Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS 〖SF〗_6 PADA SEALINGEND TERHADAP TEKANAN MOISTURE CONTENT DAN DEWPOINT GIS KIARACONDONG Pratama, Irvan Aditia; Arfianto, Teguh
Rang Teknik Journal Vol 2, No 1 (2019): Volume 2 No 1 Januari 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.136 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i1.1002

Abstract

Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan.Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride ( ). Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin menguji dan menganalisis kualitas gas  pada GIS  untuk tetap menjaga dan meningkatkan keandalan pada GIS . metode yang dilakukan adalah mengihitung nilai  dew point , moisture content dan menghitung laju penurunan tekanan gas  pada Sealingend serta membandingkanya dengan standar Internasional. Pada penelitian ini penulis mendapat hasil nilai dewpoint -44 °C pada pole A dan Pole B ini menunjukan bahwa nilai dewpoint masih sesuai dengan standar internasional yaitu <-5 °C dan pada hasil penurunan tekanan pole A dan pole B mendapat hasil penurunan sebesar 26,10% dan 0 % ini mengindikasikan bahwa pada kompartement sealing end pole A mengalami kebocoran karena sudah tidak sesuai dengan standar laju kebocoran yaitu <1% sehingga akan berpengaruh kepada kualitas gas  ,akan tetapi untuk pole B masih sesuai dengan standar yang berlaku. Sehingga untuk  nilai kandungan dewpoint dan moisture content pada sealingend masih sesuai standar akan tetapi sealing end pole A sudah mengalami kebocoran .
ANALISIS 〖SF〗_6 PADA SEALINGEND TERHADAP TEKANAN MOISTURE CONTENT DAN DEWPOINT GIS KIARACONDONG Pratama, Irvan Aditia; Arfianto, Teguh
Rang Teknik Journal Vol 2, No 1 (2019): Volume 2 No 1 Januari 2019 Rang Teknik Journal
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.136 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i1.1002

Abstract

Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan.Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride ( ). Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin menguji dan menganalisis kualitas gas  pada GIS  untuk tetap menjaga dan meningkatkan keandalan pada GIS . metode yang dilakukan adalah mengihitung nilai  dew point , moisture content dan menghitung laju penurunan tekanan gas  pada Sealingend serta membandingkanya dengan standar Internasional. Pada penelitian ini penulis mendapat hasil nilai dewpoint -44 °C pada pole A dan Pole B ini menunjukan bahwa nilai dewpoint masih sesuai dengan standar internasional yaitu <-5 °C dan pada hasil penurunan tekanan pole A dan pole B mendapat hasil penurunan sebesar 26,10% dan 0 % ini mengindikasikan bahwa pada kompartement sealing end pole A mengalami kebocoran karena sudah tidak sesuai dengan standar laju kebocoran yaitu <1% sehingga akan berpengaruh kepada kualitas gas  ,akan tetapi untuk pole B masih sesuai dengan standar yang berlaku. Sehingga untuk  nilai kandungan dewpoint dan moisture content pada sealingend masih sesuai standar akan tetapi sealing end pole A sudah mengalami kebocoran .
Simulasi Sistem Proteksi Petir Eksternal Dengan Metode Pembalik Muatan Menggunakan Matlab Arfianto, Teguh; Anwari, Sabat; Pratama, Rangga Okzadika Fitra
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.512 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v2i1.2044

Abstract

ABSTRAKSistem proteksi petir merupakan suatu sistem yang sangat diperlukan pada saat ini, mengingat peralatan listrik semakin berkembang dengan pesat. Sistem ini melindungi kita serta peralatan listrik kita dari sambaran langsung. Di Indonesia sendiri sebagai kawasan dengan intensitas petir yang tinggi. Secara umum, sistem proteksi petir eksternal terdiri dari dua yaitu sistem proteksi Aktif dan sistem proteksi Pasif. Pada penelitian ini akan membahas tentang simulasi sistem proteksi petir dengan metode pembalik muatan dengan menggunakan prinsip kerja Op-Amp dalam MATLAB dimana dalam pengujiannya akan membandingkan dua buah finial dengan mengukur kuat medan listrik antara keduanya, dimana salah satu finial akan dipasang alat pembalik muatan, dan diberinya spark gap untuk proteksi peralatannya tersebut. Besar pengujian alat proteksi ini menggunakan tegangan impuls sampai 150 KV. Dalam pengujiannya hanya menggunakan parameter tegangan. Setelah diuji akan ada perbandingan dengan hasil perhitungan dan model sebelumnya.Kata kunci: Sistem proteksi petir eksternal, muatan, op amp, spark gap, SIMULINKMATLAB.ABSTRACTLightning protection system is a system that is very necessary at this time, given the growing electrical appliances rapidly. This system protects us and our electrical appliances from direct strikes. In Indonesia itself as a region with high lightning intensity. In general, external lightning protection system consists of two namely Active protection system and Passive protection system. In this research will discuss about simulation of lightning protection system with reversing method by applying the working principle of Op-Amp in MATLAB where in the test will compare two finials by measuring the electric field strength between the two, where one of the finials will be installed the reversing device, and he gave a spark gap for the protection of the equipment. Large testing of this protection tool using impulse voltage up to 150 KV. In the test just use the voltage parameters. Once tested there will be a comparison with the results of calculations and previous models.Keywords: External lightning protection system, charge, op amp, spark gap, SIMULINK MATLAB.
Perencanaan Sistem Proteksi Generator dari Putaran Balik di PLTMH Totabuan ARFIANTO, TEGUH; HARIYANTO, NASRUN; SITOHANG, DELFAN TONIUS
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 6, No 3 (2018): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v6i3.436

Abstract

ABSTRAKPada penelitian ini penulis melakukan perhitungan, simulasi dengan aplikasi ETAP 12.6.0 kemudian membandingkan hasil simulasi dengan standar PLN. Pada setting relay daya balik penulis menerapkan standart IEEE C37.102-2006, daya balik generator dengan kapasitas 2 x 2,5 MW adalah 50000 watt dengan waktu tunda relay 10 detik. Sedangkan daya balik untuk generator kapasitas 4 x 0,7 MW adalah 14000 watt dengan waktu tunda relay 10 detik. Hasil yang didapat dari simulasi saat terjadi kenaikan tegangan 110% adalah 0,57 detik dan saat 130% adalah 0,105 detik. Sedangkan untuk setting relay tegangan saat terjadi turun tegangan 50% adalah 0,125 detik dan saat 80% adalah 1,25 detik. Hasil simulasi dengan standar PLN tidak jauh berbeda, waktu yang diterapkan PLN ketika naik tegangan 110% adalah 2 detik dan saat 130% adalah 0,1 detik kemudian untuk turun tegangan 50% adalah 0,1 detik dan saat 80% adalah 1 detik.Kata Kunci: Generator, Daya Balik, Proteksi, Setting, Relay ABSTRACTIn this study the authors perform calculations, simulations with software ETAP 12.6.0 and then compare the results of simulation with standard PLN. On setting power relay writer applying standart IEEE C37.102-2006, generator reverse power capacity 2 x 2.5 MW is 50000 watt with relay time delay 10 second. While reverse power for generator capacity 4 x 0,7 MW is 14000 watt with a 10 second delay time. The results obtained from simulation when there is a 110% increase voltage 0.57 seconds and when 130% is 0.105 seconds. As for the setting of voltage relay when there voltage drop of 50% is 0.125 seconds and when 80% is 1.25 seconds. The result of simulation with PLN standard is not much different, the time applied by PLN when the voltage rise of 110% adds 2 seconds and when 130% is 0.1 seconds later to drop the 50% voltage 0.1 second and 80% is 1 second.Keywords: Generator, Reverse Power, Proteksi, Setting, Relay
Perancangan Sistem Kelistrikan Pada Pusat Listrik Tenaga Minihidro Lapai 2x2000 kW di Sulawesi Tenggara TAOFEQ, TOPAN; ANGGORO, BAMBANG; ARFIANTO, TEGUH
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.57 KB)

Abstract

Abstrak Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk di provinsi Sulawesi Tenggara dengan rasio elektifitas yang mencapai 38 %, maka untuk menselaraskan kebutuhan energi di daerah terpencil yang jauh dari jaringan sistem tegangan tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara, diperlukan percepatan pembangunan energi listrik melalui energi baru terbarukan. Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro yang akan dirancang di kecamatan Ngapa, kabupaten Kolaka Utara, provinsi Sulawesi Tenggara, yang dialiri oleh sungai Wwatunohu dengan debit sungai 16-42 m3/detik. Dari kondisi hidrologi sungai maka didapatkan debit rencana sebesar 8,264 m3/detik.  Dengan gross head sebesar 39,3 m, maka digunakan turbin francis dengan daya keluaran yang dihasilkan generator mencapai 2.301 kW (per-unit). Kata kunci: Minihidro, Debit, Head, Turbin, Generator.   Abstract In line with the increase of population in Southeast Sulawesi province elektifitas ratio reached 38%, to harmonize energy needs in remote areas far from the high-voltage system networks in Southeast Sulawesi, needed accelerated development of electric energy through renewable energy. Minihidro Power Plant will be designed in sub Ngapa, North Kolaka district, Southeast Sulawesi province, which is fed by the river with river discharge Wwatunohu 16-42 m3/sec. From the river hydrological conditions are obtained discharge of 8.264 m3/sec. With a gross head of 39.3 m, then used a francis turbine with generator output power generated reached 2,301 kW (per-unit). Key words: Minihydro, Discharge, Head, Turbin, Generator.
Perhitungan dan Analisis Arus Hubung Singkat Pada Gardu Traksi Tangerang Untuk Setting Relay Proteksi Arus Lebih WALUYO, WALUYO; ROZI NURJAMAN, RIZAL FACHRUL; ARFIANTO, TEGUH
REKA ELKOMIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan salah satu model transportasi efisien yang sangat penting untuk menanggulangi masalah kemacetan. Oleh karena itu jumlah KRL terus ditingkatkan sehingga diperlukan gardu traksi baru sebagai catu daya. Dengan kata lain, diperlukan adanya analisis proteksi untuk meningkatkan kinerja gardu traksi. Sistem kabel listrik aliran atas di sepanjang lintasan Duri – Tangerang yang di bangun tahun 2000 adalah standar Perancis yang memiliki luas penampang kawat bantu Bz 2 x 116,24 mm2, kawat trem Cu 2 x 107 mm2, kawat penyuplai BC 2 x 261,54 mm2. Perhitungan gangguan hubung singkat dilakukan dengan standar Perancis, Jepang dan Belanda. Hasil perhitungan diperoleh bahwa arus gangguan hubung singkat terkecil terjadi pada sistem kabel listrik aliran atas Jepang, dengan nilai arus gangguan hubung singkat yang terjadi tepat di bawah gardu traksi yang bersebelahan 4068 A. Dengan asumsi arus beban maksimum 3000 A, maka relay ∆I dapat disetting antara 3000 A < ∆I < 4068 A dengan waktu delay 0,0179 detik. Kata kunci: Kereta Rel Listrik (KRL), Gardu traksi, High Speed Circuit Breaker (HSCB), Kabel listrik aliran atas.
Analisis Pemakaian Motor Management Relay SR469 terhadap Proteksi Arus Lebih pada Motor Crusher DOZ I TIMBIRI, NATHALIS; WALUYO, WALUYO; ARFIANTO, TEGUH
REKA ELKOMIKA Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1291.741 KB)

Abstract

Abstrak Motor listrik merupakan salah satu penggerak utama dalam proses produksi pada berbagai industri. Gangguan yang terjadi pada motor crusher berdampak pada terhambatnya produksi. Untuk mengurangi kemungkinan terjadi gangguan pada motor crusher maka motor dilengkapi dengan peralatan proteksi. Motor management relay SR469 merupakan salah satu relay berbasis mikroprosesor yang didesain khusus untuk mengatur dan mencegah gangguan-gangguan yang terjadi pada motor dengan daya menengah dan daya tinggi. Saat ini akan dibahas cara perhitungan dan menentukan setingan rele proteksi arus lebih, arus fasa tidak seimbang serta arus beban lebih serta cara mensimulasikan dengan menggunakan SR469 simulation mode.Hasil perhitungan terhadap arus fasa tidak seimbang menunjukan bahwa apabila ketidakseimbangan arus antar fasa mencapai 16 % dan kurang dari 40 % selama 20 detik akan terjadi trip dan apabila lebih dari 40 % relay menganggap sebagai gangguan sistem satu fasa dengan waktu 2 detik sedangkan bila persentase gangguan kurang dari 15% maka tidak akan terjadi gangguan pada motor. Sedangkan pada gangguan beban lebih menggunakan kurva invers time sehingga apabila arus beban lebih mencapai 2.5 FLA atau 250 A maka dikelompokan sebagai gangguan akan terjadi mekanikal jam dan rele bekerja dalam waktu 1 detik. Kata kunci : GE Multilin SR469, Motor Induksi, Transformator Instrument,  Resistansi  Detector temperatur, unbalance fault, mechanical jam. Abstract Electric motors are one of the prime movers in the production process in various industries. A disturbance occurrence in the crusher motors will hamper the production. To reduce the possibility of disturbance at the crusher motors, they are equipped by protective equipment. Motor management relay SR469 is a microprocessor-based relay designed specifically to manage and prevent the disturbances that occur in the motor with medium power and high power. It has been discussed how to calculate and determine the overcurrent protection relay settings, the current phase unbalanced load flow and more as well as how to simulate using simulation SR469 mode. The calculation results of the unbalanced phase currents indicate that the imbalance currents between phases reached 16% and less of 40% for 20 seconds, and the trips have been occur if they were more than 40%, considered as the disturbance of single phase system relay in 2 seconds. If the percentage was less than 15% disruption then there would be disturbance to the motor. The load disturbance was more using the inverse time curve, so that when the load current reached over 2.5 FLA or 250 A, there would be a mechanical clock in 1 second. Key word : GE Multilin SR469, Induction Motor, Current Transformer, Resistance Detected temperature, unbalance fault, mechanical jam.
Studi Hubung Singkat Simetris Penyulang UZB, UZM, UZU 20 kV di Gardu Induk Ujung Berung WALUYO, WALUYO; IQBALLY, M; ARFIANTO, TEGUH
REKA ELKOMIKA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.053 KB)

Abstract

Abstrak Dampak yang ditimbulkan oleh hubung singkat pada jaringan distribusi sangat besar, berupa kerusakan,kerugian ekonomi, dan membahayakan keselamatan masyarakat yang menimbulkan busur api dan kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar arus hubung singkat yang terjadi pada penyulang distribusi 20 kV. Hasil perhitungan hubung singkatsimetris dibandingkan dengan hasil simulasi Program ETAP untuk mendapatkan hasil perhitungan hubung singkat simetris yang akurat. Hasil perhitungan hubung singkat digunakanuntuk menala rele OCR untuk memproteksi penyulang 20 kV sehingga gangguan yang terjadi tidak merusak peralatan listrik. Pada penelitian ini dilakukan studi kasus penyulang UZB, UZM dan UZU di PT PLN Gardu Induk Ujung Berung, data arus hubung singkat yang didapat akan dibandingkan dengan hasil perhitungan. Dari hasil penelitian ini diperoleh arus gangguan terbesar terjadi pada bus 20 kV sebesar 7215 A dan arus gangguan terkecil terjadi pada ujung sirkuit penyulang sebesar 315 A dan diperoleh waktu kerja rele 0,336 detikdi bus 20 kV dan diujung sirkuit penyulang 0,458 detik Kata kunci: hubung singkat, tiga fasa, tegangan,arus, OCR, simetris   Abstract The impacts that created by short circuit disturbances on distribution networks are so massive, such as damage, economical loss, and damage to people safety, that can make are fire. This study purpose was to calculate how much the symmetrical short circuit current in 20 kV distribution feeder. The short circuit calculation would be compared to the result in ETAP 12.6, to obtain an accurate calculation. The calculation data would be used as setting of OCR relay feeder, that it did not so harm any equipment. The study was focused on feeder of UZB, UZM, and UZU in PT PLN Ujung Berung substation. The obtained data would be compared to the calculation data. Based on the research the biggest short circuit current on the 20 kV bus was 7215 A and the smallest are in the end of the feeder is 314 A are it was obtained the time setting relay in 20 kV bus was 0.336 second, and at the end of the feeder is 0.4558 second, Keywords: short circuit, three phase, , voltage, current, OCR , symmetrical
Realisasi dan Pengujian Prototype Alat Proteksi Petir dengan Metoda Pembalik Muatan MULYANTO, AJI TRI; SAODAH, SITI; ARFIANTO, TEGUH
REKA ELKOMIKA Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.979 KB)

Abstract

ABSTRAK Sistem  proteksi  petir  merupakan  suatu  sistem  yang  sangat  diperlukan  pada  saat  ini,  mengingat peralatan  listrik  semakin berkembang  dengan  pesat. Secara  umum,  sistem  proteksi  petir eksternal terdiri  dari  dua  yaitu  sistem  proteksi  Aktif  dan sistem proteksi Pasif. Pada tugas akhir ini akan merealisasi dan menguji sistem proteksi petir dengan metode pembalik muatan dengan menggunakan prinsip kerja Op-Amp dimana dalam pengujiannya akan membandingkan dua buah finial dengan mengukur kuat medan listrik antara keduanya, dimana salah satu finial akan dipasang alat pembalik muatan. Besar pengujian alat proteksi ini menggunakan tegangan 50 VAC dengan jarak finial 1-5 cm. Dimana pada penelitian ini didapatkan nilai muatan q1 sebesar 9,3 x 10-13 dan q2 sebesar 9,32 x 10-15 C dengan Gaya F sebesar 7,8 x 10-11 N  dari nilai Enon yang sudah di ukur sebesar 83,78 V/m yang telah dibangkitkan dengan tegangan 50 VAC dengan jarak antar  finial 1 cm pada sisi non-inverting dan untuk inverting di dapat nilai muatan q1 sebesar 9,3 x 10-13 C dan q2 sebesar 8,11 x 10-15 C dengan gaya 6,79 x 10-11 N dari nilai Einv yang sudah di ukur sebesar 73 V/m yang telah dibangkitkan dengan tegangan 50 VAC dengan jarak antar finial 1 cm pada sisi inverting. Kata kunci: air terminal, kuat medan listrik, muatan, sistem proteksi petir. Abstract Lightning protection system is a system that greatly needed at this time, due to the electrical equipment are growing rapidly. In general, the external lightning protection system consists of two types, active protection system and passive protection system. This research has realized and tested the lightning protection system with inverting charge method using op-amp work principle in which the test compared two finial by the measuring of electric field strength between both, which one was finial used inverting charge device. The large voltage testing used 50 VAC with the finial was 1-5 cm. The value of the charge q1 was 9,3 x 10-13 C and q2 was 9,32 x 10-15 C with the force F as 7,8 x 10-11 N and Enon value that has been measured at 83,78 V/m and the generated voltage was 50 VAC with the distance between the finial 1 cm on the side of the non-inverting and the inverting was achieved the charge q1 was 9,3 x 10-13 C and q2 was 8,11 x 10-15 C with the force was 6,79 x 10-11 N. The Einv measured value was 73 V/m which the generated voltage was 50 VAC, with the distance between two finials was 1 cm on the inverting side. Keywords: air terminal, charge, electric field, lightning protection system.
Audit Energi Listrik Di Gedung 20 Teknik Elektro Itenas PYRANTHI, ANDRINI MAHAR; HARIYANTO, NASRUN; ARFIANTO, TEGUH
REKA ELKOMIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Audit energi listrik adalah proses evaluasi pemanfaatan energi listrik dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada suatu perusahaan. Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) menggunakan hasil dari penelitian ASEAN-USAID dengan standar IKE yang dipakai untuk gedung perkuliahan adalah 240 kWh/m2 pertahun.Sedangkan nilai IKE di Gedung 20 Teknik Elektro Itenas adalah 240,945 kWh/m2 pertahun sehingga diperlukan potensi penghematan yang merupakan hasil analisis IKE untuk selanjutnya dibandingkan dengan standar yang digunakan (SNI). Rekomendasi perbaikan sistem yang diberikan dibagi menjadi 3 yaitu low cost, medium cost dan high cost. Untuk rekomendasi low cost yaitu dengan melakukan sadar lingkungan untuk mematikan lampu dan AC ketika tidak dipakai, sedangkan untuk medium cost adalah mengganti lampu yang sudah terpasang dengan lampu LED 16 watt dengan biaya Rp. 16.580.000 dan untuk rekomendasi high cost dengan melakukan penambahan titik lampu dan penggantian lampu yang telah terpasang dengan lampu LED 23 watt demi memenuhi standar intensitas penerangan sesuai standar SNI 03-6575-2001. Kata kunci : Audit Energi Listrik, Intensitas Konsumsi Energi (IKE), Standar IKE Gedung Perkuliahan, Rekomendasi Perbaikan.