Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Usaha Kaum Mudo Minangkabau dalam Pembaharuan Pendidikan Islam dan Implikasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Arnelis, Arnelis; Marjohan, Marjohan; Syahniar, Syahniar
Konselor Vol 5, No 3 (2016): KONSELOR
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.772 KB) | DOI: 10.24036/02016536505-0-00

Abstract

Lembaga pendidikan Islam di Minangkabau  pada awal abad 20 yaitu surau, masih tradisional dan sangat sederhana sekali dilaksanakan secara informal dalam rangka dakwah Islam. Pendidikan dimulai dengan mempelajari abjad huruf Arab  dan bacanan kitab suci al-Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan pengajian kitab-kitab lain, seperti kitab fiqh, Nahu, Sharaf, dan tasauf. Ilmu pengetahuan umum sama sekali belum diajarkan di lembaga pendidikan ini. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kaum mudo Minangkabau melakukan pembaharuan terhadap Pendidikan Islam. Usaha ini tidak terlepas dari konsep manusia sebagai khalifah di muka bumi yang bertugas mengatur dan menjalani kehidupan secara baik. Menjalani kehidupan secara baik tentunya manusia secara umum dan murid di madrasah/ sekolah secara khusus membutuhkan arahan dalam mewujudkan dirinya untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai khalifah tersebut.  Pelayanan bimbingan konseling di madrasah/ sekolah memegang peranan dalam membantu siswa agar dapat mengenal dan menerima diri sendiri, mengenal dan menerima lingkungan secara positif dan dinamis, serta mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peran yang diinginkanya di masa depan. Usaha pembaharuan pendidikan tentunya akan berhasil lebih baik jika dalam pelaksanaannya mengacu pada konsep pelayanan bimbingan dan konseling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana bentuk pembaharuan pendidikan yang dilakukan Kaum Mudo Minangkabau serta implikasinya terhadap pelayanan bimbingan dan konseling. Pemilihan permasalah ini sebagai kajian penelitian karena pembaharuan yang dilaksanakan Kaum Mudo Minangkabau ini merupakan awal kebangkitan pendidikan Islam di Indonesia dan nuansa madrasah yang dikembangkan dalam gerakan pembaharuan ini menjadi corak terhadap kemanjuan pendidikan nasional di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pembaharuan pendidikan Islam di Minangkabau dilakukan secara bertahap dengan mengacu kepada pembaharuan terhadap lembaga, metode dan materi pendidikan yang dilaksanakan. Usaha pembaharuan belum menunjukan hasil yang memuaskan untuk madrasah sekarang ini meskipun sudah digalakan sejak lama. Konsep pelayanan bimbingan konseling belum tersentuh dalam usaha pembaharuan ini. Tentunya ke depan pelayanan bimbingan konseling lebih diperkuat untuk mencapai madrasah yang lebih baik dan bermutu.
Hubungan OAINS pada Pengobatan Dismenorea dengan Kejadian Dispepsia pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Siti Dwiaulia Risnomarta; Arnelis Arnelis; Ernawati Ernawati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i2.264

Abstract

AbstrakDismenorea merupakan salah satu keluhan ginekologi tersering yang membawa pasien datang ke dokter. Dismenorea terjadi 40-80% dan 5-10% nya membutuhkan pengobatan. Obat anti inflamasi non steroid (OAINS) paling sering digunakan untuk pengobatan dismenorea primer. Namun efek samping sering terjadi terutama pada saluran cerna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan OAINS sebagai pengobatan dismenorea dengan kejadian dispepsia pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Rancangan penelitian adalah analitik cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 62 orang yang diambil dengan menggunakan metode total sampling. Dari penelitian ini diperoleh jumlah responden yang mengalami dispepsia sebanyak 14 orang (22,6%). Penelitian ini menilai OAINS (jenis,jumlah, dan kombinasi) pada pengobatan dismenorea dengan kejadian dispepsia. Derajat dispepsia yang dikeluhkan umumnya ringan. Hasil uji chi-square antara jenis OAINS pada pengobatan dismenorea dan kejadian dispepsia didapatkan p = 0,120. Hasil uji chi-square antara jumlah OAINS pada pengobatan dismenorea dengan kejadian dispepsia didapatkan p = 1,00. Hasil uji chi-square antara kombinasi OAINS pada pengobatan dismenorea dengan kejadian dispepsia didapatkan p = 0,125. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis, jumlah, dan kombinasi OAINS pada pengobatan dismenorea dengan kejadian dispepsia.Kata kunci: dismenorea, OAINS, dispepsia AbstractDysmenorrhea is one of most common gynecological complaint that bring the patients come to see doctor. Dysmenorrhea occurs 40-80% and 5-10% need treatment. Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) are the most common treatment for primary dysmenorrhea. The side effects of NSAIDs often occur, especially in gastointestinal. The objective of this study was to determine the relationship of NSAIDs in the treatment of dysmenorrhea and dyspepsia incident in female students of Faculty of Medicine of Andalas University. The design study is cross sectional analytic. The subject of this research were 62 students that taken by using total sampling method. This study found that the respondents who suffered dyspepsia were 14 (22.6%). This study assessed NSAIDs (types, amounts, and combinations) in dysmenorrhea treatment that caused dyspepsia. Chi-square test resulted between types of NSAIDs in dysmenorrhea treatment and the incident of dyspepsia obtained p = 0.120. The p value in the relation between amounts of NSAIDs and the incident of dyspepsia is p = 1.00. The resulted between the combinations of NSAIDs with the incident of dyspepsia is p = 0.125. Based on the result, there is no relationship between the types, amounts and combinations of NSAIDs in the treatment of dysmenorrhea with the incident of dyspepsia.Keywords: dysmenorrhea, NSAIDs, dyspepsia
Hubungan Kadar Limfosit Total dengan Prognosis Penyakit pada Penderita Sirosis Hati di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011 Vyola Regina; Arnelis Arnelis; Zulkarnain Edward
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v2i2.131

Abstract

AbstrakSirosis hati adalah stadium akhir dari penyakit hati kronik berupa proses fibrosis difus yang ditandai dengan perubahan arsitektur normal hati menjadi bentuk nodulus abnormal. Pada penderita sirosis hati ini sering terjadi penyakit infeksi akibat adanya imunosupresi. Hitung kadar limfosit total dapat digunakan untuk menentukan status imunitas penderita sirosis hati. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar limfosit total penderita sirosis hati. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Populasi penelitian adalah penderita sebagai sirosis hati yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2011. Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diolah menggunakan uji Chi-square. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 83,1% penderita sirosis hati memiliki kadar limfosit total yang rendah. Terdapat hubungan kadar limfosit total dengan berat ringannya penyakit sirosis hati dengan p<0,05. Sebanyak 49,2% infeksi ditemukan pada penderita sirosis hati. Kematian pada penderita sirosis hati akibat penyakit infeksi ditemukan 52,9%.Kata kunci: kadar limfosit total, sirosis hatiAbstractLiver Cirrhosis is the end stage of chronic liver disease in the form of a diffuse fibrotic process characterized by changes in the normal architecture of the liver to abnormal nodules. In patients with liver cirrhosis is common infections due to immunosuppression. The total lymphocyte count can be used to determine the immune status of patients with liver cirrhosis. The purpose of this study was to determine total lymphocyte count of liver cirrhosis patients. This research design is descriptive analytic. The population is the liver cirrhosis patients as treated in the Internal Medicine Dr. M. Djamil Padang in 2011. Samples were taken from the population that meet the inclusion and exclusion criteria. The data processed by Chi-square test.The results of this study indicated that as many as 83,1% of cirrhosis patients have a low total lymphocyte count. There is a relationship of total lymphocyte levels with severity of liver cirrhosis with a value of p<0,05. The infections found 49.2% of cirrhosis patients. Mortality in cirrhosis patients due to infection was found 52,9%Keywords:total lymphocyte count, liver cirrhosi
Gambaran Klinis dan Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas Pasien Dispepsia di Bagian RSUP Dr. M. Djamil Padang Citra Yuriana Putri; Arnelis Arnelis; Asterina Asterina
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i2.519

Abstract

AbstrakDispepsia ialah suatu sindrom yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, perut rasa penuh/begah. Salah satu alat diagnostik untuk dispepsia adalah endoskopi. Alat ini dapat menentukan jenis lesi dan lokasi lesi pada saluran cerna atas pasien dispepsia. Tujuan penelitian ini adalah mementukan frekuensi keluhan, derajat keluhan, insiden pasien dispepsia yang mengalami tanda bahaya berdasarkan jenis kelamin, faktor risiko dispepsia, diagnosis endoskopi  dan lokasi lesi saluran cerna atas pasien dispepsia. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional. Subjek penelitian  terdiri dari 54 orang pasien dispepsia yang dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi (EGD) di RSUP Dr. M. Djamil dari Mei hingga Juni 2014. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuisioner melalui wawancara, pencatatan hasil pemeriksaan endoskopi. Hasil penelitian didapatkan bahwa keluhan terbanyak dari pasien dispepsia adalah nyeri ulu hati (98,15%), derajat keluhan terbanyak adalah derajat sedang (38,89%), insiden tanda bahaya lebih banyak pada pria, faktor risiko terbanyak adalah konsumsi makanan berlemak (92,59%), diagnosis endoskopi dispepsia terbanyak adalah gastritis (61,11%), lokasi lesi saluran cerna atas terbanyak adalah gaster (85,19%). Kata kunci: dispepsia, gambaran klinis, endoskopi AbstractDyspepsia is a syndrome that consist of pain or discomfort in upper abdominal, bloating, nausea, vomiting, bletching, early satiation  and post-prandial fullness. One of the diagnostic tool for dyspepsia was endoscopy. It can be determined the type and the location of upper gastrointestinal’s lesions in patient with dyspepsia. The objective of this study was to determined the frequency of dyspepsia’s complaints, the degree of dyspepsia’s complaints, the incident of alarm sign based on gender, the frequency of  risk factors of dyspepsia, endoscopic diagnosis and the location of upper-gastrointestinal’s lesions in patient with dyspepsia. The design of this research was an observational descriptive study. The subject of this study are consist of 54 patients with dyspepsia who have performed esophagogastro- duodenoscopy  (EGD) examination in Integrated Diagnostics Installation of Dr. M. Djamil Hospital Padang from May to June 2014. Data were collected by filling the questionnaire through an interview, recording the results of endoscopic examination. The results showed that the majority of dyspepsia patients’ complaints were heartburn (98.15%), the degree of complains is moderate (38.89%), the incidence of alarm sign most experienced by male, the most  risk factor of dyspepsia was the consumption of fatty foods (92.59%), the most endoscopic diagnosis of dyspepsia was gastritis (61.11%), and the most upper gastrointestinal lesion of dyspepsia was located in gastric (85.19%)Keywords: dyspepsia, clinical findings, endoscopy
Pengaruh Aktivitas Fisik Menggunakan YMCA Step Test terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Faiz Chalidzar; Arnelis Arnelis; Aisyah Elliyanti
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 1S (2020): Online January 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i1S.1154

Abstract

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan adanya pengeluaran energi. Aktivitas fisik rutin akan meningkatkan kepekaan terhadap insulin, yang berfungsi untuk mengambil gula darah selama dan setelah beraktivitas. Tujuan: Mengetahui pengaruh aktivitas fisik menggunakan YMCA Step-Test terhadap perubahan kadar gula darah sewaktu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik numerik komparatif berpasangan dengan desain cross sectional dengan cara pre-post test pada 40 data primer. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil: Ada penurunan rerata kadar gula darah dari 93,9 mg/dL menjadi 85,4 mg/dL, secara statistik terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Simpulan: Terdapat pengaruh yang bermakna antara aktivitas fisik menggunakan YMCA Step Test terhadap kadar gula darah sewaktu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Gambaran Profil Lipid Pasien Perlemakan Hati Non-Alkoholik Vanny Syafitri; Arnelis Arnelis; Efrida Efrida
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.234

Abstract

AbstrakPenyakit perlemakan hati non-alkoholik (non-alcoholic fatty liver disease) merupakan kondisi klinis yang sering ditemukan dalam bidang hepatologi. Salah satu faktor risiko penyakit ini adalah dislipidemia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi profil lipid pasien perlemakan hati non-alkoholik dengan dislipidemia. Penelitian dilakukan secara retrospektif di RS DR. M. Djamil Padang terhadap pasien perlemakan hati non-alkoholik dengan dislipidemia periode 2010–2013. Dari 118 pasien perlemakan hati non-alkoholik dengan dislipidemia hanya 43 subyek yang memenuhi kriteria penelitian. Rata-rata umur subjek penelitian pada laki-laki adalah 48,53±11,92 tahun dan perempuan 49,58±11,01 tahun. Subjek penelitian didominasi oleh perempuan dengan perbandingan 1,5:1 terhadap laki-laki. Didapatkan pasien hiperkolesterolemia sebanyak 61,82% , hipo-HDL-emia 86,05%, hiper-LDL-emia 44,19%, hipertrigliseridemia 55,81%. Kesimpulannya, pada perlemakan hati non-alkoholik ditemukan kadar kolesterol total dan trigliserida yang tinggi, kadar LDL yang normal serta kadar HDL yang rendah.Kata kunci: Profil lipid, perlemakan hati non-alkoholik, dislipidemiaAbstractNon-alcoholic fatty liver disease is a clinical condition that is often found in the field of hepatology. One of the risk factors for this disease is dyslipidemia. This study was conducted to determine distribution and frequency of the lipid profile patients non-alcoholic fatty liver with dyslipidemia.A retrospective study was conducted at DR. M. Djamil Padang hospital to patients of non-alcoholic fatty liver with dyslipidemia within 2010-2013. A total of 118 non-alcoholic fatty liver with dyslipidemia patients only 43 subjects who met the study criteria.The average age of the subjects were males 48.53±11.92 years and women 49.58±11.01 years. Subject is dominated by women against men with 1.5:1 ratio. This study observed that patient with hypercholesterolemia as much as 61.82%, hypo-HDL-emia 86.05%, hyper-LDL-emia 44.19%, hypertriglyceridemia 55.81%.It can be concluded patient of non-alcoholic fatty liver disease with dyslipidemia has high total cholesterol and triglyceride levels, normal LDL levels and low HDL levelsKeywords:Lipid profile, non-alcoholic fatty liver disease, dyslipidemia
Kadar Amoniak Darah Pasien Sirosis Hati dengan Ensefalopati Hepatik Minimal Arnelis Arnelis; Andri Kurniawan; Nasrul Zubir; Saptino Miro; Vesri Yoga
Majalah Kedokteran Andalas Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v45.i2.p167-172.2022

Abstract

Ensefalopati Hepatik (EH) merupakan sindrom neuropsikiatri yang dapat terjadi pada penyakit hati akut dan kronik berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar amoniak pasien sirosis hati dengan ensefalopati hepatick minimal pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 43 pasien yang diteliti, didapatkan 3(6,98%) pasien dengan kadar amoniak darah berada dalam nilai normal, sedangkan 40(93,02%) pasien mengalami peningkatan. Nilai amoniak paling tinggi didapatkan 67 µg/dL.  Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pasien sirosis dengan EHM terjadi peningkatan kadar ammonia darah.