembahasan naskah drama “Ayahku Pulang” karya Usmar Ismail dapat disimpulkan seorang ayah  pergi pada hari raya idul fitri Raden Saleh yang tega meninggalkan istri dan anak-anaknya yang masih kecil demi mencari kebahagiaan materi. Raden Saleh pergi dengan keadaan miskin. Anak pertamanya diberi nama Gunarto, kemudian berumur 8 tahun, yang kedua diberi nama Maimun  saat  masih balita, dan yang ketiga diberi nama Mintarsih dalam kandungan. Aspek makna ujaran yang terdapat dalam naskah tersebut ada 8.Kata Kunci : naskah drama, psikolinguistik, makna ujaran, Sigmund freud  
IDEOLOGI FEMINISME DALAM NOVEL “MENCARI PEREMPUAN YANG HILANG” Lutfi Syauki Faznur; Zuriyati Zuriyati; Saifur Rohman
Pena Literasi Vol 5, No 2 (2022): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.5.2.144-151

Abstract

Ideologi feminism berhubungan dengan sistem berpikir, kepercayaan, dan simbol-simbol yang berhubungan dengan tingkah laku pembicara kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk membahas dan mengungkap bagaimana ideologi feminism dan seksisme bahasa laki-laki dan perempuan dalam novel Mencari Perempuan Yang Hilang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik catat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa tokoh Ahlam merupakan representasi peran perempuan yang kaya raya, lembut juga pesimis. Akan tetapi Ahlam dalam cerita juga menggambarkan wanita yang berani, bisa memimpin, dan berwibawa. Seksisme bahasa yang ditampilkan dalam novel kental sekali pada tokoh Saleh yang mendeskripsikan wanita dengan sebutan “Bunga”, “sungai”, dan “Mutiara”.