Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Herba Rumput Akar Wangi (Polygala paniculata L.) Terhadap Sel Kanker Widr Secara In Vitro Muh. Azwar AR; Asril Burhan; Akbar Awaluddin; Virna Yulisa Mustidar
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2154

Abstract

The development of cancer treatment using natural ingredients has recently increased. This is because many of the active substances are found in nature, especially in plants, have many substances that can interrupt abnormal growth cells. The Polygala paniculata herbs have become a concern to be developed into potential anticancer candidates originating from nature. This study aims to take measurements of the Polygala paniculata L. ethanolic extract  cytotoxic activity on WiDr cancer cells based on IC50 values. Absolute ethanol was used as a solvent to extracting it by maceration method. The Polygala paniculata L. herbs ethanol extract were carried for the cytotoxic assay by the MTT method (3- (4,5-dimethylthiazol-2-il) -2,5-diphenyl tetrazolium bromide) on WiDr cells. The extract was tested with a concentration of 31.25 µg / ml; 62.5 µg / ml; and 125 µg / ml; 250 µg / ml; 500 µg / ml. The result of cytotoxic activity assay at IC50 80,52 µg / ml was less than 100 ppm. The results showed that Polygala paniculata herb ethanolic extract had a potential as an alternative of chemotherapy.Key words: Cytotoxic;Vernonia amygdalina Del.; WiDr; MTT Perkembangan Pengobatan kanker dari bahan alam akhir-akhir ini meningkat. Hal ini karena banyak zat aktif yang terdapat di alam memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan sel kanker. Diantara tanaman yang mempunyai aktivitas sebagai antikanker ialah herba rumput akar wangi (Polygala paniculata L.)  Tanaman herba rumput akar wangi kini menjadi perhatian untuk dikembangkan menjadi kandidat antikanker yang potensial yang bersumber dari alam. Tujuan dari penelitian ini mencari aktivitas antikanker ekstrak etanol herba rumput akar wangi terhadap sel kanker WiDr berdasarkan nilai IC50. Tahap awal dilakukan maserasi simplisia menggunakan etanol absolut. Ektrak etanol selanjutnya diuji toksisitas dengan  metode MTT (3-(4,5- dimetiltiazol-2-il)-2,5-difenil tetrazolium bromida). untuk melihat potensi antikanker dari ekstrak etanol herba rumput akar wangi. Ekstrak diuji dengan konsentrasi yaitu 500 µg/ml, 250 µg/ml, 125 µg/ml, 62,5 µg/ml, 31,25 µg/ml. Diperoleh nilai IC50 sebesar 80,52 µg/ml yaitu kurang dari 100 ppm. Dari hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak etanol herba rumput akar wangi berpotensi sebagai alternatif kemoterapi.Kata kunci: Cytotoxic; Polygala paniculata L.; WiDr; MTT 
PEMBUATAN TEH HERBAL DARI TANAMAN SAMBUNG NYAWA Marwati Marwati; Asril Burhan; Muh. Azwar AR; Yuri Pratiwi Utami; Burhanuddin Taebe; Khairuddin Khairuddin; Hamdayani L. A; Fadillah Maryam; Reny Syahruni; Abd. Halim Umar; Imrawati Imrawati; Wahyuddin Wahyuddin; Wahyu Hendrarti
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2: Mei 2022
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan ramuan obat tradisional sangat penting untuk dipahami pengelolaannya sampai menjadi produk sediaan secara rasional. Pengabdian ini bertujuan untuk menambah pemahaman terkait penggunaan obat tradisional yang dibuat dalam bentuk seduhan teh herbal dalam pengobatan penyakit diabetes melitus khususnya di daerah Baraya, Kota Makassar. Dalam pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan cara ceramah secara langsung, diskusi, dan pemutaran video dalam pengolahan bahan baku sampai pembuatan teh herbal dari daun sambung nyawa. Dalam pengabdian ini, dipaparkan beberapa tanaman beserta kandungan kimia obat yang berpotensi farmakologis, pemanfaatan tanaman obat, serta bukti ilmiah yang telah diteliti. Antusias masyarakat juga sangat tinggi dalam berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan tanaman di masyarakat. Dalam pemutaran video pembuatan teh herbal juga memberikan penjelasan tentang cara pembuatan simplisia hingga menjadi produk herbal yang siap saji. Hasil dari pengabdian ini diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan ramuan dari tanaman obat keluarga dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes melitus.
PENYULUHAN OBAT TRADISIONAL DI DESA PA’RASANGAN BERU KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN Asril Burhan; Reny Syahruni; Abd. Halim Umar; Marwati; Khaeruddin; Muh. Azwar AR; Agung Giri Samudra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 1: Januari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.626 KB)

Abstract

Banyaknya penggunaan obat tradisional di Indonesia berhubungan pula dengan banyaknya jenis tumbuhan di negeri ini, pemahaman tentang obat tradisional masih sangat kurang sehingga perlu dilakukan penyuluhan tentang obat tradisional. Tujuan pelaksanaan pengabdiaan ini untuk memberikan pemahaman pengunaan obat tradisional. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Pa’rasangan beru, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Kegiatan ini di ikuti oleh 42 orang, hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tentang pengolahan, jenis dan penggunaan obat tradisional.
PROFIL KOMPONEN SENYAWA HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) DARI BEBERAPA TEMPAT TUMBUH DI DAERAH SULAWESI SELATAN DENGAN ANALISIS SIDIK JARI MENGGUNAKAN FTIR Asril Burhan; Nurul Hikma; Khairrudin Khairrudin; Reny Syahruni; Marwati Marwati; Meilisa Palembangan
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v5i2.9716

Abstract

Pegagan (Centella asiatica L.) merupakan tanaman yang paling banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Khasiat dan mutu suatu obat bahan alam bergantung pada komposisi kimia yang terkandung di dalamnya. Salah satu faktor yang mendasari perbedaan komposisi kimia pada suatu tumbuhan yaitu tempat tumbuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan profil komponen senyawa pegagan dari beberapa daerah tempat tumbuh di daerah Sulawesi Selatan dengan analisis sidik jari menggunakan FTIR. Sampel yang digunakan berasal dari 9 daerah Sulawesi Selatan yaitu Toraja (Karua, Tondon, Sadan), Luwu (Batusitanduk, Lamasi, Walenrang), Makassar (Mangga 3, Tamalanrea, Moncongloe). Hasil penelitian menunjukkan spektrum yang relatif sama dari 9 jenis sampel dan pengukuran spektroskopi inframerah yang dikombinasikan dengan kemometrik, kelompok 1 (Karua, Mangga 3, Batusitanduk, Walenrang) dan variabel daerah kelompok 2 (Tondon, Tamalanrea, Lamasi,  Moncongloe) memiliki kemiripan 95,83%. Sedangkan kesamaan profil variabel daerah kelompok 1 dan 2 jika dibandingkan dengan variabel daerah kelompok 3 (Sadan) memiliki kesamaan 85,42%. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan profil komponen senyawa pada herba pegagan yang diambil dari kesembilan tempat tumbuh di daerah Sulawesi Selatan.