Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Puskesmas Keramasan Palembang Tahun 2011 Eprila Eprila; Yunetra Franciska
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.064 KB)

Abstract

Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB) atau infant Mortality Rate (IMR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka ini tidak berdiri sendiri melainkan terkait dengan faktor lain terutama gizi. Status gizi ibu pada waktu melahirkan dan gizi bayi itu sendiri sebagai faktor tidak langsung maupun langsung sebagai penyebab kematian bayi. Bayi atau anak balita kekurangan gizi sangat rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi, termasuk diare dan infeksi saluran akut, terutama pneumonia. Perbaikan gizi bayi dan balita merupakan awal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. (Notoadmodjo, 2007). Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita (0-5 tahun) yang datang untuk kunjungan imunisasi dan menimbang berat badan di Puskesmas Keramasan Palembang Tahun 2011. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik non-random sampling, dengan tehnik accidental sampling. Pada penelitian ini sampel yang didapatkan adalah 48 responden. Analisis data pada penelitian menggunakan analisis bivariat untuk melihat hubungan variabel pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu dengan status gizi balita yang di uji secara bersamaan yang dianalisis dengan uji statisitik Chi-square. Tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian didapat bahwa dari 18 responden dengan pendapatan keluarga tinggi sebanyak 16 responden (88,9%) yang mempunyai status gizi balitanya baik. Hasil uji Chi-square untuk variabel pendapatan keluarga didapatkan p value ≤ 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita. Pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 30 responden dengan pengetahuan ibu baik sebanyak 23 responden (76,7%) yang mempunyai status gizi balitanya baik, hasil uji Chi-square untuk variabel pengetahuan ibu didapatkan p value=0,008 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita. Menurut Sediaoetama (1985) dalam Andarwati (2007) Tingkat penghasilan ikut menentukan jenis pangan apa yang akan dibeli dengan adanya tambahan uang. Semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula persentase dari penghasilan tersebut dipergunakan untuk membeli buah, sayur mayur dan berbagai jenis bahan pangan lainnya. Jadi penghasilan merupakan faktor penting bagi kuantitas dan kualitas. Antara penghasilan dan gizi, jelas ada hubungan yang menguntungkan. Menurut Suhardjo (1986) yang dikutip dalam Andarwati (2007) Semakin bertambah pengetahuan ibu maka seorang ibu akan semakin mengerti jenis dan jumlah makanan untuk dikonsumsi seluruh anggota keluarganya termasuk pada anak balitanya. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga, sehingga dapat mengurangi atau mencegah gangguan gizi pada keluarga. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu dengan status gizi balita di Puskesmas Keramasan tahun 2011. Dan disarankan agar petugas kesehatan terutama bagian pelayanan gizi untuk dapat meningkatkan pelayanan terutamam penyuluhan kepada ibu – ibu cara pemenuhan nutrisi balita.
Lama Lepas Tali Pusat Berdasarkan Metode Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Eprila Eprila; Hasbiah Muhayan; Dian Lestari
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 13 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.295 KB)

Abstract

Perawatan tali pusat yang benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan lepaslebih cepat dan tanpa komplikasi, sedangkan dampak negatif perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami Tetanus neonatorum. Metode penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan quasi eksperimen, alat ukur yang dipakai adalah lembar observasi, sampel dibagi dalam 2 kelompok masing–masing 15 responden. Analisis data dalam penelitian ini adalah univariat dan analisis bivariat menggunakan uji T test independen. Hasil penelitian ini rata-rata lama lepasnya tali pusat menggunakan kasa steril lebih cepat dibandingkan menggunakan povidon iodine 10%. Hasil uji statistik adalah ada perbedaan yang signifikan rata – rata lama lepasnya tali pusat yang dirawat menggunakan kassa steril dan povidon iodine 10%. Perawatan dengan menggunakan antiseptik povidon iodine 10% dapat menghilangkan flora disekitar umbilikus dan menurunkan jumlah leukosit yang akan melepaskan tali pusat sehingga dapat memperlama pelepasan talipusat pada bayi baru lahir. Saran : Bidan dalam melakukan perawatan tali pusat sebaiknya menggunakan perawatan dengan kassa steril tanpa diberi anti septik baik alkohol ataupun povidon iodine 10%
Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat Antara Perawatan Terbuka Dan Tertutup Pada Bayi Baru Lahir Di Bidan Praktik Mandiri Soraya Kecamatan Kemuning Palembang Tahun 2012 Diah Sukarni; Eprila Eprila; Indah Puji Septeria
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 14 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.336 KB)

Abstract

Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan tali pemisahan fisik dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan “puput” (lepas) pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami pernyakit Tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan kematian. Berdasarkan protap pemerintah cara perawatan tali pusat tidak membungkus punting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke punting tali pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan lama pelepasan talipusat antara perawatan terbuka dengan yang tertutup pada bayi baru lahir di BPM Soraya Kecamatan Kemuning Palembang tahun 2012. Dengan menggunakan metode penelitian quasi eksperimen, alat ukur yang dipakai adalah lembar observasi perawatan tali pusat dan lembar observasi, sampel dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok dengan perawatan tali pusat terbuka sebanyak 20 responden dan kelompok perawatan tertutup sebanyak 20 responden. Penelitian dilakukan di BPM Soraya dari bulan September sampai dengan Nopember 2012. Analisis data menggunakan analisa univariat disajikan dengan distribusi frekuensi, dan analisis bivariat untuk mengetahui perbedaan lama pelepasan tali pusat dengan menggunakan uji T test independen. Hasil penelitian didapat diperoleh nilai rata – rata lama pelepasan tali pusat pada kelompok yang dirawat secara terbuka adalah 5,6 hari, sedangkan untuk kelompok yang dirawat tertutup didapat nilai rata – rata lama pelepasan talipusatnya adalah 6,5 hari dengan standar deviasi 2,188 hari. Hasil uji statistik dengan menggunkan uji T independent didapatkan nilai p = 0,114 berarti nilai p > dari alpha (0,05) yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata – rata lama pelepasan tali pusat antara yang dirawat secara terbuka dan tertutup. Disarankan kepada praktisi pelayanan kebidanan agar dalam memberikan pelayanan perawatan tali pusat agar menggunakan metode terbuka sesuai dengan yang dianjurkan dalam asuhan persalinan normal.
PEMBERDAYAAN PENDAMPING PERSALINAN MELALUI OPTIMALISASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN UNTUK KELAHIRAN ALAMI Rina Nursanti; Eprila Eprila; Wilma Wilma
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9295

Abstract

ABSTRAKMenghadirkan pendamping persalinan dalam proses persalinan, adalah dasar asuhan kasih sayang ibu. Pada sebuah penelitian, terbukti bahwa ibu hamil yang diperhatikan dan diberi dukungan sejak awal kehamilan oleh pendamping persalinan, akan mendapatkan rasa aman dan nyaman selama proses persalinan. Namun, tidak semua pendamping persalinan mampu melakukan tugasnya dengan baik. Tidak sedikit pendamping persalinan yang memiliki pengetahuan yang minim terhadap menjadi seorang pendamping persalinan.Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan pendamping persalinan untuk mengoptimalisasikan pengetahuan dan keterampilan tentang kelahiran  alami dengan mengikuti Kelas Edukasi Kehamilan. Adapun metode yang digunakan dalam kegaiatan ini adalah pelatihan Kelas Edukasi Kehamilan, menggunakan media ceramah, tanya jawab, diskusi, video dan praktik. Hasil kegiatan, terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan pendamping persalinan dalam mendamping kelahiran alami. Peningkatan pengetahuan sekitar 60% dari 2 pendamping yang memiliki pengetahuan pada tingkatan baik, menjadi 8 pendamping persalinan yang memiliki pengetahuan  tentang pendampingan persalinan dengan baik dan peningkatan keterampilan yang dimiliki oleh pendamping persalinan sebesar 70%, dimana sebelum diberlakukannya pengabdian masyarakat ini, tidak satupun dari 10 pendamping memilki keterampilan yang baik sebagai pendamping persalinan, setelah dilakukannya pengabdian masyarakat ini, 7 dari 10 pendamping persalinan kemudian termasuk dalam kategori baik sebagai pendamping persalinan Kata Kunci: kelahiran alami; kelas edukasi kehamilan; pendamping persalinan ABSTRACTPresenting a birth attendant in the delivery process is the basis of maternal care. In a study, it is proven that pregnant women who are cared for and given support from the beginning of pregnancy by birth attendants will get a sense of security and comfort during the delivery process. However, not all birth attendants are able to perform their duties properly. Not a few birth attendants have minimal knowledge about being a birth attendant. The purpose of this community service activity is to empower birth attendants to optimize knowledge and skills about natural birth by attending Pregnancy Education Classes. The method used in this activity is Pregnancy Education Class training, using media lectures, questions and answers, discussions, videos and practice. As a result of the activity, there was an increase in knowledge and skills of birth attendants in assisting natural births. Increased knowledge of about 60% from 2 assistants who have knowledge at a good level, to 8 birth attendants who have good knowledge of childbirth assistance and an increase in skills possessed by birth attendants by 70%, where before the implementation of this community service, none of the 10 companions have good skills as birth attendants, after this community service, 7 out of 10 birth attendants are then included in the good category as birth attendants Keywords: childbirth assistant; natural birth; pregnancy education class
Kecemasan Calon Pengantin dalam Menghadapi Pernikahan Eprila Eprila; Ira Kusumawaty; Yunike Yunike
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 1 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i1.5830

Abstract

This study aims to explore the perceptions of the bride and groom based on their experiences in obtaining pre-wedding education. This qualitative research used a phenomenological approach by conducting in-depth interviews with nine pairs of prospective brides. A qualitative research method with a phenomenological study approach is applied in this study. The collection process is carried out through in-depth interviews, recording, and documentation of activities. For triangulation needs, discussions have been conducted with religious affairs office staff who provide briefings for the prospective bride and groom. The results of the direct interview recordings were written in transcript form and analyzed using content analysis. The results showed five themes, including worries before marriage, complicated new roles, doubts about forming a happy family, urgent economic needs, and modest family support. Psychological preparation has a significant influence on the condition of family harmony, so it must be well prepared. Preparedness is needed for the bride and groom to adapt to anticipate complicated family problems. The bride and groom endeavored to obtain comprehensive education related to physical, psychological, social, and cultural changes to adapt constructively in their marriage. Keywords: Bride and Groom, Marriage, Psychological Preparation
Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Dalam Pemenuhan Kebutuhan Tidur Bayi Melalui Aplikasi “Sleepy Melodies” Sari Wahyuni; Eprila Eprila; Rohaya Rohaya; Rita Kamalia
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.778

Abstract

Bayi merupakan masa-masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga perlu untuk mendapatkan perhatian khusus. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah tidur dan istirahat. Bayi yang mengalami kurang tidur akan mengakibatkan penurunan kekebalan tubuh, gangguan pertumbuhan, perkembangan fisik, dan mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang otak bayi. Berdasarkan data yang didapat pada bulai Mei s.d Juli Tahun 2021 di Praktik Mandiri Bidan Rabiah Palembang dengan membagikan kuisioner kepada 30 ibu bayi didapatkan bahwa 30 ibu bayi menjawab kualitas tidur bayi dalam kategori buruk. Untuk itu diperlukan edukasi kepada ibu yang memiliki bayi untuk mengatasi masalah tidur pada bayi. Edukasi kebutuhan tidur bayi untuk memberikan informasi yang relevan dan diskusi mengenai pentingnya tidur bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang kebutuhan tidur bayi. Mitra pada kegiatan Pengabmas ini yaitu ibu yang memiliki bayi yang berada di wilayah kerja Praktek Mandiri Bidan Rabiah Palembang. Kegiatan pengabmas ini dilakukan di Praktek Mandiri Bidan Rabiah Palembang pada bulan September 2023 yang diikuti oleh 20 ibu yag memiliki bayi. Kegiatan diawali dengan pre test – pembagian leaflet – penjelasan materi dengan metode ceramah tanya jawab – post test. Hasil yang didapat terdapat peningkatan pengetahuan ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar tidur bayi.