Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

MANAJEMEN MEDIA INFORMASIHEWANREPTIL (ULAR) MELALUI PEMBANGUNAN ALBUM ELEKTRONIK Anggarani, Ari; ., Malabay; Baharudin, Erwan
Proceeding SENDI_U 2015: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2828.817 KB)

Abstract

Indonesia merupakan wilayah dengan kekayaan fauna yang sangat beraneka ragam. Di antara faunayang tersebar di Wilayah Indonesia banyak sekali yang sangat menarik untuk diketahui khususnyahewan reptil dalam hal ini ular. Seiring dengan kemajuan sains dan teknologi, penelitian mengenaihewan ini telah banyak dilakukandan dalam rangka menertibkan pendokumentasian secara terulisatau gambar maka diperlukan suatu media informasi untuk ketertibannya, adapun media informasitersebut dibangun dalam bentuk suatu album elektronik dan melalui suatu kegiatan penelitiandengan metoda kualitatif deskriptif serta pendekatan rekayasa perangkat lunak dengan paradigmawaterfall. Hasil dari penelitian ini akan melahirkan media album elektronik yang bermanfaat untukmembantu memberikan informasi secara komunikatif, adapun proses bisnis album ini akanmemperlihatkan klasifikasi hewan reptil ular yang terbagi atas dua sisi yaitu dilindungi dan tidakdilindungi, yang masing-masing mempunyai dua bagian dalam konteks berbisa (beracun) dantidak berbisa (tidak beracun) sesuatu, media album elektronik akan berbasis web untukmemudahkan pengguna melakukan penelusuran informasi tersebut.Kata Kunci:Manajemen, Informasi, Reptil,Album Elektronik
PENYELESAIAN SENGKETA PUSAKA KEWARISAN MASYARAKAT MINANGKABAU NAGARI TAPAKIS PADANG PARIAMAN ., Ernawati; Baharudin, Erwan
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.456 KB)

Abstract

Masyarakat adat Minangkabau adalah salah satu masyarakat adat yang unik dan beragam, dengan menganut sistem kekerabatan matrilineal. Sistem hukum adat Minangkabau yang bercorak matrilineal ini berfalsafahkan adat basandi syara dan syara basandi kitabullah salah satunya ada di Kota Pariaman, daerah yang terletak di pesisir pantai pulau Sumatera ini, saat ini sangatlah heterogen.Walaupun masih menggunakan sistem kekerabatan matrilineal tetapi dalam perkembangan saat ini tidak dipungkiri lagi telah terjadi pergeseran dalam penerapan hukum warisnya.Ada yang menerapkan hukum waris adat, dan hukum waris Islam atau hukum waris perdata.Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian sengketa kewarisan pusaka tinggi dan rendah di masyarakat minangkabau, dan upaya menyelesaikan sengketa warisan di luar pengadilan (hukum adat) serta manfaat serta kerugian dari penyelesaian sengketa warisan di pengadilan maupun di hukum adat.Untuk membahas permasalahan tersebut diatas penulis melaksanakan penelitian empiris atau penelitian hukum sosiologis (sociolegal research) yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data yang dipakai adalah studi dokumen, dan observasi yaitu mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung penelitian terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan objek penelitian di lokasi penelitian (Pengadilan Agama di Pariaman dan Pemangku Adat), selain itu juga wawancara yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan narasumber yang dilakukan dengan pejabat Pemangku Adat setempat dan Kepala Nagari Tapakis.Sedangkan pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif. Kata Kunci:Sengketa kewarisan, Masyarakat Minangkabau, Pusaka tinggi, pusaka rendah
Pembekalan Pengetahuan tentang Identifikasi Jenis Ular Berbisa dan idak Berbisa serta Cara Penanganannya di Yayasan Al Wathoniyah 19 Cakung Jakarta Timur ISSN 2406-8365 Tyas, Ari Anggarani Anggarani Winadi Prasetyoning; Baharudin, Erwan
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakUlar merupakan reptil yang dapat beradaptasi dengan lingkungannya, oleh sebab itu jenis dan penyebarannya sangat banyak dibandingkan dengan jenis reptile maupun binatang lainnya. Beberapa jenis ular hidup diberbagai habitat seperti di hutan, gunung, sungai, semak belukar, gorong-gorong, serta di laut. Oleh sebab itu tidak mengherankan bila banyak dijumpai ular yang masuk kedalam pemukiman warga. Namun sayangnya keberadaan ular di masyarakat belum dapat diterima keberadaannya karena adanya pengetahuan yang kurang tepat, sehingga tidak mengherankan jika ada warga yang bertemu ular mereka ada yang menghindar atau bahkan membunuhnya. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pengenalan identifikasi jenis ular berbisa dan tidak berbisa di  yayasan Al Wathoniyah 19 cakung Jakarta Timur. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari dua sesi, yang pertama adalah pengenalan melalui slide menggunakan proyektor dan kedua adalah dengan membawa jenis-jenis ular tersebut secara langsung, sehingga para audiens dapat melihatnya secara langsung bahkan untuk jenis ular tidak berbisa mereka dapat menyentuh dan melilitkan ular tersebut ke badannya. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya penyerapan pengetahuan oleh audiens terhadap berbagai jenis ular yang ada disekitar lingkungannya dan sering mereka jumpai. Secara perilaku audiens, hasil yang didapat adalah mereka mulai berani mendekat dan menyentuh ular yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan oleh audiens. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah adanya transformasi pengetahuan baru dapat merubah pandangan dan paradigma yang sebelumnya diakui kebenarannya selama bertahun-tahun. Perubahan ini memang tidak secara instan dapat diperoleh, ada yang memerlukan waktu cukup lama dan ada juga yang secara cepat. Perubahan secara cepat dapat didapatkan dengan pengalaman yang diperoleh sendiri baik dengan cara melihat dan juga merasakan secara langsung. Setelah adanya kegiatan P2M ini, para guru dan siswa telah mengetahui jenis-jenis ular dan penanganannya ketika mereka bersinggungan dengan ular. Kata kunci: paradigm, phobia, pengetahuan jenis ular
MENINGKATKAN PENGETAHUAN HUKUM SECARA DINI PADA ANAK-ANAK MARJINAL DI SEKOLAH GRATIS MASTER DEPOK Ernawati, Ernawati; Baharudin, Erwan
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe existence of marginal groups such as street children, singers, beggars and hawkers from year to year increase. Ironically, most of them belonging to children under age for work. They are scattered in various strategic locations, such as around the traffic light, strip malls, as well as a place that became the center of the crowd. But unfortunately, the existence of those who work in the street can disturb the tranquility and safety of others including himself, and therefore their existence is often pursued by Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja). Therefore, many street children are traumatized and antipathy towards the government. It is this attitude that led to later acts disorderly and it is feared will lead to criminal acts such as stealing, impose, fighting, drugs, and the others. The purpose of this public service activities is to provide knowledge of the legal and ethical education of children in the elementary level of marginal Sekolah Gratis Master Depok. The method of implementation of these activities in the form of extension to provide an overview and explanation of some of the events of the empirical experienced by street children as well as sanctions of criminal threatening, as well as provide examples of good behavior when they are at school, at home, or outside the home. The results of this public service activities is the transfer of knowledge about the legal knowledge and ethical education when they interact with others in the school, home, or in their neighborhood for a living. The conclusion of this activity is the increased understanding of the legal and ethical when they are at home, school and place them earn a living. It can be detected by the question and answer session at the time of the extension took place.Keywords: street children, understanding of the law, ethics educationAbstrakKeberadaan kaum marjinal seperti anak-anak jalanan, pengamen, pengemis dan pengasong dari tahun ke tahun semakin bertambah. Ironisnya sebagian besar dari mereka tergolong anak-anak di bawah umur untuk bekerja. Mereka tersebar di berbagai lokasi strategis, seperti disekitar lampu merah, terminal, mall-mall, serta beberapa tempat yang menjadi pusat keramaian. Namun sayangnya, keberadaan mereka yang bekerja di jalanan tersebut dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain termasuk dirinya sendiri, oleh sebab itu keberadaan mereka sering dikejar-kejar oleh  Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja). Oleh karena itu, banyak anak-anak jalanan yang menjadi trauma dan antipati terhadap pemerintah. Sikap inilah kemudian yang memunculkan tindakan-tindakan yang tidak tertib dan dikhawatirkan akan menjurus ke tindakan kriminal seperti mencuri, memalak, berkelahi, memakai narkoba, dan lain sebagainya. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan hukum dan pendidikan etika pada anak-anak marjinal  tingkat Sekolah Dasar di Sekolah Gratis Master Depok. Metode pelaksanaan kegiatan ini berbentuk penyuluhan dengan memberikan gambaran dan penjelasan beberapa kejadian-kejadian empirikal yang dialami oleh anak jalanan beserta sangsi-sangsi pidana yang mengancamnya, serta memberikan contoh-contoh perilaku yang baik ketika mereka berada di sekolah, dirumah, maupun di luar rumah. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya transfer pengetahuan tentang pengetahuan hukum dan pendidikan etika ketika mereka berinteraksi dengan orang lain di sekolah, rumah, maupun di lingkungan mereka mencari nafkah. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pemahaman hukum dan etika saat mereka berada di rumah, sekolah dan tempat mereka mencari nafkah. Hal ini dapat diketahui dengan adanya tanya jawab pada saat penyuluhan tersebut berlangsung.Kata kunci: anak jalanan, pemahaman hukum, pendidikan etika  
PENINGKATAN KESADARAN SANTRI TERHADAP PERILAKU GHASAB DAN PEMAKNAANNYA DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF Ernawati, Ernawati; Baharudin, Erwan
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe behavior of the ghasab is generally said to have entrenched the environment of boarding school, it implies that the act of using the property of others illegally for self-interest has often happened and both the students, teachers and administrators have considered this as something normal and common in their environment, can not be separated from one of them is students of Al-Mansyuriyah boarding school. The purpose of this activity is to give full understanding to students to reduce, eliminate and even break the chain of ghasab culture in environment of boarding school and also remind every ghasab behavior never justified in the teachings of Islam and also the rule of law in our country. Method of implementation of this activity through presentation, lecture, and reciprocal interaction between students with sources for 30 minutes in the hall of boarding school Al-Mansyuriyah. The result of this activity is the absorption of understanding about the impact of ghasab behavior, either from the meaning of Islamic law as well as state law and also the long-term impact of ghasab behavior for the character formation in the future. Keywords: students, ghasab, boarding school AbstrakPerilaku ghasab secara umum dikatakan sudah membudaya dilingkungan Pondok Pesantren, hal ini mengandung pengertian bahwa tindakan mempergunakan milik orang lain secara tidak sah untuk kepentingan sendiri sudah sering terjadi dan baik para santri, ustadz maupun pengurus pun sudah menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar dan umum terjadi di lingkungan mereka, tidak terlepas dari salah satunya yaitu santri Pondok Pesantren Al-Mansyuriyah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman sepenuhnya kepada santri untuk mengurangi, menghilangkan bahkan memutuskan mata rantai budaya ghasab dilingkungan asrama pesantren dan juga mengingatkan kembali setiap perilaku ghasab tidak pernah dibenarkan dalam ajaran agama Islam dan juga peraturah hukum di negara kita. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui presentasi, ceramah, dan interaksi timbal balik antara santri dengan narasumber selama 30 menit di aula Pondok pesantren Al-Mansyuriyah. Hasil kegiatan ini adalah adanya penyerapan pemahaman tentang dampak yang ditimbulkan dari perilaku ghasab, baik itu dari pemaknaan hukum Islam maupun hukum negara dan juga dampak jangka panjang perilaku ghasab bagi pembentukkan karakter dikemudian hari. Kata kunci: santri, ghasab, pesantren
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH GRATIS MASTER DEPOK MELALUI PENGENALAN POTENSI DIRI, INTERAKSI DAN PENGARAHAN PELUANG PEKERJAAN Baharudin, Erwan
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Pengabdian Masyarakat ABDIMAS
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractCompulsory education is a government program that is being intensively encouraged by the government. This program requires every citizen to learn for twelve years at the level of primary school up to high school. However, not all children have the motivation for learning of minority children in particular. This is because of the demands they make a living to help their parents and provide for their own needs. Thus, for some minority children earning a living is more important than learning, so even though there is already a free school for the children of minorities is more concerned with earning a living than learning in the schools. Based on this reason, then this community activities aimed at motivating learning and directing minority children elementary school levels through the introduction of potential. The method of implementing these activities through presentations and lectures are interspersed with the reciprocal interaction between students with a resource person for 30 minutes.  The result of this community service activity is the growing interest of learning based on the introduction of potential owned by minority students. The conclusion of the activities of this devotion is the increased awareness of the students of the importance of learning in school, because those in school can develop its potential and directional.Keywords: learning, self potential, self development  Wajib belajar merupakan program pemerintah yang sedang gencar digalakkan oleh pemerintah. Program ini mewajibkan setiap warga negara  untuk belajar selama dua belas tahun pada jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Namun, tidak semua anak-anak memiliki motivasi untuk belajar khususnya anak-anak minoritas. Hal ini dikarenakan adanya tuntutan mereka mencari nafkah untuk membantu orang tuanya dan mencukupi kebutuhannya sendiri. Dengan demikian, untuk beberapa anak minoritas mencari nafkah lebih penting daripada belajar, sehingga meskipun sudah ada sekolah yang gratis anak-anak minoritas ini lebih mementingkan mencari nafkah daripada belajar di sekolah tersebut. Berdasarkan alasan inilah, maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini  bertujuan untuk memberikan motivasi belajar serta mengarahkan anak-anak minoritas tingkat sekolah dasar melalui pengenalan potensi diri yang dimilikinya. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu melalui presentasi dan ceramah yang diselingi dengan interaksi timbal balik antara siswa dengan narasumber selama 30 menit. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah tumbuhnya minat belajar berdasarkan pengenalan potensi diri yang dimiliki oleh para siswa minoritas tersebut. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya kesadaran para siswa-siswi akan pentingnya belajar di sekolah, karena di sekolah tersebut potensi yang dimilikinya dapat berkembang dan terarah.Kata kunci: belajar, potensi diri, pengembangan diri
PENYELESAIAN SENGKETA PUSAKA KEWARISAN MASYARAKAT MINANGKABAU NAGARI TAPAKIS PADANG PARIAMAN ., Ernawati; Baharudin, Erwan
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.456 KB)

Abstract

Masyarakat adat Minangkabau adalah salah satu masyarakat adat yang unik dan beragam, dengan menganut sistem kekerabatan matrilineal. Sistem hukum adat Minangkabau yang bercorak matrilineal ini berfalsafahkan adat basandi syara dan syara basandi kitabullah salah satunya ada di Kota Pariaman, daerah yang terletak di pesisir pantai pulau Sumatera ini, saat ini sangatlah heterogen.Walaupun masih menggunakan sistem kekerabatan matrilineal tetapi dalam perkembangan saat ini tidak dipungkiri lagi telah terjadi pergeseran dalam penerapan hukum warisnya.Ada yang menerapkan hukum waris adat, dan hukum waris Islam atau hukum waris perdata.Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian sengketa kewarisan pusaka tinggi dan rendah di masyarakat minangkabau, dan upaya menyelesaikan sengketa warisan di luar pengadilan (hukum adat) serta manfaat serta kerugian dari penyelesaian sengketa warisan di pengadilan maupun di hukum adat.Untuk membahas permasalahan tersebut diatas penulis melaksanakan penelitian empiris atau penelitian hukum sosiologis (sociolegal research) yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data yang dipakai adalah studi dokumen, dan observasi yaitu mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung penelitian terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan objek penelitian di lokasi penelitian (Pengadilan Agama di Pariaman dan Pemangku Adat), selain itu juga wawancara yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan narasumber yang dilakukan dengan pejabat Pemangku Adat setempat dan Kepala Nagari Tapakis.Sedangkan pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif. Kata Kunci:Sengketa kewarisan, Masyarakat Minangkabau, Pusaka tinggi, pusaka rendah
Pemanfaatan Software Untuk Tunanetra Dalam Menggunakan Komputer Baharudin, Erwan
JIK: Jurnal Ilmu Komputer Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/komp.v4i2.427

Abstract

Perkembangan komputer sekarang ini telah mengalami kemajuan pesat. Apalagi dengan munculnya software-software baru yang semakin memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tidak terkecuali bagi kalangan tunanetra. Sekarang ini banyak beredar software-software yang khusus diciptakan untuk tunanetra dalam membantu mereka menyelesaikan pekerjaannya.  Cara yang dilakukan untuk berkomputer yaitu dengan mengubah tampilan visual menjadi audio dengan bantuan piranti yang dinamakan screen reader dan speech synthetizer. Tetapi sebelum menggunakan komputer, tunanetra harus menguasai huruf braille, dan lancar mengetik sepuluh jari. Dengan bantuan software tersebut, seorang tunanetra juga bisa menjelajah dengan internet dengan komputer. Dengan demikian tunanetra yang telah menguasai komputer, kini memiliki peluang yang lebih luas di bidang lapangan pekerjaan. Misalnya menjadi jurnalis, penulis, penerjemah, komposer musik, telemarketer, dan masih banyak lagi bidang pekerjaan yang kini sangat mungkin dilakukan tunanetra dengan bantuan komputer.Kata Kunci: Software, komputer, pekerjaan, lapangan pekerjaan
SOSIALISASI UPDATING DATA PUBLONS, RESEARCHER ID, ORCID DALAM MENDUKUNG PEMERINGKATAN SINTA UNIVERSITAS Baharudin, Erwan; Ernawati, Ernawati; Cahyadi, Lukman; Mulyani, Erry Yudhya
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 04 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i04.4663

Abstract

Lecturers' activities in addition to teaching, researching and conducting community activities, must also publish the results of research and community service in journals and proceedings. It aims to find out whether the article is read or quoted by other people. To find out if our writing is quoted by others, it takes several ID accounts that support the publication in Sinta. The more our articles are cited, the higher the university ranking will be. Currently, the Ministry of Education and Culture urges lecturers to update the ID publons, researcher ID, Orcid, and Garuda because the current version 2 sinta system will be migrated to the latest version, namely version 3. However, many lecturers do not know and do not understand how how to update existing data in Sinta. The purpose of this community service is to provide knowledge and willingness of lecturers to update the ID supporting publications. The method of implementing this activity uses a zoom application with a capacity of 100 participants and the material is in the form of a power point slide. The result of this community activity is the updating of supporting ID for lecturer publications and increasing the knowledge of lecturers in updating data. The conclusion of this activity is that the lecturers at Esa Unggul University have updated the ID data supporting their respective publications in accordance with the recommendations of the Ministry of Education and Culture in the context of migrating the Sinta system version 2 to version 3.Keywords : Updating data, data migration, university ranking
PENGENALAN JENIS REPTILE DI SEKOLAH KREATIVITAS ANAK NUSANTARA PADA ERA PANDEMIK Mulyani, Erry Yudhya; Baharudin, Erwan; Ernawati, Ernawati; Cahyadi, Lukman; Ramadhan, Yanuar
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i2.4033

Abstract

The period from November to the end of March is the process of laying eggs to the hatching of snakes. After hatching, they will scatter in the environment to find food and survive. So it is not surprising that during that month many snakes enter residential settlements. The purpose of holding this community service activity is to provide knowledge related to the existence and ins and outs of several reptiles that live and breed in an environment close to humans. The scope of this research was conducted on teachers and students at the Sekolah Kreativitas Anak Nusantara in Jagakarsa, South Jakarta. This method of implementing community service activities was carried out during the pandemic, so that this activity was not carried out face-to-face with students, but was carried out through recordings with several school teachers. The results of this recording will then be shared with online media which the students of this school participated in. This activity takes place on November 13, 2020, from 08.00 to 12.00. The result of this community service activity is the transfer of knowledge related to the ins and outs of reptiles in the environment so that it is hoped that values can be manifested in local wisdom from an early age in students and teachers of the Sekolah Kreativitas Anak Nusantara. This activity concludes that the teachers who were in the location where the video was taken of this activity could identify and handle reptiles, especially snakes that enter the settlement. However, the drawback of this activity is the lack of interaction between the material giver with students and teachers because this activity does not take place face-to-face. Keywords: Reptile introduction, reptile handling, pandemic era education Periode bulan November sampai dengan akhir Maret merupakan proses bertelur sampai dengan penetasan ular. Setelah menetas, mereka akan berpencar di lingkungan untuk mencari makan dan bertahan hidup. Jadi tidaklah mengherankan apabila pada periode bulan tersebut banyak dijumpai ular-ular yang masuk ke dalam pemukiman perumahan. Tujuan diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan terkait dengan keberadaan dan seluk beluk beberapa reptile yang hidup dan berkembang biak di lingkungan yang berdekatan dengan manusia. Lingkup penelitian ini dilakukan kepada para guru dan murid di Sekolah Kreativitas Anak Nusantara yang berada di Jagakarta Jakarta Selatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada masa pandemi, sehingga kegiatan ini tidak dilakukan secara tatap muka dengan para siswa, melainkan dilakukan melalui rekaman dengan beberapa guru sekolah. Hasil rekaman ini kemudian akan di share ke media online yang diikuti oleh para siswa sekolah ini. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 13 November 2020, pukul 08.00 sampai dengan 12.00. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu adanya transfer pengetahuan terkait dengan seluk beluk reptile yang ada dilingkungan, sehingga diharapkan terbentuknya nilai-nilai yang terwujud dalam kearifan lokal sejak dini pada siswa maupun guru Sekolah Kreativitas Anak Nusantara tersebut. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah para guru yang berada ditempat pengambilan video kegiatan ini dapat mengidentifikasi dan menangani reptile khususnya ular yang masuk ke pemukiman. Namun, kekurangan dari kegiatan ini adalah kurangnya interaksi antara pemberi materi dengan siswa dan guru karena kegiatan ini tidak berlangsung secara tatap muka. Kata kunci: Pengenalan reptile, Penanganan reptile, edukasi era pandemi