Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

The effect of adolescent reproductive health education on premarital sexual behavior Murdiningsih Murdiningsih; Rohaya Rohaya; St Hindun; Ocktariyana Ocktariyana
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 9, No 4: December 2020
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v9i4.20444

Abstract

A lack of communication, support, and information from parents on sexual issues are involved an inability to prevent or intervene in the sexual activity of adolescents. This study aimed to determine the effect of adolescent reproductive health education on premarital sexual behavior in Palembang, Indonesia. This study was an experimental design with pre and post-intervention. The 192 students were obtained based on the criteria of samples required. The result of bivariate analysis between the Chi-Square confounding variable and premarital sexual behavior after the intervention shows that there is a significant relationship between knowledge about sex, reproductive health, and attitudes with premarital sexual behavior. There is a significant relationship between control behavior and sexual behavior after performing the intervention (p= 0.00). The result of multivariate shows that there is a dominant variable that is the variable of knowledge about reproductive health (p= 0.00). This study suggested that information about adolescent reproductive health should be included in the curriculum, especially in Biology class.
Pengaruh Senam Fantasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah di PAUD SPNF SKB Negeri KM 5 Kota Palembang Nesi Novita; Meisya Fatriani; Rohaya Rohaya
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 2 No. 1 (2022): NCHAT January - June period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/nchat.v2i1.31

Abstract

Keterlambatan tumbuh kembang anak terutama di sektor motorik kasar mempunyai angka yang cukup tinggi baik di dunia maupun Indonesia dan berdampak  buruk  apabila anak tidak diberikan rangsangan dan stimulus pada motorik kasar yang mengakibatkan keterlambatan dalam beberapa aspek misalnya anak mengalami gangguan pada berjalan, seringnya terjatuh saat melakukan gerakan melompat dan tidak dapat mengontrol gerakan–gerakan otot lainnya. Terdapat banyak cara untuk mengoptimalkan perkembangan motorik kasar untuk anak usia dini salah satunya senam fantasi yang bisa dijadikan salah satu alternatif untuk stimulasi dalam mengembangkan motorik kasar.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam fantasi terhadap perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah. Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian Pre Eksperimental dan model rancangan One Group Pre Test-Postest Design. Sampel penelitian yakni anak usia 4-5 tahun yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 39 orang. Analisis data menggunakan uji statistic Marginal Homogeneity. Berdasarkan uji statistik Marginal Homogeneity didapatkan nilai p-value < 0.05 artinya terdapat pengaruh senam fantasi terhadap perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah di PAUD SPNF SKB Negeri KM 5 Kota Palembang. Terdapat pengaruh senam fantasi terhadap perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah di PAUD SPNF SKB Negeri KM 5 Kota Palembang.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH Amelia Eliza Putri; Rohaya Rohaya; Titin Dewi Sartika Silaban
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 13, No 1 (2022): JANUARI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/jki.v13i1.563

Abstract

Hubungan Umur, Usia Kehamilan Dan Gravida Dengan Kejadian Pre-Eklampsi Pada Ibu Bersalin Di Instalasi Rawat Inap Kebidanan Dan Penyakit Kandungan Rsup Dr. Moh. Hoesin Palembang Rohaya Rohaya; Suprida Suprida
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 12 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.866 KB)

Abstract

Di Indonesia pre-eklampsi dan eklampsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian perinatal yang tinggi. Oleh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre-eklampsi adalah umur ibu, usia kehamilan, gravida, cara persalinan, tekanan darah sistolik diastolik, tingkat pendidikan ibu, frekuensi pemeriksaan kehamilan, kejadian komplikasi dan kematian perinatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur, usia kehamilan dan gravida dengan kejadian pre-eklampsi pada ibu bersalin di Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2009. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan crossectional. Metode pemeriksaan yang dipakai adalah cara digital haemometer. Data yang didapat dianalisa menggunakan uji Chi Square. Jumlah sampel adalah 352 orang ibubersalin. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 352 ibu bersalin, yang mengalami preeklampsi sebanyak 136 orang (38,6%) dan yang tidak mengalami pre-eklampsi sebanyak 216 orang (61,4%). Dari hasil uji statistik yang dilakukan didapatkan adanya hubungan bermakna antara umurdengan kejadian pre-eklampsi (p value = 0,000), usia kehamilan dengan kejadian pre-eklampsi (p value = 0,000) dan gravida dengan kejadian pre-eklampsi (p value = 0,000). Diharapkan agar dapat dikembangkan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam dengan metode yang bersifat kualitatif untuk mengetahui faktor penyebab serta faktor resiko terjadinya pre-eklampsi.
Pengaruh Latihan Fisik Anaerobik Terhadap Kadar Ambang Batas Asam Laktat Pada Orang Yang Terlatih Rohaya Rohaya
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 14 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.522 KB)

Abstract

Latihan fisik merupakan suatu proses berlatih secara sistematis yang dilakukan secara berulang dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas. Latihan fisik diantaranya adalah latihan anaerobik. Latihan anaerobik tergolong latihan fisik dengan intensitas tinggi yang dapat meningkatkan kadar ambang batas asam laktat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebelum dan selama melakukan latihan fisik anaerobik terhadap kadar ambang batas asam laktat dengan menggunakan treadmill pada mahasiswa semester VIII Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Jasmani UNSRI Palembang pada tanggal 2 dan 3 Juli 2013 di Balai Kesehatan Olahraga Kebugaran Masyarakat (BKOKM) Palembang. Metode: Pada penelitian ini dilakukan latihan fisik lari di treadmill dengan kecepatan dan waktu yang ditingkatkan secara bertahap yaitu 1 menit 6 kph, 5 menit 8 kph, 9 menit 10 kph, 13 menit 12 kph dan dilakukan pengukuran kadar laktat darah perifer pada 0 menit 0 kph. Lalu setiap tahap peningkatan kecepatan dan waktu. Populasi: Pada penelitian ini mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Jasmani semester VIII UNSRI Palembang yang berjumlah 80 orang. Sampel peneliti sebesar 44 orang. Hasil: Pada penelitian ini didapat hasil pengukuran kadar ambang batas asam laktat rerata 0 menit 0 kph 4,08±0,83 mmol/L, 1 menit 6 kph 5,07±0,91, 5 menit 8 kph 8,39±2,34 mmol/L, 9 menit 10 kph 12,70±1,94 mmol/L, 13 menit 12 kph15,21±2,38 mmol/L. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan dari kadar asam laktat sesuai dengan peningkatan kecepatan (p value 0,000< 0,05). Simpulan: Terdapat pengaruh latihan fisik anaerobik terhadap kadar ambang batas asam laktat pada orang terlatih. Saran: Disarankan kepada peserta latihan untuk meningkatkan latihan penambahan beban yang teratur untuk meningkatkan cadangan energi anaerob yang optimal.
Factors Associated With The Incidence Of Perineal Rupture In Normal Delivery Vetti Andina; Rohaya Rohaya; Rizki Amalia
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.5654

Abstract

    Latar Belakang: Ruptur perineum adalah robekan atau cedera pada jalan lahir perineum yang terjadi pada saat persalinan baik secara spontan maupun akibat episiotomi dan persalinan yang dibantu. Umumnya, ruptur perineum terjadi pada pelahiran primipara dan seringkali pada pelahiran berikutnya. Di Indonesia, ruptur perineum dialami oleh 75% wanita yang melahirkan pervaginam. Dari 1951 kelahiran spontan pervaginam, 57% wanita menerima jahitan perineum, 8% karena episiotomi dan 29% karena robekan spontan.       Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan berat badan lahir, usia ibu, dan paritas ibu dengan kejadian ruptur perineum pada persalinan normal di wilayah kerja Puskesmas Karya Mukti tahun 2021.       Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Dalam desain penelitian cross-sectional, para peneliti mengumpulkan data dari banyak individu yang berbeda pada satu titik waktu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang bersalin normal pada bulan Januari – Agustus 2021 di wilayah kerja Puskesmas Karya Mukti, sebanyak 57 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Karena jumlah populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel penelitian yang terdiri dari 57 orang.       Hasil: uji statistik Chi-Square pada variabel berat lahir diperoleh p-value 0,019 (< = 0,05), pada variabel usia ibu diperoleh p-value 0,023 (< = 0,05) dan pada variabel paritas diperoleh p-value dari 0,014 (< = 0,05). Artinya ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir, usia ibu dan paritas dengan kejadian ruptur perineum di wilayah kerja Puskesmas Karya Mukti.      Saran : Sebaiknya Puskesmas Karya Mukti lebih aktif memberikan penyuluhan kepada bidan terkait dengan kejadian kejadian ruptur perineum. Kata kunci: Berat lahir,Paritas,Ruptur perineum, Usia ibu ABSTRACT Background: Perineal rupture is a tear or injury to the perineal birth canal that occurs during delivery either spontaneously or as a result of an episiotomy and assisted delivery. Generally, perineal rupture occurs in primiparous deliveries and often in subsequent deliveries. In Indonesia, perineal rupture is experienced by 75% of women who give birth vaginally. Of the 1951 spontaneous vaginal births, 57% of women received perineal sutures, 8% was due to episiotomy and 29% was due to spontaneous tears.Research Objective: to determine the relationship of birth weights, maternal age, and maternal parity with the incidence of perineal rupture in normal delivery in the working area of Karya Mukti Public Health Center in 2021.Methods: The research design used in this study was quantitative with an analytical survey method using a cross sectional approach. In cross-sectional research design, the researchers collected data from many different individuals at one point in time. The population in this study were all mothers who gave birth normally in January – August 2021 in the working area of Karya Mukti Public Health Center, as many as 57 people. The sampling technique used in this study was total sampling. Because the total population was less than 100, the entire population was used as the research sample consisting of 57 people.Results: statistical test, Chi-Square on birth weight variable was obtained p-value of 0.019 (< = 0.05), on maternal age variable was obtained p-value of 0.023 (< = 0.05) and on parity variable was obtained p-value of 0.014 (< = 0.05). It meant that there was a significant relationship between birth weight, maternal age and parity with the incidence of perineal rupture in the working area of Karya Mukti Public Health Center.Suggestion: It is recommended that Karya Mukti Public Health Center should be more active in providing counseling to midwives related to the incidence of the incidence of perineal rupture. Keywords: Birth weight, Maternal age,Parity,Perineal rupture 
Factors Associated With The Nutritional Status Of Preschool Children Popy Andini; Rohaya Rohaya; Helni Anggraini
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 4 (2022): Volume 8 No.4 October 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i4.5645

Abstract

Latar Belakang: Status gizi adalah keadaan tubuh yang mengakibatkan makanan yang dikonsumsi dan penggunaan gizi yang baik diperoleh dari pola makan yang seimbang, yang akan berdampak pada pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kesehatan anak. Status gizi yang tidak seimbang akan memberikan pengaruh yang berbahaya bagi tubuh, yaitu dapat menimbulkan efek toksik. Di Indonesia, prevalensi status gizi balita dilihat dari indeks berat badan menurut umur (BB/A) diketahui mengalami gizi kurang sebesar 3,9%, gizi kurang 13,8%, gizi baik 79,2%, dan gizi lebih. sebesar 3,1%.Tujuan: untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu, pola makan balita, dan riwayat penyakit balita dengan status gizi balita di Desa Karya Mukti Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten OKU Kabupaten OKU. 2021.Metode: Desain penelitian kuantitatif, dengan metode survei analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu dengan anak usia 4-5 tahun di Desa Karya Mukti Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten OKU periode Juni 2021 berjumlah 35 balita. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Kemudian, analisis data univariat dan bivariat dan uji statistik Chi-SquareHasil: Dari uji statistik Chi-Square pada variabel pendidikan ibu didapatkan nilai p-value 0,001 (< = 0,05), dan variabel pola makan anak didapatkan nilai p-value 0,003 (< = 0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu, pola makan anak, dan status gizi anak prasekolah di Desa Karya Mukti. Sedangkan riwayat penyakit pada balita memiliki p-value sebesar 0,221 (< = 0,05).Kesimpulannya, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit dengan status gizi anak prasekolah di Desa Karya Mukti.Saran: Kepada Desa Karya Mukti disarankan untuk lebih aktif memberikan penyuluhan kepada ahli kebidanan tentang status gizi anak prasekolah. Kata kunci: Pendidikan, Diet, Riwayat Penyakit, Status Gizi ABSTRACT Background: Nutritional status is a condition of the body that results in the food consumed and the use of good nutrition obtained from a well-balanced diet, which will impact children's physical growth, brain development, and health. An unbalanced nutritional status will have a dangerous influence on the body, which can cause toxic effects. In Indonesia, the prevalence of nutritional status of children under five, as seen from the weight index for age (W/A), revealed that they suffered from malnutrition by 3.9%, undernutrition by 13.8%, good nutrition by 79.2%, and overnutrition by 3.1%.Objectives: This study aims to determine the relationship between mothers’ education, children under-fives diet, and children under-fives history of illness and the nutritional status of preschool children in Karya Mukti Village, Sinar Peninjauan Sub-district, OKU Regency, in 2021.Method: This study’s design was quantitative, with an analytical survey method through a cross-sectional approach. The population was all mothers with children aged 4-5 years in Karya Mukti Village, Sinar Peninjauan Sub-district, OKU Regency, for the period of June 2021, totaling 35 children under five. The sampling technique in this research was total sampling. Then, the univariate and bivariate data analyses and Chi-Square statistical tests were employed.Results: From the Chi-Square statistical test on the mothers’ education variable obtained a p-value of 0.001 (< α = 0.05), and the children’s diet variable got a p-value of 0.003 (< α = 0.05). It denotes a significant relationship between mothers’ education, children’s diet, and the nutritional status of preschool children in Karya Mukti Village. Meanwhile, the history of illness in children under-five had a p-value of 0.221 (< α = 0.05). In conclusion, no significant relationship was found between the history of illness and the nutritional status of preschool children in Karya Mukti Village.Suggestions: The Karya Mukti Village is advised to be more active in providing counseling to midwifery experts on the nutritional status of preschool children. Keywords: Education, Diet, History of Illness, Nutritional Status 
Pelatihan dan Pendampingan Kader dalam Penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4k) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang Murdiningsih Murdiningsih; Rohaya Rohaya; Siti Hindun; Nurul Komariah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i1.8223

Abstract

 ABSTRAK Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan salah-satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka kesakitan dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Para kader memainkan peran kunci dalam mendukung ibu hamil dengan harapan dapat menurunkan angka kematian ibu.Kader  belum memiliki pengetahuan yang baik. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang P4K Pelatihan dan Pendampingan kader yang dilakukan pada 29 orang peserta di Puskesmas Pembina Palembang. Kader di beri pretest kemudian diberikan pelatihan dan pendampingan selanjutnya dinilai lagi pengetahuannya dengan post test. Pengetahuan kader meningkat setelah diberikan pelatihan dan pendampingan. Sebelumnya terdapat 4 orang (13,79%) yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 23 orang (79,3%). Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan efektif untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang P4K. Kata Kunci: P4K, Kader, Pengetahuan, Pelatihan, Pendampingan  ABSTRACT The Maternity Planning and Complications Prevention (P4K) program is one of the government's efforts to reduce morbidity and maternal mortality (MMR) in Indonesia. Cadres play a key role in supporting pregnant women with the hope of reducing maternal mortality. Cadres do not yet have good knowledge to increase cadres' knowledge and skills about P4K Training and mentoring of cadres conducted on 29 participants at Pembina Palembang Health Center. Cadres were given a pretest and then given training and assistance, then their knowledge was assessed again with a post test. Knowledge of cadres increased after being given training and mentoring. Previously there were 4 people (13.79%) who had good knowledge, increasing to 23 people (79.3%). Implementation of training and mentoring is effective to increase cadre knowledge about P4K. Keywords: P4K, Cadre, Knowledge, Training, Mentoring
Factors Associated With Exclusive Breastfeeding Practice Intan Setyowati; Rohaya Rohaya; Eka Rahmawati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 No.2 April 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i2.9785

Abstract

Latar Belakang: ASI adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar payudara berupa susu dengan gizi paling tinggi. Praktek ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan tanpa makanan atau minuman tambahan kecuali vitamin, suplemen mineral dan obat-obatan.Tujuan: untuk mengetahui hubungan pendidikan, pekerjaan, paritas secara simultan dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Karya Mukti Tahun 2021.Metode: survei analitik dengan pendekatan cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Peneliti ini menggunakan data primer dengan jumlah sampel 68 orang.Hasil: dari 68 responden, 35 responden (51,5%) memberikan ASI eksklusif dan 33 orang (48,5%) tidak memberikan ASI eksklusif. 26 responden (38,2%) memiliki pekerjaan dan 42 responden (61,8%) tidak memiliki pekerjaan. 37 responden (54,4%) memiliki tingkat pendidikan tinggi dan 31 responden (45,6%) memiliki tingkat pendidikan rendah. 40 responden memiliki paritas primipara (58,8%) dan 28 responden (41,2%) memiliki paritas multipara. Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan praktik pemberian ASI eksklusif, dengan nilai p-value 0,030 ≤ α 0,05. Ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan praktik pemberian ASI eksklusif, dengan p-value 0,040 ≤ α 0,05 dan ada hubungan paritas ibu dengan praktik ASI eksklusif, dengan p-value 0,004 ≤ α 0,05.Kesimpulan: ada hubungan pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan paritas ibu dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Puskesmas UPTD Karya Mukti Tahun 2021.Saran: penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan rekomendasi bagi Puskesmas Karya Mukti untuk meningkatkan pelayanan khususnya memberikan penyuluhan dan himbauan kepada masyarakat tentang praktek pemberian ASI eksklusif dan memberikan penyuluhan tentang teknik menyusui setelah ibu melahirkan. Kata kunci: ASI eksklusif, pendidikan, pekerjaan, paritas ibu ABSTRACT Background: breast milk is liquid produced naturally by the breast glands in the form of the highest nutritional milk. Exclusive breastfeeding practice is breastfeeding to babies from birth to 6 months of age without any additional food or drink except vitamins, mineral supplements and medicines.Objective: to determine the relationship of education, occupation, parity simultaneously with exclusive breastfeeding practice at the Karya Mukti Public Health Center in 2021.Methods: analytic survey using a cross sectional approach was used in this study. This researcher used primary data with the sample of 68 people.Results: of the 68 respondents, 35 respondents (51.5%) provide exclusive breastfeeding and 33 people (48.5%) did not provide exclusive breastfeeding. 26 respondents (38.2%) had occupations and 42 respondents (61.8%) had no occupation.  37 respondents (54.4%) had higher level of education and 31 respondents (45.6%) had low level of education. 40 respondents had primiparas parity (58.8%) and 28 respondents (41.2%) had multiparas parity. From the results of bivariate analysis, it was found that there was a relationship between mother's education and exclusive breastfeeding practice, with the p-value of 0.030 ≤ α 0.05. There was a relationship between mothers’ occupation and exclusive breastfeeding practice, with the p-value of 0.040 ≤ α 0.05 and there was a relationship between maternal parity and exclusive breastfeeding practice, with the p-value of 0.004 ≤ α 0.05.Conclusion: there was a relationship of mothers’ education, mothers’ occupation and maternal parity with exclusive breastfeeding practice at UPTD Karya Mukti Public Health Center in 2021.Suggestions: it is hoped that this study can provide information and recommendations for Karya Mukti Public Health Center to  improve its services especially providing counseling and appeals to the society about exclusive breastfeeding practice and providing education about breastfeeding techniques after mothers give birth. Keywords: exclusive breastfeeding, education, occupation, maternal parity 
Effectiveness Prenatal Yoga on Back Pain of Pregnant Women in Third Trimester Rohaya Rohaya; Geawanty Geawanty; Nesi Novita
Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS) Vol 1 No 1 (2021): Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.882 KB) | DOI: 10.36086/maternalandchild.v1i1.1058

Abstract

Background: During pregnancy, there are usually a lot of complaints or discomforts that are common. One of them is back pain that occurs in third-trimester pregnant women. One effort to deal with back pain complaints is prenatal yoga. Prenatal yoga can flex the muscles around the spine and flexibility of the body. Result: The results showed that before doing Prenatal Yoga trimester III pregnant women experienced moderate pain as many as 31 people (96.9%) while after doing Prenatal Yoga became mild pain as many as 29 people (90.6%). The statistical test used in this study is the Wilcoxon test and the significance value p = 0.00 (p> 0.05) means that there are significant differences in back pain before and after prenatal yoga. Using the result of this study, it is hoped that prenatal yoga techniques can be applied specifically to overcome complaints of back pain in third-trimester pregnant women. Method: This study uses the One Group Pre Test-Posttest design using experimental methods. The sample in this study was third-trimester pregnant women who experienced back pain with a large sample of 32 respondents. This sample was taken using the Total Sampling method and the measuring instrument used was the Visual Analog Scale (VAS). Conclusion: The conclusion of this study is the effectiveness of prenatal yoga on back pain in trimester III pregnant women.