Faujasit disintesis dari abu layang secara hidrotermal dalam larutan alkali pada temperature 100oC melalui perlakuan refluks dengan HCl 5M dan peleburan dengan NaOH (rasio berat NaOh/abu layang = 1,2). Kinetika pembentukan faujasit dikaji dengan memvariasi waktu hidrotermal 0-120 jam sedangkan faujasit hasil sintesis dari abu layang diuji kestabilan termalnya pada temperatur 400-900oC. Kestabilan termal faujasit dari abu layang dibandingkan dengan zeolit Y perdagangan. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan metoda difraksi sinar-X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faujasit terbentuk melalui pelarutan komponen penyusun abu layang seperti kuarsa, mullit dan aluminosilikat amorf (waktu hidrotermal 0- 3 jam) membentuk faujasit (waktu hidrotermal 6-48 jam). Setelah waktu hidrotermal 48 jam, faujasit mengalami transformasi fasamenjadi zeolit P dan akhirnya membentuk hidroksisodalit secara sempurna setelah waktu 120 jam. Pola difraksi sinar-X menunjukkan bahwa kestabilan termal faujasit hasil sintesis dari abu layang relative lebih rendah daripada zeolit Y perdagangan. Faujasit hasil sintesis dari abu layang berubah menjadi fasa amorf pada temperatur 800oC sedangkan zeolit Y perdagangan berubah menjadi fasa amorf pada temperatur 900oC.