Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Knowledge, attitudes, and practices of Indonesian medical and non-medical undergraduate students toward COVID-19 Thania Lathifatunnisa Putri Agusti; Nahwa Arkhaesi; Anugrah Riansari; Rebriarina Hapsari
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 11, No 1: March 2022
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v11i1.20784

Abstract

As the coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic spread across Indonesia, good knowledge, proper attitude, and appropriate practices among undergraduate students must be achieved before starting a face-to-face lecture. These are also important since most students are active in social media and can spread true or false rumors regarding COVID-19. This study aimed to assess the level of knowledge, attitudes, and practices of medical and non-medical undergraduate students toward COVID-19. A 51-item online questionnaire was developed and sent to random undergraduate students from different faculties in Universitas Diponegoro, Indonesia. A total of 482 students completed the survey. The Chi-square test showed significant associations in the level of knowledge, attitudes, and practices towards the COVID-19 between medical and non-medical students, where medical students have better knowledge, attitudes, and practices than non-medical students. This study's findings may become the basis for an awareness campaign planning among students in particular and the public in general, which at this time most student activities are still carried out online and to prepare face-to-face lectures and also to deepen the material regarding COVID-19 among students, especially non-medical students, and furthermore, help to guide the efforts and plans of state health authorities for better containment of COVID-19.
INSIDENSI DAN ANALISIS FAKTOR RISIKO INFEKSI CACING TAMBANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI GROBOGAN, JAWA TENGAH Ryan Halleyantoro; Anugrah Riansari; Dian Puspita Dewi
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kedokteran Raflesia
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v5i1.8927

Abstract

Penyakit kecacingan merupakan penyakit akibat infeksi cacing yang cenderung tidak mematikan namun  menimbulkan berbagai masalah seperti menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas. Sebagian besar kecacingan pada siswa disebabkan oleh cacing Soil Transmitted Helminth (STH) salah satunya cacing tambang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing tambang serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian infeksi cacing tambang pada anak usia sekolah dasar di daerah Grobogan, Jawa Tengah.  Penelitian observasi dengan desain cross sectional menggunakan  sampel feses dari siswa di dua SD di Grobogan, Jawa Tengah sebanyak 73 sampel feses. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan untuk mengetahui sampel feses yang positif mengandung telur cacing tambang. Hasil menunjukkan sebanyak 10 siswa (13,7%) positif terinfeksi cacing tambang. Data mengenai faktor resiko cacing tambang didapatkan melalui kuesioner sederhana megenai PHBS. Kebersihan sekolah, pekerjaan berisiko dari orang tua siswa serta kebersihan kuku siswa SD merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka infeksi cacing tambang pada siswa SD di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.Pihak sekolah perlu meningkatkan program sanitasi di lingkungan sekolah, menggalakkan perilaku hidup sehat serta penyuluhan kesehatan kepada siswa dan keluarganya.
SEROPREVALENSI TOXOPLASMOSIS WANITA DI KOTA SEMARANG Anugrah Riansari; Ryan Halleyantoro; Dian Puspita Dewi; Sudaryanto Sudaryanto; Eva Annisaa; Rebriarina Hapsari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14885

Abstract

Pada berbagai belahan dunia diperkirakan 95% dari populasi telah terinfeksi Toxoplasma. Wanita terinfeksi Toxoplasma selama dan sesaat sebelum kehamilan dapat meneruskan infeksinya kepada janin (Congenital Transmission). Infeksi toxoplasma dapat mengakibatkan keguguran, janin lahir mati, dan cacat janin. Pada wanita hamil toksoplasmosis dapat menyebabkan 9% kematian fetus. Belum ada penelitian toxoplasmosis di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan memperoleh data seroprevalensi antibodi anti toxoplasma Ig G dan menganalisis faktor risiko terjadinya toxoplasmosis pada wanita di Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan analitik observasional, menggunakan desain penelitian cross sectional. Pemberian kuesioner dilakukan pada responden, selain itu juga dilakukan pengambilan sampel darah untuk uji antibodi anti Toxoplasma IgG. Variabel bebas dalam penelitian adalah memelihara kucing, interaksi dengan kucing, konsumsi daging yang kurang matang, kebiasaan kontak dengan tanah. Didapatkan 88 sampel penelitian responden yang memenuhi kriteria inklusi. Sebagian besar memiliki status menikah (75%) dan pendidikan tinggi (83%). Seroprevalensi toxoplasmosis pada wanita di Kota Semarang 48,9%. Tidak didapatkan pengaruh faktor risiko memelihara kucing (OR: 0,568; p-value:0,318), interaksi dengan kucing (OR:0,684, p-value: 0,378), konsumsi daging yang kurang matang (OR: 0,499, p-value: 0,085), kebiasaan kontak dengan tanah (OR:1,912, p-value:0,134) terhadap seroprevalensi toxoplasmosis pada wanita di Kota Semarang.  Diharapkan penelitian lanjutan tentang IgM Toxoplasma dan faktor lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap penularan toxoplasmosis di Kota Semarang.