Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEK PEMBERIAN SENYAWA KOLKISIN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum) Azmi Darotulmutmainnah
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 2 No 2 (2020): Volume 2 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v2i2.154

Abstract

Keragaman genetik melalui induksi mutasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu metode dalam program pemuliaan tanaman untuk meningkatkan variasi genetik. Mutasi pada tanaman dapat dilakukan dengan senyawa anti mitosis seperti kolkisin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon fenotipe tiga varietas tomat akibatpemberian kolkisin dan mengetahui konsentrasi kolkisin yang mampu meningkatkan pertumbuhan ketiga varietas tersebut. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan duafaktor. Faktor pertama berupa varietas tomat yang terdiri atas 3 jenis, yaitu varietas Rewako (V1), varietas Tymoti(V2), dan varietas Tropical ruby (V3). Faktor kedua berupa konsentrasi kolkisin dengan 4 taraf, yaitu 0% (K0), 0,2% (K1). 0,3% (K2), dan 0,4% (K3). Parameter penelitian yang diamati adalah presentase perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kolkisin tidak berpengaruh nyata terhadap presentase perkecambahan, tinggi tanaman dan jumlah daun. Diameter batang pada 0,3% dan 0,2% kolkisin lebih besar dibandingkan pada perlakuan 0% dan 0,4%.
Pendampingan Penanaman dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Dalam Program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) di Desa Sakerta Timur Kabupaten Kuningan Marini Marini; Imas Maesaroh; azmi Darotulmutmainnah; Nova Oktavia
JURNAL BESEMAH : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): JANUARI-JUNI
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jurnalbesemah.v2i1.113

Abstract

In order to improve the degree of public health, one thing that can be done is planting and utilizing TOGA (family medicinal plants). TOGA development can also be used as a flagship program for residents in East Sakerta Village (Saktim) Darma District, Kuningan Regency, in addition to improving health as well as being a superior product to increase the economic value of the community through post-harvest processing. This community service aims to increase the knowledge and abilities of community members, especially members of the tourism awareness group (Pokdarwis) in Saktim Village in the utilization and processing of medicinal plants into more economical drug dosage forms. Community service activities in the Increasing the Role of Women towards a Healthy and Prosperous Family (P2WKSS) program are carried out by providing counseling about the properties of medicinal plants, and training in making TOGA gardens and the process of making traditional medicines.    
PHYSICAL EVALUATION OF CURCUMA RHIZOME EXTRACT (Curcuma xanthorrhiza) FORMULATION IN ANTI ACNE LOOSE POWDER Marini Marini; Haty Latifah Priatni; Azmi Darotulmutmainnah; Dea Safitri
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.811

Abstract

When Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermis are isolated from acne-proneskin, the essential oil and curcuminoids in curcumin (Curcuma zanthorrhiza Roxb) exhibitantibacterial activity against blemished skin. The purpose of this study was to create an antiacne loose powder using Curcuma rhizome extract and to determine which formulationsmeet the best test requirements. Extraction was carried out using the maceration methodwith 96% ethanol solvent. The powder formulation consisted of alba bolus, magnesiumcarbonate, magnesium stearate, zinc oxide, oleum rosae, and talc, developed withtemulawak rhizome extract at concentrations of F0 (0%), F1 (8%), F2 (10%), and F3 (12%).The evaluation of the powder preparation was organoleptic, humidity, powder flow rate,specific gravity, and pH.. The results indicated that the F1 formulation's humidity test resultsof less than 10%, the speed of the powder flow evaluation test results was 15.6%, the angleof repose test result was 26.6°, and the measurement of pH showed that the result of 6fulfilled the requirements. Based on a physical test of the anti-acne loose powder, theCurcuma rhizome extract in the FI formulation with an 8% concentration produced optimalresults. Keywords: anti acne, physical evaluation, loose powder, curcuma
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Anggur Merah (Vitis vinifera Linn) Menggunakan Metode Thomson Dan Weil Pada Tikus Putih Wistar (Rattus norvegicus) Gelda Myrna Parwanty; Nur Azizah; Azmi Darotulmutmainah
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14 No 1 (2023)
Publisher : UNIVRSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah anggur (Vitis vinifera Linn) mengandung polifenol dan antosianin yang cukup tinggi. Salah satu manfaat dari buah anggur yaitu sebagai antikolesterol dengan memodulasi metabolisme lipid dan menghambat oksidasi LDL (Low Density Lipoprotein). Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan nilai LD50 dari Ekstrak Etanol Anggur Merah (EEAM). Metode uji toksisitas akut pada penelitian ini menggunakan metode konvensional. Sebanyak 25 ekor tikus Wistar dibagi secara acak menjadi 5 kelompok, dengan jumlah masing-masing kelompok 5 ekor. Kelompok I diberikan aquades, kelompok II diberi EEAM dosis 500 mg/200gBB/hari, kelompok III diberi EEAM dosis 1000 mg/200gBB/hari, kelompok IV diberi EEAM dosis 1500 mg/200gBB/hari, kelompok V diberi EEAM dosis 2000 mg/200gBB/hari. Gejala toksik dan perubahan berat badan diamati selama 14 hari. Nilai LD50 dihitung menggunakan metode Thomson dan Weil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diberi EEAM dosis 500 mg/kgBB menunjukkan gejala toksik yaitu ruam kulit pada hidung selama 3 hari, sedangkan pada dosis 1500 dan 2000 mg/kgBB tikus menunjukkan gejala toksik seperti kelemahan, tidur berlebihan, koma, perubahan berat badan dan kematian. Dosis 2000 mg/kgBB menyebabkan kematian pada semua tikus dalam kelompok tersebut (100%). Nilai LD50 yang diperoleh adalah 9,32 mg/kgBB, ekstrak anggur merah memiliki efek toksik pada tikus Wistar.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Anggur Merah (Vitis vinifera Linn) Menggunakan Metode Thomson Dan Weil Pada Tikus Putih Wistar (Rattus norvegicus) Gelda Myrna Parwanty; Nur Azizah; Azmi Darotulmutmainah
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14 No 1 (2023): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v14i1.759

Abstract

Buah anggur (Vitis vinifera Linn) mengandung polifenol dan antosianin yang cukup tinggi. Salah satu manfaat dari buah anggur yaitu sebagai antikolesterol dengan memodulasi metabolisme lipid dan menghambat oksidasi LDL (Low Density Lipoprotein). Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan nilai LD50 dari Ekstrak Etanol Anggur Merah (EEAM). Metode uji toksisitas akut pada penelitian ini menggunakan metode konvensional. Sebanyak 25 ekor tikus Wistar dibagi secara acak menjadi 5 kelompok, dengan jumlah masing-masing kelompok 5 ekor. Kelompok I diberikan aquades, kelompok II diberi EEAM dosis 500 mg/200gBB/hari, kelompok III diberi EEAM dosis 1000 mg/200gBB/hari, kelompok IV diberi EEAM dosis 1500 mg/200gBB/hari, kelompok V diberi EEAM dosis 2000 mg/200gBB/hari. Gejala toksik dan perubahan berat badan diamati selama 14 hari. Nilai LD50 dihitung menggunakan metode Thomson dan Weil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diberi EEAM dosis 500 mg/kgBB menunjukkan gejala toksik yaitu ruam kulit pada hidung selama 3 hari, sedangkan pada dosis 1500 dan 2000 mg/kgBB tikus menunjukkan gejala toksik seperti kelemahan, tidur berlebihan, koma, perubahan berat badan dan kematian. Dosis 2000 mg/kgBB menyebabkan kematian pada semua tikus dalam kelompok tersebut (100%). Nilai LD50 yang diperoleh adalah 9,32 mg/kgBB, ekstrak anggur merah memiliki efek toksik pada tikus Wistar.