Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

Pengaruh Fortifikasi Daun Kelor dan Rumput Laut Terhadap Mutu Mie “JENIuS” Satrijo Saloko; Ahmad Alamsyah; Siska Cicilia; Baiq Nuzulina
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2020.008.03.03

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menentukan proporsi tepung daun kelor dan tepung rumput laut pada berbagai konsentrasi yang difortifikasikan pada pembuatan mie “JENIuS” (Mie Jagung Enak Nutrisi Instan untuk Sehat). Penelitian dilaksanakan di laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal terdiri 6 perlakuan dan tiga ulangan, yaitu konsentrasi tepung jagung : mocaf : tepung daun kelor : tepung rumput laut E. spinosum yaitu P1 (65%: 20% : 0%: 15%); P2 (65%: 20% : 3%: 12%); P3 (65%: 20% : 6%: 9%); P4 (65%: 20% : 9%: 6%); P2 (65%: 20% : 12%: 3%); P2 (65%: 20% : 15%: 0%). %). Data dianalisis dengan analisis keragaman (Analysis of Variance) pada taraf nyata 5% dengan menggunakan software Co-Stat. Apabila terdapat beda nyata, maka diuji lanjut dengan metode beda nyata jujur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi penambahan tepung daun kelor dan tepung rumput laut memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar iodium, kadar kalsium, kadar serat kasar, waktu rehidrasi, cooking time, cooking loss, warna, serta mutu organoleptik baik hedonik maupun skoring. Perlakuan P2 merupakan perlakuan terbaik mie “JENIuS’ dengan kadar air 7,04%; kadar lemak 1,04%; kadar protein 9,2%; kadar iodium 5,58%; kadar kalsium 0,15%; kadar serat kasar 9,71%; waktu rehidrasi 10,36 menit; cooking time 10,22 menit; cooking loss 11,33%; Nilai L* 28,13 sebelum dimasak dan 40,46 setelah dimasak, serta Hue° 77,32 sebelum dimasak dan 83,71 setelah dimasak. Pembuatan mie dengan memanfaatkan potensi lokal perlu terus ditingkatkan, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor.