Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Inovasi

POTENSI LIMBAH PERKEBUNAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI BAHAN PAKAN SERAT TERHADAP KUALITAS KARKAS BROILER Julinda Romauli Manullang
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 12 No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 12 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v12i2.335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kulitt buah kakao sebagai sumber pakan serat kasar tinggi dalam  pakan terhadap kualitas karkas broilerPenelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan.. Sebagai perlakuan pada penelitian ini adalah kulit buah kakao Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah persentase karkas, berat lemak abdominal,kandungan kholesterol karkas dan persentase organ dalam. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa tingkat penggunaan kulit buah kakao dalam ransum ayam broiler memberikan pengaruh yang nyata ( P < 0.05) terhadap berat lemak abdominal dan diperoleh rataan prosentase karkas ayam broiler yang diberi perlakuan kulit buah kakao adalah P0 : 71.68 %, P1 : 70.15 %, P2 : 69.08 % dan P3 : 67.57 %. Berdasarkan data tersebut diatas diperoleh rataan prosentase karkas yang paling tinggi perlakuan tanpa penggunaan kulit buah kakao.Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan kulit buah kakao dalam ransum ayam broiler pada fase finisher memberikan pengaruh yang nyata ( P < 0.05) terhadap prosentase karkas. Rataan berat lemak abdominal per ekor per hari terhadap masing-masing perlakuan berturut-turut adalah P0 : 32.18 gram, P1 : 31.30 gram, P2 : 24.85 gram dan P3 : 24.02 gram . Berat lemak abdomen yang tertinggi  terdapat pada perlakuan PO, hal ini disebabkan karena jumlah konsumsi ransum lebih tinggi. Rataan kandungan kholesterol daging ayam broiler selama penelitian adalah PO : 92.05 mg%, P1 : 83.79 mg%, P2 : 79.09 mg% dan P4 : 73.75 mg%. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa penggunaan kulit buah kakao dalam ransum ayam broiler pada periode finisher menunjukkan pengaruh yang nyata ( P < 0.05 ) terhadap kandungan kholesterol daging ayam broiler.Kandungan kholesterol yang tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa penggunaan kulit buat kakao (PO). Pemberian kulit buah kakao menunjukkan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap persentase jantung. Jantung adalah organ vital yang berperan dalam sirkulasi darah, organ ini sangat rentan terhadap racun dan zat anti nutrisi yang terdapat dalam ransum. Pemberian kulit buah  kakao menunjukkan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap persentase hati. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian kulit buah kakao tidak memberikan dampak negatif pada hati ayam broiler. Rataan persentase hati yang diperoleh dalam penelitian ini berkisar 2.50 – 2.71 % dari berat hidup.  Pemberian kulit buah kakao menunjukkan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap persentase rempela. Kesimpulan bahwa penggunaan kulit buah kakao dalam ransum ayam broiler periode finisher dapat menurunkan kandungan lemak abdominal dan kholesterol daging ayam broiler dan tingkat penggunaan 15 % kulit buah kakao dalam ransum memberikan hasil yang terbaik
PENINGKATAN KUALITAS KARKAS BROILER DENGAN PENAMBAHAN WHEY FERMENTASI SEBAGAI “FUNCTIONAL FEED “ DALAM RANSUM Erfan Kustiawan; Julinda Romauli Manullang
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 12 No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 12 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v12i2.336

Abstract

Keberadaan whey sebagai limbah pengolahan keju di Indonesia cukup melimpah, khususnya di Jawa Timur dari tahun ke tahun banyak bermunculan sentra industri pengolahan keju, tetapi whey yang dihasilkan dari proses pembuatan keju tersebut terbuang percuma tanpa ada pemanfaatan dan pengolahan. Berdasarkan fakta ini timbul gagasan untuk memanfaatkan whey dari hasil samping pengolahan keju melalui fermentasi untuk meningkatkan komponen bioaktif whey. Selanjutnya diaplikasikan dalam pakan sebagai functional feed  untuk meningkatkan kualitas karkas broiler. Pembuatan fermentasi Whey dilakukan dengan menginokulasikan menggunakan kefir grain (starter kefir). Perlakuan penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan, yaitu konsentrasi kefir grain yang terdiri 1%, 3%, dan 5%. Penambahan whey fermentasi sebesar 3% dalam ransum secara umum meningkatkan kualitas karkas broiler (persentase karkas tinggi, persentase lemak abdominal rendah).