Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Keterampilan Vokasional Pembuatan Telur Asin Bagi Anak Tunagrahita Ringan SMALB di SLB C YPLB Kota Bandung Riyani, Indri; Abdurahman SR, Maman; Tarsidi, Iding
JASSI ANAKKU Vol 16, No 1 (2016): JASSI Anakku: Volume 16, Issue 1, 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.503 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v16i1.5734

Abstract

Anak tunagrahita ringan merupakan anak berkebutuhan khusus yang mengalami beberapa hambatan seperti kecerdasan, sulit memahami hal-hal yang abstrak, cepat lupa, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut mengakibatkan anak tunagrahita ringan sulit untuk mencapai kemandirian. Akan tetapi kemampuan fisik anak tunagrahita ringan mampu melakukan keterampilan mengurus diri sendiri, dan mampu mengerjakan pekerjaan rutin dengan pengawasan atau bekerja di tempat kerja terlindung.. Oleh karena itu, anak tunagrahita ringsn perlu mempunyai keterampilan sebagai bekal dalam kehidupannya. Banyak jenis keteramipaln vokasional yang bisa diajarkan atau dilatihkan kepada anak tunagrahita ringan. Dalam penelitian ini berfokus pada keterampilan vokasional pembuatan telur asin pada anak tunagrahita ringan tingkat SMALB di SLB C YPLB Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan data yang didapat dari informan penelitian melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan vokasional pembuatan telur asin pada anak tunagrahita ringan sangat baik, hal tersebut terlihat dari tahapan pembuatan telur asin yang dapat dilakukan oleh siswa sesuai dengan kemampuan masing-masing. Program pembuatan telur asin rutin dilakukan setiap satu kali dalam dua minggu di semester genap. Hal ini sebagai salah satu kurikulum yang menjadi pedoman dalam proses pembelajaran bagi siswa. Pembelajaran vokasional pembuatan telur asin di SLB C dibagi kedalam tiga tahapan, yakni (1) Tahap persiapan, yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan dalam mendukung keterampilan vokalisonal pembuatan telur asin. (2) Tahap pelaksanaan, siswa mengikuti instruksi guru dalam pembuatan telur asin. (3) Tahap evaluasi, yaitu mengukur keberhasilan dari program vokasional pembuatan telur asin yang telah dilaksanakan.Kata kunci: keterampilan, telur asin, tunagrahita ringan, vokasional
MEDIA AKAL INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGGOSOK GIGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Robeni, Beni Reza; Tarsidi, Iding
JASSI ANAKKU Vol 17, No 2 (2017): JASSI Anakku: Volume 17, Issue 2, 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.791 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v17i2.9688

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil pembelajaran bina diri pada anak tunagrahita ringan yang sangat rendah.Anak belum mampu melakukan kemampuan menggosok gigi dengan baik. Selain pemilihan metode pembelajaran yang tepat, salah satu komponen yang paling penting dan menentukan kualitas pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Oleh karena itu peneliti menggunakan media akal interaktif ini untuk membantu anak tunagrahita meningkatkan rasa percaya diri dalam belajar, membantu meningkatkan pemahaman materi pembelajaran menggosok gigi, sehingga terampil dalam menggosok gigi. Anak tunagrahita akibat hambatan kecerdasannya berdampak diantaranya mengalami kesulitan dalam menerima informasi terutama informasi yang abstrak. Dengan demikian, dalam pembelajaran, media mutlak diperlukan agar materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit mudah dipahami.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keefektivan media akal interaktif dalam meningkatkan keterampilan menggosok gigi pada anak tunagrahita ringan di SLB Welas Asih. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A.Subjek penelitian berinisial SF berumur 12 tahun, seorang anak tunagrahita ringan, belum mampu belajar bina diri khusunya dalam aspek menggosok gigi. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh mean level fase baseline 1 (A-1) pada subjek SF sebesar 30,88%, mean level fase intervensi (B) sebesar 76,47%, dan mean level fase baseline 2 (A-2) sebesar 86,76%. Maka dapat disimpulkan bahwa media akal interaktif model permainan menggosok gigi berpengaruh terhadap keterampilan menggosok gigi subjek yang diteliti.Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan kepada guru untuk mempertimbangkan penggunaan media akal interaktif model permainan dalam pembelajaran bina diri sebagai media alternatif untuk meningkatkan keterampilan menggosok gigi pada anak tunagrahita ringan kelas 5.
PENGARUH PAPER QUILLING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG Yusnisari, Sinta; Tarsidi, Iding
JASSI ANAKKU Vol 20, No 1 (2020): JASSI Anakku: Volume 20, Issue 1, 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.578 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v20i1.29580

Abstract

Kemampuan motorik halus memiliki peranan penting. Jika kemampuan motorik halus pada anak tidak berkembang secara optimal, anak akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari Pada anak tunagrahita sedang sering ditemukan permasalahan mengenai kemampuan motorik halus yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh paper quilling terhadap peningkatan kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain one group pretest posttest, dengan 6 orang subjek penelitian. Pengambilan data menggunakan tes kinerja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan motorik halus yang cukup signifikan, hal ini ditunjukkan oleh hasil perhitungan uji Wilcoxon dimana T hitung lebih besar dari T tabel yaitu T hitung = 21 dan T tabel = 3. Disimpulkan paper quilling berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang. Pengaruh yang terjadi sebesar 81,5%. Untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita, pendidik dapat menggunakan paper quilling dalam pembelajaran.
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR BAHASA RESEPTIF DAN EKSPRESIF ANAK TUNARUNGU (HEARING IMPAIRMENT) Aripiani, Dena Tresna; Susetyo, Budi; Tarsidi, Iding
JASSI ANAKKU Vol 20, No 2 (2020): JASSI Anakku: Volume 20, Issue 2, 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.337 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v20i2.34060

Abstract

Alat ukur tes yang baik adalah yang memenuhi syarat-syarat penyusunan tes yakni adanya pengujian validitas dan reliabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun sebuah instrumen bahasa reseptif dan ekspresif bagi anak tunarungu. Penyusunan instrumen ini diadapatasi dari instrumen TOLD-P atau test of language  yang dimodifikasi dengan mengggunakan bahasa Indonesia dan dibuat lebih sederhana yang terdiri dari picture vocabulary (kosakata gambar), oral vocabulary (kosakata lisan), dan analysis fonem (analisis fonem). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen pre-xxperimental design dengan jenis one group postes. Hasil dari validitas isi penelitian ini mendapatkan nilai  CVR 0 yakni,1, sedangkan reliabilitas stabilitas sebesar 0,941 yang artinya tergolong reliabilitas sangat tinggi. Instrumen tes yang disusun peneliti telah memenuhi syarat tes yang baik. Dengan demikian instrumen tes sudah dapat digunakan meskipun untuk kalangan terbatas. Hal ini disebabkan instrument tes masih berupa draf awal belum diujicobakan untuk kalangan yang luas, sehingga instrument belum standard dan perlu distandarisasikan.
PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN VISUAL MEMORY ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI KELAS V SPLB-C YPLB CIPAGANTI BANDUNG Susilah, Ira; Tarsidi, Iding; Kurniadi, Dedy
JASSI ANAKKU Vol 19, No 2 (2019): JASSI Anakku: Volume 19, Issue 2, 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.302 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v19i2.22720

Abstract

Terhambatnya perkembangan intelegensi atau kecerdasan yang dialami oleh anak tunagrahita mengakibatkan munculnya masalah-masalah dalam proses belajar, diantaranya: kesulitan menangkap pelajaran, kemampuan berpikir abstrak yang terbatas, dan memiliki daya ingat yang lemah. Subjek GH merupakan anak tunagrahita sedang yang mengalami hambatan dalam mengingat objek gambar yang baru saja dilihatnya. Kartu gambar merupakan media yang dapat membantu meningkatkan kemampuan visual memory. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penggunaan kartu gambar dalam meningkatkan kemampuan visual memory terhadap subjek yang dibatasi pada mengingat satu objek gambar diantara dua deretan gambar, mengingat satu objek gambar diantara tiga deretan gambar, mengingat satu objek gambar diantara empat deretan gambar dan mengingat satu objek gambar diantara lima deretan gambar. Selain itu mengingat dua objek gambar diantara tiga deretan gambar, mengingat dua objek gambar diantara empat deretan gambar dan mengingat dua objek gambar diantara lima deretan gambar. Terakhir, mengingat tiga objek gambar diantara lima deretan gambar dan mengingat tiga objek gambar diantara tujuh deretan gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen Single Subject Research dengan desain A-B-A. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis. Teknik analisis data menggunakan statistik deskiptif dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Komponen-komponen yang dianalisis meliputi analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan subjek GH dalam mengingat ketiga objek gambar mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan mean level kemampuan mengingat satu objek gambar pada baseline-1 (A-1) adalah 31, pada intervensi (B) menjadi 63.37 dan pada baseline-2 meningkat lagi menjadi 70.5. Perolehan mean level pada kemampuan mengingat dua objek gambar pada baseline-1 adalah 30.25, pada intervensi (B) menjadi 63.25, dan pada fase baseline-2 meningkat lagi menjadi 71.5. Perolehan mean level pada kemampuan mengingat tiga objek gambar pada baseline-1 (A-1) adalah 16, pada intervensi (B) adalah 64.25, dan pada fase baseline-2 mengalami peningkatan lagi menjadi 78.75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi dengan menggunakan kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan visual memory pada subjek GH.
Penggunaan Permainan Raba Rasa (Tactile Play) dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis pada Anak Tunarungu di TKLB Aprilia, Imas Diana; Warnandi, Nandi; Tarsidi, Iding; Nawawi, Ahmad; Heryati, Euis
JASSI ANAKKU Vol 11, No 2 (2011): JASSI Anakku: Volume 11, Issue 2, 2011
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6076.03 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v11i2.3982

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh penggunaan permainan raba rasa {Tactile Play) dalam meningkatkan kesiapan menulis pada anak tunarungu. Penelitian dilakukan di SLB B Sumbersari Bandung dengan subjek penelitian anak tunarungu padajenjang TKLB berjumlah enam orang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain Pre Test-Post Test One Group. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis. Data yang diperoleh dianalisis melalui statistik non parametrik dengan uji Wilcoxon. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pemainan raba rasa dapat meningkatkan kesiapan menulis pada anak tunarungu di TKLB-B. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya persentase kemampuan kesiapan menulis setelahditerapkannya permainan raba rasa.Kata Kunci: permainan raba rasa, kesiapan menulis, anak tunarungu
MULTIMEDIA INTERAKTIF “ZADUCKCOUNT” UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN SAMPAI 10 PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Rina, Apriani; Iding, Tarsidi
JASSI ANAKKU Vol 18, No 1 (2018): JASSI Anakku: Volume 18, Issue 1, 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.033 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v18i1.15388

Abstract

Hambatan kecerdasan pada anak tunagrahita berdampak diantaranya terhadap hambatan belajar akademis, diantaranya kemampuan operasi hitung. Mereka cepat lupa, mudah beralih perhatian dan kesulitan memahami hal yang abstrak, sehingga memerlukan tindakan dalam meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan sampai 10 melalui multimedia interaktif “zaduckcount”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia interaktif “zaduckcount” terhadap peningkatan kemampuan operasi hitung penjumlahan sampai 10 pada anak tunagrahita ringan kelas III SLB C Terate. Metode yang digunakan single subject research (SSR) dengan desain A-B-A. Subjek penelitian anak tunagrahita ringan di kelas III SLB C Terate Bandung, yang belum memahami operasi hitung penjumlahan sampai 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh penggunaan multimedia interaktif “zadukcount” terhadap peningkatan kemampuan operasi hitung penjumlahan (konsep angka, konsep penjumlahan dan melakukan penjumlahan) sampai 10). Hal tersebut tampak dari peningkatan data mean level fase baseline 1 (A-1) sebesar 20%, mean level fase intervensi (B) sebesar 43,28%, dan mean level pada fase baseline 2 (A-2) sebesar 63,30%. Implikasinya, multimedia interaktif “zaduckcount” dapat digunakan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan sampai 10 pada anak tunagrahita ringan kelas tiga.
PENERAPAN METODE DRILL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PERAWATAN TANAMAN HIAS PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VII SMPLB DI SLB PURNAMA ASIH Azizah, Riska Nur; Tarsidi, Iding; Martasuta, H.M. Umar Djani
JASSI ANAKKU Vol 19, No 2 (2019): JASSI Anakku: Volume 19, Issue 2, 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.624 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v19i2.22722

Abstract

Penelitian ini menyangkut tetang penerapan metode drill terhadap peningkatan keterampilan perawatan tanaman hias anthurium. Penelitian ini dilakukan di SLB Purnama Asih Kota Bandung. Pengambilan subjek penelitian adalah 6 orang siswa tunagrahita kelas VII SMPLB dan dibagi menjadi dua kelompok 3 orang kelompok eksperimen dan 3 orang kelompok kontrol. Tujuan  dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran keterampilan perawatan tanaman hias sebelum dan setelah diberikan keterampilan perawatan tanaman hias anthurium melalui penerapan metode drill. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan desain Control group pretest-test post- test. Eksperimen dilakukan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan dan kelompok kontrol sebagai kelompok pembanding yang tidak mendapat perlakuan.Tes berupa tes kinerja diantaranya tes menunjukkan alat- alat untuk perawatan tanaman hias anthurium,menunjukkan bahan- bahan untuk merawat tanaman hias anthurium, mempraktekkan langkah- langkah merawat tanaman hias anthurium. Hasil Penelitian menunjukkan adanya peningkatan skor mulai7 sampai 10 skor. Skor terendah anak kelas SMPLB saat pre test adalah 29 , setelah diberi perlakuan menjadi 39. Skor tertinggi pada saat pre test adalah 36 dan setelah diberi perlakuann skor tertinggi menjadi 43. Kelompok yang diberikan penerapan metode drill  memperoleh skor yang lebih besar dibandingkan kelompok siswa yang tidak diberikan penerapan metode drill.Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode drill dapat meningkatkan terhadap keterampilan perawatan tanaman hias anthurium pada siswa tunagrahita. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti merekomendasikan agar pihak guru dan peneliti selanjutnya. Sebagai alternatif dalam pembelajaran vokasional, guru dapat menerapkan metode drill  dalam pembelajaran vokasional kepada siswa dan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan metode ini dalam pembelajaran yang lain.
Kontribusi Pengetahuan Guru SLB-C tentang Konstruksi Tes Hasil Belajar dengan Kualitas Tes Matematika SDLB Tunagrahita Kelas 6 yang Dibuatnya Tarsidi, Iding
JASSI ANAKKU Vol 9, No 1 (2009): JASSI Anakku: Volume 9, Issue 1, 2009
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6583.71 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v9i1.3893

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi antara pengetahuan guru SLB-C tentang konstruksi tes hasil belajar dengankualitas tes Matematika SDLB tunagrahita ringan kelas 6 yang dibuatnya. Penelitian dilaksanakan di SLB-C Bandung dengan jumlah sampel 30 orang. Data kualitas tes diperoleh dari tes matematika buatan guru. Teknik analisis data secara deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan korelasi Product moment. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas tes matematika SDLB tunagrahita ringan maupun pengetahuan guru tentang konstruksi tes hasil belajar, termasuk kategori sedang. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan positif signifikan antara pengetahuan guru SLB-C tentang konstruksi tes hasil belajar dengan kualitas tes matematika SDLB tunagrahita ringan kelas 6 yang dibuatnya, dengan koefisien determinasi = 55%. Artinya sebesar 55% varians skor kualitas tes matematika SDLB Tunagrahita ringan kelas 6 buatan guru SLB-C dapat dijelaskan oleh skor pengetahuan guru SLB - Ctentang konstruksi tes hasil belajar anak tunagrahita.Kata Kunci: kualitas tes, konstruksi tes hasil belajar, Tunagrahita, validitas isi, dan reliabelitas konsisitensi internal
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Pecahan pada Siswa Tunarungu Kelas V SDLB Ramadhani, Tira Haemi; Tarsidi, Iding
JASSI ANAKKU Vol 17, No 1 (2017): JASSI Anakku: Volume 17, Issue 1, 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.92 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v17i1.7658

Abstract

Gangguan pendengaran yang dialami anak tunarungu mengakibatkan hambatan dalam berkomunikasi, sehingga berdampak pula pada proses pendidikan dan pembelajarannya. Hal ini disebabkan anak tunarungu menerima informasi secara visual, sehingga informasi yang di dapat akan berbeda dengan anak yang melihat dan mendengar. Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah kesulitan yang dialami siswa tunarungu dalam penyelesaian operasi hitung pecahan. Pecahan adalah suatu hal yang abstrak, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep itu sendiri. Penelitian ini berkenaan dengan penerapan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama pada siswa tunarungu. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektifitas dari penerapan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa tunarungu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, dengan pendekatan Single Subject Research dan desain A-B-A. Penelitian ini dilakukan pada seorang subjek tunarungu kelas V SDLB. Berdasarkan temuan hasil penelitian, pendekatan matematika realistik memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan operasi hitung pecahan pada subjek YC. Hal ini dibuktikan dari peningkatan mean level pada setiap fase mulai dari fase pertama baseline-,1 kemudian intervensi, dan baseline-2 pada subjek YC. Peneliti merekomendasikan bahwa pendekatan matematika realistik dapat digunakan guru sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika materi operasi hitung pecahan.