Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Humanitas: Indonesian Psychological Journal

Pengembangan Model Sistem Peringatan Dini Konflik Menggunakan Prediktor Identitas Sosial Suyono, Hadi; M.Si., Psikolog, Suryanto
HUMANITAS Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.764 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.4894

Abstract

Penelitian pengembangan sistem peringatan dini konflik bertujuan melakukan pemodelan dengan prediktor identitas sosial terdiri dari kategorisasi, identifikasi kelompok, dan bias kelompok.Dalam rangka mencapai tujuan penelitian bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memodifikasi tiga metode yaitu model struktural, type  sequential models, dan type conjunctual model. Adapun populasi penelitian adalah anggota Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo. Pengambilan sampel dalam penelitian dengan proporsi area random sampling.  Responden berjumlah 279. Analisis model menggunakan second order confirmatory factor analysis menghasilkan temuan bahwa identitas sosial yang terdiri dari kategorisasi, identifikasi kelompok, dan bias kelompok terbukti menjadi prediktor konflik.Sesuai dengan kekhasan dari sistem peringatan dini dapat diberikan rekomendasi sebagai tindakan preventif agar konflik tidak berkembang menjadi manifes. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah lebih memperhatikan dimensi bias kelompok karena memberi kontribusi terbesar sebagai pembentuk identitas sosial.  Hal tersebut menjadi pijakan untuk usaha pencegahan agar konflik dapat diselesaikan dengan baik dengan cara meminimalisir bias kelompok.  Tindakan pencegahan yang dilakukan adalah adanya  pihak luar yang mampu menjalin kerja sama dengan pihak petani. Kelompok dari luar bermanfaat sebagai bahan pembanding dengan kelompok luar. Kelompok dari luar merupakan kelompok yang menjadi reference bagi petani. Reference dari pihak luar ini yang dapat menurunkan bias kelompok.
Studi Kasus Perempuan Lesbian (Butchy) di Yogyakarta Dwi Nurmala; Choirul Anam; Hadi Suyono
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 3, No 1: Januari 2006
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/humanitas.v3i1.21141

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang terjadinya perempuan lesbian (butchy), dan konflik apa yang dialami perempuan lesbian. Lokasi penelitian dilakukan di Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan wawancara in-depth interview dan observasi partisipan.Subjek penelitian terdiri dari empat orang perempuan lesbian (butchy). Cara pengambilan sampel subjek penelitian adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan faktor pola asuh keluarga, lingkungan sosial kultural, faktor bio fisik, traumatis dan faktor psikologis mempengaruhi penyebab terjadinya perempuan lesbian (butchy).
Pengembangan Model Sistem Peringatan Dini Konflik Menggunakan Prediktor Identitas Sosial Hadi Suyono; Suryanto M.Si., Psikolog
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.764 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.4894

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan dengan prediktor identitas sosial terdiri dari kategorisasi, identifikasi kelompok, dan bias kelompok. Dalam rangka mencapai tujuan penelitian bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memodifikasi tiga metode yaitu model struktural, type sequential models, dan type conjunctual model. Adapun populasi penelitian adalah anggota Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo. Pengambilan sampel dalam penelitian dengan proporsi area random sampling. Responden berjumlah 279. Analisis model menggunakan second order confirmatory factor analysis menghasilkan temuan bahwa identitas sosial yang terdiri dari kategorisasi, identifikasi kelompok, dan bias kelompok terbukti menjadi prediktor konflik. Sesuai kekhasan sistem peringatan dini sebagai tindakan preventif, maka berdasarkan hasil penelitian merekomendasikan lebih memperhatikan dimensi bias kelompok karena memberi kontribusi terbesar sebagai pembentuk identitas sosial. Tindakan pencegahan adalah adanya pihak luar mampu menjalin kerja sama dengan pihak petani. Hal ini menjadikan kelompok luar merupakan kelompok yang menumbuhkan reference bagi petani. Reference dari pihak luar tersebut yang dapat menurunkan bias kelompok.
Perbedaan sikap terhadap proses pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dari tipe kepemimpinan dan budaya organisasi Hadi Suyono
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 1, No 2: Agustus 2004
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/humanitas.v1i2.20284

Abstract

The objective this research is to see the different attitude toward the implementation process of the area.autonomy in organization culture at the transformational and transactional leadership types. The subject of the research 124 civil servants of Bantul Regency. The measurement which is used are attitude scale toward the implementation process of the area autonomy, leadership scale types scale, and organization culture scale all of the hypothesis which is presented here are analyzed by the proven anava technique.
Softs Skills Teacher Camp of Adventure Training to increase teachers' commitment in Pathani Thailand Hadi Suyono; Mus-ab Buenae
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 17, Number 2: August 2020
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/humanitas.v17i2.16552

Abstract

Commitment is needed to overcome various obstacles while teaching in conflict areas. This study aimed to increase teacher commitment in the Pathani conflict area, Southern Thailand, through Soft Skills Teacher Camp of Adventure Training. A quantitative approach using a quasi-experimental method was used in this study. Thirty teachers from six schools with a maximum age of 35 years participated in soft skills training. The Soft Skills Teacher Camp of Adventure Training consists of six sessions on six different soft skills, which are motivation, stress management, creativity, teamwork, communication skills, and leadership. The commitment scale consisting of three aspects: affective commitment, normative commitment, and continuance commitment, was used to collect the data. Paired Sample t-test was used to analyze the data. The result highlighted a significant difference between the pretest and posttest scores of teachers’ commitment in the Pathani, Southern Thailand. These findings imply that the Soft Skills Teacher Camp of Adventure Training increases the commitment of teachers who teach in the Pathani, Southern Thailand.