Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Evaluasi Ukuran dan Bentuk Biji Genotip-genotip Mutan Kedelai Generasi M4 Elfan Waisimon; Noladhi Wicaksana; Anas Anas; Meddy Rachmadi
Zuriat Vol 30, No 1 (2019): Latest Issue (April 2019)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.077 KB) | DOI: 10.24198/zuriat.v30i1.22935

Abstract

Soybean was one of the most important crop plants in Indonesia, but the need has not been fulfilled yet because its productivity was low. This study aims to obtain genotypes of M4 soybean mutant generation based on phenotypic characters of seed size and seed shape. The experiment was carried out in the experimental methods without spatial design, used 19 soybean mutant genotypes on M4 generation and Arjasari variety as a control. Eight characters of seed size (seed length, seed thickness, seed width, seed dimension, and 100 seed weight) and seed shape (seed length–thickness ratio, seed length-width ratio, and seed thickness–width ratio) have observed. Data analyzed with F-test, z-test, cluster analysis, and correlation analysis. The results showed that the seed size and seed shape characters had narrow intrapopulation variations. Eight genotypes of soybean mutants, namely MRAR 14-11-17-5, MRAR 15-17-31-11, MRAR 26-6-21-8, MRAR 29-12-26-11, MRAR 29-15-33 -7, MRAR 29-15-36-4, MRAR 29-15-36-8, and MRAR 29-15-30-10, have more significant seed size characters compared to Arjasari varieties. The MRAR genotypes 15-17-31-11 and MRAR 29-12-27-8 have a more rounded seed shape than the Arjasari variety. The seed size and seed shape characters correlated very strongly with each other. Seed size characters do not associate with seed shape characters.
Keberhasilan Persilangan Tomat Varietas Komersial (Lycopersicum esculentum L.) dengan Tomat Mutan Tahan Simpan Gungun Wiguna; Elfira Rosalita; Anas Anas; Neni Rostini; Syariful Mubarok; Hiroshi Ezura
Zuriat Vol 30, No 1 (2019): Latest Issue (April 2019)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.692 KB) | DOI: 10.24198/zuriat.v30i1.23205

Abstract

Post-harvest loss is an obstacle for tomato farmers that cause tomato farming being unprofitable. Utilization of mutant genes prolong tomato fruit shelf life through crossing is one of the best solutions to improve the fruit quality. The objective of this study was to determine the success of cross-pollination between commercial tomato varieties and shelf life of mutant tomatoes. Two mutant tomato lines Sletr1-1 and Sletr1-2, and one wild type strain were crossed with four commercial varieties (Intan, Mutiara, Ratna, and Mirah ). The results showed that the success rate of crossing ranged from 77.50% to 100%, with an average of 95.76%. The average maximum growth potential of seeds produced was 89.17% with the lowest value of 75% and the highest 98.5%. The most top success of crosses was built by a combination of crossing Ratna x Sletr1-2, and the combination of Mirah x Sletr1-1 showed the lowest percentage of the crossing. The Intan showed the highest success as female parent of crossing, while Mirah was the lowest production of the crossing. The plant height of all hybrid was smaller compared to the commercial varieties.
Pemanfaatan Marka Rapd Untuk Mengestimasi Diversitas Genetik Progeni Half-Sib Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen Hasil Seleksi Ketahanan Boktor Dan Riap Pertumbuhan Neni Rostini; S. Sunarya; Murdaningsih H. K.; Anas Anas; F. Damayanti
Zuriat Vol 29, No 2 (2018): Zuriat Vol. 29 No. 2 (Desember 2018)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.651 KB) | DOI: 10.24198/zuriat.v29i2.15835

Abstract

Diversitas genetic pada progeni half sib dari  Paraserianthes falcataria diperlukan untuk mendukung program pemuliaan pada albasia. Tujuan penelitian  untuk mengestimasi diversitas genetik berdasarkan Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) dari  progeni half sib P. falcataria pada empat provenan yang berbeda, yaitu : Banjarnegara, Subang, Kediri dan Kuningan dari albasia yang telah diseleksi tahan terhadap boktor dan riap pertumbuhan.  Sampel daun diambil dari 160 kecambah yang dikoleksi dari 16 tetua dengan empat tetua dari masing masing provenan.  RAPD menggunakan 30 praimer polimorfik. Hasil penelitian menunjukkan diversitas genetik berdasarkan Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) dari  progeni half sib P. falcataria adalah PP/L=1.82, PPL=77.50% dan He=0.240.  Jarak genetik antar populasi berkisar antara 0.025 sampai 0.140 berdasarkan Gregorius (1974), dan antara 0.094 sampai 0.266 berdasarkan Nei (1972).  Beberapa progeni half sib dari tetua yang sama berada pada kluster yang sama. Pengklusteran provenan tidak berhubungan dengan distribusi berdasarkan geografi. Kekerabatan genetik di antara progeni half sib terbagi menjadi tiga grup berdasarkan Nei (1972). Progeny dari Kediri dan grup ketiga dari Kuningan.
ANALISIS PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS TERHADAP KREATIVITAS DOSEN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DENGAN MOTIVASI INTRINSIK SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI Amsal Irmalis; Anas Anas
Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi Manajemen Vol 2, No 2 (2018): JURNAL BISNIS DAN KAJIAN STRATEGI MANAJEMEN
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.355 KB) | DOI: 10.35308/jbkan.v2i2.986

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan psikologis terhadap motivasi intrinsic dan dampaknya terhadap kreatifitas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosen fakultas pertanian universitas syiah kuala yang berjumlah 61 responden. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Tehnik sampel yang digunakan adalah probability sampling. Teknik pengambilan jumlah sampel populasinya menggunakan prosedur acak berstrata. Metode analisis Hierarchical Linear Modeling (HLM) digunakan sebagai metode analisis untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel yang terlibat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberdayaan Psikologis  berpengaruh terhadap kreativitas, Pemberdayaan Psikologis  berpengaruh terhadap Motivasi Mntrinsic, Motivasi Intrinsik berpengaruh terhadap Kreativitas dan Motivasi Intrinsik memediasi secara sempurna (full/perfect mediation) pengaruh Pemberdayaan Psikologis  terhadap Kreativitas. Kata kunci: PemberdayaanPsikologis, Motivasi Intrinsik, Kreatifitas
Keragaan Komponen Pertumbuhan dan Hasil Tiga Aksesi Tanaman Jawawut (Setaria Italica l. Beauv) melalui Pemberian Empat Dosis Pemupukan Fosfor Component Performance of Growth and Results of Three Accession Plants of Foxtail Millet (Setaria Italica l . Beauv) through Four Doses of Phosphorus Fertilization Miswati Miswati; Tati Nurmala; Anas Anas; Dedi Sugandi
JURNAL PANGAN Vol. 24 No. 3 (2015): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v24i3.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan dosis fosfor terhadap pertumbuhan serta hasil jawawut yang terseleksi. Penelitian diawali dengan karakterisasi aksesi jawawut di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Papua. Terhadap aksesi yang terseleksi tersebut dilakukanpemupukan fosfor dengan menggunakan rancangan Split Plot Design. Sebagai petak utama adalah aksesi yang terdiri dari tiga tingkat (a1 = asal Papua, a2 = asal Jawa Barat, a3 = asal Bengkulu) dan sebagai faktor anak petak adalah dosis pupuk yang terdiri dari 4 tingkat (0 kg P2O5 /ha, 18 kg P2O5 /ha, 36 kg P2O5 /ha, 54 kg P2O5 /ha). Peubah respon pada pengujian pemupukan fosfor dilakukan terhadap komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil produksi yang meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, Indek Luas Daun (ILD), Laju Asimilasi Bersih (LAB), Laju Tumbuh Relatif (LTR), panjang malai,bobot malai per tanaman, bobot hasil produksi biji per petak, bobot hasil produksi biji per tanaman, bobot 1000 butir, dan Indeks Panen (IP). Uji F dilakukan untuk menguji variasi nilai rata-rata perlakuan. Jika uji F menghasilkan keragaman yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test pada taraf α = 5 persen. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan penampilan karakter dari aksesidan pemberian fosfor tidak memberikan pengaruh terhadap komponen hasil dan hasil tanaman jawawut. The objective of the research is to understand the effect of phosphate fertilizer on the growth and yield of selected foxtail millet. The research is started by the characterization of foxtail millet accessions from Bengkulu, South Sumatera, West Java and Papua. The Selected accessions are then tested with phosphate fertilizer using split plot design and as the main plot is accession consisting of 3 levels (a1 = originated from Papua, a2 = originated from West Java, a3 = originated from Bengkulu) and as the sub-plot is fertilizer dosages consisting of 4 levels (0 kg P2O5 /ha, 18 kg P2O5 /ha, 36 kg P2O5 /ha, 54 kg P2O5 /ha).The variables observed are the growth and yield components and grain productivity including: plant height, number of tillers, leaf area index, net assimilation rate, relative growth rate, panicle length, panicle weightper plant, weight of grain per plot, weight of grain per plant, weight of 1000 grains, and harvest index. F-test is carried out to test variation of average treatment. If the F-test shows significant difference, then the test is continued by Duncan Multiple Range Test with α = 5 percent. The results show that there are differences in visual characters of the three accessions and that the application of phosphate fertilizer does not give significant effect on the yield components and the grain productivity of foxtail millet. 
Karakterisasi dan Kekerabatan 42 Aksesi Tanaman Jawawut (Setaria italica L. Beauv) Characterization and Relationship 42 Accessions of Foxtail Millet Plant (Setaria italica L Beauv) Miswarti Miswarti; Tati Nurmala; Anas Anas
JURNAL PANGAN Vol. 23 No. 2 (2014): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v23i2.61

Abstract

Pangan alternatif menghasilkan karbohidrat dapat bersumber dari pangan lokal yang secara alamiah sudah beradaptasi dengan lingkungan setempat. Pengembangan jawawut sebagai sumber pangan perlu identifikasi untuk mengetahui karakternya. Informasi jarak genetik dan hubungan kekerabatan sangat diperlukan dalam merakit varietas unggul. Semakin jauh jarak genetik antar tetua maka peluang dihasilkannya kultivar baru dengan keragaman genetik akan menjadi besar dan sebaliknya. Penelitian dilaksanakan pada Februari sampai dengan Juli 2013 bertujuan mengidentifikasi, mengkarakterisasi tanaman jawawut berdasarkan karakter morfologi dan agronomi. Analisis keragaman genetik dilakukan berdasarkan karakter morfologi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, selanjutnya data tersebut diubah menjadi data biner dengan skoring data berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan pada setiap peubah. Data biner morfologi dilakukan analisis menggunakan UPGMA (Unweigjted Pair Group Method with Aritmathic Means) dengan fungsi Simqual melalui program NTSYSpc 2,1. Karakter yang diamati adalah bentuk daun, warna daun, antosianin pada dudukan daun, bentuk tumbuh, diameter batang, tinggi tanaman, jumlah ruas, umur berbunga, warna bunga, panjang tangkai malai, panjang malai, bentuk malai, arah malai, panjang bulu malai, bobot malai, bobot 1000 butir. Hasil penelitian terhadap 42 aksesi jawawut menunjukkan bahwa kekerabatan membentuk dua kelompok berbeda dengan nilai koefisien ketidakmiripan 57 persen. Sumbangan ketidakmiripan jarak genetik terbesar terjadi karena umur berbunga, antosianin dan umur panen.Alternative food with carbohydrates can be sourced from local food that has naturally adapted to local environment. Development of foxtail millet as a food source needs to be identified to determine the characters. Information genetic distance and phylogenetic relationship are indispensable in assembling high-yielding varieties. The farther genetic distance between the parental cultivars, the greater they generate new opportunities with genetic diversity, and vice versa. The research which was conducted from February to July 2013 aims to identify and characterize foxtail millet plant based on morphological and agronomic characters. Analysis of genetic diversity based on morphological characters is done qualitatively and quantitatively, in which the data is converted into binary data with scoring data based on criteria that have been set on each variable. Morphological analysis of binary data is conducted by using UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Aritmathic Means) with function Simqual through NTSYSpc 2,1. Characters are observed through leaf shape, leaf color, leaf anthocyanin on the holder, growing form, stem diameter, plant height, number of segments, flowering, flower color, stem length panicle, panicle length, panicle shape, panicle direction, fur panicle length, panicle weight, and 1000 grain weight. The study of 42 millet accessions shows that the kinship forms two groups with different dissimilarity of 57 percent. The largest causes of genetic distance dissimilarities are due to different forms of growth, flowering, and age of harvesting.
SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA di ERA GLOBALISASI Anas Anas
Jurnal Ilmiah Promis Vol 3 No 2 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.079 KB) | DOI: 10.58410/promis.v3i2.566

Abstract

Kemajuan suatu negara tidak bisa jauh dari kemapanan sumber daya manusia warga negara tersebut. Dalam meningkatkan sumber daya manusia memerlukan adanya perjuangan yang besar dari berbagai aspek, terutama dalam bidang pendidikan perlu adanya pengelolaan (manajemen), perancangan kurikulum, pengenbangan program, kebebasan akademik dan pembinaan sumber daya yang ada sehingga akan terwujud manusia yang mandiri, bertanggungjawab, kreatif, inovatif, berilmu, sehat dan berakhlak mulia baik dilihat dari aspek jasmani maupun ruhani. Jenis penelitian yang digunakan dengan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Alasan memilih metode deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, latar belakang pendidikan dengan tingkat pengangguran, tantangan sumber daya manusia Indonesia di era globalisasi, persaingan sumber daya manusia Indonesia di lapangan kerja global, arah pembangunan sumber daya manusia agar berdayasaing global dan upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkarakter dan berbudaya. Hasil dari penelitian bertujuan untuk melakukan berbagai usaha meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam era globalisasi.