Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENDAPATAN PETANI UBI KAYU (KASUS DESA KARANGANYAR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA) Sarno; Eko Apriliyanto
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 3 No 1 (2017): Edisi Oktober
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan jangka panjang dicapai pada penelitian ini adalah membantu petani ubi kayu dalam menemukan, menggambarkan dan menjelaskan tentang pengambilan keputusan berusahatani dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Sedangkan target khusus penelitian ini adalah petani dapat melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, efisiensi penggunaan biaya dan menentukan besarnya pendapatan yang diperoleh dari usahatani ubi kayu secara tepat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survey dengan pendekatan studi kasus pada petani ubi kayu di Desa Karanganyar. Sasaran utama adalah para petani ubi kayu di Desa Karanganyar. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Metode pengambilan datanya dilakukan dengan cara wawancara, pencatatan dan observasi serta data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan uji statistiknya menggunakan uji secara parsial dan simultan serta dihitung juga koefisien determinasinya, analisis efisiensi biaya dan analisis biaya serta pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji secara parsial (uji t) faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, pupuk dan pestisida ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi ubi kayu, sedangkan faktor produksi bibit tanaman berpengaruh nyata. Secara uji simultan (uji f) justru semua faktor produksi berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi. Berdasarkan analisis penerimaan rata-rata ubi kayu diperoleh sebesar Rp. 9.069,813,-, biaya produksi rata-rata sebesar Rp. 6.331,160,- sehingga analisis pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 2.738,654,-. Efisiensi biaya produksi (Eb) menunjukkan efisiensi yang ditandai dengan nilai Eb>1.
UJI KEEFEKTIFAN EKSTRAK DAUN SIRSAK DAN GULMA SIAM UNTUK PENGENDALIAN HAMA KEPIK COKLAT KEDELAI Eko Apriliyanto; Arum Asriyanti Suhastyo
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 4 No 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian hama kepik coklat kedelai (Riptortus linearis) ramah lingkungan perlu ditingkatkan untuk mendukung swasembada kedelai (Glycine max (L.) Merr.) nasional. Upaya tersebut dapat dilaksanakan dengan penggunaan bahan nabati sebagai sumber insektisida. Daun sirsak (Annona muricata) dan gulma siam (Chromolaena odorata) merupakan jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai pestisida. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi dan lahan percobaan Program Studi Agroteknologi Politeknik Banjarnegara. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan. Setiap perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 32 unit percobaan. Adapun perlakuan yang dicobakan yaitu N1=kontrol (akuades), N2=insektisida kimia sentesis (deltametrin), N3=ekstrak daun sirsak 8%, N4= ekstrak daun sirsak 16%, N5= ekstrak daun gulma siam 8%, N6=ekstrak daun sirsak 16%, N7=ekstrak daun sirsak + gulma siam 8% dan N8=ekstrak daun sirsak + gulma siam 16%. Analisis data menggunakan Uji F, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan DMRT pada taraf 5%. Ekstrak daun sirsak dan gulma siam memiliki potensi sebagai insektisida nabati pengendali hama kepik coklat kedelai. N7 memiliki potensi sebagai insektisida nabati dengan mortalitas 8,33% pada 6 hsp dan 25% pada 14 hsp dengan intensitas serangan 6,99%. Ekstrak daun sirsak dan gulma siam belum mampu meningkatkan jumlah polong isi, bobot segar tanaman, jumlah biji utuh, bobot biji utuh dan bobot 100 biji. Ekstrak daun sirsak dan gulma siam juga belum mampu menurunkan jumlah polong hampa, jumlah biji rusak dan bobot biji rusak.
EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN KELOMPOK WANITA TANI SINGKONG (KASUS PADA DESA MAJALENGKA KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA) Sarno Sarno; Eko Apriliyanto
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 5 No 1 (2019): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisis efisiensi biaya produksi dan pendapatankelompok wanita tani singkong Desa Majalengka Kecamatan Bawang KabupatenBanjarnegara. Manfaat dari hasil penelitian untuk membantu kelompok wanita tani singkongdalam menemukan, menggambarkan dan menjelaskan tentang pengambilan keputusanberusaha tani dalam rangka meningkatkan pendapatan usahataninya. Penelitian inidilaksanakan dengan menggunakan metode survey dengan pendekatan studi kasus. Sasaranutama adalah para anggota kelompok wanita tani yang melakukan usaha tani singkong.Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Metodepengambilan datanya dilakukan dengan cara wawancara, pencatatan dan observasi serta datayang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Adapun metode analisis data yangdigunakan adalah analisis efisiensi biaya produksi, penerimaan dan pendapatan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa (a) Jumlah penerimaan usahatani singkong yang dihasilkankelompok wanita tani rata-rata mencapai sebesar Rp914.853,00 dari jumlah produksi rata-ratayang dihasilkan sebesar 1.401 kg/ha dan harga jual singkong rata-rata Rp653,00/kg, (b)Jumlah biaya produksi usaha tani singkong rata-rata mencapai sebesar Rp765.800,00 (c)Jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh para anggota kelompok wanita tani mencapai sebesar Rp 149.053,00 (d) Jumlah biaya produksi usaha tani singkong yang dikeluarkankelompok wanita tani termasuk efisien karena memiliki nilai efisiensi biaya produksi (Eb) >1.
EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR ENTOMOPATOGEN PADA SENTRA TANAMAN UBI KAYU BANJARNEGARA Eko Apriliyanto; Arum Asriyanti Suhastyo
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 5 No 1 (2019): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu sentra wilayah produksi ubi kayu diJawa Tengah. Hama utama di sentra tanaman ubi kayu Kecamatan Purwanegara,Banjarnegara yaitu uret. Upaya pengendalian hama uret yang telah dilakukan masyarakatberupa penggunaan insektisida, penggunaan bahan nabati, dan gropyokan belum optimalhasilnya. Upaya pengendalian yang belum pernah dilakukan berupa pemanfaatan musuh alamihama uret sebagai agen hayati. Agen hayati hama uret dapat berupa jamur entomopatogen.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keberadaan jamur entomopatogen danmengidentifikasi hasil isolasi dari tiap sampel tanah yang diambil pada sentra tanaman ubikayu di Banjarnegara. Penentuan pengambilan contoh lahan pengamatan sebaran hama uretmenggunakan teknik samping purposive. Eksplorasi jamur entomopatogen menggunakanmetode umpan serangga. Umpan serangga yang digunakan yaitu larva Tenebrio molitar(ulat hongkong). Tidak ditemukan hama uret pada lahan pengamatan di kecamatanPurwanegara. Jamur entomopatogen yang diperoleh dari lahan tanaman ubi kayu kecamatanPurwanegara yaitu Beauveria bassiana asal Danaraja. Isolat asal Danaraja tersebut berpotensidikembangkan sebagai agen hayati pengendali hama uret.
PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI MOL (MIKROORGANISME LOKAL) DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MACADAMIA (Macadamia integrifolia) Arum Asriyanti Suhastyo; Eko Apriliyanto
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 6 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efforts to reduce the use of chemical fertilizer can be done by utilizing organic materials in the environment such as moringa leaves. Moringa leaves are rich in zeatin, cytokines, ascorbate, phenolic and mineral such as Ca, K, and Fe which can trigger plant growth. This study aims to determinate the effect of giving some Mol concentrations of moringa leaves on the growth of macademia seddlings. The research design used was a Complete Randomized Block Design with 5 treatments and 6 replications, so that there were 30 research units. As for the five treatment, K0 = without fertilizer, K1 = inorganic leaf fertilizer (Growmore 32-10-10 concentration 1 g/L), K2 = Mol moringa leaves 30 mL/L, K3 = Mol moringa leaves 50 mL/L, K4 = Mol moringa leaves 70 mLlL. Data were analyzed using the F test, if significantly different followed by the Duncan Multiple Range Test (DMRT) level 5%. Observation parameters were plant height, number of leaves, seedling wet weight and root length. The result showed that the administration of Mol of moringa leaves has not been able to increase plant height, number of leaves, wet weight of seeds, and root length of macadamia seeds. Kata kunci: bibit, daun, kelor, organik, pertumbuhan Abstrak Upaya pengurangan penggunaan pupuk kimia dapat dilakukan dengan pemanfaatan bahan organik yang ada di lingkungan seperti daun kelor (Moringa oleifera). Daun kelor kaya akan zeatin, sitokinin, askorbat, fenolik dan mineral seperti Ca, K dan Fe yang dapat memicu pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa konsentrasi Mol daun kelor terhadap pertumbuhan bibit macadamia (Macadamia integrifolia). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga terdapat 30 unit penelitian. Adapun kelima perlakuannya yaitu K0 = tanpa pupuk, K1 = pupuk daun anorganik (Growmore 32-10-10 konsentrasi 1 g/L), K2 = Mol daun kelor 30 mL/L, K3 = Mol daun kelor 50 mL/L, K4 = Mol daun kelor 70 mL/L. Data dianalisis menggunakan Uji F, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan (DMRT) taraf 5%. Parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah bibit dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan pemberian Mol daun kelor belum mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah bibit, dan panjang akar bibit macadamia.
ANALISIS PENDAPATAN PENGRAJIN AGROINDUSTRI GULA KELAPA CETAK (STUDI KASUS PADA DESA GUMELEM KULON KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA) Sarno Sarno; Eko Apriliyanto
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 6 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is that coconut sugar craftsmen can find out and analyze the cost of production, revenue and income, as well as the level of business feasibility of the coconut sugar agroindustry per 1 month of production. consequently the study also aims to assist coconut sugar craftsmen in finding, describing and explaining the decision making of coconut sugar agroindustry activities in the context of increasing income and welfare. This research was conducted using a survey method with a case study approach to the coconut sugar producers of farmers' groups in the Dares Hamlet, Gumelem Kulon Village, Susukan District, Banjarnegara Regency. The main target is the members of coconut sugar craftsmen in the group of coconut sugar farmers. The sampling method used is Simple Random Sampling. The data collection method is done by interview, recording and observation and the data collected consists of primary and secondary data. The data analysis method used is the analysis of production costs, revenues and revenues, and the level of business feasibility. The results showed that (a) Total average production costs in the coconut sugar agroindustry incurred by craftsmen amounted to Rp444.958,00/month while the average amount of revenue generated was Rp1.560.000,00-/month of total production average coconut sugar is 120 kg and the average selling price of coconut sugar is Rp13.000,00/kg, (b) The average amount of income earned by coconut sugar craftsmen is Rp1.115,040,00/month, (d) R value the resulting C ratio is 3.5, which means that the coconut sugar agroindustry carried out by the craftsmen is considered feasible to be developed because of a profitable business. Kata kunci : pendapatan, pengrajin, agroindustri, gula kelapa Abstrak Tujuan penelitian ini adalah pengrajin gula kelapa cetak dapat mengetahui dan melakukan analisis biaya produksi, penerimaan dan pendapatan, serta tingkat kelayakan usaha dari agroindustri gula kelapa cetak per 1 bulan produksi. Oleh karena itu penelitian ini juga bertujuan membantu pengrajin gula kelapa dalam menemukan, menggambarkan dan menjelaskan tentang pengambilan keputusan kegiatan agroindustri gula kelapa dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dengan pendekatan studi kasus pada pengrajin gula kelapa kelompok tani di Dusun Dares, Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Sasaran utama adalah para anggota pengrajin gula kelapa dalam kelompok tani gula kelapa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Metode pengambilan datanya dilakukan dengan cara wawancara, pencatatan dan observasi serta data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya produksi, penerimaan dan pendapatan, serta tingkat kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) Jumlah biaya produksi rata-rata pada agroindustri gula kelapa yang dikeluarkan oleh pengrajin sebesar Rp 444.958,00/bulan sedangkan besarnya penerimaan rata-rata yang dihasilkan sebesar Rp 1.560.000,00/bulan dari jumlah produksi rata-rata gula kelapa cetak sebesar 120 Kg dan harga jual gula kelapa cetak rata-rata Rp 13.000,00/Kg, (b) Jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh pengrajin gula kelapa cetak sebesar Rp 1.115.040,00/bulan, (d) Nilai R/C ratio yang dihasilkan sebesar 3,5 yang berarti agroindustri gula kelapa yang dilakukan oleh para pengrajin termasuk layak untuk dikembangkan karena usaha menguntungkan.
UJI ORGANOLEPTIK SELAI SRIKAYA DENGAN PENAMBAHAN GULA PASIR DAN SARI LEMON Eko Apriliyanto
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 7 No 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan buah srikaya menjadi selai dapat menjadikan nilai jual lebih pada produk olahan buah dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan. Perlakuan yang dicobakan yaitu A0B1 (0 g gula + 2 ml sari lemon), A0B2 (0 g gula + 4 ml sari lemon), A1B1 (40 g gula + 2 ml sari lemon), A1B2 (40 g gula + 4 ml sari lemon), A2B1 (80 g gula + 2 ml sari lemon), A2B2 (80 g gula + 4 ml sari lemon). Percobaan dengan 4 kali pengulangan, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Pengujian organoleptik dilakukan terhadap 10 responden. Hasil uji organoleptik tingkat kemanisan tertinggi dengan pilihan suka menunjukan A1B2 dengan persentase tertinggi yaitu 65,0%, persentase tertinggi terhadap warna dengan pilihan suka menunjukan A1B2 dengan nilai 65,0%. Persentase tertinggi terhadap aroma srikaya yang disukai responden pada kode A1B1 dan A2B1, masing-masing 97,5%. Persentase tidak asam tertinggi pada A1B1 dengan nilai 77,5%. Persentase tertinggi tekstur lembut terdapat pada A2B1 dengan nilai 100%.
Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Pendapatan Kelompok Wanita Tani Singkong Desa Majalengka Kecamatan Bawang Banjarnegara Sarno Sarno; Eko Apriliyanto
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.01.12

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap tingkat pendapatan para anggota kelompok wanita tani dalam usahatani singkong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif analisis dengan metode pengambilan datanya menggunakan wawancara, observasi dan kaji pustaka. Sasaran penelitian adalah para anggota kelompok wanita tani yang melakukan usahatani singkong. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan Uji-T dan Uji-F serta Koefisien Determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; (a) analisis Uji-T diperoleh bahwa variabel umur kelompok wanita tani merupakan satu-satunya variabel sosial ekonomi yang  berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan kelompok wanita tani singkong sedangkan variabel kontribusi penghasilan lain, tanggungan keluarga, luas lahan, dan produksi ternyata tidak berpengaruh nyata, (b) analisis Uji-F diperoleh bahwa semua variabel sosial ekonomi tidak berpengaruh secara nyata terhadap tingkat pendapatan kelompok wanita tani singkong, (c) analisis koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa tingkat pendapatan kelompok wanita tani singkong diperoleh 13.3 % dijelaskan atau dipengaruhi oleh semua variabel sosial ekonomi umur kelompok wanita tani, kontribusi penghasilan lain, tanggungan keluarga, luas lahan, dan produksi. Sedangkan sisanya 86.7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Penerapan Teknologi Pengolahan Singkong Menjadi Tepung Mocaf Sebagai Upaya Mendukung Desa Mandiri Mocaf Desa Pesangkalan Kabupaten Banjarnegara Sarno; Eko Apriliyanto; Dwi Ari Cahyani
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3 No 3 (2022)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v3i3.1071

Abstract

The Karunia Village of Pesangkalan Banjarnegara group is an industrial partner that has great cassava potential to be developed into mocaf flour. Limitations of technology, knowledge and skills are one of the problems faced. The aim of the activity is to help improve the welfare of cassava farmers through the application of appropriate technology, increase knowledge and skills about processing mocaf flour and its derivatives and strengthen startup development cooperation with competitiveness. The methods used are community education, training, and mentoring. The results of the activities are as follows; (a) application of appropriate technology in the form of Food Grade Dehydration machines, sieving machines, chopper machines, kneading machines and steam mocaf noodle machines, (b) flour products and mocaf noodles, (c) packaging innovations for mocaf noodle products, (d) standard documents mocaf processing operational procedures. The conclusion of the activity had an impact on increasing the knowledge and skills of cassava farmers by 85% from the previous condition, increasing the selling value of mocaf noodle products, and strengthening university cooperation with industrial partners.
Sosialisasi Penerapan Biopestisida Untuk Pengendalian OPT Jahe Di Kelompok Masyarakat Desa Blambangan Bawang Banjarnegara Eko Apriliyanto
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2022.3.2.061-066

Abstract

Pengetahuan tentang pupuk organik yang memiliki nilai tambah lain (pupuk organik plus) di masyarakat masih rendah. Pupuk organik plus ini dapat berupa pupuk organik dengan penambahan biopestisida (pestisida hayati). Tujuan dari kegaiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta tentang aplikasi biopestisida untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Teori diberikan kepada peserta dengan metode ceramah dan diskusi. Praktik bagi peserta dengan melakukan budidaya jahe organik di polibag dengan pengaplikasian pupuk organik yang diperkaya biopestisida. Peserta mengikuti test untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang biopestisida. Data yang diperoleh dianalisi menggunakan uji korelasi. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang aplikasi pupuk organik diperkaya biopestisida untuk budidaya jahe di polibag. Hubungan korelasi antara tingkat pendidikan dengan umur yaitu -0,0437 menunjukkan saling berbanding terbalik. Hubungan korelasi tingkat pendidikan dengan hasil post-test yaitu 0,3350 menunjukkan kategori lemah. Hubungan korelasi umur dengan hasil post-test yaitu 0,0185 menunjukkan kategori sangat lemah. Hubungan korelasi tingkat pendidikan dan umur dengan hasil post-test yaitu 0,2315 juga menunjukkan kategori sangat lemah.