Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kajian Pemeliharaan Rutin Pada Gedung Rektorat Universitas Teuku Umar Edi Mawardi; Samsunan Samsunan; Fathurrahman Fathurrahman
TERAS JURNAL Vol 10, No 1 (2020): Volume 10 Nomor 1
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.088 KB) | DOI: 10.29103/tj.v10i1.276

Abstract

Pemeliharaan bangunan merupakan persyaratan yang harus dilakukan, terutama bangunan untuk kepentingan umum. Gedung Rektorat Universitas Teuku Umar merupakan pusat kegiatan kampus sejak direncanakan, pelaksanaan, penanganan dan pengendalian organisasi akademik. Gedung Rektorat memiliki peran tertinggi dalam sebuah kampus, karena didalamnya tempat pimpinan serta jajarannya, sehingga perlu pemeliharaan rutin demi kepentingan dan kenyaman bersama. Selama masa layan bangunan dapat mengalami perubahan kualitas atau penurunan kekuatan disebabkan berbagai faktor, baik, faktor alam, faktor manusia akibat penggunaan gedung, kebakaran atau sebab lainnya. Tujuan penilitian untuk  mengetahui kesesuaian mekanisme pemeliharaan bangunan gedung Rektorat Universitas Teuku Umar berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/M/2008.  Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara terhadap pengguna dan pengelola gedung serta penyebaran kuesioner terhadap pengguna dan pengelola gedung rektorat Universitas Teuku Umar. Pengolahan data kuesioner menggunakan metode skala likert, sedangkan yang data hasil wawancara dan observasi dilapangan diolah dianalisis menggunakan metode deskriptif. Hasil penilitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap pemeliharan gedung rektorat dinilai sangat buruk dengan bobot nilai 19,05% berdasarkan skala likert. Mekanisme pemeliharaan menurut pengelola gedung Rektorat Universitas Teuku Umar hasil perhitungan grafik persentase mencapai 73% menyatakan Tidak Sesuai. Berdasrkan hasil wawancara dengan pengelola gedung rektorat bahwa standar operasional dan konsep yang dijalankan tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/M/2008.  Kesimpulan dari hasil penlitian menunjukan bahwa mekanisme pemeliharaan gedung Rektorat Universitas Teuku Umar tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/M/2008.
EVALUASI KERUSAKAN AKIBAT GEMPA PADA BANGUNAN GEDUNG BANK ACEH CABANG SIGLI Samsunan Samsunan
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1900.708 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v2i2.377

Abstract

Aceh is one of the areas in Indonesia most quake susceptible. Earthquake zoning map issued by the Minister of Public Works in 2010 showed that the Aceh region to earthquakes susceptible. The earthquake susceptible affecting the condition of existing building, while design and construction was built before earthquake zoning map to release. One of which is Bank Aceh building have in experience damage due January 22, 2013 an earthquake measuring 6.0 on the Richter scale, where some of the structural elements of the building experience crack. For this purpose analysis and evaluation of the damage to buildings affected of earthquake. The evaluation was done by reviewing directly into the field and collecting primary data and secondary data. Analysis of the strength of concrete is done by using the Concrete Hammer Test. The results showed that the buildings experience cracks on the beams. The results of the evaluation and assessment analysis, the building belongs in the level of minor damage and is still fit for use with some partial improvement and minor repairs. Minor repairs need to be done on the architectural and non- structural element. While the structural elements necessary repairs being in some parts of the beams and columns. Keyword: damage of building, earthquake, Bank Aceh
TINJAUAN KETERSEDIAAN JALUR EVAKUASI BENCANA PADA BANGUNAN GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR Edi Mawardi; Samsunan samsunan
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.082 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v4i2.1291

Abstract

Terjadi bencana adalah peristiwa atau musibah yang  mengancam atau  mengganggu kenyamanan  masyarakat dalam beraktifitas, bencana disebabkan faktor  alamiah  atau faktor manusiawi. Bencana dapat mengakibatkan terjadi korban jiwa, harta dan benda serta rusak lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak trauma pada manusia. Bencana dikategorikan ada 3 (tiga), yaitu bencana alam, bencana sosial dan bencana non alam. Tujuan dari  penelitian ini yaitu  mengetahui ketersediaan dan kelengkapan, kondisi serta kesesuaian antara penggunaan dan fungsi jalur penyelamatan pada Bangunan Gedung Rektorat Universitas Teuku Umar berdasarkan peraturan yang berlaku. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatife. Data yang dipakai  berupa data primer dan sekundere, yang diambil dengan cara penyebaran kuisioner, observasi dan pengamatan secara langsung. Pertanyaan melalui kuisioner diolah menggunakan software SPSS-23. Sedangkan data dari hasil observasi dan pengamatan secara langsung, diolah melalui analisa deskripsi sesuai hasil lapangan. Semua pertanyaan valid memiliki nilai korelasi lebih besar dari nilai product moment/r tabel 0,361. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan dan kelengkapan jalur penyelamatan pada Gedung Rektorat Universitas Teuku Umar belum terpenuhi untuk fungsi sosial sebagai gedung kampus. Kondisi penyelamatan pada Gedung Rektorat Universitas Teuku Umar masih sangat minim, dan faktor penyebab terkendala karena kurangnya pemahaman tentang kebijakan pemerintah berdasarkan Permen PU No 26/RPT/M/2008 tentang Teknis Sistem Sarana Penyelamatan pada Bangunan Gedung dan Lingkungannya. 
Analisa Tingkat Kerusakan Struktur Kolom Terkena Tsunami Samsunan Samsunan; Dian Febrianti
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.305 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v4i1.591

Abstract

 Tsunami that occurred in Aceh at the end of 2004. has affected the buildings affected by the tsunami. The purpose of this study is to determine the condition of the current state and to analyze the level of damage to the structure of the column affected by the tsunami, one of which is the building of UPTD Bina Marga and Cipta Karya IV Meulaboh. This research is done by direct survey method to the field and conduct damage analysis of buildings based on Regulation of Minister of Public Works No.16/PRT/M/2010 on the technical guidance of periodic inspection of buildings. The result of the analysis is done classification level of damage according to the standard in Regulation of Minister of Public Works No.24/PRT/M/2008 about building maintenance and maintenance guidelines. The results showed that the column of the affected buildings had decreased the strength of the concrete, the condition of the column structure was all cracked and broken, most of the concrete blankets had been peeled, the main reinforcement conditions were corroded and some of the stirrup bones were broken. The result of concrete quality test is 114,41 kg/cm² lower than normal concrete strength. The results of the study and analysis that the affected columns on the buildings of UPTD Bina Marga and Cipta Karya Region IV Meulaboh are classified as heavy damage, the building of UPTD Bina Marga and Cipta Karya IV Meulaboh is not functional Keywords: Level of damage, Column Structure, UPTD Bina Marga Meulaboh and Cipta Karya IV Meulaboh region.
ANALISA PERBEDAAN KEKUATAN BETON AKIBAT TSUNAMI (Studi Kasus : Pengujian Nilai Pantul Hammer Test Pada Kolom Bangunan Mesjid Paya Peunaga Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat) Riskawati Riskawati; Andi Yusra; Samsunan Mahmud
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.358 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v1i1.718

Abstract

 Dampak bencana tsunami dirasakan langsung pada saat kejadian, dan     dampak tidak langsung berupa  penurunan  kekuatan  beton  setelah  tsunami  terjadi.  Tsunami  besar  melanda  Aceh  pada tanggal  26  Desember  2014  telah  melanda  barat  Aceh.  Kerusakan  tidak  langsung  dirasakan masyarakat  Aceh  setelah 10  tahun  terjadinya  tsunami  di  Aceh.  Banyak  bangunan  di  Aceh  yang terkena tsunami pada tahun 2004 silam, kondisi saat ini beton mulai keropos, sehingga terjadi perubahan kekuatan pada beton yang terkena tsunami. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya perubahan kekuatan beton pada bangunan pasca tsunami. Kondisi perubahan tersebut  menjadi  alasan  untuk  melakukan  analisa  mengenai  perbedaan  kekuatan  beton  terkena tsunami dengan yang tidak terkena tsunami pada kolom bangunan. Bangunan yang diuji    adalah bangunan Mesjid Peunaga Paya Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat. Komponen struktur yang  dianalisis  hanya  pada  kolom     yang sebagian terkena tsunami dan sebagian tidak terkena tsuanami. Kekuatan beton tersebut diukur pada elemen struktur kolom tanpa merusak konstruksi dengan menggunakan alat uji yaitu concrete hammer test. Data diambil pada bagian kolom yang terkena tsunami dan pada bagian yang tidak terkena tsunami. Hasil pengujian     yang dilakukan menunjukkan bahwa kolom bangunan pada bagian yang terkena tsunami mengalami penurunan kekuatan beton dibandingkan dengan bagian yang tidak terkena tsunami. Hasil pengujian kekuatan beton pada kolom 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 8 pada bagian yang tidak terkena tsunami adalah 26, 29, 33,33, 32, 28, 31, sedangkan hasil pengujian kekuatan beton pada kolom 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 8 pada bagian yang terkena tsunami adalah 25, 15, 17, 29, 19, 46, 19, sehingga didapatkan besar penurunan kekuatan beton pada kolom 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 8  adalah sebagai berikut: 4%, 45%, 48%, 12%, 19%,46%, dan 19%. Kata Kunci : Tsunami, Hammer Test dan Kekuatan Beton
TINJAUAN KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG ADMINISTRASI REKTORAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH Samsunan Samsunan
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.267 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v3i4.221

Abstract

Teuku Umar University in Aceh Barat district of Aceh Province, with potency of earthquake prone according to earthquake zonation map of Minister of Public Works in 2010. The earthquake susceptibility affects the reliability of the building. One of them is the building of Rectorate Administration Building of Teuku Umar University. The building only have component of sloof structure, column, beam and floor plate, has long been neglected and suffered damage to its structure, so it needs to do a reliability investigation in the safety aspect of the building. The reliability investigation is done by field research and then the collecting of primary and secondary data. Concrete strength analysis do by using Concrete Hammer Test tool. Evaluation results show that there is minor damage to some sloof. Conditions of columns have calcification and exfoliation of concrete cover, so that the reinforcement conditions are corroded. While the elements of the beam and floor plate experienced a flexible crack at some point of the beam with a span length of 8 m and on the floor plate. The bending of the beam occurs due to underreinforced or under-dimensional beams that are less able to the load. The result of concrete strength test shows that the average compressive strength of column, beam and floor plate are 174,61 kg/cm2; 205,43 kg/cm2 and 285,17 kg/cm2 with compressive strength of each characteristic 106,85 kg/cm2; 139,69 kg/cm2 and 215,11 kg/cm2. The results of the review and assessment of the field analysis, the building belongs to the category of severe damage, but still feasible to use with some moderate repairs and weight repairs. Structural elements of the beams and columns need to be several repaired and some parts of the sloof and floor plate are moderately repaired. Key word— reliability of building, administrations building, Teuku Umar University
EFEKTIFITAS KONSEP RUANG EKSTRA SEBAGAI ALTERNATIF MITIGASI PENJALARAN TSUNAMI DI SUNGAI Rajuli Amra; Samsunan Samsunan
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1 Mei 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1439.62 KB) | DOI: 10.24815/jts.v9i1.15735

Abstract

Gelombang tsunami dapat berpropagasi jauh ke hilir sungai dan menghasilkan kerusakan yang serius bagi infrastruktur wilayah sungai dan juga menyebabkan banjir ke area pemukiman. Meninggikan tanggul sungai terbukti tidak efektif dalam mengurangi efek yang ditimbulkan oleh intrusi gelombang tsunami. Relokasi tanggul sungai dengan konfigurasi tertentu memberikan ruang ekstra untuk sungai (extra-room) terbukti dapat mereduksi ketinggian gelombang tsunami di sungai. Efektifitas dari metode ruang ekstra ditentukan oleh kapasitas ruang dan layout perluasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layout yang efektif dalam mengurangi dampak penjalaran gelombang di sungai yang bermeander. Investigasi dilakukan secara numerik menggunakan model matematika COMCOT untuk mensimulasikan propagasi tsunami selama satu jam dengan berbagai variasi ketinggian gelombang awal (2m dan 3m). Geometri sungai (panjang 1 km dan lebar 0,4 km) yang digunakan berbentuk meander simetris dengan sudut pembelokan maksimum sebesar 60 derajat (moderat). Geometri sungai mengadopsi konsep sine generated curve, sedangkan topografi dasar sungai dimodelkan menggunakan pendekatan tranversal bed elevation. Hasil simulasi dari beberapa konfigurasi layout perluasan ruang sungai (diasumsikan bentuk sungai tetap dan tidak bermigrasi) menunjukkan bahwa konfigurasi along-river expansion lebih signifikan dalam mereduksi laju penjalaran tsunami sebesar 63%, dibandingkan dengan konfigurasi lateral-river expansion. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa perluasan ruang di titik awal pembelokan sungai tidak berkontribusi secara signifikan dalam mendisipasi transmisi gelombang intrusi, dibandingkan dengan perluasan di bagian muara sungai. Penerapan konsep ruang ekstra tidak berlaku menyeluruh, dimana gelombang limpasan yang menghasilkan inundasi lokal masih mungkin terjadi ketika amplitudo gelombang awal melewati ambang batas gelombang rencana. Untuk itu, diperlukan penelitian lanjutan dengan batasan yang lebih fleksibel. Penelitian lanjutan diharapkan juga dapat memvalidasi keabsahan hasil yang telah diperoleh melalui penelitian ini. Kata kunci : Tsunami, ruang ekstra, mitigasi alternative, sungai bermeander, simulasi numerik   
PERILAKU MEKANIS BETON MUTU TINGGI DENGAN PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN VISCOCRETE N-10 Andi Yusra; Samsunan Mahmud
Inersia: Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijts.8.1.11-16

Abstract

Generally in civil engineering, concrete structure used for the building of foundation, column, beam, plate or shell plate. The mentioned show how important are use of concrete in the field of civil engineering so that required by a circumstantial recognition hit the nature of substance of concrete . To yield the concrete with the high strength, use water or water cement ratio shall minimize with the consequence of concrete workmanship will become difficult because ofconcrete will become very jell, workability value become to minimize. The mentioned can beovercome by enhancing substance additive like superplasticizer. In this research used additives that is rice husk ash (RHA) with the addition of percentage of the weight of the cement 0 %, 5%, 8 %, 10 % and 15 %, it also used superplasticizer (viscocrete N-10) with the addition of percentage of the weight of the cement 1,5%. Concrete was designed with water cement ratio 0,30. Test were conducted was strength test of high strength concrete at 28 and 56 age days. Compressive strength test covered of concrete cylinder by 15 cm in diameter and 30 cm height. Amount of sample test was 30, where each variable used 3 samples. Result of high strength concrete compression test at age 28 days, show at addition of each rice husk ash, 0% yielding strength (55,46 MPA), 5% (50,55 MPA), 8% (48,29 MPA), 10% (53,19 MPA), and 15% (55,83 MPA). For the high strength concrete compression test at age 56 days, 0% yielding strength (59,80 MPA), 5% (63,38 MPA), 8% ( 56,02 MPA), 10% ( 58,47MPa), and 15% (59,98 MPA). Happen by strength addition 7,43% at age 56 day compared to strength at age 28 days with theaddition of rice husk ash equal to 15%.
EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA KOLOM BANGUNAN GEDUNG DINAS SYARIAT ISLAM ACEH SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017) 100 AKIBAT PENGARUH TERKENA AIR TSUNAMI Samsunan Samsunan
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional USM
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.445 KB)

Abstract

Gempa dan tsunami pada akhir tahun 2004 memberi dampak tidak langsung saat ini berupakerusakan struktur beton bertulang pada bangunan terkena tsunami, salah satunya adalah gedung Dinas Syariat Islam Aceh di Banda Aceh. Tujuan penelitian untuk mengetahui kekuatan kolombeton bertulang yang terkena tsunami dan membandingkan dengan yang tidak kena tsunami.Penelitian dilakukan pada bangunan gedung Dinas Syariat Islam Aceh, setelah 12 tahun kenatsunami. Evaluasi dilakukan secara visualisasi dan tinjauan ke lapangan (filed research) danpengujian kekuatan beton dilakuan uji tak merusak (non destructive test) menggunakan ConcreteHammer Test. Analisis hasil visualisasi di lapangan dilakukan dengan penyesuaian tingkatkerusakan bangunan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor. 24/PRT/M/2008tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawataan Bangunan Gedung. Pengujian kekuatan betondengan membandingkan hasil uji beton pada bagian struktur kolom terkena tsunami denganbagian yang tidak kena tsunami dalam skala Rebound. Hasil evaluasi visual menunjukkan bahwakolom struktur beton bertulang yang sudah kena tsunami mengalami kerusakan berupa retak padabagian kolom, terkelupas selimut beton, terjadi korosi pada tulangan, sampai tulangan sengkangdan tulangan utama putus. Kondisi ini tergolong dalam tingkat kerusakan rusak berat dimanakerusakan terjadi pada sebagian besar komponen struktural. Hasil pengujian terhadap kekuatanbeton menunjukkan bahwa kekuatan kolom bulat tidak kena tsunami dan kekuatan kolom terkenatsunami masing-masing rata-rata 25,67 skala Rebound dan 20,00 skala Rebound, mengalamipenurunan kekuatan rata-rata sebesar 22%. Kekuatan kolom persegi tanpa terkena tsunami danterkena tsunami masing-masing rata-rata sebesar 25,25 skala Rebound dan 17,42 skala Rebounddengan penurunan kekuatan rata-rata sebesar 31,02%.
Influence of Groundnut Shell Powder on Normal Concrete's Split Tensile Strength Samsunan Samsunan; Fitria Husna Putri; Inseun Yuri Salena; Andrisman Satria
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v3i1.410

Abstract

Groundnut shell powder contains significant amounts of the chemical silica (SiO) to be utilized as construction materials. Through the use of groundnut shell powder, this study seeks to determine the split tensile strength of concrete (GSP). With a compressive strength design of f'c =21.7 MPa, the concrete mixture adheres to ACI 2I1.1-91. The aggregate of crushed stone with a maximum diameter of 19.1 mm. Portland cement type I is the type of cement utilized. With a variation of 0%, 5%, 7,5%, 10%, and 12.5%, additional material (GSP) substitutes cement in part. At 14 and 28 days old, concrete is tested for its tensile strength. For each modification, there are three cylindrical test objects, each measuring 30 cm in length and 15 cm in diameter. The split tensile strength of concrete was tested using 14-day-old peanut shell powder, and the results were 1,699 MPa, 1,840 MPa, 1,581 MPa, and 1,510 MPa, respectively. The findings demonstrated that concrete's split tensile strength (f'ct) was 28 days with a fluctuation of 0%; 5%; 7,5%; 10%; and the sequential 12.5% was 1,934; 2,170; 2.265; 1,958; and 1,887 Mpa. Following the findings, the ideal tensile strength value was at a variation of 7.5%, or 2,265 MPa, greater than 0% (1,934 MPa) of 17.11%. The age of 28 days was 7.5% higher than the age of 14 days (1,840 MPa) of 23.10% for the variation's maximum tensile strength. Compared to standard compressive strength test findings, the Split tensile strength value of concrete utilizing GSP is 6.83%