Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Dinamika Sosial Budaya

Pandangan Pemuda terhadap Pentingnya Tata Krama dan Budaya Pendidikan Anak Usia Dini Sultan Nazmi Chairul Islam; Jaaka Yarfa Alhaqqa; Supriyono Supriyono
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 23, No 2 (2021): Desember (2021)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v23i2.3411

Abstract

Adat sopan santun atau tata krama sudah menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Indonesia dikenal dari keramahtamahan masyarakatnya yang suka tersenyum, suka menolong, dan menghormati orang yang lebih tua. Namun, adat sopan santun ini kian hari kian memudar, khususnya di kalangan pemuda. Hal ini disebabkan karena modernisasi zaman yang membuat budaya-budaya luar masuk, yang belum tentu selaras dengan norma yang kita anut. Selain itu, pendidikan di Indonesia telah terancam oleh rusaknya moral dan karakter dari para siswa. Hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa yang melaporkan hingga menghabisi nyawa dari gurunya sendiri. Pergeseran moral ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dari lembaga pendidikan, tetapi juga dari sisi orang tua masing-masing anak. Perlu diingat, pendidikan Indonesia harus berpijak pada prinsip Pancasila sebagai semboyan nilai-nilai kebangsaan, agar tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari para pemuda mengenai tata krama serta budaya pendidikan pada anak usia dini, khususnya tanggapan para Generasi Z yang sudah terpapar modernisasi teknologi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan cara membagikan tautan Google Form yang berisi tentang pertanyaan pengetahuan, pendapat, dan pengamatan dari para pemuda mengenai isu degradasi moral. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya degradasi moral anak pada beberapa skema kebiasaan tata krama. Maka dari itu, dibutuhkan kontribusi dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini demi mendapatkan generasi dengan insan luhur di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi.
Wibunisme : Apakah bukti fanatisme menurunkan nasionalisme di Kalangan Mahasiswa Dimas Saputra; Ramadhan Nadhif Firdaus; Yola Oktavia Amelia; Wanda Nadriah Fajrianti; Supriyono Supriyono
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 25, No 2 (2023): Desember (2023)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v25i3.6872

Abstract

Artikel ini membahas tentang fenomena Wibu di Indonesia, yang berasal dari bahasa Inggris Weeaboo, dan mengacu pada orang-orang non-Jepang yang memiliki obsesi dan kecintaan terhadap budaya populer Jepang. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengeksplorasi dampak fanatisme Wibu terhadap nasionalisme di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan kuesioner yang disebarkan kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fanatisme Wibu dapat menghambat kemajuan nasionalisme dan merusak kesatuan nasional. Sebelumnya belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa fanatisme terhadap budaya asing dapat menurunkan nasionalisme. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena Wibu dan dampaknya terhadap nasionalisme di Indonesia. Artikel ini juga memberikan saran-saran tentang bagaimana cara mengurangi fanatisme Wibu yang berlebihan dan mempromosikan kesadaran nasionalisme.