Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The meaning and experience on nationalism among Indonesian migrant workers’ children in border area Dendi Tri Suarno; Yoyon Suryono; Zamroni Zamroni; Johan Irmansyah; Faishal Yasin
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 11, No 3: September 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v11i3.21729

Abstract

Discussion related to nationalism has become an essential topic in the field of Indonesian education, particularly in the context of education in the border area. This study reported on the condition of educational services, and explored the meaning and experience of nationalism from Indonesian migrant workers' (IMW's) children at the community learning center (CLC) Sarawak, Indonesia-Malaysia border area. The study employed qualitative methods with a phenomenological approach, intended to produce in-depth data on the meaning and experience of nationalism from IMW's children attending CLC Sarawak, Malaysia. The data collected in this study used the main data through exhaustive interviews and observation, while additional data was collected through documentation. The results showed that CLC has made the optimal efforts in growing IMW's children nationalism in border areas, included: i) Implementing educational curriculum in accordance with curriculum standards in Indonesia; ii) Implement programs that can increase IMW's children nationalism; and iii) Improve access and quality education services for IMW's children in border areas. Furthermore, IMW's children interpret nationalism as a feeling of love, pride, and willingness to sacrifice for the nation and country with all their heart. The meaning of nationalism is constructed through various children’s experiences obtained in the school environment, family environment, and socio-cultural conditions in the community. The results and discussions reported in this study can serve as a reference and guideline for the Indonesian government to formulate and prioritize educational designs or policies for Indonesian migrant workers in border areas.
EVALUASI IMPLEMENTASI PARADIGMA BARU PENDIDIKAN PASCAREFORMASI PADA JENJANG SD DI KOTA SALATIGA Wasitohadi Wasitohadi; F.X. Sudarsono; Zamroni Zamroni
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppfa.v2i2.2659

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak paradigma baru pendidikan terhadap sistem dan praksis pendidikan SD di Salatiga, difokuskan pada implementasi paradigma baru pendidikan dan rasionalnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi kebijakan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari informan-informan kunci serta berbagai dokumen terkait melalui studi dokumen, observasi, wawancara, dan angket. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan induktif, sedangkan data kuantitatif digunakan sebagai suplement dan complement yang bersifat mendukung atau memperjelas data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paradigma baru pendidikan berdampak terhadap sistem dan praksis pendidikan SD. Sistem pendidikan yang dibuat telah mengalami perubahan sesuai dengan paradigma baru pendidikan. Namun, karena pola pikir (mindset) stakeholders belum berubah, maka praksis pendidikan pada ketiga aspek yang menjadi fokus penelitian (peran kepala sekolah, peningkatan profesionalitas guru, dan proses pembelajaran) belum sepenuhnya sesuai seperti yang diharapkan dalam kebijakan. Optimalisasi peran kepala sekolah dan peningkatan profesionalitas guru menjadi prioritas untuk dilakukan. Kata kunci: paradigma baru pendidikan, sistem pendidikan, praksis pendidikan, peran kepala sekolah, peningkatan profesionalitas guru, proses pembelajaran.
PERSPEKTIF MULTIKULTURAL PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH ALIYAH Rohmat Rohmat; Zamroni Zamroni; Achmad Dardiri
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 3, No 1 (2015): Juni
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppfa.v3i1.7810

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan makna multikultural menurut guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Aliyah (MA) MINAT Cilacap. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-naturalistik. Penelitian dilakukan di MA MINAT Cilacap. Waktu penelitian intensif di lapangan dilakukan Januari 2012- Februari 2014. Subjek penelitian dipilih dari para praktisi pendidikan di MA MINAT Cilacap dan guru Pendidikan Agama Islam yang terdiri atas guru mata pelajaran Alquran/hadis, Akidah/akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis induktif dengan beberapa langkah utama yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjuukan makna multikultural menurut guru Pendidikan Agama Islam MA MINAT Cilacap yaitu: makna persamaan hak, persaudaraan dan toleransi. Hal tersebut tidak lepas dari pengaruh yang dikembangkan institusi MA MINAT Cilacap yang mengembangkan konsep tawazun (keseimbangan antara dunia dan akhirat) dan mengedepankan tasamuh (toleransi) yang membawa konsep yang baik terhadap pendidikan multikultural. Guru Pendidikan Agama Islam MA MINAT Cilacap memberi makna multikultural antara lain tentang persamaan hak yang harus diberikan lembaga pendidikan sebagai institusi sebagai tempat untuk melakukan pemberdayaan siswa. Persamaan hak menjadi pondasi dasar dalam meminimalisasi konflik yang berkembang dalam masyarakat. Pemberdayaan siswa MA MINAT Cilacap pada sikap persamaan hak memberikan nilai positif pada pembentukan perilaku yang lebih menerima perbedaan.
PEMBUDAYAAN NILAI KEBANGSAAN SISWA PADA PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH DASAR ADIWIYATA MANDIRI Trikinasih Handayani; Wuryadi Wuryadi; Zamroni Zamroni
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 3, No 1 (2015): Juni
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.799 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v3i1.7815

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui praksis Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dan pembudayaan nilai kebangsaan pada siswa sekolah dasar Adiwiyata mandiri di DIY yang tercakup dalam pembelajaran PLH secara terintegrasi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dilaksanakan di SD N Ungaran I Yogyakarta. Sumber informasi kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Instrumen utama peneliti sendiri. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajara PLH di SD Negeri Ungaran I secara terintegrasi dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Agama serta Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Kegiatan PLH yang dilakukan oleh sekolah tampak tidak terintegrasi dengan mata pelajaran tertentu, sehingga paradigma integratif tidak kelihatan. Secara formal sekolah menempatkan PLH terintegrasi pada mata pelajaran tersebut, tetapi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan secara eksklusif dipisahkan menjadi kegiatan tersendiri. Konsep integrasi hanya bisa dilaksanakan menyangkut konsep-konsep dasar PLH dengan cara menyisipkan ke materi-materi melalui mata pelajaran tersebut. Pembudayaan nilai kebangsaan pada siswa belum tercakup secara utuh dalam pembelajaran PLH secara terintegrasi, hanya beberapa indikator nilai kebangsaan yang dapat dibudayakan kecuali nilai kesadaran tempat tinggal (geopolitik).
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP NEGERI 8 DAN SMP NEGERI 9 PURWOKERTO Tutuk Ningsih; Zamroni Zamroni; Darmiyati Zuchdi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 3, No 2 (2015): Desember
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppfa.v3i2.9811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan; (1) implementasi pendidikan karakter (IPK) di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 9 Purwokerto; (2) peran kepala sekolah, guru, dan siswa dalam IPK; dan (3) aktualisasi nilai-nilai karakter dalam IPK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif-naturalistik.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan berikut ini. (1) Implementasi pendidikan karakter yang lakukan melalui pola kegiatan terpadu antara kegiatan intrakurikuler dan ektrakurikuler. (2) Implementasi pendidikan karakter yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan siswa mempunyai peranan yang positif dalam pembentukan kultur sekolah yang berkarakter. Peran kepala sekolah, guru, dan siswa dalam IPK diwujudkan dalam: (a) peran kepala sekolah sebagai motivator, pemberi contoh keteladanan, pelindung, penggerak kegiatan, perancang kegiatan, pendorong, dan pembimbing; (b) peran guru sebagai pendidik, pengasih, dan pengasuh; dan (c) peran siswa sebagai subjek didik dan pelaksana kegiatan di sekolah. (3) Aktualisasi nilai-nilai karakter dalam IPK cenderung mengacu pada prinsip ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku) berbasis kebangsaan dan religius yang meliputi 18 nilai karakter, yaitu: (a) nilai religius, (b) kejujuran, (c) demokratis, (d) tanggungjawab, (e) disiplin, (f) peduli lingkungan, (g) peduli sosial, (h) kerja keras, (i) mandiri, (j) cinta tanah air, (k) semangat kebangsaan, (l) rasa ingin tahu, (m) gemar membaca, (n) menghargai prestasi, (o) cinta damai, (p) bersahabat/komunikatif, (q) toleran, dan (r) kreatif. (4) Terdapat persamaan dan perbedaan dalam IPK di kedua SMP tersebut, persamaannya adalah mengacu pada nilai-nilai yang ada pada prinsip ABITA, perbedaannya kalau di SMP Negeri 8 melaksanakan 12 nilai karakter dan kegiatan pelajaran sekolah setiap pagi diawali dengan baca Alquran pada jam ke-0, sedangkan SMP Negeri 9 Purwokerto melaksanakan 18 nilai karakter sesuai prinsip ABITA sebagai pilot projek Kemdikbud yang kegiatan pelajaran dimulai setiap pagi diawali dengan “Salam ABITA”, menyanyikan lagu kebangsaan, dan kegiatan kebersihan lingkungan sekolah.
PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PENGELOLAAN PONDOK PESANTREN Khuriyah Khuriyah; Zamroni Zamroni; Sumarno Sumarno
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v20i1.7529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pedoman evaluasi IBSQ dan mendeskripsikan: (1) kriteria model evaluasi pengelolaan pondok pesantren yang baik; (2) efektivitas penggunaan model evaluasi pengelolaan pondok pesantren; dan (3) pengelolaan pondok pesantren. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development (R D). Subjek penelitian yaitu pimpinan, pengelola, ustaz, santri dan alumni Pondok Pesantren Al Falah Sidoharjo Sragen, Pondok Pesantren Assalaam, dan Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah dihasilkan sebuah model evaluasi yang dapat mengevaluasi pengelolaan pondok pesantren yang terdiri dari lima buah buku dengan kriteria: (1) karakteristik instrumen dalam model IBSQ: (a) memiliki format yang baik; (b) memenuhi substansi model evaluasi; (c) memiliki tingkat validitas konstruk yang dapat diandalkan; (d) memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi; (2) model IBSQ memiliki tingkat efektivitas yang baik; (3) pengelolaan setiap pondok pesantren secara nyata terjadi perbedaan: (a) pengelolaan di Pondok Pesantren Al Falah masih sangat tradisional dengan bukti kegiatan administrasi masih manual; (b) pengelolaan di Pondok Pesantren Assalaam sudah memanfaatkan IT sebagai sarana dalam menjalankan pengelolaan; (c) pengelolaan di Pondok Pesantren Al Muayyad masih campuran antara manual dan berbasis komputer.Kata kunci: model evaluasi, pengelolaan, pondok pesantren DEVELOPING THE EVALUATION MODEL OF ISLAMIC BOARDING SCHOOL MANAGEMENTAbstractThe study was to generate the IBSQ evaluation guidelines and to describe: (1) the criteria of good evaluation model for the Islamic Boarding School management; (2) the effectiveness of using the evaluation model for the Islamic Boarding School management; and (3) the management of Islamic Boarding School. The method that was used was the research and development (RD). The subjects in the study were the leaders, the managers, the ustaz, the students and the alumni of Al Falah Islamic Boarding School Al Falah Sidoharjo Sragen, of Assalaam Islamic Boarding School and of Al Muayyad Surakarta Islamic Boarding School. The result of the study showed that there had been an evaluation model that might evaluate the Islamic boarding school management and the evaluation model consisted of five books with the following criteria: (1) the IBSQ evaluation model had the following characteristic instruments: (a) having a good format; (b) meeting the substances of an evaluation model; (c) having reliable level of construct validity; and (d) having high level of reliability; (2) the IBSQ evaluation model had a good level of effectiveness; (3) there had been actual differences in each Islamic boarding school: (a) the management in the Al Falah Islamic Boarding School was still very traditional. It was indicated by manual administration; (b) the management in Assalaam Islamic Boarding School had benefitted the information technology as the tools in performing managerial tasks; and (c) the management in the Al Muayyad Islamic Boarding School used a combination between the manual and the computer-based way.Keyword: evaluation model, management, Islamic boarding school
INTERNALISASI DAN AKTUALISASI NILAI-NILAI KARAKTER PADA SISWA SMP DALAM PERSPEKTIF FENOMENOLOGIS Titik Sunarti Widyaningsih; Zamroni Zamroni; Darmiyati Zuchdi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.179 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v2i2.2658

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang difasilitasi sekolah untuk diinternalisasi dalam diri siswa, (2) mengetahui proses internalisasi nilai karakter pada diri siswa, dan (3) mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang telah diaktualisasi siswa dalam perilaku sehari-hari. Paradigma penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan  siswa di SMP Negeri 2 Bantul. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive dengan cara memilih sejumlah informan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan pengamatan nonpartisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data mengacu pada langkah-langkah analisis data yang dikemukakan oleh Egan (2009, p.281). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang difasilitasi oleh sekolah untuk diinternalisasi dalam diri siswa SMP 2 Bantul adalah nilai religius, kejujuran, tanggung jawab, kesopanan, saling menghargai, peduli pada lingkungan dan cinta tanah air. Nilai-nilai karakter yang telah diaktualisasi dalam perilaku sehari-hari siswa di SMP 2 Bantul adalah nilai religius, kejujuran, tanggung jawab, kesopanan, saling menghargai, dan peduli pada lingkungan. Kata kunci: internalisasi, aktualisasi, nilai-nilai karakter
The impact of independent learning on students’ accounting learning outcomes at vocational high school Ery Novita Sari; Zamroni Zamroni
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol 9, No 2 (2019): June
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.163 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v9i2.24776

Abstract

The independence of student learning in recent years was discussed in several articles. Through the development of an independent attitude in learning, students can diagnose learning difficulties and find the right solution to solve them. This study was aimed at finding out how the influence of learning independence on students' accounting learning outcomes. The type of research used is ex-post facto quantitative research. The population of the research is all students of class XI of Public Middle School in the city of Yogyakarta, with a total of 156 students. The instruments used were questionnaires and multiple-choice questions (MCQs). Validity and reliability of the questionnaire were measured using Confirmatory Factor Analysis (CFA) through the Lisrel 8.80 application, while the validity and reliability of MCQs were measured using Rasch approach through the Quest application. Several questionnaires in the form of questionnaires and documentation were used on the testing instrument. The number of instruments for learning independence was 19 statements. The closed statement form used a Likert scale consisting of five alternative answers. The number of MCQs is 18 questions. There were 18 valid statements found after going through the calculation of validation, reliability, difficulty level of the question, and distinguishing power. Simple regression was used for the data analysis technique. The results of the study show that the learning independence variable has a significant and positive influence. It can be seen from the learning independence variable, which has a value of 2.187 and a significance value smaller than 0.05 (0.030 0.05).
Evaluation of Islam education teachers training implementation Helen Sabera Adib; Djemari Mardapi; Zamroni Zamroni; Adam Jait
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.038 KB) | DOI: 10.21831/pep.v23i2.20986

Abstract

The purpose of this study is to evaluate the implementation of the Islam education teachers' training in the Religion Education and Training Center in Palembang. This study is an evaluation research conducted using the Islam Education Teachers Training model, which consists of Context, Input, Process, and Product aspects. Sources of information in this study include the training organizers, Widyaiswara (civil servants assigned as instructors), and the participants of the training. Data collection was conducted using questionnaires, observation, and documentation. The data analysis technique used in this study was quantitative descriptive. The results of the study conclude that the implementation of the Islam Education teachers' training program is very successful, as shown by the success indicators in terms of context, input, process, and product aspects.
Evaluating the implementation of Bantuan Operasional Sekolah in vocational high schools of tourism in Indonesia Felestin Felestin; Pardjono Pardjono; Zamroni Zamroni
Psychology, Evaluation, and Technology in Educational Research Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/petier.v4i2.132

Abstract

This study aims to reveal the implementation of BOS in Indonesia. This study used the evaluative-quantitative methods approach with the descriptive analysis. The results of the research are as follows; the context of the implementation is in category ineffective, the input of the implementation of the BOS program was in category effective, the process of the implementation of BOS has been running in category ineffective, and the number of respondents showing disagreement is more than agreement that means the implementation of BOS program was level ineffective. Fifth, there is an ineffective level of satisfaction.