Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PATI JAGUNG (amylum maydis) TERHADAP KUALITAS BEDAK TABUR YANG MENGANDUNG EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia Sinensis., L) SEBAGAI ANTI JERAWAT Nida Hamidah; Haty Latifah Priatni
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 Nomor 2 September 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.484 KB)

Abstract

Daun teh hijau (camellia sinesis., L) mempunyai zat aktif yaitu katekin yang berfungsi sebagai antibakteri yang dapat membunuh bakteri. Biji jagung manis tersebut memiliki pati sebagai zat pelekat sekaligus dapat menghaluskan dan mencerahkan kulit wajah. Kandungan jagung manis berupa; energi, protein, lemak, karbohidrat,kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin C, vitamin B, dan air, yang banyak bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Ekstrak daun teh hijau camellia sinensis sebagai antijerawat dapat diformulasikan sebagai sediaan bedak tabur, dan apakah penambahan Pati jagung amylum maydis dalam formulasi bedak tabur dapat mempengaruhi kualitas sediaan bedak tabur Formulasi sediaan bedak tabur terdiri dari bahan-bahan seperti zinc oksida, magnesium stearat, magnesium karbonat, talkum, dan ekstrak daun teh hijau sebagai zat aktif serta penambahan pati jagung dengan konsentrasi 10%, 15%, 20%. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji organoleptik, kecepatan alir serbuk, bobot jenis, pH, kelembaban dan uji daya lekat. Hasil menunjukan dari uji kecepatan alir serbuk F0: (1,2),F1: (1,1),F2:(1,1), dan F3: (1). Uji kelembaban didapat kadar air F0: (4,04%), F1: (4,02%), F2: (4,01%), dan F3: (4,04%). Uji pH F0,F1,F2, dan F3, didapat hasil pH 7. Uji daya lekat F0: 70%, F1: 60%, F2: 60% dan F3: 50%. Dari keempat formulasi yang dibuat dengan melakukan uji sediaan jadi. Didapat hasil uji kelembaban dan uji daya lekat dengan formulasi pati jagung 20% memiliki hasil paling baik dari pati jagung 10% dan 15%. Tetapi tidak memenuhi standar ketentuan pH.
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA UNIVERSITAS KUNINGAN (UNIKU) TENTANG BAHAYA MEROKOK SHISHA DI KABUPATEN KUNINGAN Rifky Adhi Aryana; Haty Latifah Priatni
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 Nomor 2 September 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.158 KB)

Abstract

Peneliti ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Kuningan tentang pemahaman kesehatan terhadap dampak bahaya dari rokok shisha. Methode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, Populasi dalam peneliti ini berjumlah 44 responden. Teknik sampling penelitian ini menggunakan tehnik total sampling, dengan jumlah sampel 44 responden. Variabel penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja tentang rokok hisap shisa. Data di ambil dengan kuesioner, kemudian di olah dan di analisis dengan data distribusi frekuensi. Hasil penelitian tingkat pengetahuan Mahasiswa Universitas Kuningan (UNIKU) Fakultas Komputer di Kabupaten Kuningan, memililiki tingkat pengetahuan yang “cukup” mengenai tingkat pengetahuan dari bahaya merokok shisha. Hasil tersebut sesuai dengan kategori tingkat pengetahuan yaitu kategori “cukup” dengan skor 60% – 75% dengan hasil persentase yang didapat yaitu (61%).
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45’ KUNINGAN Riva Tri Vaoziah; Haty Latifah Priatni
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 6 No 1 (2021): Volume 6 Nomor 1 Maret 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i1.168

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi akibat berkembang biaknya mikoorganisme di dalam saluran kemih. Infeksi saluran kemih di Indonesia dan Prevalensinya masih cukup tinggi, jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahun nya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui pengobatan antibiotik infeksi saluran kemih di instalasi rawat inap RSUD 45’ Kuningan berdasarkan kepada standar yang di tetapkan oleh Guidline Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia Pria 2015. Penelitian ini dilakukan dengan metode non-eksperimental dengan pendekatan deskriptif pengumpulan data secara retrospektif yang di dasarkan pada catatan medis. Dari hasil pengamatan sampel yang di dapat sebanyak 40 penderita infeksi saluran kemih, dengan jumlah pasien laki-laki sebanyak 16 (40%) , perempuan sebanyak 24 (60%). Jenis antibiotik yang di gunakan antibiotik ciprofloxacin (52,5%), ceftriaxone (27,5%), amoxcicillin (12,5%), dan cotrimoxazol (7,5%.). Kesesuian dosis (92,5%) dan kesesuian lama pemberian (82,5%).
EVALUASI KUALITAS Na-CMC HASIL SINTESIS SELULOSA ECENG GONDOK DENGAN CROSSLINKER ASAM SUKSINAT DAN EPIKLOROHIDRIN Haty Latifah Priatni
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22330

Abstract

Eceng gondok (eichhornia crassipes (Mart.) solm) diketahui mengandung selulosa yang cukup tinggi yaitu hingga 72.63 % sehingga berpotensi sebagai bahan dasar pembuatan NaCMC. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas swelling NaCMC yang disintesis dari selulosa tanaman eceng gondok dengan pelarut campuran isobutyl dan isopropyl alkohol dengan menggunakan crosslinker asam suksinat dan crosslinker epiklorohidrin, serta pengaruh variasi konsentrasi  epiklohidrin dan asam suksinat sebagai crosslinker dalam sintesis NaCMC dari selulosa eceng gondok. Penelitian ini meliputi isolasi selulosa, tahap alkalisasi, tahap karboksimetilasi, proses crosslinking Na-CMC dan pengujian swelling dengan tea bag method. Hasil penelitian menunjukkan nilai swelling Na-CMC hasil crosslinking asam suksinat dengan variasi konsentrasi (2:1). (2:1,5), (2:0,5) berturut-turut yaitu 4, 3 dan 8. Sedangkan nilai swelling rasio NaCMC hasil crosslinking epiklohidrin dengan variasi konsentrasi (1:10), (1:5) dan (1: 2,5) yaitu 2,5, 1,5 dan 10,5. Berdasarkan hal tersebut sintesis Na CMC dengan crosslinker epiklorohidrin (1:2,5) menunjukkan hasil dengan swelling yang lebih tinggi.Kata kunci : Sintesis, Eceng gondok, Na-CMC, Asam Suksinat, Epiklorohidrin, Swelling
FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK TOMAT (Solanum lycopersicum) Feny Agustiani; Haty Latifah Priatni
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 2 No 2 (2020): Volume 2 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v2i2.153

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum L.) mengandung lemak, rendah kalori, serta merupakan Sumber serat dan protein yang baik. Selain itu, buah tomat kaya akan vitamin A, C, dan E, beta-karoten, kalium serta likopen yang mempunyai aktivitas dalam meredam radikal bebas. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ekstrak dari buah tomat dapat diformulasikan sebagai bahan baku sabun mandi padat dan mengetahui apakah formula sediaan sabun mandi padat dari ekstrak buah tomat memenuhi standar SNI 06-3532.1994. Formulasi ekstrak buah tomat dalam sediaan sabun mandi padat dengan konsentrasi minyak kelapa yang berbeda, F₀ tanpa minyak kelapa, F1 20% ,F2 25%, dan F3 30%. Dilakukan pengujian organoleptik, pH, kadar air, tinggi dan stabilitas busa , pengujian dilakukan pada hari ke-1, hari ke-7, dan hari ke-14, hasil uji organoleptik dilihat dalam bentuk,warna , dan bau. Selama proses penyimpanan hanya F0 yang mengalami perubahan bentuk, warna, dan bau. Hasil uji ppH sabun yang stabil dalam proses penyimpanan yaitu pada formula F1 dan F2 tetap stabil dengan pH 10. Hasil uji kadar air semua formula tidak memenuhi SNI 06-3532.1994. Hasil tinggi dan stabilitas busa yang paling stabil selama proses penyimpanan yaitu formula F2.
PERBANDINGAN KADAR KALSIUM (Ca) SUSU SAPI MURNI DAN SUSU SAPI KEMASAN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL YANG BEREDAR DI KECAMATAN CIGUGUR KUNINGAN Haty Latifah Priatni; Risna Pauziah
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 8 No 1 (2023): Volume 8 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v8i1.216

Abstract

Susu merupakan cairan berwarna putih yang diproduksi kelenjar susu binatang ternak sehat dan mengandung mineral, seperti kalsium. Kalsium merupakan mineral esensial yang paling dibutuhkan oleh tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang dan gigi serta mengatur proses biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan kadar kalsium (Ca) dalam susu sapi murni dan susu sapi kemasan yang beredar di Kecamatan Cigugur Kuningan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan uji laboratorium. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menggunakan uji pengendapan dan metode kuantitatif menggunakan Spektrofotometri Ultraviolet Visibel. Hasil analisis kualitatif menunjukkan seluruh sampel positif mengandung kalsium. Hasil analisis kuantitatif menggunakan Spektrofotometri Ultraviolet Visibel menunjukkan bahwa absorbansi diperoleh pada panjang gelombang 520 nm dengan hasil pengukuran didapatkan kadar kalsium sampel A yaitu 1,703 mg/mL; sampel B 1,563 mg/mL; sampel C 1,664 mg/mL; sampel D 1,757 mg/mL; sampel E 1,772 mg/mL dan sampel F 1,865 mg/mL.
PHYSICAL EVALUATION OF CURCUMA RHIZOME EXTRACT (Curcuma xanthorrhiza) FORMULATION IN ANTI ACNE LOOSE POWDER Marini Marini; Haty Latifah Priatni; Azmi Darotulmutmainnah; Dea Safitri
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.811

Abstract

When Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermis are isolated from acne-proneskin, the essential oil and curcuminoids in curcumin (Curcuma zanthorrhiza Roxb) exhibitantibacterial activity against blemished skin. The purpose of this study was to create an antiacne loose powder using Curcuma rhizome extract and to determine which formulationsmeet the best test requirements. Extraction was carried out using the maceration methodwith 96% ethanol solvent. The powder formulation consisted of alba bolus, magnesiumcarbonate, magnesium stearate, zinc oxide, oleum rosae, and talc, developed withtemulawak rhizome extract at concentrations of F0 (0%), F1 (8%), F2 (10%), and F3 (12%).The evaluation of the powder preparation was organoleptic, humidity, powder flow rate,specific gravity, and pH.. The results indicated that the F1 formulation's humidity test resultsof less than 10%, the speed of the powder flow evaluation test results was 15.6%, the angleof repose test result was 26.6°, and the measurement of pH showed that the result of 6fulfilled the requirements. Based on a physical test of the anti-acne loose powder, theCurcuma rhizome extract in the FI formulation with an 8% concentration produced optimalresults. Keywords: anti acne, physical evaluation, loose powder, curcuma